Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Dikisahkan di suatu kampung ada lelaki arab yang memiliki kemaluan yang sangat besar. Orang kampung menyebutnya dengan poyokan si Ablah (kemaluan besar). Karena ukuran batang kemaluannya sebesar raja oyong hingga menyebabkan ia tidak nyaman baik ketika dalam kondisi biasa di mana sempaknya tidak bisa membungkus semua bagian si al-Mukarram saat buang air besar pun sampai nyengser ke bawah.
Menurut banyak orang memiliki batang kemaluan besar sesuatu yang sangat diidam-idamkan bahkan menjadi rahmat tersendiri. Tetapi hal itu menjadi mushibah bagi si Ablah, lantaran wanita-wanita kampungnya tidak ada yang mau menikah dengannya lantaran takut dengan kemaluannya yang sangat besar. Mungkin mereka takut kalau saat jima dengannya perabotan mereka bagaikan digebukin dengan kendi.
Setelah kian lama menjadi bujang, akhirnya terdengar kabar bahwa ada seorang janda tua yang ingin menikahkan anak perawannya yang sudah keliwat umurnya perawan tua alias perawan ngabisin (minjem istilah Haji bokir).
Pada mulanya si perawan tua ini menolak untuk dinikahi dengan si Ablah. Tetapi ibu si perawan tua inilah yang bertanggung jawab. Akhirnya si perawan tua tidak bisa menolak kemauan ibunya.
Si ibu itu pun mau menikahkan anaknya dengan si Ablah dengan memberikan syarat yaitu jika Ablah ingin melakukan hubungan seks harus dikontrol sama sang ibu dan tidak boleh menyakitinya. Akhirnya si Ablah pun menyetujuinya.
Saat malam pertama, si Ablah ingin jima istrinya saat ia bugil sang istri kaget sambil teriak melihat kemaluan si Ablah sampe sang istri pingsan. Sang ibu pun masuk ke kamar melihat anaknya yang pingsan, kemudian ia bangunkan anaknya dan anaknya pun sadar.
Akhirnya anaknya pun disuruh bugil dan sang ibu berkata kepada Ablah; "Ya sudah kau masukkan kemaluanmu tapi dengan perlahan". Berkali-kali Ablah memasukkan kemaluannya tidak bisa masuk bagai memasukkan paku ukuran 12 cm ke lobang jarum. Istrinya Ablah pun teriak kesakitan campur keenakan padahal si Ablah baru nutugin kepala dzakarnya, sekonyong-konyong dari luar sang ibu langsung masuk dan memegang tenggorokan barang si Ablah, sambil berkata "aku sudah bilang syarat kau boleh nikah dengan anakku bahwa kau jangan sekali-kali menyakitinya".
Istrinya Ablah pun berkata; Wahai ibuku, benar sekali apa yang dikatakan ayah selagi hidupnya. Ibunya bertanya: Memang apa yang pernah dikatakan oleh ayahmu? Istri Ablah menjawab sambil menangis: "kata ayah: Apapun barang yang pernah dipegang oleh ibumu pasti tak akan pernah ada keberkahannya."
Maksud anaknya adalah jima yang ia rasakan tadi sudah mulai ada keni'matan, walaupun kemaluannya cuma diulek-ulek oleh kepala jamur si Ablah tetapi klitorisnya tetap kena gesekan itu yang bikin gurih. Begitu ibunya pegang batang kemaluan si Ablah tiba-tiba keni'matannya hilang tanpa bekas.
Cerita ini disebutkan dalam kitab “Al-Raudh al-'Athir fi Nuzhat al-Khatir” yang ditulis oleh Muhammad an-Nafzawiy.
Permasalahan seks masih dianggap sebagai hal yang ekstrem diperbincangkan. Kata ‘seks’ sering muncul di pelbagai kabar media yang hampir kesemuanya berkonotasikan buruk. Padahal banyak tulisan para ulama pada masa lalu menjelaskan secara gamblang masalah tersebut.
