Jumat, 04 Juni 2021

Syafa'at seorang Bayi, Redam Murka Allah

 

بسم الله الرحمن الرحيم


الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى اله وصحبه اجمعين ، اما بعد

 

Ada sebuah kisah yang diceritakan oleh sebagian Ulama. Pada satu masa ketika Allah murka pada para hamba-Nya, lalu Allah mewahyukan kepada Malaikat Jibril untuk turun ke sebuah negeri dan agar negeri tersebut dibalikkan atasnya ke bawah dan bawahnya ke atas.


Malaikat Jibril bertanya kepada Sang Maha Kuasa, “Maha Suci Engkau Ya Rabb, apa dosa yang telah mereka perbuat?” Allah menjawab, “Pada malam ini telah terjadi tujuh puluh ribu (70.000) perzinahan.” Maka Malaikat Jibril-pun langsung berangkat ke negeri yang diperintahkan untuk dibalikkan tersebut, sebuah negeri yang terdapat tujuh kota padanya. Lalu malaikat jibril mengangkat seluruh negeri itu seluruhnya dengan sayapnya hingga ke langit, untuk dibalikkannya kembali ke bumi.


Pada saat yang bersamaa, ada seorang perempuan sedang memasak makanan untuk bayinya, ketika perempuan itu sedang memasak, tiba-tiba terdengar suara tangis dari bayi tersebut akibat terjatuh dari ayunannya. Perempuan tersebut bingung hingga tidak terasa bahwa tangannya menyentuh tungku yang panas hingga terbakar, lalu si ibu berkata, “Wahai anakku, Tuhan yang Maha Agung dan Maha Tinggi di antara kemurahan-Nya adalah Dia Maha Penyantun, Dia tidak menyegerakan azab kepada orang yang durhaka kepada-Nya.” Ketika perempuan tadi mengatakan hal tersebut, maka menjadi redalah murka Allah, lalu Dia memerintahkan lagi pada Malaikat Jibril untuk metakkan kembali negeri itu di tempatnya. Allah mewahyukan kepada Malaikat Jibril, “Ya Jibril, Kemurkaan-Ku telah hilang karena perkataan si ibu itu pada anaknya. Aku Maha Penyantun dan tidak akan menyegerakan siksa kepada orang-orang yang durhaka pada-Ku.”


Maka bayi tersebut menjadi sebab syafa’at bagi orang-orang yang sudah sepantasnya mendapatkan azab.


Semoga kita semua menjadi hamba-hamba yang jauh dari bermaksiyat kepada Allah dan semoga Allah mengampuni dosa kita semua, amin. و الله اعلم


Cerita ini diintisarikan dari kitab al-Majalis al-Saniyyah karya Asy-Syaikh Ahmad bin Syaikh al-Fasyani. Hal 23-24


@ummu-munyah