Kamis, 09 April 2015

Menikahi Janda Bukan Menjadi Satu Kehinaan


MENIKAHI JANDA BUKAN KEHINAAN

Oleh: H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Allah Taala berfirman  dalam surat Al Hujurot ayat : 13 ) 
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Rasulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam bersabda,

إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ ، ولا إِلى صُوَرِكمْ ، وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh kalian dan tidak juga bentuk rupa kalian, tetapi Dia melihat hati kalian.” {HR. Muslim}

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (2566/33). Muslim juga meriwayatkannya di tempat lain (34) dengan lafazh yang lebih jelas:

إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ ، ولا إِلى صُوَرِكمْ ، وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ وأعمالكم

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa kalian dan tidak juga harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan (amal) kalian.”

Ahmad Bin Salamah berkata: imam Ishaq bin Rahawaih menikah dengan seorang janda yang suaminya telah wafat dan suaminya itu memiliki banyak kitab-kitab imam Syafii Radhiyallahu Anhu.

Ketika tersiar kabar imam Ishaq Rahawaih menikah dengan janda banyak kasak kusuk komentar miring seolah-olah merupakan kehinaan menikah dengan seorang janda.

Pada suatu hari ada yang bertanya kepada beliau, kenapa engkau menikah dengan janda tersebut ya imam? Beliau menjawab: aku menikahinya lantaran dia telah menjadi ahli waris dari suami yang memiliki kitab-kitab imam Syafii.

Dari kisah di atas menyatakan bahwa tidak menjadi kehinaan bagi seseorang jika menikah dengan janda. Terlebih lagi menikahi janda yang sholehah dan kaya pula.

Bagi siapapun yang ingin menikah dengan perawan atau janda hendaknya benar-benar telah jelas statusnya dan diupayakan pendekatan dan perkenalannya maksimal agar sepak terjangnya kita ketahui. Jangan sampai menyesal di kemudian hari lantaran menikah dengan orang yang masih samar-samar serta dengun.

Jika ingin menikah dengan janda, kita kudu tau apakah sudah jelas status jandanya dan perlu juga kita tau riwayat tentang perceraiannya.

Zaman sekarang banyak janda sengketa, belum jelas status perceraiannya sudah pengen nikah lagi. Kadang berani sumpah bahwa statusnya masih perawan.

Orang betawi bikin pantun:

Nimang besek dari cikarang.
Makan kentuki di kota Tetowan
Emang brengsek perempuan sekarang.
Masih Punya laki ngaku perawan.

Wahai para janda, jagalah kehormatan diri kalian. Hiasi dan muliakan diri dengan akhlaq karimah jangan hinakan diri dengan akhlaq mazmumah. Masih banyak lelaki baik-baik di dunia ini yang akan terpesona dengan kemulian akhlaq kalian. Kalau harga diri dan kehormatan kalian tidak dijaga, maka tidak akan ada lelaki yang naksir kalian, seandainya pun ada paling juga lelaki hidung belang yang ingin memanfaatkan kalian.

Jadi janda jangan rongka (belagu) karena para lelaki baik baik tidak akan suka. Sulit bagi janda jika ingin menikah lagi kalau masih punya akhlaq buruk. Inilah yang disinyalir oleh almarhum Benyamin sueb dalam lagunya:

Nangke lande di pantek pake paku.
Ada jande udeh lama kaga laku.


JAKARTA 9 APRIL 2015

Tidak ada komentar: