Tampilkan postingan dengan label al-Jami' as-Shagir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label al-Jami' as-Shagir. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 November 2018

Larangan Tasyabbuh Gaya Hidup Non Muslim


Larangan Tasyabbuh Gaya Hidup Non Muslim

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Penuhi Gombangan

أتْرِعُوا الطُّسُوسَ وخالِفُوا المَجُوسَ (هَب خطّ فر) عن ابن عمر.

Penuhi oleh kalian tempayan dan janganlah kalian serupa dengan orang majusi (penyembah api). Hadis riwayat al-Baihaqi dalam syaubul iman, Khathib al-Baghdadi dan ad-Dailami dalam al-Firdaus dari Ibn Umar.

Kondisi tempayan atau bejana saat penuh akan memudahkan seseorang mengambil wudhu atau mencuci tangan karena tidak usah membungkukkan badannya untuk mencauk air dengan kedua tangannya. Bila tempayan isinya setengah otomatis mencauknya sulit dan boleh jadi air yang ada di dua telapak tangan akan berceceran. Sebagaimana hal itu menjadi kebiasaan orang majusi. Rasululllah melarang hal tersebut lantaran ada kekhawatiran ketika ummat beliau mencontoh orang majusi dalam tingkah laku maka akan berdampak ummat beliau mengikuti tabiat mereka. Sehingga ada kaidah yang menyebutkan:

إنَّ المشابهة في الأفعال تسرق الطبع إلى من يشابهه

Sesungguhnya orang yang tasyabbuh (menyerupai) orang lain dalam perbuatan maka akan menyebabkan ia mencuri tabiat orang yang diserupainya.”

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


Rabu, 24 Oktober 2018

Jangan Memelihara Ayam Kalau Tidak Punya Sanad (Musalsal Ayam Jago Putih)

Jangan Memelihara Ayam Kalau Tidak Punya Sanad (Musalsal Ayam Jago Putih)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Pertanyaan Wanhasani ahli bekam dari Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur:

Saya pernah mendengar tentang fadhilah memelihara ayam jago putih dapat menolak sihir dan kejahatan Jin. Pertanyaan saya apakah ada keterangan hadis yang menyatakan itu? dan bagaimana status hadis tersebut? Bagaimana kekuatannya untuk dijadikan argumen? Bila fadhilah tersebut bukan berdasarkan hadis apakah boleh kita meyakini keutamaan ayam jago dapat menolak santet dan guna-guna serta kejahatan setan?

Mengenai keutamaan memelihara ayam jago putih banyak disebutkan dalam hadis-hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di antaranya:

Pertama:
اتَّخِذُوا الدِّيكَ الأبْيَضَ فإنَّ دَارا فِيهَا ديكٌ أبْيَضُ لَا يَقْرَبُهَا شَيْطانٌ وَلَا ساحِرٌ وَلَا الدُّوَيْراتُ حَوْلَها

Peliharalah ayam jago yang berwarna putih, sesungguhnya rumah yang di dalamny AYAM JAGO PUTIH, syetan dan tukang sihir tidak akan mampu mendekatinya (dijauhkan dari kejahatan keduanya) begitu juga rumah-rumah yang berada sekitarnya. (at-Thabarani dalam al-Mu'jam al-Ausat hadis no 667)

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam at-Thabarani dalam Mu’jamul Ausath dari Anas Bin Malik Radhiyallahu anhu. Para ulama memberikan label palsu dengan alasan jalur periwayatan sanadnya diriwayatkan oleh Muhammad Bin Mahash seorang gembong pemalsu hadis.

Kedua:
 الدِّيكُ يُؤذِنُ بالصَّلاةِ مَنِ اتَّخَذَ دِيكاً أبْيَضَ حُفِظَ مِنْ ثَلاَثَةٍ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْطانٍ وَساحِرٍ وَكاهِنٍ

"Ayam jago selalu memberi tahu waktu shalat. Barangsiapa yang memelihara ayam jago putih maka akan dijaga dari tiga perkara; yaitu dari setiap setan (jin yang mengganggu), dari tukang sihir dari tukang ramal."

Hadis di atas diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab syuab al-Iman dari Ibn Umar. Al-Suyuthi memberikan label dhaif pada hadis ini.

Ketiga:
 الدِّيكُ الأْبْيَضُ صَدِيقِى، وَعَدُوُّ عَدُوِّ اللَّهِ، يَحْرُسُ دَارَ صَاحِبِهِ وَسَبْعَ دُورٍ

"Ayam jago putih adalah sahabatku dan musuhnya musuh Allah (setan), ia akan selalu menjaga rumah pemiliknya dan tujuh rumah di sekitarnya."

Hadis di atas diriwayatkan oleh al-Baghawi dari Khalid Bin Ma’dan. Status hadis ini mursal mengingat Khalid Bin Ma’dan adalah seorang tabiin. Adapun jalur periwayatan yang disebutkan oleh Imam Ibn Qutaibah dalam kitab Uyunul Akhbar secara maushul yaitu Khalid Bin Ma’dan meriwayatkan dari seorang shababat di kalangan anshar dari Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam.

Keempat:
الدِّيكُ الأبْيَضُ الأفْرَقُ حَبيبى، وَحَبيبُ حَبيبى، جبْريلُ يَحْرُس بَيتَهُ وَستَّةَ عَشَرَ بَيْتًا منْ جيرَانه: أرْبَعَةٌ عَن اليَمين، وَأرْبَعَةٌ عَنِ الشِّمَالِ، وَأرْبَعَةٌ مِن قُدَّامٍ، وَأرْبَعَةٌ مِن خَلْف

Ayam jago putih yang berjengger adalah kekasihku dan kekasihnya kekasihku yaitu Jibril, ia menjaga rumah pemiliknya dan 16 rumah tetangganya, empat rumah ke kanan, empat rumah ke utara, empat rumah ke depan dan empat rumah ke belakang.

Hadis ini riwayat al-Uqaili dan Abu as-Syaikh dalam kitab al-Azhamah dari anas Bin malik. Ibn al-Jauzi dalam al-Maudhuat dan as-Suyuthi dalam nukat al-Badiat memberikan vonis hadis ini palsu.

Imam as-Suyuthi mengumpulkan hadis-hadis terkait keutamaan memelihara ayam jago putih dalam sebuah kitab berjudul al-Wadik fi fadh ad-Dik. Bahkan Imam Abu Nuaim sudah terlebih dahulu mengumpulkannya dalam kitab Fadhlud Dik.

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menegaskan:

وبالجملة فكل أحاديث الديك كذب إلا حديثًا واحدًا

Kesimpulannya, seluruh hadis yang membicarakan tema ayam jago putih adalah kebohongan kecuali satu hadis saja.

Imam Muhammad Ya'qub Fairu Abadi (wafat 817 Hijriyah) dalam kitab as-Sifrus Saadah menyebutkan:

لم يثبت في فضائل الديك الأبيض شيء، والحديث المسلسل المشهور فيه: الديك الأبيض صديقي باطل, وموضوع.

Hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan ayam jago putih tidak ada yang valid dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Hadis musalsal ayam jago putih yang menyebutkan ayam jago putih adalah temanku itu batil dan hadis made in alias odong-odong.

Satu-satunya Hadis shahih tentang keutamaan Ayam :

 عن أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ، فَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ، فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا

Abu Hurairah menuturkan : “Nabi bersabda : “Jika kalian mendengar suara ayam berkokok, maka mohonlah sesuatu kepada Allah karena ia sedang melihat malaikat. Dan jika kalian mendengar suara keledai meringkik, maka mohonlah perlindungan Allah dari gangguan setan, karena ia sedang melihat setan.” .” (Shahih al-Bukhari).

Meskipun dari jalur periwayatannya bermasalah sebagian ulama mendhaifkan dan sebagian lain memberikan label palsu tetapi banyak para ulama dan orang shalih yang suka mengamalkan hadis keutamaan ayam jago putih. Paling tidak ada dua faktor yang menyebabkan mereka mengamalkannya meskipun jalur periwayatannya terjerat pasal berlapis karena para periwayatnya masuk dalam daftar list buku hitam. Pertama, bahwa adanya satu hadis shahih mengenai keutamaan ayam jago seolah-olah menaungi dan memayungi riwayat-riwayat yang bermasalah. Kedua, hadis-hadis palsu yang diriwayatkan oleh para mafia hadis harus ditajribah (diuji coba) apakah ada manfaat atau tidak? Bila ada manfaatnya, maka diamalkan. jika tidak, akan dianggurkan. Ternyata untuk yang alasan kedua ini, para ulama dan shalihin telah membuktikan manfaat yang zhahir dari memelihara ayam jago berwarna putih dan berjengger pula. Sebut saja nama ulama besar yakni Ibnu al-Jauzi seorang kritikus hadis yang paling ditakuti, beliau menyebutkan keutamaan ayam jago putih bahwa dikisahkan ada Jin yang kepincut (naksir) dengan seorang gadis cantik dan di rumah si gadis itu ada ayam jago putih. Setiap kali Jin tersebut ingin masuk ke rumah sang gadis ia terhalang dan bahkan ia lari terbirit-birit sewaktu mendengar ayam jago berkukuruyuk. Jin itu mencari siasat agar ayam jago tersebut tidak ada di rumah sang gadis. Akhirnya ia bertemu dengan syetan yang disuruh nyamar jadi manusia, ia pun berkata, “tolong aku, hendaknya kau beli ayam yang ada di rumah itu setelah kau beli bawa ayam itu ke tempat jauh agar aku bisa masuk menggagahi gadis di rumah itu. Akhirnya syetan itu pun mendatangi rumah yang dimaksud dan ternyata bapak sang gadis sebagai pemilik ayam tidak mau menjual ayamnya kecuali dengan harga yang mahal. Singkat cerita, Transaksi dilakukan di depan rumah dengan bapak sang gadis, syetan itu menyanggupi harganya ketika ijab qabul selesai, syetan yang nyamar itu melihat ayam yang sudah ia beli saat melihatnya ia langsung berteriak waduh waduh waduh … cekik ayam itu, cekik ayam itu sang pemilik ayam itupun mencekiknya hingga ayam itu celeng dan karena kurang puas pemilik ayam itu mengambil batu hingga ia memukul kepala ayam hingga mati. Setelah ayam jago putih mati, tiba-tiba gadis yang ada di dalam rumah tersebut kesurupan akibat serangan jin yang sudah masuk ke dalam rumah karena sudah tidak di jaga sang ayam jago putih. Kisah ini juga disebutkan oleh Imam abul Qasim Ali bin Ahmad Bin Abdul Quddus al-Kufi dalam kitab al-Fawaid. Adapun Ibnu al-Jauzi mengutip dalam kitabnya al-Arais.”

Inilah alasan mengapa para ulama dan orang shalih hobi miara ayam jago putih kendati otentisitas hadis tentang keutamaan ayam jago putih diperkarakan di kalangan ahli hadis. Al-Faqir sendiri ingin sekali memilihara ayam jago putih yang berjengger apalagi yang jengger lebar mengingat sewaktu al-faqir mengaji di rumah Mu’allim KH Muhammad Syafii Hadzami rahimahullah terlihat beliau juga melihara ayam jago. Hanya saja, masalah tempat yang jadi pertimbangan karena rumah al-Faqir agak sempit sudah kepake buat naro barang matrial semen, pasir, asbes dan batu bata."


Imam as-Suyuthi juga menyebutkan kronologi Allah Taala ciptakan ayam jantan berwarna putih dalam kitab Bada’iuz Zuhur halaman 43:

يروى أن آدم عليه السلام شكا الى الله تعالى فقال يا رب لا أعلم أوقات العبادة فأنزل الله اليه ديكا من الجنة على قدر الثور العظيم وهو أبيض اللون فكان اذا سمع الديك تسبيح الملائكة في السماء يسبح في الارض فيعلم آدم من ذلك أوقات العبادة


Diriwayatkan sesungguhnya Nabi Adam alaihis salam mengadu kepada Allah Taala, “Ya Tuhanku, aku tak mengetahui kapan datangnya waktu untuk beribadah? Maka Allah menurunkan ayam jago berwarna putih dari surga sebesar sapi super. Apabila ayam itu mendengar tasbih para malaikat di langit, maka ia akan bertasbih di bumi. Dari sejak itu Nabi Adam dapat mengetahui waktu-waktu ibadah.”

