Tampilkan postingan dengan label Manhiyyat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manhiyyat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Oktober 2017

Adab Wanita Berpakaian (Salah Kostum)

Adab Wanita Berpakaian (Salah Kostum)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Dikisahkan pada suatu hari Sayyiduna al-Munzir rahimahullah menghadiahkan ibunya (Sayidatuna Asma Bint Abi Bakr Radhiyallahu anhuma) sebuah baju yang bahannya agak tipis. Saat itu Sayidatuna Asma Radhiyallahu anha sudah mengalami penyakit buta, begitu ia pegang baju pemberian anaknya tiba-tiba beliau kembalikan. Melihat hal tersebut, sang anak berkata: “Wahai ibuku, pakaian itu tidak tipis”. Sayidatuna Asma radhiyallahu anha menjawab: Wahai putraku, baju ini tidak tipis tapi saya yakin bila aku pakai masih transparan dan membentuk lekukan tubuhku”.

Wahai para wanita muslimah, perawan, janda, ABG, ema-ema maupun nene-nene jangan kalian memakai pakain yang ketat apalagi yang transparan sehingga menggambarkan bentuk bagian tubuh bahkan aurat dan warna kulit.

Kita masih banyak temukan ema-ema kena korban Saltum (salah kostum) memakai celana lejing (legging) atau kaos yang ketat digunakan buat nganterin anak sekolah, belanja ke pasar, ke kelurahan bahkan nganterin anak ngaji di TPA. Innalillahi… mohon maaf, itu bentuk pantat ampe nontot, batok toket nongol seperti mau loncat, lekukan tubuh terlalu kencang seperti bacang, apem bewok sampe munel banget… Lah Coba Itu .... Berpakaian tapi sebenarnya bugil.

Pakaian tersebut hanya layak di pakai di dalam rumah, di dapur sekira tidak ada orang yang bukan mahram melihatnya.

Ketahuilah, Bila wanita cantik yang memakai pakaian seperti itu maka wanita itu menjadi penyebab orang lain berbuat dosa. Apabila dilakukan oleh wanita jelek niscaya mulut orang yang melihatnya tidak akan selamat dari menghinanya. Ada yang bilang: "Udah buruk muka buruk akhlaq" "Dasar perempuan nora" "Emang orang jelek yang banyak laga" "Pakean kurang bahan dipake" "Buset Tu Aurot dipajang, mana item bangat" "Set dah, celena ketat.. tunggirnya keliatan item kaya pantat dandang" dan sebagainya.

Berpakain yang benar bukan hanya menutup aurat, tetapi juga harus memperhatikan bahwa pakaian yang digunakan, kudu agak longgar tidak ketat dan tidak transparan sehingga lekukan bentuk tubuh dan terlihat warna kulit tidak nampak.
Dalil yang menunjukkan hendaknya wanita tidak memakai pakaian ketat adalah hadits dari Sayiduna Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma berkata:

كَسَانِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُبْطِيَّةً كَثِيفَةً كَانَتْ مِمَّا أَهْدَاهَا دِحْيَةُ الْكَلْبِيُّ، فَكَسَوْتُهَا امْرَأَتِي، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا لَكَ لَمْ تَلْبَسِ الْقُبْطِيَّةَ؟ " قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَسَوْتُهَا امْرَأَتِي. فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مُرْهَا فَلْتَجْعَلْ تَحْتَهَا غِلَالَةً، إِنِّي أَخَافُ أَنْ تَصِفَ حَجْمَ عِظَامِهَا "

Artinya: “Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (Musnad Ahmad hadis no: 21786).

Wahai para orang tua dan para suami jangan kalian biarkan anak perempuan dan istri kalian memakai pakaian ketat, bila kalian tau hukumnya tapi tidak peduli ketahuilah kalian akan mendapat dosa jariyah lantaran membiarkan mereka mengumbar aurat.


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhiy Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910

 .