Sebut saja Imam Ahmad Bin Umar ad-Dairabiy dalam kitab Mujarrabatnya pada halaman 174 menyebutkan beberapa cara membesarkan alat vital lekaki dengan cara:
- Ambil Belerang yang berwarna kuning kemudian sedikit Fulful Abyadh (Merica) campurkan keduanya di satu wadah setelah itu masukkan madu asli aduk semuanya sampai rata dan borehkan (oleskan) ramuan tersebut di bagian al-Mukarrom (batang dzakar) dan dipijit-pijit serta urut-urut dan dipale-pale 10 sampai 15 menit. Lalu biarkan sampai satu jam atau dua jam lebih bagus setelah itu baru batang kemaluannya dicuci. Imam ad-Dairabiy berkata cara seperti ini sangat mujarrab buat membesarkan batang kemaluan.
Kitab Mujarrabat Imam Ahmad Bun Umar Ad-Dairabiy adalah kitab yang paling banyak dirujuk oleh para ulama dalam pengobatan jasmaniyah dan ruhaniyah. Sampai para ulama thoriqoh at-Tijaniyah menyatakan bahwa kitab ini paling representatif dibandingkan kitab-ikitab mujarrabat lainnya.
Sanad muttashil (bersambung) kepada Imam Ahmad ad-Dairabiy Radhiyallahu Anhu, al-Faqir riwayatkan sebagai berikut:
الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحدث سيدي عبد الرحمن بن عبد الحي الكتاني عن والده الامام الحافظ شيخ الرواية سيدي عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني الادريسي الحسني عن
الشيخ عبد الله السكري عن عمر الأمدي الديار بكري و الشيخ عبد الرحمن الكزبري كلاهما عن الحافظ مرتضى الزبيدي عن الشيخ أبي الحسن علي بن احمد الصعيدي العدوي عن الامام شهاب الدين احمد بن عمر الديربي رضي الله عنه
Imam as-Suyuthi pun telah lebih dahulu menuliskan dalam kitabnya ar-Rahmah Fit Thibbi Wal Hikmah 12 macam cara membesarkan alat vital pria, di kitab-kitab Mujarrobat melayu pun banyak dan masih banyak para ulama yang membahas tema-tema itu, seakan-akan mereka telah menyibak segala ketabuan tersebut. Tentunya yang menjadi objek bahasan adalah mereka yang sudah diikat dengan tali suci yaitu pernikahan. Jika hubungan seksual itu dilakukan tanpa melalui pernikahan atau perkawinan, maka mereka telah melakukan perzinaan atau dalam Al-Qur’an disebut fakhisah (kekejian). Ini semua menunjukan bahwa pelajaran tentang seks menjadi kajian yang sangat penting dalam dunia Islam.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A
Ikuti Kajian Islam:
instagram.com/rizkialbatawi
@rizkialbatawi
********* ******** ********
اللَّهُــــــــــــــمَّ صَلِّ عَلَى سيِّــــــــدِنَا محمدٍ الفاتِـــــــــحِ لِمَا أُغْلِــــــــــــــقَ والخَـاتِــــــــــــــــمِ لِمَا سَبَــــــــــقَ، نَاصِـــــــــرِ الحَقِّ بالحـــــــــــــــــقِّ، والهـــــــــــــــــادِي إلى صِرَاطِـــــــــكَ الْمُسْتَقِيـــــــــــــــــــمِ، وَعَلَى آلِهِ حـــــــــقَّ قَدْرِهِ ومِقْــــــــــــدَارِهِ العَظِيــــــــــــــمِ.
(لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّـهِ كَاشِفَةٌ)
اللَّهـُمَّ بِـحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الشَّرِيفَةِ وَمَا بِـهَا مِنْ أَسْرَارٍ أَنْ تَكْشِفَ ضُرَّنَا وَتَصْرِفَ عَنَّا كَيْدَ مَنْ كَادَنَا وَشَرَّ مَنْ أَرَادَ بِنَا شَرَّاً وَرُدَّ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاَشْغِلْهُ عَنَّا بِشَاغِلٍ لَا يَسْتَطِيعُ رَدَّهُ يَا اللَّـه .
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910
5 komentar:
Qobiltu yai
qobiltu kiyai...mohon ijin amal
Assalamualaikum..,Qobiltu Ustadz mohon ijin mengamalkan,Barakallah
Qobilti kiyai
Qobiltu
Posting Komentar