Suami Mencium Istri Membatalkan Wudhu
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم
الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل
يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر
الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله
بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما
بعد:
Al-Muwattha hadis no; 64:
(64)حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ قُبْلَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَجَسُّهَا بِيَدِهِ
مِنْ الْمُلَامَسَةِ فَمَنْ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ أَوْ جَسَّهَا بِيَدِهِ فَعَلَيْهِ
الْوُضُوءُ
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik
dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya, - Abdullah bin Umar -
dia pernah berkata; "Ciuman dan rabaan tangan laki-laki pada istrinya
termasuk mulamasah. Barangsiapa yang mencium istrinya atau merabanya, wajib
baginya berwudlu."
(65)وحَدَّثَنِي
عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مِنْ قُبْلَةِ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ الْوُضُوءُ
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari
Ibnu Syihab bahwa dia berkata; "Wajib berwudlu bagi seorang laki-laki yang
mencium istrinya."
(66)وَحَدَّثَنِي
عَنْ مَالِكٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: «مِنْ قُبْلَةِ
الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ الْوُضُوءُ» قَالَ نَافِعٌ: قَالَ مَالِكٌ: وَذَلِكَ
أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari
Ibnu Syihab bahwa dia berkata; "Wajib berwudlu bagi seorang laki-laki yang
mencium istrinya." Ibnu Nafi’ berkata. Malik menegaskan: “Demikian itu
sesuatu yang paling aku suka mendengarnya.”
Imam Muhammad Bin Abdurrahman ad-Dimasyqiy rahimahullah mengatakan: “Para ulama berbeda pandangan mengenai masalah bersentuhan kulit
lelaki dengan wanita, batal wudhu atau tidak. Mazhab imam Syafii: Batal wudhu
secara mutlak, bila sentuhan kulit tersebut langsung tanpa ada penghalang dan
antara lelaki dan wanita tersebut tidak ada hubungan mahram serta keduanya
telah masuk usia yang layak digumbirahi (6 tahun). Mazhab Imam Malik dan Imam
Ahmad: “Bila sentuhan itu terjadi antara keduanya dengan dapat menimbulkan
syahwat, maka batal. Bila tidak ada getaran syahwat maka tidak batal. Mazhab
Imam Abu Hanifah: Tidak batal, sentuhan kulit lelaki dan perempuan bila tidak
menyebabkan ereksi (ngaceng) kemaluannya. Dikatakan batal, bila terjadi
sentuhan dan mengalami ereksi secara bersamaan. Imam Muhammad Bin Hasan
berkata: Tidak batal sekalipun sentuhan tersebut menyebabkan ereksi kemaluan
lelaki. Imam Atha’ berpendapat: Bila sentuhan kulit itu terjadi antara ajnabiyah
(wanita yang bukan mahram) dan laki-laki, maka batal. Tetapi jika dengan wanita
ajnabi yang halal seperti Istrinya atau budak perempuannya, maka tidak batal.
Mazhab Imam Syafii menyatakan konsekuensi batal dalam kasus sentuhan kulit
lelaki yang bukan mahram berlaku batal bagi si Lamis (pelaku atau yang duluan
menyentuh) dan malmus (yang disentuh). Adapun mazhab Imam Ahmad Bin hambal
dalam hal ini ada dua pendapat.
Imam Abdul Wahhab as-Sya'rani dalam al-Mizan al-Kubra menyebutkan: "Pendapat yang mengatakan seorang suami
menyentuh kulit istrinya tanpa penghalang tidak batal, beralasan dengan hadis
riwayat siti Aisyah Radhiyallahu anha yang menyatakan: Bahwasanya Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam mencium beberapa istrinya kemudian langsung
mengerjakan shalat tanpa wudhu lagi. Pendapat ini ditujukan bagi orang yang
mampu menahan syahwatnya.
Imam Ibn al-Arabiy al-Hatimiy rahimahullah berkata: “Pendapat
ulama yang menyatakan tidak batal wudhu ketika lelaki bersentuhan dengan kulit
perempuan berargumen bahwa perempuan dianugrahkan kesempurnaan yang ada dalam
kandungan makna firman Allah surat at-Tahrim ayat 4:
وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ
مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ
ظَهِيرٌ
Artinya: jika kamu berdua (siti Hafshah
Dan Siti Aisyah) bantu-membantu menyusahkan Rasulullah, maka sesungguhnya Allah
adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik;
dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
Hal tersebut
merupakan rahasia yang hanya Allah berikan kepada hamba pilihan untuk melihat awal
eksistensi alam semesta dan mengetahui keistimewaan pangkat istri Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam (siti Hafshah dan siti Aisyah) sehingga Allah
jadikan dirinya bersama para nabi di kalangan Ulul azmi, malaikat dan manusia
lainnya dan itu menjadi rahasia yang tidak layak diviralkan kepada orang yang
masih terhijab.
Syekh Ali
al-Khawwash rahimahullah berkata: “Batal wudhu lelaki lantaran bersentuhan kulit
perempuan itu hanya berlaku bagi orang yang belum terbuka pengetahuan batinnya
mengenai keagungan perempuan sebagai induk yang melahirkan makhluq di alam
semesta. Produktifitas perempuan bagian dari keagungan perempuan. Bandingannya adalah
semboyan: Mutaaddiy afdhalu Min al-Qashir.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
يا
فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل
بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا
سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ
الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung
Baru, Cakung Barat 13910
5 komentar:
Ambil khaul yg batalin aja dah ..kalao Ama bini
Ambil khaul yg batalin aja dah ..kalao Ama bini
Begitulah, ihtiyath sangat diperlukan
Belajar bersama
Subhanallah
Posting Komentar