Adapun sanad musalsal Ayam Jago putih, al-Faqir riwayatkan sebagi berikut:

الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة المعمر السيد أحمد بن أبي بكر الحبشي عن الشيخ عمر حمدان المحرسي عن الشيخ احمد بن عبد الرافع الطهطاوي عن الشيخ احمد بن محمد البهى الطنطاوي عن الحافظ مرتضى الزبيدي عن الشيخ خليل المرادي الدمشقي عن الشيخ احمد بن ابراهيم الرسمي الكريدي عن الشيخ احمد بن محمد المنيني عن ابيه عن الحافظ محمد بن علاء الدين البابلي عن الشيخ احمد بن محمد بن محمد ابي العافية الشهير بابن القاضي المغربي عن الشمس محمد بن احمد الرملي والامام القرافي والعلقمي والغيطي جميعهم عن الحافظ جلال الدين السيوطي عن الامام الحافط ابن حجر العسقلاني عن فاطمة بنت المنجا عن سليمان بن حمزة عن الضياء عن ابي جعفر الصيدلاني عن ابي علي الحداد عن الحافظ ابي نعيم الاصفهاني عن الامام الحافظ ابي القاسم سليمان بن احمد بن ايوب اللخمي الطبراني رحمه الله تعالى قال: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ قَالَ: نا مُعَلَّلٌ قَالَ: نا مُحَمَّدُ بْنُ مِحْصَنٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اتَّخِذُوا الدِّيكَ الْأَبْيَضَ، فَإِنَّ دَارًا فِيهَا دِيكٌ أَبْيَضُ لَا يَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ، وَلَا سَاحِرٌ، وَلَا الدُّوَيرَاتُ حَوْلَهَا»

Apabila satu saat, pemilik ayam jago putih bosen pengen menukarnya dengan ayam yang baru atau kondisi ayam yang ia pelihara sudah tua, ketahuilah janganlah ia sembelih dan juga jangan ia makan ayam putih tersebut hendaknya berikan ayam tersebut kepada orang lain.. Ayam jago itu sudah berjasa kepada pemiliknya dengan meraih keutamaannya maka secara adab pemilik yang sudah merasakan jasa ayam itu jangan memotong dan memakannya. Jangan sampai kena semboyan "Kacang polong gandasturi, udah ditolong kaga tau diri." Ada sebuah riwayat mengatakan dari ahli hikmah:


أن الرجل إذا ذبح الديك الأبيض الأفرق، لم يزل ينكب في أهله وماله.

Seorang lelaki yang menyembelih ayam jago putih dan berjengger maka ia senantiasa akan dapat kesulitan dalam urusan keluarga dan finansial (materi).

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


Minggu, 29 Juli 2018

Beberapa Catatan Tentang Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr


Beberapa Catatan Tentang Kitab Al-Jami' al-Shaghir

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Beberapa Catatan Tentang Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr

Muẖammad ʻAbd al-Hai al-Kattânî (w. 1382 H) berkata, “Di antara karya al-Suyûṯî yang paling penting dan besar manfaatnya buat kaum muslimin adalah al-Jâmiʻ al-Saghîr. Siapa saja yang tidak mengenal kitab al-Jâmiʻ al-Kabîr dan al-Jâmiʻ al-Saghîr karya al-Suyûṯî yang sangat berharga nilainya, maka sesungguhnya ia telah ketinggalan langkah dan tertutup kedua matanya serta tersesat di lembah kebodohan.”[1]

ʻAbdullah al-Ghumârî, menyebutkan” Kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr merupakan kitab paling terbaik yang ditulis mengenai kumpulan hadis-hadis singkat, paling banyak manfaat dan paling bermutu muatannya. Siapa yang membaca dan menekuninya berarti ia telah melihat beragam hadis dari berbagai bentuknya yang dihubungkan kepada sumber kitab-kitab hadis yang terdiri dari kumpulan hadis shahih, sunan, musannafât, masânid, tabaqât, tawârîkh, fawâid, ajzâ, arbaʻîniyyat dan kitab-kitab lainnya.[2]

Maẖmûd al-Tahhân mengatakan, “Penulisan kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr sangat sistematis, dan sangat dikenal di kalangan penuntut ilmu dijadikan acuan untuk melacak hadis-hadis Rasulullah SAW. dari sumber aslinya. Hanya saja al-Suyûṯî dalam memberikan status hadis-hadisnya banyak melakukan tasâhul (tidak ketat). Oleh karena itu, al-Munâwî dalam kitabnya Faiḏ al-Qadîr Syarẖ al-Jâmiʻ al-Saghîr, memiliki penilaian dan argumentasi yang berbeda dengan al-Suyûṯî dalam memberikan status hadis-hadisnya.[3]

Muẖammad Bin Ismâʻîl al-Sanʻânî (w. 1182 H) mengatakan, al-Jâmiʻ al-Saghîr kitab yang memuat hadis-hadis Rasulullah SAW. sangat dibutuhkan oleh para pemerhati kajian hadis untuk mencari hadis dan kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr sulit ditemukan  tandingannya.[4] Walaupun di sisi lain kami menemukan banyak hadis yang diklaim oleh al-Suyûṯî sebagai hadis saẖîẖ, tetapi hadis-hadis tersebut merupakan hadis bermasalah.[5]

Muhammad Bin Ismâʻîl al-ʻImrânî menyebutkan, “Kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr karya al-Suyûṯî merupakan salah satu kompilasi kitab hadis terbaik.”[6]

Muhammad Ishâq Âlu Ibrâhîm mengatakan, “Sejatinya kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr didisaint sebagai bekal para da’i, pemberi nasehat dan ahli fiqh. Telah maklum di kalangan ahli hadis, mengamalkan hadis ḏaʻîf pada bagian faḏâil al-aʻmâl (keutamaan ibadah) itu diberikan kelonggaran.[7] Ditemukannya hadis-hadis palsu atau lemah dalam al-Jâmiʻ al-Saghîr sama sekali tidak merendahkan isi sekaligus pengarang kitab tersebut. karena hadis-hadis yang bermasalah di dalamnya terbilang sedikit dari total keseluruhan hadis yang ada. Sebagaimana kitab Musnad Ahmad Bin Hambal yang kemudian dikritik oleh Ibn al-Jauzî lantaran di dalamnya masih banyak hadis lemah bahkan palsu lalu kritik itupun dilanjutkan oleh Ibn Hajar al-ʻAsqalânî dan al-Suyûṯî. Kritikan tersebut benar-benar tidak menurunkan derajat kitab Musnad sekaligus pengarangnya karena hadis-hadis yang dikritik jumlahnya sedikit.[8]

Sedangkan Aẖmad al-Ghumârî melaporkan, “Banyak ditemukan kekeliruan yang dilakukan al-Suyûṯî dalam al-Jâmiʻ al-Saghîr yang merupakan salah satu kitab terakhir yang beliau tulis. Kekeliruan itu disebabkan beberapa faktor di antaranya, kelalaian atau lupa dan ini yang kerap terjadi, berubah pandangan dan penilaian serta sikap tasâhul (tidak ketat dalam kriteria kesaẖîẖan hadis) al-Suyûṯî.[9]

Kritikan-kritikan para ulama terhadap kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr sebagai bantahan pernyataan al-Suyûṯî yang mengklaim bahwa hadis-hadis dalam al-Jâmiʻ al-Saghîr valid semua dari Rasulullah. Kritikan tersebut juga sekaligus bertujuan membersihkan noda kepalsuan yang tidak terdeteksi oleh al-Suyûṯî dalam mengumpulkan hadis-hadis al-Jâmiʻ al-Saghîr. Abû Muhammad al-Juwainî (w. 438 H) menyebutkan, Sengaja-ngaja melakukan kebohongan atas nama Rasulullah adalah dosa besar yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam.” Dan al-Suyûṯî sendiri mengatakan:

لَا أَعْلَمُ شَيْئًا مِنَ الْكَبَائِرِ قَالَ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ السُّنَّةِ بِتَكْفِيْرِ مُرْتَكِبِهِ اِلَّا الْكَذِبَ عَلَى رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

“Aku tidak mengetahui adanya dosa besar yang pelakunya divonis sebagai orang kafir oleh ulama di kalangan ahlu sunnah melainkan dosa berbohong atas nama Rasulullah semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya.”[10]


Dikutip dari Buku Kritik Hadîts Ahmad al-Ghumâri Terhadap Hadis-Hadis Palsu Riwayat Al-Quḏâʻî Dalam Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr (Telaah Kitab al-Mudâwî Li ʻIlal al-Jâmi’ al-Saghîr Wa Syarhai al-Munâwî)




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا

Kitab al-Jami as-Shaghir
الجامع الصغير

Rabu, 23 Mei 2018

Kritik Hadîts Ahmad al-Ghumâri Terhadap Hadis-Hadis Palsu Dalam Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr


Kritik Hadîts Ahmad al-Ghumâri Terhadap Hadis-Hadis Palsu Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

