Minggu, 19 April 2015

Kajian Tafsir Surat al-Kafirun (Pertanyaan Irwan Hendrawan)

KAJIAN SURAT AL-KAFIRUN

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:

Pertanyaan Bapak Irwan Hendrawan Bin Sya'roniy dari Kampung Baru Cakung.

Pertanyaan Pertama:
Mengapa dalam Surat al-Kafirun menggunakan kata (ما) bukan (من):

مَا تَعْبُدُونَ
مَا أَعْبُدُ
مَا عَبَدْتُمْ

Yang kita ketahui bersama bahwa penggunaan (ما) dalam bahasa Arab ditujukan buat sesuatu yang tidak berakal. Sedangkan (من) untuk yang berakal. Apakah ini tidak menyalahi kaedah bahasa Arab itu sendiri?

Pertanyaan Kedua; kenapa terjadi pengulangan jawaban pada kalimat;
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3)  وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ. (5)
Kalimat: (Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku semba)h itu sama dengan kalimat: (Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah). Seolah-olah pada jawaban seperti itu hanya merupakan pengulangan saja. Apa rahasia pengulangan jawaban yang sama pada ayat tersebut?


Jawaban Pertama:
Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al Kaafirun: 1-6).

Tidak digunakannya (من) pada ayat di atas para ulama menjawab di antara Syaikhul Islam Zakariya al-Anshariy: Ri'ayatan Li Muqobilihi (sebagai upaya menjaga jawaban dari pihak lawan). Lantaran kalimat pertanyaan yang dilontarkan orang-orang kafir jahiliyyah
Ketika itu adalah:

يا محمد تعبد الهتنا مدة ونعبد الهك مدة

Ya Muhammad kau sembah tuhan kami untuk beberapa waktu dan kami nanti akan sembah tuhanmu untuk beberapa waktu pula.

Apa yang orang Jahiliyah jadikan sembahan adalah patung-patung yang tidak berakal sehingga Allah Taala menggunakan kata (ما) bukan (من) ini yang disebut dengan istilah "Ri'ayatan Li Muqobilihi."

Jawaban Kedua:
Satu pendapat ulama mengatakan: "Pengulangan dalam jawaban tersebut lantaran kalimat jawaban pertama berarti Lil Hal (sekarang) dan Kalimat jawaban kedua adalah Lil Istiqbal (akan datang)."

Jawaban ulama lain mengatakan: Bahwa pengulangan itu menjadi dua jawaban dari dua tawaran orang kafir Jahiliyyah
(Pertama: Kamu terlebih dahulu menyembah tuhan kami beberapa waktu. Kedua: kami akan menyembah tuhanmu beberapa waktu pula)."


اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم 
صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات


Jakarta: 19 April 2015


Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Tidak ada komentar: