Tampilkan postingan dengan label Taudhihul Adillah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Taudhihul Adillah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Juli 2019

Mimpi Membaca Surat ar-Rahman


Mimpi Membaca Surat ar-Rahman

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Pertanyaan Saudara Afwillah at-Tijani dari Sukapura Jakarta Utara:

Ada kawan saya bertanya tentang mimpinya. Dalam mimpi tidurnya ia membaca surat ar-Rahman.

Pertanyaan saya, apa takwil mimpi tersebut?

Jawaban:

Imam Muhammad Bin Sirin (wafat 110 Hijriyah) mengatakan: “Siapa yang membaca surat ar-Rahman dalam mimpinya, itu orang bakal meraih ni’mat besar di dunia dan akhirat.

Syekh Khalil Bin Syahin az-Zhahiri (wafat tahun 873 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab al-Isyarat Fi Ilmil Ibarat halaman 626, “Siapa yang bermimpi membaca surat ar-Rahman itu pertanda bahwa ia tidak ingin berbohong atau menunjukkan pergaulan yang baik bisa juga berarti ia akan memberikan sesuatu yang orang lain butuhkan.

Syekh Abdul Ghani an-Nabulsi (wafat tahun 1143 Hijriyah) dalam kitab Ta’thirul Anam Fi Ta’biril Manam menegaskan bahwa Siapa saja yang membaca surat ar-Rahman dalam mimpinya atau mendengar orang lain membacakan surat ar-Rahman itu bisa memiliki beberapa arti: Pertama, ia akan berziarah ke kota makkah, madinah atau iskandariya (mesir). Kedua, ia akan dimudahkan untuk meghafal al-Qur’an. Ketiga, ia akan diberikan ilmu atau pemahaman agama yang baik. Keempat, bila ia punya musuh, maka kejahatan musuh tidak akan membayakan dirinya. Kelima, ia akan berziarah ke Baitul Maqdis (palestina). Keenam, ia bakal mendapat ni’mat besar di dunia dan akhirat.

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.


 

Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

Kajian Kitab Dan Ceramah agama dapat dilihat pada Chanel Youtube:
Yayasan al-Muafah


 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد منا من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَـــــــــــــــــانَا



Rabu, 23 Januari 2019

Hukum Mengkonsumsi Kepiting (Perbedaan Kepiting Dan Rajungan)


Hukum Mengkonsumsi Kepiting

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Pertanyaan Saudara H. Nur Ali at-Tijani dari Pulogebang Jakarta Timur

Sekarang-karang ini dunia kuliner di jakarta makin ngetrend. salah satunya adalah Sop Kepiting. Pertanyaan saya, apa hukum memakan kepiting?

JAWABAN

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum mengkonsumsi kepiting. Ulama yang menyatakan bahwa kepiting haram dimakan membangun argumentasi bahwa kepiting bisa hidup di dua alam (laut dan darat). Sementara ulama yang berpendapat bahwa kepiting halal melaporkan bahwa hewan ini tidak dapat hidup di darat. Ia hanya bisa hidup di air saja.

Di antara ulama yang mengharamkan, Imam ad-Damiri seorang ulama ahli berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu kedokteran dan beliau seorang ulama yang sangat mengerti seluk beluk hewan sehingga kepakaran beliau diakui oleh dunia barat. Penelitian beliau tentang hewan dituangkan dalam karya monumental bernama Hayatul Hawayan al-kubra (ensiklopedia fauna) terdiri dari 2 jilid besar. Beliau menegaskan:

يحرم أكل السرطان لاستخباثه كالصدف قال الرافعي: ولما فيه من الضرر، وفي قول انه يحل أكله، وهو مذهب مالك رحمة الله تعالى عليه.

Artinya: hukumnya haram mengkonsumsi kepiting karena ada unsur menjijikkan seperti kerang. Imam ar-Rafii menambahkan bahwa mengkonsumsi kepiting memiliki dampak negatif. Pendapat lain menyebutkan, kepiting hukumnya halal. Ini merupakan pendapat madzhab Imam Malik semoga Allah memberikan rahmat kepadanya.” (jilid 2 halaman: 27)

Di antara ulama yang membolehkan, Imam Ahmad. Beliau pernah ditanya:

السَّرَطَانُ لَا بَأْسَ بِهِ .قِيلَ لَهُ : يُذْبَحُ ؟ قَالَ : لَا

“Kepiting itu tidak mengapa dimakan (baca: halal), lantas bagaimana ia disembelih? Imam Ahmad menjawab, “Tidak perlu disembelih.”

Sedangkan Imam an-Nawawi ad-Dimasyqi melemahkan pendapat yang mengatakan bahwa kepiting itu halal. Beliau unggah pendapatnya dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhaddzab:

 وَعَدَّ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ وَإِمَامُ الْحَرَمَيْنِ مِنْ هَذَا الضَّرْبِ الضِّفْدَعَ وَالسَّرَطَانَ وَهُمَا مُحَرَّمَانِ عَلَى الْمَذْهَبِ الصَّحِيحِ الْمَنْصُوصِ وَبِهِ قَطَعَ الْجُمْهُورُ وَفِيهِمَا قول ضعيف انهما حَلَالٌ وَحَكَاهُ الْبَغَوِيّ فِي السَّرَطَانِ عَنْ الْحَلِيمِيِّ.

Artinya: Dari bagian ini (hewan yang dapat hidup di dua tempat), asy-Syekh Abu Hamid dan imam al-Haramain memasukkan katak dan ketam (jenis kepiting). Dua hewan tersebut diharamkan menurut ketetapan madzhab yang shahih (benar). Mayoritas ulama juga mengacu pada pendapat ini. Ada pendapat dhaif yang diceritakan oleh al-Baghawi bersumber dari al-Halimi yang mengatakan bahwa kedua hewan ini halal.

Selain dua pendapat di atas, ada ulama yang memberikan tafshil (rincian), Kepiting dan rajunagn berbeda. Mengkonsumsi kepiting hukumnya haram. Adapun rajungan halal.

Kepiting:

@ Bisa hidup di darat pada masa yang lama (bisa sampai seminggu)
@ Kaki belakangnya lancip sehingga bisa berjalan cepat di darat.

Rajungan:

@ Tidak bisa hidup di darat pada masa yang lama
@ Kaki belakangnya berbentuk pipih untuk berenang di air.
Ad-Damiri juga menyebutkan ciri-ciri khusus Sarathan (kepiting):

السرطان: بفتح السين والراء المهملتين وبالنون في آخره، حيوان معروف ويسمى عقرب الماء، وكنيته أبو بحر وهو من خلق الماء وعيش في البر أيضا وهو جيد المشي سريع العدو، ذو فكين ومخاليب وأظفار حداد، كثير الأسنان صلب الظهر من رآه رأى حيوانا بلا رأس ولا ذنب، عيناه في كتفيه وفمه في صدره وفكاه مشقوقان من الجانبين، وله ثماني أرجل، وهو يمشي على جانب واحد، ويستنشق الماء والهواء معا، ويسلخ جلده في السنة ست مرات، ويتخذ لجحره بابين: أحدهما شارع في الماء، والآخر إلى اليبس، فإذا سلخ جلده سد عليه ما يلي الماء خوفا على نفسه من سباع السمك، وترك ما يلي اليبس مفتوحا ليصل إليه الريح فتجف رطوبته ويشتد، فإذا اشتد فتح ما يلي الماء وطلب معاشه.

Artinya (السرطان) dibaca dengan fathah sin dan ra, keduanya huruf yang tidak bertitik diakhiri dengan huruf Nun. Nama hewan terkenal dinamakan juga kalajengking air. Julukannya Abu Bahr sefecies air dan bisa hidup di darat juga. Kepiting hewan yang jalan dan larinya cepat memiliki dua japitan, kuku-kuku yang nyelangar tajam, punya banyak gigi, bercangkang keras. Siapa saja yang melihat hewan ini ia tidak menemukan kepala dan buntutnya, matanyanya ada di dua pundaknya, mulutnya ada di dadanya, japitannya ada dua sisi. Kepiting memiliki 8 kali (kanan 4 dan kiri 4), jalannya miring, menghirup air dan udara secara bersamaan, ganti cangkang setahun 6 kali, membuat lubang dengan dua pintu, pintu pertama buat saluran air dan kedua kering. Bila ganti kulit, kepiting menutup saluran airnya sebagai upaya melindungi diri dari ikan buas dan membiarkan saluran yang kering agar udara masuk sehingga mempercepat proses cangkang menguat. Bila sudah kuat barulah ia buka saluran airnya."

Adapun rajungan kakinya 6 (kanan 3 dan kiri 3), jalannya tidak secepat kepiting karena bagian belakang kakinya ada bagian pipih seperti sirip untuk berenang.”

Jadi antara kepiting dan rajungan berbeda. Rajungan binatang laut hanya hidup di satu alam seandainya dia naik ke darat dalam waktu tertentu maka ia akan mengalami hayat madzbuhah (sekarat). Sedangkan kepiting bisa hidup di dua alam. Sehingga tidak bisa dikategorikan hewan laut yang halal untuk dikonsumsi sebagaimana disinyalir dalam hadis:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فِي الْبَحْرِ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ } أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ ، وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَاللَّفْظُ لَهُ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، [ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ ] .

Artinya : dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata : telah bersabda Rasulullah shallawahu ‘alaihi wasallam mengenai laut : “ dia suci airnya halal bangkainya “ .
Hadits dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi.

Meskipun ad-Damiri mengharamkan kepiting tetapi beliau menyebutkan khasiat kepiting di antaranya:
@ mengkonsumsi kepiting untuk berobat dibolehkan, karena makan kepiting dapat menyembuhkan penyakit pinggang ngebet dan linu serta TBC.
@ Obat Penyakit bawasir (ambeien) dengan cara membakar kepiting dan ampasnya dioleskan pada dubur yang melodod.
@ Kaki kepiting bila digantung di pohon yang sedang berbuah maka buahnya akan rontok.

Hadits di atas menunjukkan bahwa semua hewan laut halal, kecuali ada dalil khusus yang mengharamkannya.

Kesimpulannya:
Hukum kepiting diperselisihkan oleh para ulama. Adapun rajungan hukumnya halal. Meskipun ada pendapat ulama yang menghalalkan kepiting, tentunyanya berikhtiyath (berhati-hati) untuk tidak mengkonsumsi kepiting adalah lebih utama. Karena ikhtiyath dalam beragama sangat diperlukan.

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi


 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَـــــــــــــــــانَا


Kamis, 27 Desember 2018

Abu Bakr Ayyub as-Sakhtiyani


Abu Bakr Ayyub as-Sakhtiyani

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Pertanyaan Saudara Mastur at-Tijani dari Sukapura Jakarta Utara

Ada seorang ulama yang sering disebut dalam kitab-kitab tasawuf seperti Ihya Ulumiddin dan sebagainya. Nama beliau adalah (ايوب السختياني).

Pertanyaan saya, bagaimana membaca kata (السختياني) dengan benar. Mengingat beberapa guru sewaktu saya mengaji menyebut dengan bacaan yang berbeda? Dan apa arti dari kata (السختياني) Tolong sebutkan referensinya?

Jawaban:

Boleh dibaca as-Sakhtiyani dengan fathah huruf Sin dan as-Sikhtiyani dengan mengkasrahkan Sinnya.

Dalam Kitab al-Ansab jilid 7 halaman 96, Imam as-Sam’ani menegaskan:

السَخْتِيانى بفتح السين المهملة وسكون الخاء المعجمة بواحدة وكسر التاء المنقوطة باثنتين من فوقها وفتح الياء المنقوطة باثنتين من تحتها

Dibaca dengan fathah huruf sin yang tidak bertitik dan sukun huruf kha yang bertitik satu serta mengkasrahkan huruf ta yang bertitik dua di atas dan dibaca fathah huruf ya yang bertitik dua di bawah menjadi as-Syakhtiyani.”

Sedangkan Imam as-Suyuthi dalam kitab Lubbul Lubab Fi Tahriril Ansab jilid 1 halaman 134 menyebutkan:

السختياني: بكسر أوله والفوقية وتخفيف التحتية إلى عمل السختيان وبيعه وهو جلود الضأن.

Dibaca dengan kasrah huruf awalnya (sin) serta huruf yang bertitik dua di atas (Ta) dan tidak mentasydidkan huruf yang bertitik dua di bawah (ya) sehingga dibaca as-Sikhtiyani. Dinisbahkan kepada propesi penjual kulit domba.”

Mengenai artinya, Imam as-Sam'ani melaporkan:

السختيان هي جلود الضأنية ليست بإدام

"Arti as-Sakhtiyan sendiri adalah kulit domba yang belum disamak."

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi


 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَـــــــــــــــــانَا


Jumat, 07 Desember 2018

Kajian Nahwu Dalam Surat al-Haqqah Ayat 7 (Adad & Ma'dud)


Kajian Nahwu Dalam Surat al-Haqqah Ayat 7

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Pertanyaan Syarqawi at-Tijani dari Sukapura Jakarta Utara:

Dalam surat al-Haqqah ayat 7 disebutkan:

(7). سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum `Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk).

Pertanyaan saya adalah mengenai redaksi (سَبْعَ لَيَالٍ ) dan (وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ  ). Mengapa kata layal digunanakan adad (bilangan) dengan bentuk mudzakkar (sab’a) bukan muannats (sab’ata) dan kata Ayyam menggunakan adad muannats (tsamaniyata) bukan mudzakkar (tsamaniya)?

Jawaban:

Redaksi Sab’a Layal pada ayat tersebut dengan membuang ta (سبع) karena ma’dudnya )kata layal( bentuk mufradnya adalah lailah ( الليلة ) yaitu muannats. Qaidah baku dalam bahasa Arab bila ma’dudnya muannats maka adadnya wajib mudzakkar (membuang ta). Sedangkan kata Tsamaniyata Ayyam, dengan menetapkan ta (ثمانية), ma’dudnya (أيام) bentuk mufradnya adalah Yaum sebagai kata mudzakkar. Prosedur dalam adad dan ma’dud adalah bila ma’dudnya mudzakkar maka adadnya muannats (dibubuhi ta marbuthah). Aturan ini disebutkan dalam kitab-kitab Gramer Bahasa Arab, di antaranya kitab Mulhatul I’rab pada bab adad:

فأَثبِتِ الهَاءَ مَعَ المُذكَّرِ  ***واحذِفْ مَعَ المؤنَّثِ المُشتَهِرِ

Maka tetapkan ha (ta marbuthah) pada adad yang ma’dudnya muannats. Dan buanglah pada ma’dud muannats yang populer.”

Imam Al-Fakihani dalam kitab Kasyfun Niqab Syarh Mulhatil I’rab menyebutkan bahwa dalam memvonis mudzakkar dan muannats ma’dud yang jadi barometernya adalah kondisi ma’dud dalam bentuk mufrad bukan jama’. Sehingga dikatakan (ثلاثة اصطبلات) dan (ثلاثة حمامات) mengaingat mufrad kata (اصطبلات) adalah (اصطبل) dan kata (حمامات) bentuk mufradnya adalah (حمام). Dalam hal ini Imam Ibnu Malik mengatakan dalam alfiyahnya:

ثَلَاثَةً بِالتَّاءِ قُلْ لِلعشَرَهْ ¤ فِي عَدِّ مَا آحَادُهُ مُذَكّرَهْ

Ucapkan angka Tsalatsah (tiga) sampai ‘Asyaroh (sepuluh) dengan menggunakan Ta’ marbuthah di dalam menghitung sesuatu yang mufrodnya Mudzakkar. 

في الضِّدِّ جَرِّدْ وَالْمُمَيِّزَ اجْرُرِ ¤ جَمْعاً بِلَفْظِ قِلَّةٍ فِي الأكْثَرِ

Sebaliknya buanglah Ta’nya (pada mufrod ma’dud muannats). Jarkanlah! Lafazh Mumayyiz/Ma’dud yang jamak qillah pada kebanyakannya (daripada yg jamak katsrohnya). 

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi


 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَـــــــــــــــــانَا