Selasa, 17 Oktober 2023

Bacaan Tasbih dan Doa Ketika Sujud

 عن عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآله وَسَلَّمَ: «إِذَا رَكَعَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ، وَذَلِكَ أَدْنَاهُ، وَإِذَا سَجَدَ فَلْيَقُلْ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى ثَلَاثًا، وَذَلِكَ أَدْنَاهُ» رواه أبو داود.


Dari Abdullah Ibnu Mas'ud RA berkata: Rasulullah bersabda: Apabila kalian ruku maka bacalah 3 kali: 𝘚𝘶𝘣𝘩𝘢𝘯𝘢 𝘙𝘢𝘣𝘣𝘪𝘺𝘢𝘭 '𝘈𝘻𝘩𝘪𝘮, dan itu yang paling sedikit. Dan jika sujud bacalah 𝘚𝘶𝘣𝘩𝘢𝘯𝘢 𝘙𝘢𝘣𝘣𝘪𝘺𝘢𝘭 𝘈'𝘭𝘢 𝘞𝘈 𝘉𝘪𝘩𝘢𝘮𝘥𝘪𝘩, tiga kali, dan itu yang paling sedikit. 


Bagi Imam maka tidak dibenarkan melebihi 3 kali bacaan tasbih tersebut, kecuali makmumnya rela. Berbeda dengan jika sholat 𝘮𝘶𝘯𝘧𝘢𝘳𝘪𝘥𝘢𝘯 (sendiri) maka boleh menambah bacaan tasbih lebih dari 3 kali, yaitu 5 atau 7 atau 9 dalam mazhab Hanafi dan Hambali, atau 11 kali dalam mazhab Syafi'i.


قال الإمام النووي في "روضة الطالبين وعمدة المفتين" : ثُمَّ الزِّيَادَةُ عَلَى ثَلَاثِ تَسْبِيحَاتٍ إِنَّمَا تُسْتَحَبُّ لِلْمُنْفَرِدِ، وَأَمَّا الْإِمَامُ فَلَا يَزِيدُ عَلَى ثَلَاثٍ، وَقِيلَ: خَمْسٍ، إِلَّا أَنْ يَرْضَى الْمَأْمُومُونُ بِالتَّطْوِيلِ، فَيَسْتَوْفِيَ الْكَمَالَ] .


Imam Nawawi mengatakan dalam kitabnya: Kemudian jika menambah dari tiga kali tasbih maka itu disunnahkan bagi orang yang sholat sendiri (𝘮𝘶𝘯𝘧𝘢𝘳𝘪𝘥), dan adapun imam maka tidak menambah dari tiga tersebut, dikatakan lima, kecuali makmum ridho dengan yg lebih panjang,  maka hal tersebut sempurna. 


Selain menambah jumlah bacaan tasbih, bagi yang sholat sendiri atau imam dengan jamaah yang rela shalat dengan lebih lama, kita juga bisa menambah doa dalam sujud kita. Hal ini disunnahkan sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:


أَقْرَبُ ما يَكونُ العَبْدُ مِن رَبِّهِ، وهو ساجِدٌ، فأكْثِرُوا الدُّعاءَ.


"Posisi terdekat antara hamba dan Tuhannya adalah saat dia bersujud, maka perbanyaklah berdoa. " HR. Muslim


Di antara tasbih dan doa yang bisa kita baca adalah sebagai berikut:


1. اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ


"Ya Allah, untuk-Mu aku sujud dan kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku sujud untuk Yang Menciptakan wajahku dan memberinya rupa, dan memisahkan antara pendengarannya dan penglihatannya, dengan daya dan kekuatan-Nya, Maha Besar Engkau ya Allah, Pencipta yang paling baik. "


Selain itu juga disunnahkan membaca:


2. سبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ المَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ


"Maha Suci (Engkau dari segala sifat yang tidak baik dan Sekutu) dan Maha Bersih (dari sifat yang tidak layak terhadap mahluk-Nya, wahai Tuhan malaikat dan ruh. "


Subbuhun Quddusun adalah sifat dari sifat-sifat Allah. Makna subbuh adalah yang suci dari segala sifat buruk. Makna Quddus adalah yang suci dari segala najis. Sedangkan rabbul Malaikati warruh ada yang berpendapat malaikat Jibril. Pendapat lain mengatakan, malaikat yang besar, lebih besar dari malaikat-malaikat lainnya. Ada juga yg berpendapat malaikat yang paling mulia. 


Selain itu ada doa yang juga dibaca oleh Nabi Muhammad ketika sujud, yaitu:


3. اللَّهمَّ اغفِر لي ذنبي كُلَّهُ دِقَّهُ، وجِلَّهُ، وأوَّلَهُ وآخرَهُ وعلانيتَهُ وسِرَّهُ. اللَّهمَّ إنِّي أعوذُ برضاكَ مِن سُخْطِكَ ، وبمعافاتِكَ من عُقوبتِكَ ، وأعوذُ بِكَ منكَ ، لا أُحصي ثَناءً عليكَ . أنتَ كما أثنيتَ على نفسِكَ


"Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang terperinci dan yang keseluruhannya, yang pertama kaki aku lakukan dan yang terakhir kalinya, yang terang-terangan dan yang sembunyi-sembunyi. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhoan-Mu dari murka-Mu, dan berlindung dengan pemaafan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dan Engkau. Tidak aku sanggupi untuk menghitung pujian terhadap-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri. "


Dengan banyaknya doa yg bisa dibaca ketika sujud, tetapi dimakruhkan membaca al-Qur'an ketika ruku dan sujud. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Nabi bersabda:


وإنِّي نُهِيتُ أنْ أقْرَأَ القُرْآنَ رَاكِعًا، أوْ سَاجِدًا، فأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فيه الرَّبَّ عزَّ وجلَّ، وأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا في الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ


"Sesungguhnya aku dilarang untuk membaca al-Qur'an ketika ruku dan ketika sujud. Adapun ketika ruku, maka kalian agungkanlah Allah Azza wa Jalla. Dan ketika sujud, maka perbanyaklah doa ketika sujud. Dan yakinlah doa kalian akan dikabulkan." HR: Muslim


والله اعلم بالصواب