Senin, 14 Agustus 2017

Suami Mencium Istri Membatalkan Wudhu

Suami Mencium Istri Membatalkan Wudhu 

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Al-Muwattha hadis no; 64:

 (64)حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ قُبْلَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَجَسُّهَا بِيَدِهِ مِنْ الْمُلَامَسَةِ فَمَنْ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ أَوْ جَسَّهَا بِيَدِهِ فَعَلَيْهِ الْوُضُوءُ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya, - Abdullah bin Umar - dia pernah berkata; "Ciuman dan rabaan tangan laki-laki pada istrinya termasuk mulamasah. Barangsiapa yang mencium istrinya atau merabanya, wajib baginya berwudlu."

 (65)وحَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مِنْ قُبْلَةِ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ الْوُضُوءُ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; "Wajib berwudlu bagi seorang laki-laki yang mencium istrinya."

 (66)وَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: «مِنْ قُبْلَةِ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ الْوُضُوءُ» قَالَ نَافِعٌ: قَالَ مَالِكٌ: وَذَلِكَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; "Wajib berwudlu bagi seorang laki-laki yang mencium istrinya." Ibnu Nafi’ berkata. Malik menegaskan: “Demikian itu sesuatu yang paling aku suka mendengarnya.”

Imam Muhammad Bin Abdurrahman ad-Dimasyqiy rahimahullah mengatakan: “Para ulama berbeda pandangan mengenai masalah bersentuhan kulit lelaki dengan wanita, batal wudhu atau tidak. Mazhab imam Syafii: Batal wudhu secara mutlak, bila sentuhan kulit tersebut langsung tanpa ada penghalang dan antara lelaki dan wanita tersebut tidak ada hubungan mahram serta keduanya telah masuk usia yang layak digumbirahi (6 tahun). Mazhab Imam Malik dan Imam Ahmad: “Bila sentuhan itu terjadi antara keduanya dengan dapat menimbulkan syahwat, maka batal. Bila tidak ada getaran syahwat maka tidak batal. Mazhab Imam Abu Hanifah: Tidak batal, sentuhan kulit lelaki dan perempuan bila tidak menyebabkan ereksi (ngaceng) kemaluannya. Dikatakan batal, bila terjadi sentuhan dan mengalami ereksi secara bersamaan. Imam Muhammad Bin Hasan berkata: Tidak batal sekalipun sentuhan tersebut menyebabkan ereksi kemaluan lelaki. Imam Atha’ berpendapat: Bila sentuhan kulit itu terjadi antara ajnabiyah (wanita yang bukan mahram) dan laki-laki, maka batal. Tetapi jika dengan wanita ajnabi yang halal seperti Istrinya atau budak perempuannya, maka tidak batal. Mazhab Imam Syafii menyatakan konsekuensi batal dalam kasus sentuhan kulit lelaki yang bukan mahram berlaku batal bagi si Lamis (pelaku atau yang duluan menyentuh) dan malmus (yang disentuh). Adapun mazhab Imam Ahmad Bin hambal dalam hal ini ada dua pendapat.

Imam Abdul Wahhab as-Sya'rani dalam al-Mizan al-Kubra menyebutkan: "Pendapat yang mengatakan seorang suami menyentuh kulit istrinya tanpa penghalang tidak batal, beralasan dengan hadis riwayat siti Aisyah Radhiyallahu anha yang menyatakan: Bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mencium beberapa istrinya kemudian langsung mengerjakan shalat tanpa wudhu lagi. Pendapat ini ditujukan bagi orang yang mampu menahan syahwatnya.

Imam Ibn al-Arabiy al-Hatimiy rahimahullah berkata: “Pendapat ulama yang menyatakan tidak batal wudhu ketika lelaki bersentuhan dengan kulit perempuan berargumen bahwa perempuan dianugrahkan kesempurnaan yang ada dalam kandungan makna firman Allah surat at-Tahrim ayat 4:

وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ

 Artinya: jika kamu berdua (siti Hafshah Dan Siti Aisyah) bantu-membantu menyusahkan Rasulullah, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
  
Hal tersebut merupakan rahasia yang hanya Allah berikan kepada hamba pilihan untuk melihat awal eksistensi alam semesta dan mengetahui keistimewaan pangkat istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (siti Hafshah dan siti Aisyah) sehingga Allah jadikan dirinya bersama para nabi di kalangan Ulul azmi, malaikat dan manusia lainnya dan itu menjadi rahasia yang tidak layak diviralkan kepada orang yang masih terhijab.

Syekh Ali al-Khawwash rahimahullah berkata: “Batal wudhu lelaki lantaran bersentuhan kulit perempuan itu hanya berlaku bagi orang yang belum terbuka pengetahuan batinnya mengenai keagungan perempuan sebagai induk yang melahirkan makhluq di alam semesta. Produktifitas perempuan bagian dari keagungan perempuan. Bandingannya adalah semboyan: Mutaaddiy afdhalu Min al-Qashir.



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


instagram.com/rizkialbatawi


instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910


5 komentar:

Unknown mengatakan...

Ambil khaul yg batalin aja dah ..kalao Ama bini

Unknown mengatakan...

Ambil khaul yg batalin aja dah ..kalao Ama bini

Unknown mengatakan...

Begitulah, ihtiyath sangat diperlukan

Unknown mengatakan...

Belajar bersama

Unknown mengatakan...

Subhanallah