Selasa, 16 Juli 2013

Kedahsyatan Dzikir "Ya Lathif"

Keutamaan Nama Allah Taala al-Lathif (Yang Maha Lembut)
Pengarang kitab Syamsul Ma'arif Wa Lathaiful Awarif dan kitab Manba' Ushulil Hikmah Syaikh Imam Ahmad Bin Ali al-Buniy (w. 622 H) bercerita: "Pada suatu hari seorang murid mendatangi beliau untuk meminta ditalqinkan wirid. Ketika itu, Allah Taala memberikan penglihatan Kassyaf (dibukakan catatan lauhil mahfuzh) kepada Imam Ahmad al-Buniy sehingga beliau dapat melihat hal gaib, beliau melihat di dahi orang itu sebuah tanda bertuliskan bahwa orang itu akan meninggal dunia dalam keadaan terbunuh pada esok hari. Hal inilah yang menyebabkan Imam Ahmad al-Buniy menolak memberikan wirid kepada orang itu, tetapi orang itu terus-menerus memaksa meminta di bai'at agar bisa mengamalkan wiridan tarekat. Pada akhirnya Imam Ahmad al-Buniy berkata kapadanya: "baiklah kalau begitu, hendaknya kau baca wiridan "Ya Lathif" sebanyak-banyaknya di pagi, siang, sore dan malam hari. Orang itu pun bersedia mengamalkannya. Seminggu kemudian orang itu datang menemui Imam Ahmad al-Buniy dalam keadaan sehat afiat tanpa kurang apapun. Imam Ahmad al-Buniy terheran-heran, pasalnya minggu lalu beliau melihat ada tanda di dahinya yang bertuliskan  orang itu akan meninggal dalam waktu dekat, ternyata masih ia hidup seger buger nambah isel aja. Beliau berkata: "ini merupakan salah satu khowash (keistimewaan) yang ia dapatkan lantaran ia berdzikir dengan memperbanyak menyebut "Ya Lathif". Dipanjangkan umur dan tertolak segala macam bahaya dan mushibah.

Khadilul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy

Jakarta: 8 Ramadhan 1434 H.
Bada Maghrib :Rabu 16 juli 2013


4 komentar:

Rahadian 'Abdurrohman mengatakan...

ijin mengamalkan kyai...qobiltu (ian-lombok)

Anonim mengatakan...

qobiltu

Anonim mengatakan...

qobiltu

Anonim mengatakan...

qobitu