Pendahuluan
Para nabi dan para wali (kekasih Allah), adalah orang-orang yang
paling dicintai oleh Allah Taala dan paling dekat kepada-Nya serta paling
mengenal-Nya. Kita diperintahkan oleh Allah Taala untuk mencintai mereka,
meneladani dan meniru mereka dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam berdoa.
Dalam al-Qur'an, setelah Allah menceritakan karunia-Nya kepada para nabi dan
orang-orang shalih berupa al-kitab dan hikmah, dan kenabian, Dia berfirman:
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ
فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ .
Artinya: " Mereka itulah orang-orang yang telah diberikan
petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka." (al-An'am ayat: 90).
diantara amalan yang lazim dikerjakan para wali adalah membaca Hizb yang merupakan kumpulan doa, dzikir, shalawat, munajat bersumber dari ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis nabi serta ilham yang diberikan kepada mereka berkenaan dengan hajat, keperluan dalam berbagai macam kondisi, baik yang bersifat umum maupun khusus.
diantara amalan yang lazim dikerjakan para wali adalah membaca Hizb yang merupakan kumpulan doa, dzikir, shalawat, munajat bersumber dari ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis nabi serta ilham yang diberikan kepada mereka berkenaan dengan hajat, keperluan dalam berbagai macam kondisi, baik yang bersifat umum maupun khusus.
A.
Definisi Hizb
Kata al-Hizb adalah bentuk Mufrad (tunggal). Bentuk jama'nya
(plural) yaitu al-Ahzab. Seperti wazan kata al-Wird dengan bentuk jama'
al-Aurad dan kata adz-Zikr dengan bentuk jama' al-Adzkar.
Secara etimologi Hizb adalah satu wiridan yang dilazimi oleh seseorang
baik berupa ayat-ayat al-Qur'an, dzikir, doa, shalawat atau bacaan lainnya. Hizb
juga berarti kelompok, bagian (jatah) sebagaimana dinyatakan oleh Syaikh Ahmad
al-Fayumiy dalam kitabnya "Mishbahul Munir" dan Syaikh Muhammad
al-Qurasyiy dalam kitabnya "Sharrahul Lughah" serta beberapa pakar
bahasa lainnya.
Dalam kitab Masyariq al-Anwar Imam Qadhi Iyadh (w. 544 H) menyatakan
Hizb adalah: sesuatu yang dijadikan seseorang untuk dibaca baik berbentuk
shalawat atau bacaan lainnya. Pada bentuk dasarnya Hizb adalah
"Nawbah" (perputaran) pada saluran air.
Imam Majduddin Muhammad Bin Ya'qub al-FairuzAbadiy (w. 817 H) pengarang
kamus "al-Muhith" mengatakan: Hizb dibaca dengan kasrah Ha memiliki arti:
wirid, kelompok, senjata, kumpulan manusia dan pasukan.
Syaikh Abu Nashr Ismail al-Jauhariy (w. 393 H) dalam kitabnya "as-Shihhah"
mengatakan: Hizb memiliki arti: kumpulan, wirid. Orang berkata aku menghizibkan
al-Qur'an maknanya adalah aku jadikan bacaan al-Qur'an sebagai wiridan.
Dari beberapa pengertian Hizb dipandang dari segi etimologi yang
disebutkan oleh para ulama pakar bahasa Imam Muhammad Bin Thayyib al-Maghribiy al-Fasiy
(w. 1175 H) menyimpulkan bahwa Hizb secara bahasa digunakan dalam beberapa
makna, diantaranya:
1.
Wird, satu wazan dan makna dengan kata Hizb.
2.
Bagian (jatah), sebagaimana dinyatakan oleh pengarang kitab
Mishbah al-Munir dan pengarang kitab as-Sharrah.
3.
Kelompok, sebagian ulama di antaranya Syaikh al-Husain Bin
Muhammad yang terkenal dengan sebutan al-Raghib al-Ashfahaniy (w. 502 H) memberikan
arti: kelompok yang kuat dan perkasa.
4.
Senjata, yakni alat yang digunakan untuk perang memerangi musuh.
5.
Tentara (pasukan), makna ini lebih khusus ketimbang diartikan
sebagai kelompok manusia, lantaran tentara adalah kumpulan manusia yang
disiapkan untuk berperang. Sebagaimana firman Allah Taala dalam surat
al-Mujadilah ayat: 19 ( اولئك حزب الشيطان )
6.
Perputaran, zaman dahulu kala orang arab membatasi pada
waktu-waktu tertentu untuk melakukan pengairan. Sebagaimana pembacaan hizb
dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Makna ini disebutkan oleh Imam al-Harawiy
dan Imam Ibnu Atsir dalam kitab an-Nihayah.
Sedangkan dalam tinjaun terminologi Hizb adalah: Kumpulan dzikir,
doa, tawajjuh (pengarahan) yang digunakan sebagai bentuk media ibadah (mengingat
Allah), tadzkir (peringatan), perlindungan dari segala kejahatan, permohonan
kebaikan dan mendapatkan ilmu pengetahuan disertai dengan upaya menata hati dalam
kekhusyuan kepada Allah Taala. Hal ini dinyatakan oleh para ulama diantaranya:
Imam Ahmad Zarruq (w. 899 H), Imam Abdurrahman Bin Muhammad al-Fasiy (w. 1070
H), Imam Muhammad al-Arabiy bin Yusuf al-Fasiy (w. 1052 H).
B.
Sejarah Lahirnya Hizb
Di zaman Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam dan para sahabat
tidak dikenal istilah Hizb. Hizb merupakan kumpulan ayat-ayat al-Qur'an, doa,
dzikir, shalawat dan bacaan lainnya awal kalinya di kenal pada zaman tabi' tabi'ut
tabiin. Hizb yang disusun oleh para ulama shalihin dari kalangan ahli tasawuf
sebagai panduan dan pedoman para salik (penempuh jalan Allah) dan para murid dalam
bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Taala. Susunan Hizb yang dijadikan wiridan
itu pada umumnya merupakan susunan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa sallam kepada para wali melalui perjumpaan ruhani dengan beliau baik
dalam manaman (mimpi) atau dalam kondisi yaqzhotan (sadar). Sebagaimana al-Quthb
al-Maktum al-Imam Sayidi Syaikh Ahmad Bin Muhammad at-Tijaniy Radhiyallahu Anhu
mengatakan: "Tidaklah aku menyusun satu wiridan melainkan wirid tersebut
telah diberikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam kepadaku."
Ditegaskan pula oleh Syaikhul Islam Sayidi Ibrahim al-Riyahiy at-Tunisiy
Radhiyallahu Anhu dalam qashidah Siniyyah beliau berbahar kamil:
وَمَا ظنُونُكَ بالوِرْدِ الَّذِي
نَظمَتْ * يَدُ النُّبُوَّةِ هَلْ يُبْنَى بِلاَ سَاسِ
Artinya: "Apakah tuduhanmu terhadap wiridan yang telah
disusun oleh tangan kenabian yakni Rasulullah, apakah wiridan itu tidak
memiliki dasar?
C.
Macam-Macam Hizb
Khazanah perpustakaan Islam sangat kaya sekali dengan adanya
karya-karya ilmiah yang dikarang oleh para ulama. Ada ratusan Hizb yang disusun
oleh para wali yang menambah perbendaharan kekayaan ilmu dalam dunia Islam. Di antara
Hizb yang Mutadawil (populer):
-
Hizb Saifiy dinisbahkan kepada Sayidina Ali Bin Abi Thalib
-
Hizb ar-Raja wa al-Intiha Imam Abdul Qadir al-Jilaniy
- Hizb al-Hirasah Imam Ahmad ar-Rifaiy
- Hizb al-Hirasah Imam Ahmad ar-Rifaiy
-
Hizb Daurul A'la Imam Muhyiddin Ibnu Arabiy al-Hatimiy
-
Hizb Nashar Imam Abul Hasan as-Syadzilliy
-
Hizb Bahr Imam Abul Hasan as-Syadzilliy
-
Hizb Bar Imam Abul Hasan as-Syadzilliy
-
Hizb al-Fath wa an-Nur Imam Ibn Sab'in
-
Hizb Barzakh Imam Ibrahim ad-Dasuqiy
-
Hizb Nawawiy Imam Muhyiddin an-Nawawiy ad-Dimasyqiy
-
Hizb Sakran Imam Ali Bin Abi Bakr as-Sakran
-
Hizb al-Fath Imam Abdullah Bin Alawiy al-Haddad
-
Hizb Jazr Imam Ahmad Bin Muhammad at-Tijaniy
-
Hizb al-A'zham Imam Mula Ali al-Qariy
Dan lain-lain sebagainya.
By
Khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy
Jakarta: 6 Ramadhan 1434 H.
Ba'da Shalat Zuhur: Senin 15 Juni 2013
Ba'da Shalat Zuhur: Senin 15 Juni 2013
4 komentar:
Qobiltu
Qobiltu
Assalamualaikum wr wb,, kalo hizib Maghribi nya bgmna teks nya serta arti nya pak
Minta Tek hisib maurobi di vidiu gak jelas
Posting Komentar