Minggu, 19 Januari 2014

Kemulian Seorang Guru



Diriwayatkan bahwa Imam Ma'ruf al-Karkhiy Radhiyallahu Anhu berkata: "Sewaktu wafat Imam Abu Yusuf seorang ulama besar yang menjadi murid kebanggan Imam Abu Hanifah Radhiyallahu Anhuma, tidak ada orang yang mendatangi jenazah beliau lantaran orang-orang memandang beliau sering bergaul akrab dengan penguasa. Pada malam beliau wafat aku bermimpi bertemu beliau dan aku bertanya: "Apa yang Allah lakukan pada dirimu? Beliau menjawab: "Allah telah mengampuni dosa-dosaku". Aku bertanya lagi: "Dengan sebab apa gerangan.?" Beliau menjawab: "Dengan sebab nasehat-nasehatku kepada para penuntut ilmu." Tatkala aku terbangun dari mimpi itu, aku langsung bergegas untuk menghadiri jenazah Imam Abu Yusuf." 

Kisah ini menjelaskan keutamaan dan kemulian sebagai seorang guru, walaupun seorang guru itu ulama besar tapi ia juga sebagai manusia biasa yang punya salah dan dosa.  Seandainya kita ingin mencari guru yang tanpa memiliki kesalahan maka sulit, mungkin lebih sulit dari pada kita mencari gajah beranak tujuh bahkan tidak ada. Apalagi kita sebagai murid orang yang masih awam tentunya lebih banyak lagi kesalahan dan kelalaian kita. oleh karenanya bila kita temukan aib pada diri seorang guru, maka tutupilah aibnya lantaran boleh jadi saja dengan sebab amal kebaikannya dapat menjadi penggugur dosa dan kesalahannya. 

H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy



Tidak ada komentar: