Mengambil Nafas Ketika
Membaca Al-Qur'an
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya Tanaffus
(mengambil nafas) sewaktu membaca al-Qur'an, tepatnya di tengah-tengah kata
yang sedang dibaca?
Jawaban:
Menarik nafas
ditengah-tengah kata al-Qur'an tidak diperbolehkan, kecuali memang benar-benar
ada hajat atau dalam keadaan dharurat.
Imam Ibnu al-Jazari
menyebutkan dalam kitab an-Nasyr Fi al-Qiraat al-'Asyr:
إن التنفس على الساكن في
نحو: الأرض، والآخرة، وقرآن، ومسؤولاً ممنوع اتفاقاً . كما لا يجوز التنفس على الساكن
في نحو: والبارئ، وفرقان، ومسحوراً، إذ التنفس في وسط الكلمة لا يجوز . ولا فرق بين
أن يكون بين سكون وحركة أو بين حركتين .
Artinya: "Berhenti
mengambil nafas di tengah-tengah kata yang sukun seperti: al-Ardh, al-Akhirah, Qur'an,
Mas'ula hukumnya dilarang. Sebagaimana tidak boleh berhenti mengambil nafas
pada sukun dalam satu kata seumpama kalimat: al-Bari, Furqan, mashura, lantaran
berhenti mengambil nafas (memisahkan nafas) di tengah-tengah satu kata hukumnya
tidak boleh. Tidak ada perbedaan baik memisahkan nafas dalam satu kata pada
kondisi kata yang sukun atau berharakat."
Syekh Sulaiman Bin
Muhammad Bin Umar al-Bujairamiy menyebutkan dalam kitab Tuhfatul Habib:
فَرْعٌ آخَرُ: الْوَجْهُ، جَوَازُ تَقْطِيعِ حُرُوفِ الْقُرْآنِ فِي الْقِرَاءَةِ فِي التَّعْلِيمِ
لِلْحَاجَةِ إلَى ذَلِكَ .
Artinya:" (Satu
cabang tambahan): ada satu wajh (pendapat ashhab ulama mazhab Imam Syafii) yang
mengatakan: "Boleh hukumnya memisahkan nafas dalam membaca huruf al-Qur'an
ketika belajar membaca al-Qur'an lantaran ada hajat untuk melakukan hal
demikian."
Khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy
اللَّهُمَّ بِفَضْلِك حَقِّقْ رَجَاءَنَا وَلَا تُخَيِّبْ دُعَاءَنَا بِرَحْمَتِك يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَبِيرًا إلَى يَوْمِ الدِّينِ
.
1 komentar:
Intinya harom tidak
Posting Komentar