Tampilkan postingan dengan label Khawatir Diniyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khawatir Diniyah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Juli 2018

Tafsir Surat adh-Dhuha (Korelasi Alif Dan Kasrah)


Tafsir Surat adh-Dhuha (Korelasi Alif Dan Sukun)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد

Tafsir Surat ad-Dhuha

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


(1). وَالضُّحَىٰ
Demi waktu matahari sepenggalahan naik,


(2). وَالَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
dan demi malam apabila telah sunyi,


(3). مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,


(4). وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.


(5). وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.


(6). أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.


(7). وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.


(8). وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.


(9). فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.


(10). وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.


(11). وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

Surah Ad-Duha (الضحى) adalah surah ke-93 dalam al-Qur'an dan terdiri atas 11 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Makkiyah. Penamaan Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya "waktu matahari sepenggalahan naik".

Surat Adh-Dhuha, membicarakan tentang pemeliharaan, perlindungan dan anugerah Allah Taala terhadap Nabi Muhammad Shallalllahu alaihi wa sallam, larangan berbuat zhalim kepada anak yatim dan orang yang meminta-minta dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat.

I’Jaz Surat ad-Dhuha:

Syekh Muhammad as-Syinqithiy hafizhahullah mengatakan: “Seluruh ayat dalam surat ad-Dhuha diakhiri oleh huruf alif maqshurah (fonem â yang dibaca panjang dan selalu berada di akhir kata) kecuali tig ayat terakhir, yaitu:

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلا تَقْهَرْ
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلا تَنْهَرْ
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan yang menakjubkan ketiga ayat terakhir diakhiri dengan huruf sukun. Bahkan dua ayat terakhir keduanya diakhiri dengan huruf ( هـ  dan ر).

Isyarat yang Allah Taala berikan dalam surat ini adalah adanya korelasi antara alif dan kasrah. Di mana Alif memiliki arti “ألفة” (Ulfah) yang bermakna ramah atau hubungan baik dalam kasih sayang dan Sukun artinya diam atau kosong. Surat ini ingin menyatakan bahwa hubungan baik atau kasih sayang Allah akan hilang ketika engkau bersewenang-wenang (zhalim) kepada anak yatim dan menghardik kaum dhuafa.

Coba perhatikan sekali lagi:

(9). فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.


(10). وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.


(11). وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

Kesimpulannya:

فألفته بك مقرونة بألفتك بغيرك

Keramahan atau Kasih sayang Allah selalu menyertai dalam hidupmu ketika engkau berbagi kasih sayang dan manfaat kepada makhluqNya.


R. Kastaman mengatakan, “Esensi manusia diciptakan Allah adalah sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia harus saling berbagi kasih sayang dan manfaat bukan hanya kepada sesama manusia tetapi kepada seada-adanya makhluq di alam ini.
               
Perhatikanlah seekor burung yang Allah ciptakan, setipa hari ia memberi banyak manfaat kepada alam dan mahkluk sekitarnya dimulai menjadi wasilah prosese penyerbukan tumbuhan, terbang dari satu tempat ke tempat yang lain memakan ulat atau serangga yang ada pada ranting atau daun tanaman, gerakan terbangnya menjadi inspirasi manusia menciptakan pesawat, suara kicauannya memberikan keceriaan dan kebahagiaan pada manusia dan alam bahkan kotorannya dapat menyuburkan tanah. Apa yang dilakukan burung semata-mata melaksanakan ketaatan terhadap perintah Allah dan tidak ada yang merugikan bagi lingkungan boleh jadi kalau Allah memberikan rizki kepadanya dalam berbagai kondisiyang dihadapinya.

Apakah kita sebagai manusia kalah dengan burung? Seharusnya tidak, karena manusia harus jauh lebih memberikan manfaat kepada alam sekitar melalui daya, upaya dan karyanya. Alangkah bahagianya bila antar manusia saling memberi, saling berbagi, saling membantu dalam berbagai bentuk kebaikan .

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 27.





Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


Sabtu, 30 Juni 2018

Pesan Imam Ibnu Malik Pilih Yang Dekat

Pesan Imam Ibnu Malik Pilih Yang Dekat

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد

Dikisahkan ada seorang ulama pakar nahwu memiliki seorang putri cantik yang menjadi kembang desa sehingga banyak lelaki yang ingin mempersunting dirinya. Singkat cerita hanya Ada dua lelaki yang masuk dalam nominasi sang ayah. Lelaki pertama tak lain dan tak buan masih keponakan sang ayah dan lelaki kedua seorang pengusaha dari kampung sebrang. Sang ayah bertanya kepada putrinya, “Mana yang kau pilih dari keduanya? Si putri yang shalihah itu menjawab, “Semua urusan, aku serahkan kepada engkau wahai ayah.” (padahal dalam hatinya ia lebih suka kepada keponankan sang ayah). Sang ayah mengakatan, “Menurut ayah, kau menikah dengan si saudagar saja, boleh jadi kau akan lebih senang hidup dengannya.” Tiba-tiba putrinya menjawab dengan bait alfiyyah Ibni Malik:

وَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيءُ الْمُنْفَصِلْ .:. إذَا تَأَتَّى أنْ يَجِيءَ الْمُتَّصِلْ

Dalam kondisi tidak terpaksa, tak perlu mendatangkan dhamir munfashil selama masih bisa memakai dhamir muttashil.

Mendengar jawaban putrinya, sang ayah berkata: "Ya sudah kalau begitu, kita kudu pasrah dengan perkataan Imam Ibnu Malik."

Dalam urusan cinta dan pernikahan, imam Ibnu Malik menyarankan dalam alfiyahnya, sebaiknya carilah pasangan dari lingkungan terdekat dan sepikiran dengan kita biar nyambung dan singkron (muttasil). Misalnya satu suku, satu al-mamater, satu kampung,atau tetangga desa yang dekat dekat dan seterusnya. Alasannya jelas karena kita lebih congga (akrab) dan lebih paham karakter dan sepakterjangnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak menjadi satu kehinaan menikah dengan orang jauh yang penting dia beriman, taat ibadah, saling cinta, sayang penuh tanggung jawab sehingga rumah tangga bisa rukun. Hanya saja orang dekat itu lebih efesien waktu dan biaya. Orang betawi nikah dengan orang betawi walaupun Dp nya mahal tapi anggsurannya murah.

Tapi kalau mencari wanita buat Istri kedua kudu yang lebih jauh (munfashil), kalau dekat bisa-bisa disatronin sama istri tua terus.


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 290.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


Sabtu, 02 September 2017

Iman Dan Islam Ni'mat Terbesar

Iman Dan Islam Ni'mat Paling besar

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Islam merupakan anugrah paling besar yang Allah Taala kehendaki bagi seseorang, ajaran Islam merupakan rahmat bagi alam semesta dan pemeluknya mendapat Cahaya Ilahi serta keselamatan dunia akhirat:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚفَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚأُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ .


Artinya: Bukankah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam maka ia telah benar-benar mendapat cahaya dari Tuhannya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (surat Azzumar ayat 22).

Boleh Jadi al-Habib Zainal Abidin mengatakan: “Seandainya ada seorang hamba melakukan sujud di atas bara api sejak mula diciptakan alam dunia sampai hari kiamat sebagai rasa syukur atas ni’mat iman dan Islam, maka orang tersebut belum cukup menebus ni’mat iman dan islam yang Allah Taala berikan kepadanya.

Lah coba itu, dia sujud syukur di atas bara api, duduk di batu es saja kita kaga nyanggup, apalagi pake sujud di bara api.

Diriwayatkan oleh Imam Abdurrahman as-Shafuriy dalam kitab Nuzhatul Majalis jilid 1 haman 24: "Bahwa keturunan Imam Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu bila bertemu atau melihat non muslim, mereka membaca:

الحمد لله الذي فضلني عليك بالإسلام دينا، وبالقرآن كتابا، وبمحمد نبياً، وبعلي إماما، وبالمؤمنين إخوانا، وبالكعبة قبلة .

Alhamdulillahil ladzi Faddhalani Alaika Bil Islam Dina, Wabil Qur’ani Kitaba, wabi Muhammadin Nabiyya, Wa Bi Aliyyin Imama, Wabil Mu’minina Ikhwana, Wabil Ka’bati Qiblata.

Artinya: Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan diriku keutamaan ata dirimy dengan memeluk Islam sebagai agama, al-Qur’an sebagai kitab pedoman, Muhammad Rasululllah sebagai Nabi, Sayiduna Ali sebagai pemimpin, Orang mu’min sebagai saudara dan ka’bah sebagai qiblat.

Imam Abdurrahman as-Shafuriy rahimahullah mengatakan:

من قال ذلك لم يجمع الله بينه وبين النار أبداً

Artinya: “Siapa saja yang membaca kalimat tersebut ketika melihat orang kafir, maka dirinya tidak akan Allah kumpulkan bersama orang kafir di hari kiamat selamanya.”

Syekh Abdurrahman as-Shafuriy rahimahullah meyebutkan kisah orang shalih yang pada satu kesempatan berada di bukit Arafah dan ia berkata:

الحمد لله على نعمة الإسلام وكفى بها من نعمة

Alhamdulillahi Ala Ni’matil Islam Wa Kafa Biha Min Ni’mah

Artinya: Segala puji bagi Allah atas ni’mat Islm, cukup dengannya sebuah ni’mat besar.”

Dengan izin Allah Taala, orang shalih tersebut pada tahun berikutnya berada kembali di bukit Arafah, ia ingin lagi-lagi mengucapkan kalimat yang pernah ia sebut di tempat itu. Lantas saja terdengar Hatif (suara gaib):

مهلاً يا عبد الله حتى تفرغ من ثوابها بالعام الماضي

Artinya: “Wahai hamba Allah, jangan tergesa-gesa, tunggu sampai kami selesai mencatat pahala bacaan tahun lalu.”

Adapun sanad muttashil kepada Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah pengarang kitab Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais, sebagai berikut: 

الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد محمد عبد الحي الكتاني عن شيخه عبد الله السكري عن الكزبري عن الرحمتي عن النابلسي عن النجم محمد الغزي عن محمد بن عبد الرحمن الصفوري عن والده عبد الرحمن بن عبد السلام الصفوري رحمه الله 

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 186.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910


Senin, 28 Agustus 2017

Tujuh Permohonan Nabi Musa Alaihis Salam

Tujuh Permohonan Nabi Musa Alaihis Salam

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:


Tujuh Permohonan Nabi Musa Alaihis Salam

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28) وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30) اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي (31) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي (32)
“Nabi Musa berdoa: ‘Ya Rabbi, lapangkan dadaku, mudahkan urusanku, lepaskan kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, jadikanlah untukku seorang wazir dari keluargaku, teguhkan dengan dia kekuatanku dan jadikan dia sekutu dalam urusanku.” (surat Thaha ayat 25-32)

Pada doa di atas, Nabi Musa mohon kepada Allah Taala diberikan 7 permohonan sekaligus:

1.      Lapang dada (legowo)
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
2.      kemudahan segala urusan
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
3.      Piawai dalam berdiplomasi
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي
4.      Positioning dalam berdakwah
يَفْقَهُوا قَوْلِي
5.      Penasehat
وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي
6.      Keteguhan yang mantap
اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي
7.      Teman yang solid
وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي

Dari ketujuh permohonan tersebut tujuannya adalah agar Nabi Musa alaihis salam senantiasa mengagungkan dan mengingat Allah Taala. Sebagaimana Allah Taala nyatakan:

كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيرًا . وَنَذْكُرَكَ كَثِيرًا

Agar kami mensucikan Engkau dan mengingat Engkau selalu. (Thaha ayat: 34-35).

Yang Nabi Musa pinta semata-mata agar beliau diberikan pertolongan untuk dzikrullah bukan minta ilmu kanuragan untuk gegagahan mengalahi Fir’aun. Dalam 7 permohonan Nabi Musa tersebut terdapat sebuah hikmah bahwasanya Dzikrullah sangat membutuhkan perangkat-perangkat yang menyampaikan kita dan memantapkan keistiqamahan kita di jalan Allah. Alangkah indahnya bermuamalah (berinteraksi) kepada Allah, tujuh permohonan dalam satu waktu Allah kabulkan semuanya sekaligus secara bersamaaan. Allah Taala berfirman:

قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَامُوسَى

Sungguh aku kabulkan permohonanmu, Wahai Musa. (surat Thaha ayat 36)

Sebutkan hajat dan cita-citamu kepada Allah sebanyak-banyaknya, lantaran Allah tak pernah bosen mendengar munajat hamba-Nya. Allah tidak pernah lalai mengabulkan seluruh permohonan hambanya. Mintalah kaya, jabatan, kesuksesan untuk berjuang membela agama Allah.


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910


Kamis, 10 Agustus 2017

Mengapa Didahulukan Penyebutan Jin

Mengapa Didahulukan Penyebutan Jin

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Pertanyaan Kang Firdaus at-Tijaniy dari Bogor:

Di dalam al-Qur’an ditemukan beberapa redaksi ayat yang menyebutkan Jin dan Manusia. Pada satu ayat didahulukan sebutan Jin dari manusia:

﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون﴾

Artinya:” Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka menyembahKu”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56).

Dan ayat lain sebaliknya disebut manusia terlebih dahulu:

﴿قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هَـذَا الْقُرْآنِ لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرا﴾

Artinya: “Katakanlah Ya Rasulallah: "Jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al dengan Qur'an ini, mereka tidak bisa menghasilkan sepertinya, bahkan jika mereka membantu satu sama lain''. (al-Isra ayat 88).

Pertanyaan saya: Mengapa sebutan Jin didahulukan di satu ayat dan diakhirkan pada ayat yang lain? Hikmah apa yang Allah Taala simpan dalam tertib penyebutan Jin dan manusia pada ayat-ayat al-Qur’an?

JAWABAN:

Menurut Prof Dr Fadhl Hasan Abbas: "Penyebutan Taqdim (didahulukan) dan Ta'khir (diakhirkan) kata Jin dan Manusia dikondisikan dari siyaqul kalimat (kontek ayat) yang ditujukan.

Di dahulukan penyebutan Jin pada ayat:

﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون﴾

Artinya:” Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka menyembahKu”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56).

Karena Jin eksistensinya di alam ini lebih dahulu dari manusia. Penciptaan Jin jauh lebih dahulu masanya ketimbang terciptanya manusia.

Sedangkan pada ayat:

﴿قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هَـذَا الْقُرْآنِ لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرا﴾

Artinya: (Katakanlah Ya Rasulallah: "Jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al dengan Qur'an ini, mereka tidak bisa menghasilkan sepertinya, bahkan jika mereka membantu satu sama lain''.) 

Didahulukan penyebutan manusia karena pada ayat tersebut merupakan tantangan untuk membuat yang semisal dengan al-Qur’an, Allah tujukan audiens utamanya adalah manusia, karena al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menjadi mu’jizat (yang melemahkan) keahlian para pakar bahasa Arab yang kemampuan sastra mereka pada masa itu sangat gemilang.

Adapun dalam tantangan Allah terkait kekuatan melintasi penjuru langit dan bumi, Allah dahulukan penyebutan Jin karena mereka makhluq yang punya kekuatan luar biasa melebihi manusia:

يَامَعْشَرَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ فَانفُذُوا لاَتَنفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطَانٍ

Artinya: “Wahai jama’ah jin dan manusia jika kamu sanggup menembus/melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak akan bisa menembusnya melainkan dengan sulthan (kekuatan).” [Al-Rahman: 33]

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 28.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910