Ketahuilah bahwa an-Nadm
(penyesalan) merupakan ruh dari taubat sebagaimana ikhlas menjadi ruh bagi
amal. Tidak diterima taubat dari dosa tanpa ada penyesalan. Begitu juga
sebanyak apapun amal sholeh yang dilakukan dengan tidak ikhlas, maka nol besar
sia-sia.
Para ahli ma'rifah mengatakan ada 5
macam penyesalan yang akan di alami manusia:
Pertama: penyesalan sehari.
Seseorang yang telah disiapkan sarapan pagi oleh istrinya tetapi lantaran
ngambek ia tidak makan sarapan itu. Tak ia sangka di siang harinya dia
merasakan lapar hingga akhirnya ia sesali perbuatannya. Penyesalan ini
durasinya hanya sehari. Adapun esok harinya sudah tak ia sesali.
Kedua: penyesalan sebulan.
Seseorang yang datang ke salon untuk mencukur rambutnya ternyata dia salah
memilih tukang cukur, sehingga hasil cukurannya tidak sesuai dengan model yang
diinginkan. Durasi penyesalan ini hanya sebulan, lebiih dari sebulan
penyesalannya berakhir lantara rambutnya sudah lebat kembali yang grepes dari
rambutnya sudah tak terlihat.
Ketiga: penyesalan setahun.
Seseorang petani yang gagal panen. Tanaman yang ia tanam kena hama atau
kerendem banjir. Durasi penyesalannya setahun kalau belum setahun belum hilang
lantaran tahun depan sudah dapatkan kesempatan baru untuk bercocok tanam.
Laksana bocak nangis karena maenannya hilang. Ketika sudah ada maenan baru,
maka sudah anteng.
Keempat: penyesalan seumur hidup.
Seseorang yang salah memilih teman pergaulan atau memilih pasangan hidup.
Seorang suami yang memiliki istri yang selingkuh menghianati amanah
kewajibannya. Durasi penyesalannya bisa seumur hidup, bahkan walaupun sudah
bercerai penyesalan itu masih saja ada upas-upassannya (bekasnya).
Kelima: penyesalan abadal abidin
(selama-lamanya) tiada berkesudahan sampai akherat pun ia masih terus sesali.
Seseorang yang Allah kasih ni'mat harta tapi tidak mau bershodaqoh. Seseorang
yang diberikan panjang umur sehat afiat tidak melakukan ibadah.
penyesalannya super dahsyat
lebih-lebihan dari nyeselnya orang yang makan kotoran anjing. Nginjek kotoran
anjing saja kita bisa menyesal apalagi sampai memakannya. Sampai Allah abadikan
dalam firmannya:
و انفقوا
مما رزقناكم من قبل ان يأتى احدكم الموت فيقول ربى لولا أخرتنى الى أجل قريب فأصدق
و اكن من الصالحين (المنافقون: 10)
“Belanjakanlah sebagian dari
apa-apa yang telah kami rizkikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang darimu; maka (ketika itu) ia berkata:” Tuhanku, mengapa engkau tidak menunda
kematianku sampai waktu yang dekat/sesaat, maka aku dapat bersedekah dan aku
menjadi termasuk orang-orang yang shaleh”(Almunaafiquun: 10)
Dikutip dari kitab ittihaful Amajid
karya H. Rizqi Zulqornain albatawiy halaman: 117.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar