Selasa, 21 April 2015

Perbedaan Muttafaq Alaihi & Rawahus Syaikhan (Pertanyaan Muhammad Zabih)

Muttafaqun Alaih Dan Rawahus Syaikhain

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Pertanyaan jamaah al-Muafah saudara Muhammad Zabih Syafiq Mawardi dari Kampung Baru Cakung:

Sering kita membaca kitab-kitab hadis seperti kitab Riyadus Shalihin karya imam Nawawiy, Kitab Bulughul Maram karya imam Ibn Hajar al-Asqallaniy atau saat mendengar ahli hadis menyebutkan istilah:

 متفق عليه , رواه الشيخان , رواه البخاري ومسلم واخرجه البخاري ومسلم

Kita ketahui bahwa yang dimaksud hadis Muttafaq Alaihi itu adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam Muslim. Lalu kenapa tidak diseragamkan saja istilahnya atau mungkin ada perbedaan dalam penggunaan istilah tersebut? Mohon penjelasannya?

Jawaban:

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Muttafaqun Alaihi, Akhrajahul Bukhari Wa Muslim, Rawahul Bukhari Wa Muslim, Rawahus Syaikhan dan lain-lainnya merupakan terminologi para ahli takhrij hadis.

Adapun Muttafaqun Alaihi adalah istilah bagi hadis-hadis yang ditakhrij oleh imam al-Bukhariy dan imam Muslim dengan periwayat dan matan yang sama dalam arti kedua imam tersebut memiliki jalur periwayatan sanad yang bersumber dari satu sahabat Rasulullah shallallahu Alaihi Wa sallam dan redaksi matan yang sama.

Adapun ketika imam al-Bukhariy meriwayatkan redaksi matan hadis dari sahabat Rasulullah yang bernama Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dan imam Muslim meriwayatkan redaksi matan hadis yang sama dengan imam al-Bukhariy dari jalur sahabat Rasulullah yang berbeda seperti dari Anas Bin Malik Radhiyallahu Anhu, maka hadis ini tidak disebut Muttafaqun Alaihi, tetapi disebut; Rawahus Syaikhan, Akhrajahul Bukhari Wa Muslim atau Rawahul Bukhari Wa Muslim

Kesimpulannya; Muttafaqun Alaihi adalah hadis yang diriwayatkan imam al-Bukhari dan Imam Muslim bukan hanya sama redaksi matan hadisnya tetapi adanya kesamaan pada periwayat pertama dari Rasulullah (sahabat).

Dan jika berbeda nama sahabat yang meriwayatkan walaupun sama redaksi matannya, maka istilah yang digunakan adalah: Rawahus syaikhain (diriwayatkan oleh dua imam ahli hadis al-Bukhari dan Muslim."

Untuk lebih jelas lagi silahkan lihat kitab an-Nukat Ala Ibn Shalah karya Imam Ibn Hajar al-Asqallaniy.

Muttafaqun Alaihi juga menjadi istilah imam Majduddin Abdus Salam Bin Taimiyah seorang pakar hadis pengarang kitab Muntaqa al-Akhbar beliau juga merupakan kakek dari syekh Ibnu Taimiyah al-Harraniy

Dalam karya beliau Mun'taqa al-Akhbar istilah Muttafaqun Alaihi didefinisikan sebagai hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Bin Hambal dan Syaikhain (Imam Al-Bukahri dan Imam Muslim).

Adapun hadis-hadis yang hanya diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim tetapi tidak diriwayatkan oleh Imam Ahmad Bin Hambal, maka istilah yang digunakan adalah; "Rawahus Syaikhain" bukan "Muttafaq Alaihi".

Kitab Muntaqa al-Akhbar Fi Ahadist Sayyidil Akhyar kemudian diberikan syarh (komentar) oleh Imam Muhammad Bin Ali As-Syaukaniy dengan nama Nailul Authar.



اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم
صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات


Jakarta: 21 April 2015


Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Tidak ada komentar: