Senin, 16 Februari 2015

Jangan Mengaku-Ngaku Mimpi Ketemu Nabi Muhammad

Syekh Muhammad Luthfi al-Qadiriy bercerita: “Ada seseorang pemuda bermimpi seluruh bagian kamarnya semerbak dengan wewangian dan penuh dengan bunga-bunga berwarna hijau dan dia melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa ala alihi wa sallam di balik tirai-tirai kamarnya. Pemuda itu berkata kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah ada satu hal yang aku ingin tanyakan kepadamu, bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan dirimu langsung secara yaqzhatan (sadar)? Rasulullah tersenyum menjawab; “Aneh sekali, kemarin engkau telat shalat Subuh berjamaah kemudian engkau ingin bertemu aku dalam keadaan sadar.”

Sebuah renungan buat kita untuk selalu menjaga shalat fardhu terutama shalat Shubuh secara berjamaah. Keutamaan waktu Shubuh sangat besar, shalat Fardhunya menjadikan kita dalam Dzimmatullah (penjagaan Allah). Shalat sunnahnya (sunnah fajar) memiliki keutamaan lebih utama dari dunia dan segala isinya. Dan para malaikat yang bertugas malam hari dan siang hari bertemu di waktu shubuh untuk meyaksikan orang-orang yang membaca al-Qur’an.

Kedudukkan orang yang dapat berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam baik secara yaqzhatan (sadar) atau manaman (mimpi) merupakan anugrah yang sangat tinggi dari Allah Taala. Imam Muhammad Bin Said al-Bushairiy mengatakan dalam qashidah al-Burdah:
وكيف يدرك في الدنيا حقيقته *** قوم نيام تسلوا عنه بالحلم
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui hakikat Nabi Muhammad di dunia ini, sedangkan para ahli ma’rifah yang berjumpa beliau dalam tidur mereka merasa sangat bahagia (sudah tidak rakus dengan dunia).

Pendek kata saya ingin mengatakan bahwa mimpi ketemu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah sebuah pangkat yang tidak sembarang orang diberikan oleh Allah. Tanda yang paling zhohir seseorang yang bertemu Rasulullah adalah orang tersebut memiliki sifat zuhud (tidak kebembat dengan dunia), tidak ada pada dirinya hubbud dunya (cinta dunia) hubbul Jah (gila hormat) dan mengamalkan akhlaq dan sunnah Rasulullah. sebagaimana Allah berikan keistimewaan bertemu Rasulullah yaqzhatan wa manaman kepada para ahli ma'rifah. 

Ketahuilah, Mengaku-ngaku mimpi ketemu Rasulullah padahal tidak, dapat menyebabkan seseorang mendapat mushibah besar dalam hidupnya ada kalanya mushibah itu menimpa pada hartanya, fisiknya, akalnya dan aqidahnya (mati suul khatimah tanpa bawa iman) sehingga di neraka mendapat azab yang sangat pedih. Apalagi bagi orang yang mengiklankan dirinya ketemu Rasulullah Yaqzhatan atau mengaku-ngaku jadi Habib, Sayyid, Syarif (keturunan Rasulullah). Naudzu Billah.... Lantaran orang tersebut telah membuat kebohongan atas nama Rasulullah. Dalam sebuah hadis disebutkan:
قال أنس إنه ليمنعني أن أحدثكم حديثا كثيرا أن النبي صلى الله عليه وسلم قال من تعمد علي كذبا فليتبوأ مقعده من النار .
Artinya : Dari Anas bin Malik, ia berkata. Sesungguhnya yang mencegahku menceritakan hadist yang banyak kepada kamu, (ialah) karena Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam telah bersabda : “siapa saja yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka”.(Hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Di akhir zaman ini banyak orang yang kemasukkan setan Aku-Aku mendakwakan dirinya mimpi ketemu Nabi Muhammad, ketemu para wali seperti Sayyidi Syekh Ahmad Tijani, Syekh Abul Hasan as-Syadzilliy Syekh Abdul Qadir al-Jilaniy, Syekh Ahmad Rifaiiy, Syekh Ahmad al-Badawiy Radhiyallahu anhum dan sebagainya. Pengen numpang nyohor, disebut orang hebat, paling sholeh tetapi dia tidak sadar bahwa pengakuan dustanya menyebabkan Amrun Khothir (perkara dahsyat). 

Seandainya memang ada seseorang yang diberikan keistimewaan oleh Allah Taala bermimpi ketemu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hendaknya ia cukup sembunyikan dalam dirinya jangan ia jadikan konsumsi publik kata orang betawi biar meleduk di perut jangan di mulut.

Berapa banyak orang yang mengaku-ngaku mimpi ketemu Nabi atau salah seorang wali, kemudian dia bercerita kepada teman-temannya, dipastikan si teman akan merasa jeleh (muak dengan ceritanya) dalam hati mereka berkata: akuan luh kaga sembabad (sesuai) dengan akhlaq luh. Apalagi cerita tersebut sampai ke kuping musuh-musuhnya, maka mereka berkata: "seburuk-buruk makhluq mimpi ketemu Nabi, mana mungkin !! ketemu Fir'aun mungkin.





Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy




2 komentar:

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, makin pintar ilmu agama

Unknown mengatakan...

Mantaaapppp....teman ada yg cerita mimpi ketemu Nabi Muhammad SAW tapi nggak jelas wajahnya hanya tertutup cahaya, gimana tuh? Tulung jelasin dong, trims.