Shalawat Fatih Nutrisi Hati (Kaya Mendadak)

Shalawat Fatih Nutrisi Hati

Syekh Muhammad Sayyid at-Tijaniy menyebutkan dalam kitab al-Hidayatur Rabbaniyyah halaman 26; Di antara asror (rahasia) sholawat Fatih adalah dapat membukakan kocoran rizqi dan menolak kefaqiran:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Artinya: “Ya Allah berikanlah shalawat (rahmat yang diiringi ta'zhim) kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menjadi penutup apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”

Siapa saja yang secara istiqomah membaca sholawat Fatih pada pagi hari 100 kali dan sore hari 100 kali, maka dengan izin Allah ia akan diberikan kekayaan dan dijauhkan dari kefakiran.

Kaifiyatnya;

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ . (100)

Di tutup dengan:

صلاة تفتح لنا أبواب الرضا والتيسير وتغلق أبواب الشر والتعسير ، أنت مولانا فنعم المولى ونعم النصير .
{ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ * وَسَلاَمٌ عَلَٰ ٱلْمُرْسَلِينَ * وَٱلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ }

Tentunya untuk mendapatkan keberkahan yang zhohir dari sholawat Fatih diperlukan beberapa hal: pertama meyakini bahwa shalawat Fatih merupakan shalawat yang datang dari alam ghaib, bukan bikinan manusia. Kedua: menjalankan adab dalam membacanya seperti berwudu (suci dari hadas besar dan kecil), menghadap qiblat, memakai wewangian (hindari rokok), bersih tempat dan pakaiannya (tidak terkena najis) dan ketiga: membacanya dengan khusyu, ikhlas dan yaqin.



JAKARTA: 16 APRIL 2015


Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy