Selasa, 10 November 2015

Muhasabah Shalat

Muhasabah Shalat

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Kedudukan shalat sangat vital dalam Agama Islam. Shalat merupakan barometer ibadah-ibadah lainnya, shalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab, shalat merupakan pondasi sekaligus tiang agama, shalat merupakan audiensi makhluq kepada sang khaliq. Pangkat shalat bagaikan kepala dari jasad.

Mengerjakan shalat bukan hanya berpahala, menggugurkan dosa, meraih keridhaan Allah dan pangkat yang tinggi, melindungi diri dari dosa, tetapi shalat mampu menjadi solusi jitu bagi segala problematika kehidupan manusia.

Dalam hal ini marilah sama-sama kita renungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ma’arij;

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23)

Artinya :” Sesungguhnya manusia itu diciptakan Allah bersifat keluh kesah, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, tetapi apabila mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang konsisten mengerjakan sholat.

Bahkan shalat sebagai amal shalih yang diyakini bukan hanya dapat  membawa pengaruh baik kepada para pelakunya tetapi juga meniscayakan mashlahat buat alam semesta. Perhatikanlah, ketika terjadi gerhana bulan dan matahari, syariat Islam memerintahkan kita melakukan shalat Khusuf dan Kusuf. Ketika kemarau panjang, melakukan shalat Istisqa (minta hujan).

Jika Shalat dipastikan menjadi washilah yang dapat mendatangkan solusi bagi hal-hal pelik yang terjadi di alam semesta, kenapa kita masih meragukan shalat menjadi solusi yang paling tepat?

Apakah kita sering gelisah, bertubi-tubi ujian hidup? Diuber-uber hutang, luntang-lantung jadi pengangguran, nasib jadi cebanan buntung alias belum dapat jodoh, usaha bangkrut, kocoran rizki seret, terancam PHK, dikhianati kawan, ketepu dagang, terjerumus maksiat, rumah tangga kusut, penyakit rupa-rupa dan lain sebagainya.

Ada tanda tanya besar dalam hati kita, mengapa semua ini terjadi? Ketahuilah Allah Taala mengingatkan bahwa apa saja bencana dan musibah yang terjadi adalah karena ulah perbuatan kita sendiri. Allah mengingatkan hal tersebut dalam surat Asy-Syura ayat 30:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Artinya: Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Jika kita ingin mendapat jalan keluar dari masalah-masalah tersebut? Lakukanlah muhasabah (introspeksi), bertaubatlah pada-Nya atas segala kesalahan dan kekeliruan yang pernah kita lakukan. Apakah kita sudah melakukan shalat dengan benar dan khusu'.

Allah Taala berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat: 45-46

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ . الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Artinya: Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.





Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi


 ********* ******** ********

اللَّهُــــــــــــــمَّ صَلِّ عَلَى سيِّــــــــدِنَا محمدٍ الفاتِـــــــــحِ لِمَا أُغْلِــــــــــــــقَ والخَـاتِــــــــــــــــمِ لِمَا سَبَــــــــــقَ، نَاصِـــــــــرِ الحَقِّ بالحـــــــــــــــــقِّ، والهـــــــــــــــــادِي إلى صِرَاطِـــــــــكَ الْمُسْتَقِيـــــــــــــــــــمِ، وَعَلَى آلِهِ حـــــــــقَّ قَدْرِهِ ومِقْــــــــــــدَارِهِ العَظِيــــــــــــــمِ.

صَلاةً نَنَالُ بِهَا الْقَصْدَ وَالْمَطْلُوب* تُحَطُّ بِهَا الْخَطَايَا وَتُمْحَى الذُّنُوب* تُصَفِّي النُّفُوسَ وَتَسْتُرُ الْعُيُوب*
 وَيَدُومُ الرِّضَا وَيُغْفَرُ كُلُّ حُوب* صَلاةً لاحد لَهَا مِنْ شَمَالٍ أَوْ جَنُوب* وَاجْعَلْنَا بِهَا رَبَّنَا دَوْمًا إِلَيْكَ نَؤُب* وَنَهْتَدِي وَنَتُوب* فَاللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ مَاتَوَالَى سُكُونٌ أَوْهُبُوب* وَشُرُوقٌ أَوْغُرُوب* عَدَدَ الذَّرَّاتِ وَالْحُبُوب*
صَلاةً تَدْفَعُ بِهَا عَنَّا مَسَّ اللُّغُوب* وَكَيْدَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ وَالْحُرُوب* صَلاةً عَدَدَ كُلِّ سَالِمٍ وَمَثقُوبْ* تُنَفِّسُ عَنْ كُلِّ مَكْرُوب* وَتُبْعِدُ عَنَّا الأَذَى وَالسُّقْمَ وَالشُّحُوب*
 وَتُقَرِّبُنَا إِلَى كُلِّ عَمَلٍ مَرْغُوب* صَلِّ عَلَيْهِ رَبَّنَا عَدَدَ مَافِي عِلْمِ رَبِّنَا مِنِ اسْتِحَالَةٍ وَجَوَازٍ وَوُجُوب* وَوَفِّقْنَا بِهَا لِكُلِّ خَيْرٍ مُسْتَحَبٍّ وَمَنْدُوب* وَأَحِلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ لا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوب*


(لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّـهِ كَاشِفَةٌ)

اللَّهـُمَّ بِـحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الشَّرِيفَةِ وَمَا بِـهَا مِنْ أَسْرَارٍ أَنْ تَكْشِفَ ضُرَّنَا وَتَصْرِفَ عَنَّا كَيْدَ مَنْ كَادَنَا وَشَرَّ مَنْ أَرَادَ بِنَا شَرَّاً وَرُدَّ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاَشْغِلْهُ عَنَّا بِشَاغِلٍ لَا يَسْتَطِيعُ رَدَّهُ  يَا اللَّـه .


Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910




حين يخســـــف الله القـمر "نصلي"
حين تُكــــسف الشـــــمس "نصلي"
وحين تُجدب الأرض أيضاً "نصلي"

إذاً الصلاة تحل مشــاكل كونية ..
فكيف لاتحل مشكله شخصيه ؟!


2 komentar:

iwan shantex hasani mengatakan...

Sholat amalan yg pertama kali di hisab.
Terus sejauh mana kita tahu sholat kita diterima dan di qobul. Efeknya dr segi kehidupan kita .?
Begitu pertanyaan dr teman saya pak ust ..yg di muliakan Allah.

Yayasan Almuafah mengatakan...

para ulama menyebutkan 2 kriteria qobulnya ibadah
1. ikhlas.. tidak ada target selain karena Allah
2. sesuai dengan panduan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

ketika kita berupaya merealisasikan keduanya dalam tiap ibadah, maka ibadah tersebut akan memiliki fungsi dan efek yg zhohir dlm kehidupan.

setiap amal ibadah tanpa keduanya laksana jasad tanpa ruh. sehingga menjadi bangke amal.