Minggu, 22 Desember 2013

Mengambil Nafas Ketika Membaca Al-Qur'an



Mengambil Nafas Ketika Membaca Al-Qur'an
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya Tanaffus (mengambil nafas) sewaktu membaca al-Qur'an, tepatnya di tengah-tengah kata yang sedang dibaca?

Jawaban:
Menarik nafas ditengah-tengah kata al-Qur'an tidak diperbolehkan, kecuali memang benar-benar ada hajat atau dalam keadaan dharurat.

Imam Ibnu al-Jazari menyebutkan dalam kitab an-Nasyr Fi al-Qiraat al-'Asyr:
إن التنفس على الساكن في نحو: الأرض، والآخرة، وقرآن، ومسؤولاً ممنوع اتفاقاً . كما لا يجوز التنفس على الساكن في نحو: والبارئ، وفرقان، ومسحوراً، إذ التنفس في وسط الكلمة لا يجوز . ولا فرق بين أن يكون بين سكون وحركة أو بين حركتين .
Artinya: "Berhenti mengambil nafas di tengah-tengah kata yang sukun seperti: al-Ardh, al-Akhirah, Qur'an, Mas'ula hukumnya dilarang. Sebagaimana tidak boleh berhenti mengambil nafas pada sukun dalam satu kata seumpama kalimat: al-Bari, Furqan, mashura, lantaran berhenti mengambil nafas (memisahkan nafas) di tengah-tengah satu kata hukumnya tidak boleh. Tidak ada perbedaan baik memisahkan nafas dalam satu kata pada kondisi kata yang sukun atau berharakat."

Syekh Sulaiman Bin Muhammad Bin Umar al-Bujairamiy menyebutkan dalam kitab Tuhfatul Habib:
فَرْعٌ آخَرُ: الْوَجْهُ، جَوَازُ تَقْطِيعِ حُرُوفِ الْقُرْآنِ فِي الْقِرَاءَةِ فِي التَّعْلِيمِ لِلْحَاجَةِ إلَى ذَلِكَ .
Artinya:" (Satu cabang tambahan): ada satu wajh (pendapat ashhab ulama mazhab Imam Syafii) yang mengatakan: "Boleh hukumnya memisahkan nafas dalam membaca huruf al-Qur'an ketika belajar membaca al-Qur'an lantaran ada hajat untuk melakukan hal demikian."

Khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy

 اللَّهُمَّ بِفَضْلِك حَقِّقْ رَجَاءَنَا وَلَا تُخَيِّبْ دُعَاءَنَا بِرَحْمَتِك يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَبِيرًا إلَى يَوْمِ الدِّينِ

 .


Tidak ada komentar: