Ayat-Ayat al-Qur’an Penyembuh Berbagai Penyakit
Imam Ahmad Bin Umar ad-Dayrabiy (wafat 1151 Hijriyah)[1]
dalam kitab al-Mujarrobatnya mengatakan: “ Di dalam al-Qur’an terdapat
ayat-ayat yang apabila dibaca pada saat terbit matahari dan terbenam matahari memiliki Fadhilah (keutamaan) dan Khowas (keistimewaan) dapat menyembuhkan
berbagai penyakit dengan izin Allah
Taala. Ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
1)
Surat
ar-Ra’d ayat: 31
وَلَوْ
أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ أَوْ
كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعًا
“Dan sekiranya dengan perantara Al-Qur’an gunung-gunung
digoncangkan, bumi terpecah belah, atau orang-orang yang sudah mati berbicara,
(tentu mereka tidak akan beriman juga). Tetapi sebenarnya segala urusan
itu adalah kepunyaan Allah?”
2)
Surat
Thaha ayat; 105-107
وَيَسْأَلُونَكَ
عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبّي نَسْفاً * فَيَذَرُهَا قَاعاً صَفْصَفاً
* لاّ تَرَىَ فِيهَا عِوَجاً وَلا أَمْتاً *
“Dan mereka (orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad Rasulullah)
tentang gunung-gunung; maka jawablah: "Tuhanku akan menghancurkannya
menjadi debu yang ditiup angin. "Lalu Ia membiarkan tapak gunung-gunung
itu (di bumi) rata lagi licin". Engkau tidak akan melihat pada tapaknya
itu tempat yang rendah atau yang tinggi.”
3)
Surat
al-Hasyr ayat: 21-24
لَوْ
أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا
مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُونَ . هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ . هُوَ اللَّهُ
الَّذِي لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ
الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا
يُشْرِكُونَ . هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأَسْمَاء
الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ .
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah
gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut
kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
mereka berfikir. 22. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang . 23. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. 24. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya
apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
4)
Surat
an-Naml ayat: 88
وَتَرَى
الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ
اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan
Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Setelah membaca setiap akhir ayat-ayat di atas ucapkanlah:
فكيف
أنت أيتها العلة
Fakaifa Anti, Ayyatuhal ‘illah
“Maka bagaimana dengan kamu wahai penyakit.”
Adapun sanad muttashil (bersambung) kepada Imam Ahmad Bin Umar ad-Dayrabiy yang al-faqir
dapatkan adalah:
الحاج
رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن المعمر العلامة المحدث مسند العصر السيد عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ السيد
عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني (ت 1382 هـ) عن الشيخ عبد الرزاق بن حسن البيطار الدمشقي
(ت 1335 هـ) عن الشيخ يوسف بدر الدين الدمشقي (ت 1279 هـ) عن الشيخ عبد الله بن
حجازي الشرقاوي (ت 1227 هـ ) عن الشيخ أبو الحسن علي بن أحمد الصعيدي العدوي (ت
1189 هـ) عن شهاب الدين احمد بن عمر الديربي رضي الله عنه (ت 1151 هـ)
Khadimul Ma’had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
[1]
Al-Hafizh Muhammad Abdul Hay al-Kattaniy memberikan dhabith (cacatan) tentang
nama Dayrabiy yang sering disebut orang, seharusnya dibaca ad-Dayarbiy dengan memfathahkan
huruf dal dan huruf ya yang bertitik dua di bawah dan dengan huruf ra yang
dibaca sukun serta diakhiri dengan huruf ba yang bertitik satu. (lihat kitab:
Fahrasul Faharis vol: 1 halaman 411, cetakan Darul Ghorb al-Islamiy Tunis 2011).
22 komentar:
Assalamu'alaikum wr wb... ustadz al-mukarrom. Saya wahyu kurniawan mohon diijazahkan amalan ini kepada saya... syukron ustadz
waalaikum salam..saya ijazahkan anda.. barokallahu fikum
Saya Shodiqur Rifqi bin Riduansyah memohon ijazah doa ini kepada Pak KH.Rizki Dzulqarnain .
Saya ijazahkan.. barokallahu fikum
Mohon ijazahnya kyai..syukron
sangat istimewa memohon ijazahnya kyai sukron
Qobiltu ijazah ustadz
Sy ijazahkan
Assalamu'alaikum Wr.Wb. ustadz, saya M. Hapiz. Mohon ijazah dan izin mengamalkannya. Dan mohon maaf ustadz, bolehkah saya juga menuliskan sanad bahwa saya menerima dari ustadz ? Syukron ustadz. Wassalam
Qolbitu tuan
Saya minta di ijazahkan.
Ane mohon ijin ngamalin ya baginda
Mohon izin untuk saya amalkan semoga Allah SWT memberikan kesembuhan buat anak hamba yang sedang sakit, mohon di ijazahkan
Qobiltu yai
Qobiltu yai
mohon ijazahnya ustadz
Mohon ijazahnya ustad ke saya atas nama rio untuk mengamalkannya
mohon ijazahnya ustad UNTUK SAYA AMALKAN semoga suami sembuh dari sakitnya aAMIIN
بسم الله الرحمن الرحيم
قبلت الاجازة 🤲
Mohon diIjazahkan Ustad, untuk saya Amalkan.. semoga bermanfaat untuk keluarga dan orang lain. Terima kasih
Assalamu'alaikum wrwb. Mohon ijin diijazajahkan Ustadz, saya ingin amalkan untuk Ayah saya yang sedang sakit stroke sudah menahun. Mohon keridhoan doanya. Terimakasih.
Mohon ijin ijazahkan Ustad untuk saya amalakn kepada ank saya yg sedang sakit 🙏
Posting Komentar