Ulama besar yang diberikan gelar
kehormatan Jalaluddin (Keagungan Agama) yakni Imam Abdurrahman Suyuthi (wafat
911 Hijriyah) dalam kitabnya “al-Kanzul Madfun Wa al-Fulkul Masyhun halaman 262,
beliau menyebutkan bahwa tabiat (karakter) manusia bisa dilihat
dari bagaimana cara ia makan:
1. Makan
dengan satu jari adalah tipe orang pembenci
2. Makan
dengan dua jari adalah tipe orang sombong
3. Makan
dengan tiga jari adalah tipe orang pecinta sunnah Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Ala Alihi Wa sallam
4. Makan
dengan empat bahkan lima jari adalah tanda orang rakus. (makan bareng senampan
dia yang paling banyak bagiannya ukuran satu suapan dia dengan lima jari itu
sama dengan lima suapan dengan tiga jari.
Khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-batawiy
2 komentar:
Kalau untuk masalah ini coba dianalisa terlebih dulu. Kenapa Nabi Besar Muhammad SAW menggunakan tiga jari saat makan? apa yang dimakannya? bagaimana halnya orang yang makan dengan menggunakan sendok, bukankah memegang sendok saat makan itu juga menggunakan tiga jari? apa iya kalau makan nasi (tanpa menggunakan sendok) yang terdiri dari butiran-butiran kecil juga harus menggunakan tiga jari? apa iya kalau hanya untuk mencicipi rasa masakan harus jgua menggunakan tiga jari? Mohon dipertimbangkan kembali statemennya. WaAllahu A'lam.
marhaba ya akhii icank alkomentari
كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ بِثَلاَثِ أَصَابِعَ ، وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا .
dari hadis diatas makan pake tiga jari itu sunnah nabi, dan diberlakukan pada makanan yang imkan dengan tiga jari, bila tidak imkan, maka akan menyulitkan kita seperti makan pake sayur atau makanan yg berkuah sebagaimana di jelaskan oleh imam nawawi addimasyqi dalam kitab syarah muslim. masa makan baso atau somay pake tiga jari ya tentu akan menyulitkan kita.
Dan hukum makan dengan lebih dari 3 jari itu hukumnya mubah saja. Imam Ibn Hajar berkata:
وقال ابن حجر : يُؤْخَذ مِنْ حَدِيث كَعْب بْن مَالِك أَنَّ السُّنَّة الأَكْل بِثَلاث أَصَابِع ، وَإِنْ كَانَ الأَكْل بِأَكْثَر مِنْهَا جَائِزًا .
hanya saja sebagian ulam termasuk imam suyuthi mengatakan bahwa karakter seseorang itu bisa dilihat dari cara ia makan, itu sah-sah saja. itu merupakan penelitian beliau, yg boleh saja diterima atau tidak.
Posting Komentar