ABSTRAK


Rizki Zulkarnain, Kritik Hadîts Ahmad al-Ghumâri Terhadap Hadis-Hadis Palsu Riwayat Al-Quḏâʻî Dalam Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr (Telaah Kitab al-Mudâwî Li ʻIlal al-Jâmi’ al-Saghîr Wa Syarhai al-Munâwî), 2018

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kesenjangan fakta historis peranan Aẖmad al-Ghumârî yang membahas kajian dan penelitiannya. Fakta menunjukan bahwa Aẖmad al-Ghumârî memiliki peranan penting dalam kajian hadis khususnya kritik hadis. Namun secara kajian sangat sedikit yang mengangkatnya ke permukaan. Sejauh ini kajian kritik hadis ulama kontemporer yang ada baru sebatas ʻAbd al-Fattâh Abû Ghuddah, Ahmad Syâkir dan Nâsir al-Dîn al-Albânî. Padahal Aẖmad al-Ghumârî termasuk ulama yang memiliki kontribusi terbesar dalam kajian kritik hadis pada abad 14 Hjiriyah. Aẖmad al-Ghumârî menulis lebih dari seratus judul kitab dalam bidang hadis dan Aẖmad al-Ghumârî merupakan ulama pertama yang menulis kitab mengenai metode takhrîj hadis. Aẖmad al-Ghumârî juga memiliki banyak karya terkait biografi para ulama dan transmisi jalur periwayatan, bila karya-karya itu dikumpulkan akan menjadi sebuah ensiklopedia besar dalam ilmu rijâl dan sanad. Dengan melihat sepak terjang Aẖmad al-Ghumârî tersebut, maka penelitian ini penting untuk dilakukan.

Buku ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan obyek kajian hadis-hadis palsu dalam kitab al-Jâmi’ al-Saghîr riwayat al-Qudâʽî. Data primer bersumber dari kitab al-Mudâwî. Sedangkan data sekunder terdiri dari kitab-kitab: al-Mughîr, Fath al-Wahhâb, kitab-kitab syarẖ dan takhrîj hadis al-Jâmiʻ al-Saghîr dan al-Syihâb, biografi para perawi hadis, maupun sumber lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Dalam penyajiannya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Sedangkan untuk analisis menggunakan pendekatan interpretasi dan komparatif. Proses yang ditempuh yaitu dengan menjelaskan metodologi kritik hadis Aẖmad al-Ghumârî dan mengoleksi hadis-hadis palsu dalam kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr riwayat al-Qudâʻî serta menguji validitas kritik Aẖmad al-Ghumârî dalam kitab al-Mudâwî sekaligus melihat sejauh mana konsistensi Aẖmad al-Ghumârî dalam mengkritisi hadis.

Peneltian ini menunjukkan bahwa kontribusi Aẖmad al-Ghumârî dalam kajian hadis terdapat pada aspek ilmu ʻIlal al-Hadîts sebagai perangkat analisa mengkritik hadis al-Jâmiʻ al-Saghîr. Dan dapat diketahui bahwa Aẖmad al-Ghumârî konsisten dalam menerapkan metodologinya. Penelitian ini juga sekaligus membantah anggapan bahwa semua hadis dalam al-Jâmiʻ al-Saghîr bisa dipertanggung jawabkan keautentikannya sebagaimana telah dirumuskan oleh al-Suyûṯî. Dalam kitab al-Mudâwî, Aẖmad al-Ghumârî mengkritik 3.757 hadis al-Jâmiʻ al-Saghîr beserta komentar-komentar al-Munawi dan menemukan 636 hadis-hadis palsu dari 10031 jumlah hadis dalam kitab al-Jâmiʻ al-Saghîr.

Kata kunci: Aẖmad al-Ghumârî, al-Mudâwî. al-Suyûṯî, al-Jâmi’ al-Saghîr, al-Qudâʽî, hadis palsu

 Kutipan Buku: Kritik Hadîts Ahmad al-Ghumâri Terhadap Hadis-Hadis Palsu Riwayat Al-Quḏâʻî Dalam Kitab Al-Jâmiʻ al-Saghîr (Telaah Kitab al-Mudâwî Li ʻIlal al-Jâmi’ al-Saghîr Wa Syarhai al-Munâwî) Karya Rizki Zulkarnain M.A



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


Ahmad al-Ghumari, Ibn shiddiq al-Ghumari, al-Ghumariyah, Keluarga al-Ghumari, jual buku Kritik Ahmad al-Ghumari, Download kritik hadis ahmad al-Ghumari