Selasa, 03 Oktober 2017

Adab Minum Air Zamzam (Menggerakan Jempol Kaki)

Adab Minum Air Zamzam (Menggerakan Jempol Kaki)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Pertanyaan Saudara Muhammad Zabih Mawardi at-Tijaniy:

Dalam sebuah hadis Shahih disebutkan tentang larangan minum sambil berdiri:

لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا، فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ

Artinya:“Janganlah salah seorang kalian minum sambil berdiri, siapa yang lupa (minum sambil berdiri) hendaknya ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)


Apakah larangan tersebut berarti haram secara umum, karena saya mendengar ada riwayat yang menyatakan Rasulullah pernah minum air Zamzam dalam posisi berdiri? Dan apa hikmah minum air zamzam berdiri sambil mengerak_gerakan kedua jempol kaki?


Jawaban:

Dalam masalah ini ulama berbeda pendapat: Imam Ibn Hazm memahami larangan minum berdiri dengan arti haram. Adapun pemdapat mayoritas para ulama menyatakan boleh (tidak haram). Imam Muhyiddin An-Nawawi ad-Dimasyqiy mengatakan dalam Syarh Muslim:

ﻭﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﻬﻰ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﺤﻤﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﺍﻟﺘﻨﺰﻳﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﺷﺮﺑﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﺋﻤﺎ ﻓﺒﻴﺎﻥ ﻟﻠﺠﻮﺍﺯ ﻓﻼ ﺍﺷﻜﺎﻝ ﻭﻻ ﺗﻌﺎﺭﺽ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﺫﻛﺮﻧﺎﻩ

Artinya: “Dan yang benar dalam masalah ini bahwa larangan minum sambil berdiri dibawa kepada makna makruh yang tidak sampai tingkat haram. Sedangkan riwayat yang menunjukkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam minum sambil berdiri, itu menerangkan hukum akan kebolehannya.

Adanya riwayat hadis-hadis shahih yang menyatakan Rasulullah minum dalam keadaan berdiri menjadi argumen bahwa itu dibolehkan. Sehingga pendapat ulama yang mengatakan minum berdiri hukumnya makruh tertolak. Meskipun dibolehkan berdiri, minum dalam kondisi duduk lebih utama karena sangat efektif menghilangkan dahaga. Imam Ibn Hajar al-Asqalaniy menyebutkan:

إذا رمت تشرب فاقعد تفز ... بسنة صفوة أهل الحجاز
وقد صححوا شربه قائمًا ... ولكنه لبيان الجواز

Artinya: Jika engkau menghendaki minum, maka duduklah niscaya engkau beruntung dengan mengamalkan sunnah Rasullullah orang pilihan yang berada di kota Hijaz. Para ulama menshahihkan hadis yang menegasan bahwa beliau minum dalam posisi berdiri akan tetapi ha tersebut untuk menjelaskan kebolehan saja.

Imam Abul Mahasin ar-Ruyaniy (wafat tahun 502 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab Bahrul Mazhab jilid 13 haman 128 menyatakan:

وأما النهي عن الشرب قائمًا: فهو نهي تأديب وتنزيه لأنه أحسن وأرفق بالشارب، وروي أن النبي صلى الله عليه وسلم شرب قائمًا وتأويله في حال الضرورة الداعية إليه وكان بمكة شرب من ماء زمزم قائمًا لازدحام الناس عليه

Artinya:’Larangan minum sambil berdiri merupakan larangan terkait masalah adab dan bukan larangan berarti haram. Karena posisi duduk lebih bagus dan rilex bagi orang minum. Diriwayatkan sesungguhnya Nabi minum berdiri ditakwilkan itu beliau lakukan dalam keadaan emergency (darurat) yang mendesak beliau melakukannya dan itu terjadi saat beliau di Makkah beliau minum air zamzam berdiri dengan alasan terlalu banyak orang berdesakan.”

Ibn Qayyim al-Jauziyyah (wafat tahun 751 Hijriyah) dalam kitab Zadul Maad Fi Hady Khairil Ibad jilid 4 halaman 210 menegaskan:

وَلِلشُّرْبِ قَائِمًا آفَاتٌ عَدِيدَةٌ مِنْهَا: أَنَّهُ لَا يَحْصُلُ بِهِ الرِّيُّ التَّامُّ، وَلَا يَسْتَقِرُّ فِي الْمَعِدَةِ حَتَّى يَقْسِمَهُ الْكَبِدُ عَلَى الْأَعْضَاءِ وَيَنْزِلَ بِسُرْعَةٍ وَحِدَّةٍ إِلَى الْمَعِدَةِ فَيُخْشَى مِنْهُ أَنْ يُبَرِّدَ حَرَارَتَهَا، وَيُشَوِّشَهَا، وَيُسْرِعَ النُّفُوذَ إِلَى أَسْفَلِ الْبَدَنِ بِغَيْرِ تَدْرِيجٍ، وَكُلُّ هَذَا يَضُرُّ بِالشَّارِبِ، وَأَمَّا إِذَا فَعَلَهُ نَادِرًا أَوْ لِحَاجَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ،.

Artinya: “Minum sambil berdiri bisa menimbulkan banyak bahaya, di antaranya: Air minum itu tidak bisa mengalir secara optimal, tidak bisa bertahan dalam lambung dengan tenang untuk kemudian disirkulasikan oleh lever ke seluruh organ tubuh. Air turun secara langsung ke lambung, dikhawatirkan akan terjadi konfrontasi dengan suhu panas dalam perut dan mengganggu proses pembakaran, terlalu cepat ke bagian bawah tubuh tidak secara bertahap. Semua itu akan membahayakan orang yang meminumnya. Namun kalau dilakukan sesekali saja atau karena suatu kebutuhan, tidaklah berbahaya.”

Imam Abul Hasan Ali al-Adawiy (wafat tahun 1189 Hijriyah) dalam Hasyiyah al-Adawiy Ala Syarh Kifayah at-thalib ar-Rabbaniy jilid 2 halaman 466 menyebutkan:

وَحَمَلَ بَعْضُهُمْ النَّهْيَ عَنْهُ عَلَى حَالِ الْمَشْيِ.

Artinya: “Sebagian ulama memahami bahwa larangan minum berdiri jika dilakukan sambil jalan.”

Sayyid Abu Bakr Usman Bin Muhammad Syatha menyebutkan dalam kitab Ianah at-Thalibin jilid 3 halaman 417:

(واعلم) أنه استثنى بعضهم شرب ماء زمزم وقال: إنه يسن الشرب منه قائما اتباعا، فقد صح عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي - صلى الله عليه وسلم - شرب من زمزم وهو قائم ورده الباجوري في حاشية الشمائل بما نصه: وإنما شرب - صلى الله عليه وسلم - وهو قائم، مع نهيه عنه، لبيان الجواز، ففعله ليس مكروها في حقه، بل واجب، فسقط قول بعضهم إنه يسن الشرب من زمزم قائما اتباعا له - صلى الله عليه وسلم -، ولا حاجة لدعوي النسخ أو تضعيف النهي لأنه حيث أمكن الجمع وجب المصير إليه.

Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya sebagian ulama mengecualikan larangan berdiri ketika minum air zamzam. disunnahkan minum air zam-zam sambil berdiri dalam rangka ittiba’ (mencontoh) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berdasarkan hadis shahih dari Ibn Abbas Radhiyallahu anhuma sesungguhnya Nabi minum air zamzam berdiri. Syekh Al-Bajuriy menolak pendapat tersebut pada kitab Hasyiyah as-Syamail dengan penuturan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri. Padahal di sisi lain beliau melarangnya. Perbuatan minum sambil berdiri tadi menunjukkan bolehnya. Jadi yang beliau lakukan  bukanlah makruh dari sisi beliau, bahkan bisa jadi wajib (untuk menjelaskan pada umat akan bolehnya). Sehingga gugurlah pendapat sebagian orang yang menyatakan disunnahkan minun air zam-zam sambil berdiri dalam rangka ittiba’ (mencontoh) beliau. Tidak diperlukan komentar bahwa ada riwayat hadis yang dinasakh (dihapus hukumnya), atau menyatakan hadis yang menyatakan larangan minum berdiri itu lemah, lantaran semua riwayat (larangan minum berdiri dan perbuatan Nabi minum berdiri) dapat dikompromikan dan wajib melakukan kompromi.”

Adapun hadis yang menjelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minum air Zamzam dalam posisi berdiri sebagai berikut:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ سَلاَمٍ، أَخْبَرَنَا الفَزَارِيُّ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حَدَّثَهُ قَالَ: «سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ، فَشَرِبَ وَهُوَ قَائِمٌ» قَالَ عَاصِمٌ: فَحَلَفَ عِكْرِمَةُ مَا كَانَ يَوْمَئِذٍ إِلَّا عَلَى بَعِيرٍ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad dia adalah Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami Al Fazariy dari 'Ashim dari Asy-Sya'biy bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma menceritakan kepadanya, dia berkata: "Aku memberi minum Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan air zamzam. Maka Beliau meminumnya sambil berdiri". Berkata, 'Ashim: 'Ikrimah bersumpah bahwa saat itu Beliau tidak lain kecuali berada diatas untanya. (Shahih al-Bukhari hadis no: 1637).

وحَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: «سَقَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ وَهُوَ قَائِمٌ»

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas ia berkata; "Aku memberi minum dari Air Zam-zam kepada Rasulullah, lalu beliau minum sambil berdiri." Shahih Muslim hadis no: 118).

وحَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، أَخْبَرَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ، ح وحَدَّثَنِي يَعْقُوبُ الدَّوْرَقِيُّ، وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ سَالِمٍ، قَالَ إِسْمَاعِيلُ: أَخْبَرَنَا، وقَالَ يَعْقُوبُ: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ، وَمُغِيرَةُ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، «أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ مِنْ زَمْزَمَ وَهُوَ قَائِمٌ»

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi dan Isma'il bin Salim, Isma'il berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ya'qub berkata; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dan Mughirah dari Asy Sya'biy dari Ibnu 'Abbas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minum dari air zam-zam sambil berdiri. (shahih Muslim hadis no: 119)

وحَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَاصِمٍ، سَمِعَ الشَّعْبِيَّ، سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ، قَالَ: «سَقَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا، وَاسْتَسْقَى وَهُوَ عِنْدَ الْبَيْتِ»،

Artinya: “Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim; dia mendengar dari Asy Sya'bi; dia mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Aku memberi minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri. Waktu itu beliau meminta air ketika beliau berada di samping baitullah (Ka'bah). (shahih Muslim hadis no; 120).

وحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ مِنْ زَمْزَمَ مِنْ دَلْوٍ مِنْهَا وَهُوَ قَائِمٌ»

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam minum air Zam-Zam dari gayungnya sambil berdiri. (shahih Muslim hadis no: 122).

Imam al-Munawiy (wafat tahun 1031 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab Faidh al-Qadir jilid 6 halaman 315:

والجمهور على عدم الكراهة فمن السلف الشيخان والمرتضى ثم مالك تمسك بشربه من زمزم قائما وكأنهم رأوه متأخرا عن النهي فإنه في حجة الوداع فهو ناسخ

Artinya: Mayoritas ulama menyatakan hukum minum berdiri tidak makruh. Di antara ulama salaf yang mengukuhkannya syaikhoin (dua guru besar) dan al-Murtadha. Kemudian imam Malik berpegangan pendapat bahwa minum air zamzam berdiri. Seakan-akan mereka berpandangan hadis-hadis yang membolehkan datang belakangan dari pada hadis yang melarang minum berdiri. Karena hadis-hadis yang membolehkan minum berdiri terjadi saat Hajjatul Wada’ tahun ke-9 Hijriyah dan hal tersebut menghapus larangan minum berdiri.”

Sayyid Abu Bakr Usman Bin Muhammad Syatha (wafat tahun 13110 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab Ianah at-Thalibin jilid 3 halaman 417:

ويسن لمن شرب قائما أن يقول: اللهم صل على سيدنا محمد الذي شرب الماء قائما وقاعدا فإنه بسبب ذلك يندفع عنه الضرر. وذكر الحكماء أن تحريك الشخص إبهامي رجليه حال الشرب قائما يدفع ضرره.

Artinya: “Disunnahkan bagi orang yang minum berdiri untuk membaca: Shalawat: “Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad al-Ladzi Syaribal Ma-a Qo-iman wa qo-idan” sesungguhnya hal itu dapat menolak madharrat minum berdiri. Ahli hikmah menyebutkan bahwa menggerak-gerakan dua ibu jari (jempol) kaki (kanan-kiri) ketika minum berdiri dapat mencegah dampak negatif minum berdiri.”



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910


Selasa, 01 Desember 2015

7 Sifat Wanita Bejat

7 Sifat Wanita Bejat

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Jangan anda nikahi 7 macam wanita di bawah ini. Jika ada salah satu dari ke-7 sifat pada istri anda, maka kondisi rumah tangga yang anda jalani bagai duduk di bale reot saat terjadi gempa atau kiamat. Satu sifat saja bisa bikin kiamat dalam rumah tangga apalagi ke-7 sifat bejat ini ada semua pada istri anda. Sebutan apa yang pantas? Mungkin Kiamat Kubro Kuadrat:

1. Wanita yang sering ngersula (ngeluh) meratapi nasibnya. Kaga pernah bersyukur, Dikasih uang banyak masih penuh curiga, dikasih sedikit ngomel sehingga mudah ngajakin bercerai. Orang Arab menyebutnya dengan sifat Annanah.

2. Wanita pengungkit kebaikan yang pernah ia lakukan pada orang lain. Orang Arab menyebutnya dengan julukan Mannanah.

3. Wanita yang selalu membandingkan kelebihan orang lain di hadapan suaminya. Wanita ini sering berkata kepada suaminya: "Gua kalau nikah dengan lelaki lain, nasib gua nga kaya gini apesnya. Orang Arab menamakan wanita model ini dengan nama Hannanah.

4. Wanita yang matanya jelalatan seperti macan yang sudah dapat mangsa tetapi matanya masih melirik kepada mangsa lainnya. Sudah punya suami tetapi masih ingin nyari kesenangan dengan laki-laki lain. Wanita seperti ini adalah wanita tukang selingkuh, walaupun diurug dengan harta dan kesenangan oleh suaminya tetap saja dia mencari hasrat nafsu ammarah. Emang dasar watak babi dikasih daging dan coklat tidak suka, malah memilih gupak di lumpur makan tai. Orang Arab membuat julukan wanita seperti ini dengan Haddaqah.

5. Wanita yang seada-adanya hari sibuk dandan merawat fisiknya hobi shoping alias bebujuran terus. Ogah bebenah urusan rumah, segen ngerawatin anak, kurang open (peduli) khidmah ama suami. Merawat fisik boleh-boleh saja demi menyenangkan suami biar betah di rumah, tetapi si istri kudu ngeliat kemampuan suami dan jangan ngerongrong suami. Orang Arab bikin semboyan buat wanita jenis ini dengan sebutan Barraqah.

6. Wanita yang mulutnya lemes, gampang emosi, mulutnya ngeranyos aja udah kaya petasan ceplik, lidahnya panjang buat mencela, suami nga pernah dinilai benar di hadapannya. Ia sering buka aib suaminya kepada orang lain. Sering banget ia umbar prifasi suami: "Asal tau aja nich, suami saya barangnya laksana gagang pacul udah otek." Orang Arab bikin gesaan buat wanita ini dengan panggilan Syaddaqah.

7. Wanita gila hormat yang selalu menyebutkan kelebihan orang tuanya atau keturunannya. Sering dia berkata kepada suaminya: "Eluh bang, kalo kaga nikah sama gue, mungkin luh jadi tukang kue rangi" atau "Eluh bang kalau kaga nikah sama gue kaga bakalan kenal sendal jepit. Sombong banget nich perempuan, boleh jadi kalu ia belum nikah dengan suami yang sekarang, mungkin sudah jadi jablay. Orang Arab bikin semboyan buat wanita tipe ini dengan sebutan Kannanah.

Semoga Allah lindungi istri kita dari ke-7 sifat bejat di atas. Seandainya salah satu dari 7 sifat ada pada istri kita, semoga Allah Taala berikan hidayah kepadanya dan kita diberikan kekuatan dan ketegasan untuk bisa merubah sifat buruk tersebut.

Kaga masuk surga seorang suami dayyust yaitu suami atau ayah yang membiarkan maksiat atau perbuatan haram yang dilakukan oleh istri dan anak-anaknya.

Kalau sudah didoain dan dinasehatin itu istri masih nggebes (kaga nerima), maka solusi paling mujarrab adalah bukan dengan perceraian tetapi nambain istri lagi.

Ya Allah, jadikan rumah tangga kami surga dunia, yaitu rumah tangga yang penuh sakinah, mawaddah dan rahmat. Aamiin.



Dikutip dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid jilid 2 halaman: 93 karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy dan kitab Ajaibul Akhbar halaman 177.



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi


@rizkialbatawi


 ********* ******** ********

اللَّهُــــــــــــــمَّ صَلِّ عَلَى سيِّــــــــدِنَا محمدٍ الفاتِـــــــــحِ لِمَا أُغْلِــــــــــــــقَ والخَـاتِــــــــــــــــمِ لِمَا سَبَــــــــــقَ، نَاصِـــــــــرِ الحَقِّ بالحـــــــــــــــــقِّ، والهـــــــــــــــــادِي إلى صِرَاطِـــــــــكَ الْمُسْتَقِيـــــــــــــــــــمِ، وَعَلَى آلِهِ حـــــــــقَّ قَدْرِهِ ومِقْــــــــــــدَارِهِ العَظِيــــــــــــــمِ.

(لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّـهِ كَاشِفَةٌ)

اللَّهـُمَّ بِـحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الشَّرِيفَةِ وَمَا بِـهَا مِنْ أَسْرَارٍ أَنْ تَكْشِفَ ضُرَّنَا وَتَصْرِفَ عَنَّا كَيْدَ مَنْ كَادَنَا وَشَرَّ مَنْ أَرَادَ بِنَا شَرَّاً وَرُدَّ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاَشْغِلْهُ عَنَّا بِشَاغِلٍ لَا يَسْتَطِيعُ رَدَّهُ  يَا اللَّـه .


Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910




Jumat, 01 Mei 2015

Resiko Ketahuan Ngintip

Resiko Ketahuan Ngintip

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Tebak-tebakan merupakan kerjaan atau trik orang pandai untuk melatih kecerdasan seseorang. Terkadang kalau terlalu sulit menebaknya bisa bikin gegaruk kepala padahal kaga gatel.


Sebagai contoh:

Kenapa orang-orang yang iseng terkadang sangat suka mengintip. Alasan apa yang menyebabkan ngintip itu sangat digemari sebagian orang?

Jawabannya;

Lantaran ngintip satu pekerjaan yang membutuhkan modal kecil tapi hasilnya (untung) besar.

Dengan meminjam istilah ekonomi: "Bermodal lobang yang kecil situkang ngintip dapet melihat perkara-perkara besar.' Boleh jadi ngintip dijadikan hobi.

Tapi hati-hati kebiasaan buruk ngintip banyak sekali madorrotnya. As-Sayid Abdullah bin Husain bin Thohir menjelaskan dalam kitabnya "Sullamut Taufiq":

 ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓﻲ ﻣَﻌﺎﺻِﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ
ﻭﻣِﻦْ ﻣَﻌﺎﺻِﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ: ﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺟﺎﻝِ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨِّﺴﺎﺀِ ﺍﻷَﺟْﻨَﺒِﻴّﺎﺕِ ﺑِﺸَﻬْﻮَﺓٍ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ، ﻭﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺷَﻬْﻮَﺓٍ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥَ ﺇﻟﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟﻮَﺟْﻪِ ﻭﺍﻟﻜَﻔَّﻴْﻦِ، ﻭﻗِﻴﻞَ ﻭﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺷَﻬْﻮَﺓٍ ﺇﻟَﻴْﻬِﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥَ ﻟِﻐَﻴْﺮِ ﺣﺎﺟَﺔٍ ﻛَﻤُﻌﺎﻣَﻠَﺔٍ --ﻭﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ ﻓﻲ ﺑَﻴْﺖِ ﺍﻟﻐَﻴْﺮِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺇﺫْﻧِﻪِ؛ ﺃﻭ ﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ ﻓﻲ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﺧْﻔﺎﻩُ ﻛَﺬٰﻟﻚ؛

Fashal Tentang Maksiat-Maksiat Mata :

Sebagian dari maksiat mata adalah pandangan dari seorang pria terhadap perempuan lain (bukan mahromnya) bila dengan pandangan syahwat haram secara mutlak, dan haram juga jika pandangan tanpa syahwat pada selain wajah dan kedua telapak tangan.

Dan ada yang berpendapat : jika tanpa syahwat memandang keduanya (wajah dan telapak tangan) apabila tidak ada hajat syar'iy seperti bermu’amalah dan terhitung maksiat mengintip rumah orang lain tanpa ada izin darinya, atau mengintip sesuatu yang ditutup olehnya.

Adapun pemilik rumah yang sedang diintip dibolehkan baginya mencolok mata orang yang mengintip saat orang itu keponggok (ketahuan) mengintip. Berkenaan dengan ini ada hadits sebagai berikut :


ﺭﻭﻯ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ، ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺍﻃﻠﻊ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻗﻮﻡ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺫﻧﻬﻢ، ﻓﻔﻘﺄﻭﺍ ﻋﻴﻨﻪ ﻓﻼﺩﻳﺔ ﻟﻪ، ﻭﻻ ﻗﺼﺎﺹ .

Imam Ahmad dan al-Nasa`i meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda : siapa saja yang mengintip bagian dalam rumah satu kaum tanpa ada izin dari mereka lalu mereka mencolok mata orang tersebut, maka tidak ada denda baginya dan tidak juga qishash.

ﻭﺭﻭﻯ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠم: ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻗﺎﻝ : ﻟﻮ ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﺍﻃﻠﻊ ﻋﻠﻴﻚ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺫﻥ، ﻓﺨﺬﻓﺘ  ﺑﺤﺼﺎﺓ ﻓﻔﻘﺄﺕ ﻋﻴﻨﻪ، ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻚ ﺟﻨﺎﺡ .

Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan: sesungguhnya Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda: seandainya seorang lelaki ngintip aktifitas dirimu tanpa izin sehingga kau colok matanya dengan batu, maka tidak berdosa dirimu."

Pengarang kitab fiqh sunnah menambahkan :

ﻓﺈﻥ ﺗﻌﻤﺪ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺑﺪﻭﻥ ﺇﺫﻥ ﻣﻦ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﻠﺼﺎﺣﺐ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺃﻥ ﻳﻔﻘﺄ ﻋﻴﻨﻪ، ﻭﻻﺿﻤﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ.

Apabila ada unsur sengaja ngintip tanpa ada izin dari pemilik rumah, maka bagi pemilik rumah berhak untuk mencolok mata si tukang ngintip, dan tidak ada denda (ganti rugi) atau tuntutan bagi yang mencoloknya.



_________________




 ********* ******** ********

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات




JAKARTA 01 Mei 2015


Mudir Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Pin: 22580F48