Sabtu, 18 April 2015

Kajian Tafsir Surat al-Falaq (Pertanyaan Afwillah)

KAJIAN TAFSIR SURAT AL-FALAQ

Oleh: H. Rizqi Dzulqornain al -Batawiy

Pertanyaan dari bapak Afwillah Nawardi dari Sukapura Jakarta Utara.

Ada dua hal yang saya ingin tanyakan kepada Ustadz H. Rizqi Dzulqornain MA:

Pertama: Apa hikmah dalam surat al-Falaq, terjadi penyebutan kata Syarr ( شر ) sampai 4 kali padahal pada penyebutan kedua, ketiga dan kempat kata Syarr diikuti oleh Wawu huruf Athaf.? Bukankah kalimat Min Syarri Ma kholaq yang artinya kejahatan makhluk yang Kau ciptakan itu sudah mewakili segala kejahatan di alam ini.?

Kedua: Seada-adanya idhofah kata Syarr dalam surat al-Falaq menggunakan isim Nakirah tetapi hanya satu yang menggunakan idhofah kepada isim ma'rifah yaitu kata ( النفاثات  ). Apa hikmah dari hal tersebut?



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul ,
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.


Jawaban Pertama:
Rahasia Allah Taala menyebutkan sampai 4 kali kata Syarr lantaran Allah ingin memberikan informasi kepada bahwa masing-masing bobot muatan dampak kejahatan ke-4 hal tersebut berbeda antara satu dan lainnya.

Adapun diberikan tafshilat (rincian) dari bentuk-bentuk kejahatan mengapa tidak cukup dengan sebutan Min Syarri Ma Khalaqa sebagai makna yang menaungi seluruh keburukan dan kejahatan di alam ini adalah untuk menyatakan masing-masing kejahatan tersebut memiliki dampak negatif yang sangat besar dan untuk menolak anggapan bahwa malam yang sunyi senyap, tukang sihir wanita yang kita anggap lemah dan orang hasud yang diam-diam membuat siasat untuk fitnah dan hasutan bagai api dalam sekam yang sama sekali kita tak menyangkanya kalau semua itu mempunyai potensi kejahatan yang sangat besar dalam mendatangkan kebinasaan buat kita. Karenanya Allah Taala menyebutkan secara detail agar kita waspada.

Jawaban Kedua:

Hanya kata an-Naffasat (Syarrin Naffastat) saja yang dijadikan mudhof ilaihi dengan menggunakan isim ma'rifah sedangkan yang lainnya menggunakan isim Nakirah (Syarri Ma Kholaqo), (Syarri Ghosiqin) dan (Syarri Hasidin). Lantaran an-Naffatsat (wanita tukang sihir) dipastikan semua tukang sihir yang mana aja aktif melakukan kejahatan. Tetapi kejahatan dari 3 hal lainnya yang disebutkan: kejahatan makhluq yang Allah ciptakan, kejahatan malam dan kejahatan orang hasud tidak seluruhnya memiliki potensi kejahatan yang aktif.


Wallahu A'lam..

JAKARTA 18 APRIL 2015

Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy








1 komentar:

Wawan mengatakan...

Subhanallah