Selasa, 26 Mei 2015

Memberikan Zakat Kepada Non Muslim

Hukum Zakat Kepada Non Muslim

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:

Pertanyaan dari Saudara Afwillah Nawardi at-Tijaniy, jamaah Majlis Ta'lim al-Muafah.

Apakah boleh memberikan zakat kepada orang kafir (non muslim)?


Jawaban;

Definisi zakat menurut terminologi syariat adalah mengeluarkan harta tertentu dengan niat ibadah dan dengan persyaratan tertentu (nishab dan haul) diberikan kepada kelompok tertentu.

Allah Taala telah menjelaskan 8 kelompok Mustahiq zakat (orang yang berhak menerima zakat) dalam surat at-Taubah ayat: 60.


إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk 1. orang-orang fakir, 2. orang miskin, 3. amil zakat, 4. Orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), 5. hamba sahaya (mukatab), 6. Orang yang berhutang, 7. Orang yang berjihad (berperang) di jalan Allah. 8. Ibu Sabil (musafir). Hal itu sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Disyaratkan ke 8 kelompok mustahiq zakat tersebut adalah orang-orang Islam. Maka tidak sah harta zakat diberikan kepada orang kafir.

Tetapi menurut pendapat imam az-Zuhri dan imam Ibnu Syubramah membolehkan memberikan zakat kepada kafir dzimmiy (orang kafir yang dulindungi oleh pemerintah). Tidak sah zakat diberikan kepada kafir harbiy (yang memerangi Islam).

Imam Muhammad Bin Abdurrahman ad-Dimasyqiy dalam kitab Rahmatul Ummah mengatakan bahwa mazhab imam Abu Hanifah membolehkan memberikan zakat fitrah dan kaffarat kepada kafir dzimmiy.

Sayyid Hasan Bin Ahmad al-Kaf dalam kitabnya at-Taqriratus Sadidah mengatakan tidak sah memberikan zakat kepada orang kafir yang faqir (kbelangsak) sekalipun kecuali kafir tersebut menjadi amil (orang yan ditunjuk pemerintah mengurusi harta zakat).

Kesimpulannya:

Pendapat paling kuat menurut mayoritas ulama tidak sah memberikan shadaqoh wajib (zakat) kepada non muslim. Adapun memberikan shadaqoh sunnah/ biasa (infaq, hadiah atau uang kerohiman) kepada non muslim kafir dzimmiy itu dibolehkan.

Diriwayatkan pada suatu hari Nabi Ibrahim alaihis salam mengadakan acara jamuan makan-makan banyak orang yang datang dari berbagai plosok daerah. Hingga hadirlah pada acara tersebut seorang kakek tua umur 70 tahun, Nabi Ibrahim mengenal bahwa dia orang majusi (penyembah api) kemudian beliau mengusirnya. Kakek itu sangat sedih pergi meninggalkan acara jamuan tersebut. Kemudian malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu dan berkata; Wahai Ibrahim Allah Taala menegur engkau, panggil kembali orang tua tersebut dan minta maaf kepadanya. Jangan lantaran ia menyembah api engkau mengusirnya. Ketahuilah bahwa Allah Taala sudah 70 tahun memberikan fasilitas ni'mat hidup kepadanya tidak melakukan apa yang telah kau lakukan kepadanya. Kemudian Nabi Ibrahim bergegas lari mengejar kakek tua itu dan meminta maaf kepadanya lalu mengajaknya makan pada acara jamuan akbar yang beliau adakan. Kakek tua itu bertanya: Mengapa engkau memanggilku dan mengajak aku padahal kau usir aku? Nabi ibrahim menjawab: Allah telah menegur aku untuk bersifat lembut kepada makhluqnya. Kakek tua itu berkata: Mulai hari ini aku akan meninggalkan aqidahku dan masuk ke dalam agamu Tuhanmu ya ibrahim."






_________________




 ********* ******** ********


اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات


Jakarta: 26 Mei 2015


Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Tidak ada komentar: