Senin, 12 April 2021

Doa Ibu Hamil agar Terhindar dari Keguguran

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود

وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد

وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا

وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد

Kehamilan dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah kabar gembira, kehadiran anak di tengah keluarga menambah keharmonisan rumah tangga serta menjadi salah satu sebab kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarga. Anak adalah karunia dari Allah yang sangat dinantikan bagi pasangan suami istri,terutama bagi pasangan yang sudah lama menikah tapi tidak kunjung diberikan keturunan ataupun yang sering hamil tapi kandungannya selalu mengalami keguguran.

Abortus atau keguguran adalah berhentinya kehamilan dengan sendirinya atau hilangnya janin dalam kehamilan secara spontan sebelum umur kehamilan mencapai 20 minggu. Banyak penyebab terjadinya keguguran seperti misalnya minum minuman keras, rokok, punya penyakit yang susah dikontrol ataupun memang mempunyai riwayat keguguran sebelumnya.

Seorang perempuan yang baru menikah atau  istri yang sedang mengharapkan kehamilan atau keluarga yang sedang menunggu kehadiran seorang anak tentu senang begitu mengetahui para perempuan dan atau istrinya sedang mengandung. Mereka akan berusaha menjaga kandungannya sehingga bisa lahir dengan selamat baik ibu atau anaknya serta mengharapkan anaknya menjadi anak yang soleh dan solehah.

Doa, baca Al-Qur’an dan sedekah tidak kurang-kurang dilakukan oleh para orang tua demi keselamatan si calon anak tersebut. Dalam kitab Subulun Najah, halaman 55 ada sebuah doa bagi ibu-ibu yang sedang hamil, yaitu sebuah doa karangan dari al-Allamah al-Habib Husain al-Khird , berikut teks doanya:

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ ، اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِي مَا دَامَ فِي بَطْنِي ، وَاشْفِهِ مَعَ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ – صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نَبِيِّكَ وَرَسُوِلِكَ ، اَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ اِلَّا شِفَاؤُكَ ، شفَاءًا عَاجِلاً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا ، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِي بَطْنِي صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً ، وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَاِيْمَانًا بِرَسُوْلِكَ .

اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلَادَتِي ، سَهْلًا وَسَلِيْمًا فِي الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ ، وَتَقَبَّلْ دُعَاءَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ - صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، اَللَّهُمَّ احْفَظِ الْوَلَدَ الَّذِيْ اَخْرَجْتَهُ مِنْ عَالَمِ الظُّلَمِ اِلَى عَالَمِ النُّوْرِ ، وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا عَاقِلاً لَطِيْفًا ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهِيْدًا وَمُبَارَكًا وَعَالِمًا وَحَافِظًا مِنْ كَلَامِكَ الْمَكْنُوْنِ ، وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ ، اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ ، وَصَحِّحْ جَسَدَهُ ، وَافْصِحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ .

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَابِرًا مِنَ الْمَرَضِ وَالْاَسْقَامِ وَالْعَطَشِ ، بِبَرْكَةِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ - صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، وَجَمِيْعِ الْاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ ، وَالشُّهَدَاءِ وَالْأَوْلِيَاءِ وَعِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ ، وَبَرَكَتِنَا الْمُهَاجِرِ اِلَى اللهِ اَحْمَدَ ابْنِ عِيْسَى ، وَبَرَكَتِنَا  الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ ابْنِ عَلِيٍّ بَاعْلَوِي ، وَبَرَكَتِنَا سُلْطَانِ وَالْأَوْلِيَاءِ اَبِي صَالِحٍ مُحْيِ الدِّيْنِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِي ، وَبَرَكَتِنَا الشَّيْخِ اَبِي بَكْرِ بْنِ سَالِمِ (اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يايها الَّذِيْنَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا)

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, curahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Sayyidina Muhammad, dan untuk keluarganya serta sahabatnya, Ya Allah, jagalah anakku selama dia berada dalam perutku, dan berilah dia kesehatan badan, begitu pula dengan ummatnya Rasulullah, Nabi-Mu dan utusan-Mu, sesungguhnya Engkaulah Zat yang Menyembuhkan, dan tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan darimu, kesembuhan yang cepat dan tidak kembali lagi (penyakitnya), Ya Allah, keluarkanlah dia dari perutku diwaktu aku akan melahirkan dalam keadaan yang mudah dan selamat di dunia dan di akhirat, serta kabulkanlah doa kami sebagaimana Engkau telah mengabulkan doa Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad, Ya Allah, jadikanlah dia seorang yang syahid yang penuh keberkahan, yang alim, yang mengahafal ayat-ayatMu yang tersimpan dalam Kitab-Mu yang terjaga, Ya Allah, panjangkanlah  umurnya, sehatkanlah badannya, fasihkanlah lisannya dalam membaca Al-Qur’an dan hadits, Ya Allah, jadikanlah dia tabah ketika sakit, ketika haus dan ketika menghadapi segala cobaan, berkat perantara Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad, dan semua para nabi dan rasul, dan juga berkat perantara para malaikat yang dekat (denganMu), para Syuhada, para ulama, dan semua hamba Allah yang soleh, dan dengan berkat (al-Imam) al-Muhajir Lillah Sayyidina Ahmad ibn ‘Isa dan Sayyidina al-Faqih Muqaddam Muhammad ibn ‘Ali Ba’lawi, dan berkat rajanya para aulia, (yaitu) Syaikh abdul Qadir al-Jailani, dan berkat Syaikh Abu Bakar ibn Salim. (Sesungguh Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian semua kepadanya).

Doa tersebut dibaca setelah mengerjakan shalat fardhu secara istiqomah dari awal kehamilan hingga menjelang kelahiran. Di antara keutamaan membaca doa tersebut adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjadikan anak tersebut lahir dengan sehat, sempurna, sehat jasmani dan rohani, dan insya Allah, menjadi anak yang soleh.

Adapun amalan singkat dan mudah yang bisa dibaca serta dilakukan untuk menjaga janin agar tidak mengalami keguguran adalah seperti yang diajarkan oleh al-Habib Ahmad ibn Hasan al-‘Atthos, yaitu meletakkan tangan di atas perutnya sambil membaca يا حسيب (Wahai Zat yang Maha Membuat Perhitungan)sebanyak tujuh kali.

 

Ummu Munyah

 

 

 

 

Sabtu, 03 April 2021

Doa Ziarah Kubur

 Doa Ziarah Kubur

 

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا و الدين والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى اله وصحبه اجمعين ، اما بعد :

Menjelang bulan Ramadhan, banyak dari kita yang melakukan tradisi rowahan (ruwahan). Ruwahan itu sendiri merupakan tradisi kebudayaan dengan salah satu tujuannya yaitu mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Tradisi ruwahan mengandung makna bahwa bulan Syakban (bulan sebelum puasa Ramadan) menjadi bulan untuk berbagi kasih dan sedekah. Selain menggelar ruwahan dengan cara mengundang tetangga dan saudara di rumah untuk membaca yasin dan tahlil yang diniatkan pahalanya untuk keluarga yang sudah meninggal, terkadang kita juga mengunjungi makam keluarga yang sudah meninggal untuk melakukan hal yang sama, yaitu membacakan yasin dan tahlil.

Tetapi tentu tidak hanya yasin atau tahlil saja yang dibacakan oleh keluarga si mayyit, banyak doa yang dipanjatkan oleh yang masih hidup dengan niat mendoakan mereka yang sudah meninggal semoga diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari sekian banyak doa, al-faqirah menemukan salah satu doa yang bisa dibacakan oleh keluarga atau seseorang yang masih hidup untuk si mayyit ketika mendatangi makam makam tersebut. Doa tersebut dalam Kitab Subulun Najah karya Sayyid Muhammad Amin bin Idrus bin Abdullah bin Umar bin Syaikh Abu Bakar Salim Ba’lawi al-Husaini halaman 154.

Dalam kitab tersebut pengarang menuliskan beberapa doa yang bisa dibaca oleh seseorang ketika rowahan atau ziarah kubur, berikut adalah doa-doanya

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، مِنْ اَهْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، يَا أَهْلَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، كَيْفَ وَجَدْتُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، مِنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،اَللَّهُمَّ بِحَقِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، اغْفِرْ لَنَا وَ لِمَنْ قَالَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاحْشُرْنَا فِي زُمْرَةِ مَنْ قَالَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ .

Setelah membaca doa tersebut, lalu membaca:

اَللَّهُمَّ رَبِّ الْاَرْوَاحِ الْبَاقِيَةِ ، وَالْاَجْسَادِ الْبَالِيَةِ ، وَالْعِظَامِ النَّخِرَةِ ، اَلَّتِيْ خَرَجَتْ مِنَ الدُّنْيَا وَهِيَ بِكَ مُؤْمِنَةٌ ، اَدْخِلِ اللَّهُمَّ عَلَيْهِمْ رَوْحًا مِنْكَ وَسَلَامًا مِنَّا ، اَللَّهُمَّ اَدْخِلْ عَلَيْهِمْ فِيْ قُبُوْرِهِمْ الرَّوْحَ وَالرَّيْحَانَ ، وَالرَّحْمَةَ وَالرِّضْوَانَ ، وَالْبُشْرَى وَالْاَمَانَ ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُمْ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُمْ .

Setelahnya membaca:

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، لاَ تُعَذِّبْ هَذَا الْمَيِّتُ (3)

Dan diakhiri dengan membaca Sholawat berikut ini sebanyak tiga kali.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَكَرِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْكَامِلِ ، وَعَلَى اَلِهِ ، صَلَاةً لَانِهَايَةَ لَهَا ، كَمَا لَا نِهَايَةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدِ كَمَالِهِ (3)

Menurut al-Allamah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Masyhur, siapa saja yang membaca sholawat ini untuk si mayyit, maka dengan izin Allah mayyit tersebut akan dikeluarkan dari neraka, meskipun dia berada di neraka jahannam yang paling dalam

Adapun faidah membaca doa-doa tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala selama 50 tahun beserta dosa-dosa orang tua, kerabat atau ummat muslim

2.      Mendapatkan pahala sejumlah mayyit yang dimakamkan di tempat tersebut

3.      Akan beristighfar untuknya seluruh orang mukmin yang telah meninggal dunia dari semenjak Allah menciptakan Nabi Adam AS

4.      Diangkat siksa atas mayyit tersebut sampai hari kiamat

5.      Akan dikeluarkan si mayyit dari api neraka


R.Q