Seorang ahli ma’rifah Sayyid Mushtafa
Bin Kamal al-Bakriy as-Shiddiqiy Radhiyallahu Anhu (wafat 1126 Hijriyah)
menyebutkan dalam kitab al-Mathlab at-Tam as-Sawiy Syarh Hizb al-Imam
an-Nawawiy :” Di antara manfaat yang tidak diketahui banyak orang bahwa redaksi
lafazh adzan dan iqomah memiliki khasiat (kemanjuran) jika ditulis di punggung
orang yang sedang mengalami “Mahmum” (meriang tingkat tinggi) maka akan cepat
sembuh seketika itu dengan izin Allah Taala.”
Dan keutamaan lain dari
adzan dan iqomah, jika seorang yang ingin melakukan safar (perjalanan)
diadzankan dan diiqomahkan di belakang kepalanya, maka dengan izin Allah Taala
ia akan kembali ke rumahnya dalam keadaan selamat.
Imam Syihabud Din Ahmad
Bin Ahmad Abdul Lathif as-Syarajiy az-Zabidiy ahli hikmah dari negri Zabid,
Yaman (wafat 893 Hijriyah) berkata: “ Di antara keutamaan adzan, jika seseorang
merasa tersesat (pergi tak tahu arah pulang) di satu tempat, hendaknya ia
melakukan adzan maka dengan izin Allah Taala ia akan mendapat petunjuk.”[1]
Subhanallah ternyata
adzan bukan hanya dijadikan syiar menandakan masuknya waktu shalat saja, tetapi
banyak keutamaan lainnya. Dalam hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
yang diriwayatkan oleh Imam at-Thabaraniy dalam al-Mu’jamul Ausath
dengan sanad yang bersambung kepada Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu:
اذا
تغولت لكم الغيلان فنادوا بالاذان فان الشيطان اذا سمع النداء ادبر وله حصاص .
Artinya:” Apabila kalian digoda oleh Ghilan (kesurupan setan),
maka serulah dengan adzan lantaran syetan apabila mendengar adzan ia buron
terbirit-birit sambil terkentut-kentut.”
Bahkan
dalam keterangan hadis shoheh riwayat imam at-Tirmidziy, imam al-Hakim an-Naisyaburiy
dalam kitab al-Mustadrak dan para elite ulama hadis lainnya menjelaskan bahwa
Rasulullah menganjurkan bayi yang dilahirkan untuk diadzankan kuping kanannya
dan diiqomahkan kuping kirinya. Untuk mendapat info lebih danta lagi coba lihat
kitab Tuhfatudz Dzakirin dan kitab Nailul Authar karya Imam Muhammad bin
Ali as-Saukaniy radhiyallahu anhu, supaya anda jangan terkecoh dengan perkataan
orang yang mengatakan bahwa mengadzani bayi yang baru lahir itu termasuk Bid’ah.
“Bid’ah biji mata luh kendor” !!! Masa perintah Rasulullah shallallahu
alaihi wa ala alihi wa sallam ente bilang Bid’ah. Kalo sudah ada perintah Allah
dan Rasulullah, maka perkataan siapapun kaga usah kita endain (pertimbangkan).
Boleh
jadi, saban ada orang di kampung saya yang mau melakukan perjalan ibadah haji
atau umrah pake diadzanin dan diqomatin. Ternyata mereka semata-mata Mengharap barokah
dari kalimat-kalimat mulia dalam redaksi adzan yang di awali dengan kalimat
takbir berlanjut dua kalimat syahadat, terdapat kalimat ajakkan ibadah shalat
dan meraih al-Falah (keberuntungan) dan diakhiri dengan takbir dan kalimat
tauhid “La ilaha illalllah”.
Dikutip dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid jilid 2 halaman 235 karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy.
Dikutip dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid jilid 2 halaman 235 karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy.
Khadimul Ma'had al-Muafah
Abu Mun'yah H. Rizqi Dzulqornain
Qodhi Ahmad Sukairij Radhiyallahu Anhu
sedang membaca kitab Jawahirul Maa'niy
4 komentar:
Alhamdulillah, qobiltu ijazah ustadz
Baru tau ada ajian: Biji Mata lu Kendor
terima kasih atas infonya
kalau orang meninggal mau di kubur itu juga di adzan nin apa ada hadisnya ?
Posting Komentar