Ruqayyah Nama Indah
Oleh: H. Rizqi Dzulqornain al Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاه والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين .
Imam Ibn Qutaibah ad Dinawariy wafat tahun 276 Hijriyah menyebutkan dalam kitabnya as Syi'r was Syu'ra tentang biografi seorang penyair yang bernama Ubaidillah Bin Qais keturunan Bani Amir Bin Luay. Beliau memiliki julukan Ibnu Qais ar Ruqoyyat lantaran beliau memiliki istri 3 wanita yang masing-masing bernama Ruqoyyah.
Jika ada tebak-tebakkan siapa nama orang yang memiliki istri pertama, kedua dan ketiga dengan nama yang sama? Maka jawabannya adalah Ibnu Qais.
Riwayat lain menyebutkan bahwa Ibn Qais sering memuji dan menyanjung wanita wanita yang bernama Ruqoyyah sehingga di kemudian hari beliau kepangku julukan ar Ruqayyat.
Ruqoyyah artinya wanita yang memiliki pangkat yang tinggi atau yang mengangkat derajat. Kebiasaan kaum alawiyyin jika mereka hanya memiliki anak anak perempuan tidak memiliki anak lelaki, maka salah satu dari anak perempuan itu diberi nama Ruqoyyah agar derajat keluarga dapat terangkat walaupun tidak ada anak lelaki. Hal tersebut dilakukan semata-mata bertafaul (berharap baik) dari makna Ruqoyyah.
Kebiasaan orang Hadromaut menyebut huruf qof dengan gof, sehingga nama Ruqoyyah ketika mereka sebut terdengar Rugoyyah. Orang Betawi kurang asyiq bila menyebut kata Rugoyyah, akhirnya mereka menyebutnya dengan "Rogaya" atau dengan bahasa Betawi jakarta selatan "Rogaye".
Salah satu putri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bernama Ruqoyyah sehingga banyak orang-orang dahulu menamakan putri putri mereka dengan nama ini lantaran bertabarruk (mengambil barokah) dengan Rasulullah dan bertafaul dengan arti yang bagus.
اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم
صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات
Selasa: 7 April 2015
Khadimul Ma'had al Muafah
Abu Mun'yah H. Rizqi Dzulqornain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar