Jangan Terlalu
Tergesa-Gesa!
Zaman teknologi sekarang. Zaman dunia di hujung jari.
Maksudnya sangat mudah kita mendapat maklumat sekarang. Hanya dengan sekali
klik, semua kisah keluar. Dari macam-macam sumber. Antara benar atau
tidak maklumat itu, kita tidak tahu. Tidaklah kita teliti
sedalam-dalamnya.
Apa yang kita perbuat? baca dan terus menilai.
coba kita hayati cerita ini :
Seorang pemuda dari Mesir bertanya kepada Ibnu Umar tentang Khalifah Utsman bin Affan Penduduk Mesir pada masa itu kebanyakannya sangat membenci khalifah usman dan berencana untuk memberontak kepada kerajaan.
Lelaki itu berkata "Benarkah Utsman melarikan diri dalam Perang Uhud?"
Ibnu Umar menjawab "Ya"
Dia bertanya lagi "Benarkah Utsman juga tidak hadir dalam perang Badar?"
Ibnu Umar menjawab "Ya"
Dia bertanya lagi "Benarkah Utsman juga tidak hadir dalam peristiwa Bai'atul Ridwan?"
Sekali lagi Ibnu Umar menjawab "Ya"
Orang itu segera bangkit sambil bertakbir "Allahuakbar!". Dia menyangka bahwa persepsi buruk dan kebenciannya kepada Sayidina Utsman selama ini memang beralasan. Ia semakin yakin bahawa Khalifah Utsman adalah seseorang yang sangat buruk karena perbuatan-perbuatan keji yang telah disahihkan oleh Ibnu Umar tadi.
Menyedari kesalahfahaman ini, Ibnu Umar segera berkata "Ke sinilah kamu agar aku jelaskan (perkara sebenarnya). Adapun Sayidina Utsman lari dari Perang Uhud, maka aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkannya (sebagaimana firman Allah dalam Surah Ali Imran (3) : 155):
Apa yang kita perbuat? baca dan terus menilai.
coba kita hayati cerita ini :
Seorang pemuda dari Mesir bertanya kepada Ibnu Umar tentang Khalifah Utsman bin Affan Penduduk Mesir pada masa itu kebanyakannya sangat membenci khalifah usman dan berencana untuk memberontak kepada kerajaan.
Lelaki itu berkata "Benarkah Utsman melarikan diri dalam Perang Uhud?"
Ibnu Umar menjawab "Ya"
Dia bertanya lagi "Benarkah Utsman juga tidak hadir dalam perang Badar?"
Ibnu Umar menjawab "Ya"
Dia bertanya lagi "Benarkah Utsman juga tidak hadir dalam peristiwa Bai'atul Ridwan?"
Sekali lagi Ibnu Umar menjawab "Ya"
Orang itu segera bangkit sambil bertakbir "Allahuakbar!". Dia menyangka bahwa persepsi buruk dan kebenciannya kepada Sayidina Utsman selama ini memang beralasan. Ia semakin yakin bahawa Khalifah Utsman adalah seseorang yang sangat buruk karena perbuatan-perbuatan keji yang telah disahihkan oleh Ibnu Umar tadi.
Menyedari kesalahfahaman ini, Ibnu Umar segera berkata "Ke sinilah kamu agar aku jelaskan (perkara sebenarnya). Adapun Sayidina Utsman lari dari Perang Uhud, maka aku bersaksi bahwa Allah telah memaafkannya (sebagaimana firman Allah dalam Surah Ali Imran (3) : 155):
إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْاْ مِنكُمْ يَوْمَ
الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا
كَسَبُواْ وَلَقَدْ عَفَا اللّهُ عَنْهُمْ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Sesungguhnya
orang-orang yang berpaling diantaramu pada hari bertemu dua pasukan itu,
sesungguhnya mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan
yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi
maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Adapun
ketidakhadirannya dalam Perang Badar disebabkan isterinya, Ruqayyah binti
Rasulullah, sedang sakit. Rasulullah memerintahkan Utsman merawat isterinya.
dan bersabda :
" Kamu akan mendapatkan pahala dan ghanimah perang seperti orang yang menghadiri Perang Badar."
Adapun ketidakhadirannya pada Bai'atul-Ridwan, disebabkan Rasulullah telah mengutusnya pergi ke Makkah. Andai ada orang lain yang lebih terhormat di kota Makkah daripada Utsman, nescaya Baginda akan mengutus orang itu. Baiah (sumpah setia) itu terjadi setelah kepergian Utsman,
Rasulullah bersabda "Ini tangan Utsman," lalu Baginda menepukkan tangan itu ke tangannya (sebagai tanda baiah Utsman)"
Persepsi tentang Khalifah Utsman bin Affan berbalik 180 darjah apabila berita tentang beliau dijelaskan dengan sempurna, bukan terpecah-pecah. Beliau ternyata seorang tokoh yang sangat mulia di sisi Rasulullah, tidak seperti sangkaan pertama lelaki tadi.
Lalu Ibnu Umar berkata "Sekarang, pergilah kamu sambil membawa maklumat ini "
Sering kali kita bersikap seperti lelaki Mesir ini. Kita melihat sesuatu masalah hanya melihat satu sudut yang tidak sempurna, akhirnya kesimpulan yang kita buat turut tidak sempurna.
Dari sikap kita yang tergesa-gesa menyampaikan maklumat dan sesuatu perkara itu lah yang menimbulkan perpecahan umat sekarang. Terjadi lah isu tuduh menuduh, fitnah juga makin merajalela. Jangan karena kita tidak suka akan seseorang itu, terus-menerus kita hendak sampaikan perkara yang bukan-bukan tentang dirinya, sedangkan itu adalah tidak benar. Kalau pun ia adalah benar, kita tiada hak untuk memberitahu pada semua orang, melainkan ia adalah sesuatu perkara zalim yang akan merugikan orang lain.
Jadi, hendaknya selidik dulu berita yang hendak disampaikan itu. Jangan disebabkan lantaran anda seorang, menjadi berpecah belah umatnya. Renung-renungkan.
Wallahualam.
" Kamu akan mendapatkan pahala dan ghanimah perang seperti orang yang menghadiri Perang Badar."
Adapun ketidakhadirannya pada Bai'atul-Ridwan, disebabkan Rasulullah telah mengutusnya pergi ke Makkah. Andai ada orang lain yang lebih terhormat di kota Makkah daripada Utsman, nescaya Baginda akan mengutus orang itu. Baiah (sumpah setia) itu terjadi setelah kepergian Utsman,
Rasulullah bersabda "Ini tangan Utsman," lalu Baginda menepukkan tangan itu ke tangannya (sebagai tanda baiah Utsman)"
Persepsi tentang Khalifah Utsman bin Affan berbalik 180 darjah apabila berita tentang beliau dijelaskan dengan sempurna, bukan terpecah-pecah. Beliau ternyata seorang tokoh yang sangat mulia di sisi Rasulullah, tidak seperti sangkaan pertama lelaki tadi.
Lalu Ibnu Umar berkata "Sekarang, pergilah kamu sambil membawa maklumat ini "
Sering kali kita bersikap seperti lelaki Mesir ini. Kita melihat sesuatu masalah hanya melihat satu sudut yang tidak sempurna, akhirnya kesimpulan yang kita buat turut tidak sempurna.
Dari sikap kita yang tergesa-gesa menyampaikan maklumat dan sesuatu perkara itu lah yang menimbulkan perpecahan umat sekarang. Terjadi lah isu tuduh menuduh, fitnah juga makin merajalela. Jangan karena kita tidak suka akan seseorang itu, terus-menerus kita hendak sampaikan perkara yang bukan-bukan tentang dirinya, sedangkan itu adalah tidak benar. Kalau pun ia adalah benar, kita tiada hak untuk memberitahu pada semua orang, melainkan ia adalah sesuatu perkara zalim yang akan merugikan orang lain.
Jadi, hendaknya selidik dulu berita yang hendak disampaikan itu. Jangan disebabkan lantaran anda seorang, menjadi berpecah belah umatnya. Renung-renungkan.
Wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar