Kamis, 02 April 2015

Kisah Imam Sufyan as-Stauri Dengan Burung Bulbul

Arim Abu an-Nu'man berkata: " Aku pernah berkunjung kerumah sahabatku yang bernama Abu Manshur dia bercerita kepadaku bahwa imam Sufyan as Stauri pernah menginap di rumahnya. Pada pagi harinya imam Sufyan as Stauri melihat burung bulbul berwarna hitam dan sangat indah kicauannya yang berada di dalam sangkar. Beliau bertanya kepada shohibul bait, milik siapa burung bulbul itu? Dua bulan lalu aku membelinya buat anakku, apakah tuan ingin memilikinya ?kalau begitu adanya, maka aku hibahkan burung itu kepadamu jawab shohibul bait.

Imam Sufyan as Stauri berkata: Aduhai aku ingin sekali melihat burung itu bebas. Aku tidak ingin merepotkan anda lantaran kebaikan anda sudah lebih dahulu saya terima. Hanya saja aku ingin memberikan uang dinar ini kepada anakmu sebagai ganti daru burung bulbulnya yang ingin aku lepaskan dari sangkarnya.

Akhirnya shohibul bait (tuan rumah) menerima uang dinar tersebut dan kemudian imam Sufyan as Stauri melepaskan burung bulbul, sehingga ia bebas terbang di alam bebas.

Ketika imam Sufyan kembali ke rumah, betapa terkejutnya beliau pada sore hari melihat burung bulbul yang beliau bebaskam telah membuat sarang di atas tritipan (emperan) rumah beliau. Dan burung bulbul merasa nyaman tinggal di situ.

Ketika imam Sufyan dikabarkan wafat, burung bulbul bersikap aneh tidak seperti biasanya, kini ia menjadi gladak (liar). Ketika jenazah imam Sufyan dibawa ke kuburan bulbul mengikutinya sampai acara penguburan selesai.

Setelah itu setiap hari bulbul mendatangi kuburan imam Sufyan terkadang ia tidak kembali ke sarangnya dan menetap di kuburan imam Sufyan.

Peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang sampai satu saat burung bulbul pun mati di atas kuburan imam Sufyan. Dan akhirnya bulbul di kuburkan di perkuburan imam Sufyan.

Kisah yang sangat mengharukan dan menggugah hati untuk kita selalu semangat bergaul dengan orang shalih.

jika kita pernah mendengar kisah orang yang memiliki binatang kesayangan. Karena sayangnya kadang-kadang si binatang mendapat perhatian ekstra dari pemiliknya sampai-sampai pagi-pagi si binatang sudah 3 kali mandi tapi si pemiliknya belom sana sekali. Kalau seperti ini sangat banyak terjadi.

Adapun kisah Imam Sufyan dengan bulbul menggambarkan satu bentuk kecintaan seekor binatang kepada ulama sampai Allah Taala memberikan kepadanya kejinakan dan ketentram hidup bersama ulama hingga mati pun binatang itu ingin bersama ulama.

Islam agama kasih sayang. Islam agama rahmatan lil alamin. Kasih sayang dalam Islam tak mengenal batas sekalipun kepada binatang. Siapa yang menyayangi makhluq Allah di bumi, maka ia akan mendapat kasih sayang dari seluruh makhluq Allah yang ada di bumi dan di langit.

Siapa yang cinta kepada satu kelompok, maka ua akan dikumpulkan bersana mereka. Cinta kepada ulama mewariskan keuntungan besar.

Cinta tulus hasilnya mulus.
Cinta karena harta bakal menderita.
Cinta karena gincu akan layu.

Disarikan dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya H. Rizqi Dzulqornain al Batawiy






Tidak ada komentar: