Hukum Menggunting Rambut Dan Kuku Bagi Yang Ingin Berqurban
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Pertanyaan Ustdz Mukhlish:
Saya sering mendapat Broadcast via BBM Dan Wa yang berisi
penjelasan larangan bagi orang yang hendak berqurban untuk memotong kuku,
rambut dan bulu-bulu lainnya dari sejak masuk bulan haji (tanggal 1 Dzulhijjah)
sampai hewan qurban disembelih.
Pertanyaan saya, apakah konsekuensi dari larangan tersebut? Sekedar
makruh atau memang mutlak haram? Dan sejauh mana kualitas hadis yang dijadikan
argumen kelompok yang menyatakan itu sebagai larangan? Serta gimana pandangan
para ulama lainnya menyikapi hadis tersebut?
Jawaban:
Para ulama berbeda pendapat dalam memberikan penjelasan hadis Shahih
di bawah ini:
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
”siapa saja yang telah memiliki hewan yang hendak diqurbankan,
apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong
sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia selesai menyembelih.” (HR.
Muslim 5236).
Ada 4 pendapat para ulama mengenai hukum memotong kuku, rambut dan
bulu bagi orang yang hendak melaksanakan sembelihan hewan qurban terhitung
tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan tersebut disembelih:
@ Boleh secara mutlak, Tidak Makruh
Sebagian ulama membolehkan bagi yang ingin berqurban memotong kuku,
rambut dan bulu-bulu yang ada pada anggota tubuhnya. Imam Abu Ja’far at-Tahawiy
(wafat tahun 321 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab Maani al-Asar jilid 4
halaman 181:
فَقَالُوا: لَا بَأْسَ
بِقَصِّ الْأَظْفَارِ وَالشَّعْرِ , فِي أَيَّامِ
الْعَشْرِ , لِمَنْ عَزَمَ عَلَى أَنْ يُضَحِّيَ , وَلِمَنْ لَمْ يَعْزِمْ عَلَى
ذَلِكَ
Artinya: “Para ulama berkata: Tidak berdosa, menggunting kuku dan
rambut pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah bagi orang yang ingin berqurban
dan orang yang tidak berqurban.
Pendapat ini dikukuhkan oleh para ulama mazhab imam Abu hanifah dan
mayoritas ulama ahli fiqh di antaranya: Atha Bin Yasar, Imam Malik, Ibn Hazm,
al-Mawardiy, Ibn al-Qayyim, al-Khatthabiy, al-Jasshash dan lain-lain.
@ Sunnah untuk tidak menggunting kuku tetapi Khilaful Aula
Sekelompok ulama memahami larangan hadis di atas sebagai istihbabut
Tarki (sunnah untuk tidak menggunting kuku dn bulu-bulu), tetapi bagi yang
menggunting kukunya atau bulu anggota badannya tidak berdosa dan tidak makruh
tetapi hanya kena pasal Khilaful Aula (menyalahi yang lebih utama). Pendapat ini
digulirkan sebagian ulama mutaakhirin (priode belakangan) di kalangan mazhab
Imam Abu Hanifah. Imam Ibn Abidin (wafat tahun 1252 Hijriyah) menyebutkan dalam
kitab Raddul Muhtar Ala ad-Durril Mukhtar jilid 2 halaman 151:
وَمِمَّا وَرَدَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «إذَا دَخَلَ الْعَشْرُ وَأَرَادَ بَعْضُكُمْ
أَنْ يُضَحِّيَ فَلَا يَأْخُذَنَّ شَعْرًا وَلَا يُقَلِّمَنَّ ظُفُرًا» فَهَذَا
مَحْمُولٌ عَلَى النَّدْبِ دُونَ الْوُجُوبِ بِالْإِجْمَاعِ
Artinya: Hadis riwayat imam Muslim dalam shahihnya: Rasulullah
bersabda: Apabila masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang
kalian ingin berqurban, maka janganlah ia menggunting rambut dan memotong
kukunya.” Larangan tersebut hanya dikandungkan atas makna kesunnahan bukan
diartikan sebagai perintah wajib menurut kesepakatan ulama.”
@ Sunnah untuk tidak memotong kuku dan rambut serta bulu lainnya
Ada ulama berpendapat bahwa ketika masuk tanggal 1 bulan Dzulhijjah
bagi orang yang hendak berqurban sunnah untuk tidak memotong kuku dan bulu-bulu
anggota tubuhnya sampai hewan qurbannya disembelih. Bila kuku, rambut dan bulu
digunting sebelum hewan qurban disembelih maka hukumnya makruh tanzih (tidak
haram). Pendapat ini dikuatkan oleh mazhab Imam Syafii, sebagian ulama mazhab
imam Malik, Ibn Sirin, imam al-Auza’i dan sebagainya. Syekh A Bin Ahmad
al-Aziziy menjelaskan dalam as-Siraj al-Munir Syarh al-Jami’ as-Shaghir jilid 1
halaman 114:
فيكره تنزيها عند الشافعي وتحريماً عند أحمد إزالة شيء من شعره أو
ظفره قبل التضحية لتشمل المغفرة جميع أجزائه فإنه يغفر له بأول قطرة من دمها
Dimakruhkan secara tanzih (tidak haram) dalam qaul mazhab imam
syafii dan makruh tahrim (haram) menurut imam Ahmad Bin Hambal mencukur bulu
atau menggunting kuku sebelum menyembelih hewan qurban. Karena agar ampunan
Allah menyeluruh dan merata ke seluruh bagian tubuhnya, mengingat ampunan dosa
tercurah kepada orang yang berqurban sejak darah hewan qurban mancrot (mengalir).
@ Haram Memotong kuku, rambut dan bulu
Ada juga yang berpendapat haram hukumnya bagi yang ingin berqurban,
memotong kuku dan mencukur rambut serta bulu dari tanggal 1 bulan Dzulhijjah
sampai hewan qurban disembelih. Siapa yang melakukannya sebelum hewan qurban
disembelih, maka berdosa. Pendapat ini diviralkan oleh imam Ahmad Bin Hambal,
Said Bin al-Musayyib, Ishaq Bin Rahawaih dan lainnya.
Untuk menambahkan wawasan yang lebih luas seputar masalah ini,
silahkan dibaca juga kitab al-Muhalla karya Imam Ibn Hazm jilid 8 halaman 28,
kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzzab karya Imam Nawawi jilid 8 halaman 392,
al-Mughniy karya Imam Ibn Qudamah jilid 8 halaman 618, Fathul Bari Syrah Shahih
al-Bukhari jilid 10 halaman 3, kitab al-Mizan al-Kubra jilid 2 halaman 52 dan
lain-lain.
arti
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2
halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل
شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة
لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910
16 komentar:
Alhamdulillah nambah llmu ana...
Syukron baginda
Alhamdulillah nambah llmu ana...
Syukron baginda
Nambah ilmu lg .syukron kyai
فتح الله لكم
رزقكم الله الفتح والبركة
Terima kasih baginda..atas ilmunya
Terima kasih baginda..atas ilmunya
Antara sunah dan makruh..
Kalo lupaaa.
Alhamdulillah ..nambah lagi
Jazzakallah tuanguru.
Antara sunah dan makruh..
Kalo lupaaa.
Alhamdulillah ..nambah lagi
Jazzakallah tuanguru.
Mumtaz Kyai... Pandangan dr fuqaha yg luas
Jazakumullah ahsanal jaza
Ilmu...ilmu...ilmu...luas tanpa batas
good baginda
Makasih baginda
Alhamdulillah Baginda
Alhamdulillah Baginda
Alhamdulillah berkah baginda ilmunya
Ever wanted to get free YouTube Views?
Did you know you can get these AUTOMATICALLY AND ABSOLUTELY FREE by getting an account on Like 4 Like?
Posting Komentar