Menyembelih Hewan Qurban Betina Dan Kebirian
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Pertanyaan Saudara Irwan Hendrawan at-Tijaniy
Seada-adanya tahun, saya perhatikan
orang yang melakukan ibadah qurban, sejauh pengetahuan saya kambing yang dipotong adalah lanang (jantan). Pertanyaan saya Apa hukumnya menyembelih
hewan buat qurban atau aqiqah dengan kambing, sapi, kerbau atau unta wadon (perempuan)?
Dan apakah sah memotong hewan kebirian buat qurban dan aqiqah, tolong sebutkan
referensinya?
JAWABAN:
Menyembelih kambing, sapi, kerbau atau unta betina buat qurban dan
aqiqah hukumnya boleh, lantaran tidak disyaratkan hewan qurban atau aqiqah kudu
jantan, hanya saja yang jantan lebih utama.
Imam Ahmad Bin Hambal dan Imam Nasaiy meriwayatkan hadis:
عَنْ
أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِالْحُدَيْبِيَةِ أَسْأَلُهُ عَنْ لُحُومِ الْهَدْيِ، فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: «عَلَى
الْغُلَامِ شَاتَانِ، وَعَلَى الْجَارِيَةِ شَاةٌ، لَا يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا
كُنَّ أَمْ إِنَاثًا»
Artinya: Dari Umu Kurzin radliallahu
‘anha, aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Hudaibiyah
dan aku bertanya tentang hewan sembelihan bersabda,“Akikah
untuk anak laki-laki dua kambing dan anak perempuan satu kambing. Tidak jadi
masalah jantan maupun betina.” (Musnad Ahmad Bin Hambal hadis
no: 27900 dan Sunan An Nasa’iy hadis no: 4218).
Imam an-Nawawi ad-Dimasyqiy menyebutkan dalam kitab al-Minhaj:
وَيَجُوزُ
ذَكَرٌ وَأُنْثَى.
Artinya: Boleh motong hewan qurban baik jantan maupun betina.
Dalam kitab Raudhatut Thalibin Imam Nawawi ad-Dimasyqiy jilid 3
halaman 197 menyatakan:
التَّضْحِيَةُ بِالذَّكَرِ أَفْضَلُ مِنَ الْأُنْثَى عَلَى
الْمَذْهَبِ، وَهُوَ نَصُّهُ فِي الْبُوَيْطِيُّ.
Menyembelih hewan qurban lebih utama dengan yang jantan ketimbang
betina menurut pegangan mazhab imam Syafiiy dan hal itu telah dinashkan oleh
imam al-Buwaithiy.”
Adapun pendapat imam Syafiiy yang mengatakan bahwa hewan betina
lebih afdhal itu difahami bila memang yang betina lebih mahal harganya ketika
dijadikan kurs dalam bab mengeluarkan makanan yang seharga dengannya. Atau pertimbangan
bahwa hewan betina tersebut majir (mandul) atau sudah tidak produktif sedangkan
hewan yang jantan yang ada dijadikan pacek (indukan untuk diambil
keturunannya).
Dikatakan afdhol dengan hewan jantan, pertimbangannya adalah bahwa
sapi betina itu masih punya anak dan buat produksi bibit pada tahun selanjutnya.
Sehingga pemilihan sapi jantan adalah sebagai pertimbangan nilai ekonomisnya
saja, di samping kualitas dagingnya lebih bagus dan tidak terlalu banyak gajihnya.
Imam Muhammad as-Syarbini al-Khatib mengatakan dalam kitab Mughnil
Muhtaj jilid 6 halaman 126 (Dar al-Kutub 1994):
(وَيَجُوزُ ذَكَرٌ وَأُنْثَى) أَيْ
التَّضْحِيَةُ بِكُلٍّ مِنْهُمَا بِالْإِجْمَاعِ، وَإِنْ كَثُرَ نَزَوَانُ
الذَّكَرِ وَوِلَادَةُ الْأُنْثَى. نَعَمْ التَّضْحِيَةُ بِالذَّكَرِ أَفْضَلُ
عَلَى الْأَصَحِّ الْمَنْصُوصِ؛ لِأَنَّ لَحْمَهُ أَطْيَبُ
Boleh hukumnya memotong hewan qurban jantan dan betina, artinya menyembelih baik hewan lanang maupun wadon menurut konsensus ulama hukumnya sah. Sekalipun yang jantan menjadi pacek dan yang wadon masih produktif, tetapi menyembelih hewan qurban jantan lebih utama menurut pendapat yang paling shahih karena dagingnya lebih berkualitas."
Adapun kambing kebirian dijadikan qurban dan aqiqah hukumnya boleh. Berdasarkan hadis:
Adapun kambing kebirian dijadikan qurban dan aqiqah hukumnya boleh. Berdasarkan hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
- كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ اشْتَرَى كَبْشَيْنِ عَظِيمَيْنِ
سَمِينَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مَوْجُوءَيْنِ، فَذَبَحَ أَحَدَهُمَا عَنْ
أُمَّتِهِ، لِمَنْ شَهِدَ لِلَّهِ بِالتَّوْحِيدِ، وَشَهِدَ لَهُ بِالْبَلَاغِ،
وَذَبَحَ الْآخَرَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَعَنْ آلِ مُحَمَّدٍ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
dari Abu Hurairah, bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hendak melaksanakan kurban, maka beliau membeli dua ekor domba yang
besar, gemuk, bertanduk dan berwarna belang (hitam dan putih) dan kambing yang dari kecil dikebiri. Kemudian beliau
menyembelih salah satunya untuk umatnya yang telah bersaksi akan keesaan Allah
dan bersaksi atas risalah beliau, lalu menyembelih yang satunya untuk Muhammad
dan keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." (sunan Ibn Majah hadis
no: 3122).
Kata ( موجوءين ) pada hadis di atas diartikan oleh para pensyarh hadis dengan (الخصيين) binatang yang dikebiri. Penjelasan tersebut kita dapat lihat pada kitab-kitab syarh hadis di antaranya: Syarh al-Mashabihis Sunnah karya Imam Muhammad Izzuddin al-Kirmaniy jilid 2 halaman 265, Kasyful Listam Syarh Umdatul Ahkam karya Abul Uyun Muhammad as-Safariniy al-Hambaliy jilid 7 halaman 48, al-Kaustarul Jari Ila riyadh Ahadist al-Bukhariy karya Syekh Ahmad al-Kuraniy jilid 9 halaman 168, al-Fathur Rabbani Li Tartib Musnad Ahmad Bin Hambal as-Syaibaniy karya Syekh Ahmad Bin Abdurrahman al-Banna as-Saatiy jilid 13 halaman 61, Mirqatul Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih karya Mula Ali al-Qari jilid 3 halaman 1082 dan lain-lain.
Kata ( موجوءين ) pada hadis di atas diartikan oleh para pensyarh hadis dengan (الخصيين) binatang yang dikebiri. Penjelasan tersebut kita dapat lihat pada kitab-kitab syarh hadis di antaranya: Syarh al-Mashabihis Sunnah karya Imam Muhammad Izzuddin al-Kirmaniy jilid 2 halaman 265, Kasyful Listam Syarh Umdatul Ahkam karya Abul Uyun Muhammad as-Safariniy al-Hambaliy jilid 7 halaman 48, al-Kaustarul Jari Ila riyadh Ahadist al-Bukhariy karya Syekh Ahmad al-Kuraniy jilid 9 halaman 168, al-Fathur Rabbani Li Tartib Musnad Ahmad Bin Hambal as-Syaibaniy karya Syekh Ahmad Bin Abdurrahman al-Banna as-Saatiy jilid 13 halaman 61, Mirqatul Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih karya Mula Ali al-Qari jilid 3 halaman 1082 dan lain-lain.
Imam Kamaluddin ad-Damiriy memberikan komentar seputar khilafiah
kambing kebirian buat qurban dan aqiqah dalam kitab an-Najmul Wahhaj Syarh
al-Minhaj jilid 9 halaman 504:
لأن
الخصي يزيد في اللحم طيبًا، وقال الجاحظ: إنه تبقى معه زهرة الصبا وإن أسن، ولأن
الخصية غير مقصودة بالأكل فلا يضر عدمها. وفي قول حكاه ابن كج: يضر ذلك؛ لفوات عضو مأكول، وضعفه في (شرح
المهذب) بأنه منابذ للحديث الصحيح.
Artinya: Karena hewan kebirian itu kualitasnya bagus. Al-Jahizh
berkata: “Hewan kebirian sekalipun udah masuk usia manula masih gagah. Alasan lain
menyebutkan bahwa biji pler yang dikebiri umumnya tidak dijadikan konsumsi
sehingga hilangnya biji klonengan tersebut tidak berdampak apa-apa. Pendapat yang
disebutkan Ibn Kajj, hewan kebirian tidak boleh dijadikan qurban dan aqiqah
karena ada anggota yang bisa dimakan hilang. Tetapi pendapat ibn Kajj dianggap
lemah oleh Imam an-Nawawiy dalam kitab Syarh al-Muhaddzab lantaran tertolak
dengan adanya hadis shahih yang menyatakan Rasulullah pernah menyembelih hewan
kebirian.”
Sampai ada cerita yang al-Faqir dapatkan dari Abuya KH Saifuddin
Amsir mengenai kelompok orang yang ngotot bahwa kambing kebirian kaga sah bila
dijadikan hewan qurban dan aqiqah. Orang tersebut marah-marah dan mendatangi
kiayi yang membolehkan kebirian bakal qurban dan aqiqah. Boleh jadi tu orang sampe drapon karena ilmu yang dia dapat dari gurunya kambing kebirian kaga sah buat
qurban dan aqiqah. Pak kiayi, kata guru saya, yang saya yakin bangat itu
pendapat yang bener bahwa kaga ada dalilnya bila kambing kebirian sah buat
qurban dan aqiqah !!! Kiayi menjawab: Elu bilangin ama guru luh, dalilnya bukan
kaga ada, tapi dia belum nemu. Sangat bedanya antara kaga ada ama kaga ketemu. Itu
guru luh, suruh belajar lagi kitab hadis dan fiqh, belajar sama guru yang punya
sanad. Kalau dia pelajarin secara benar, ngaji induk kitab hadis dengan guru
yang punya sanad sampe khatam pasti bakal nemu tu dalil. Kalau emang, guru luh
belum nemu juga nich gua bikinin dalil suplemen:
ان كنتم بالبر متقربا
In kuntum bil birri mutaqorriban
Itu orang nanya, “Artinya apa tuh kiayi? Kiayi menjawab: Biar kata tu kambing buntung dikebiri masih boleh buat qurban.”
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2
halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل
شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة
لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910
16 komentar:
Alhamdulillah nambah ilmu& wawasan ana...syukron baginda
Cakep tuch Baginda ceritanya Abuya Saifuddin Amsir, ntar blm nemu dalil nya dibilang kagak ada lagi...
Makasih baginda jadi bertambah ilmunya.
Pokok nya numpahin darah di hari nahar ...jangan kambing boleh nimpe dikandang orang lain..
Ajib tuan guruuu
In kuntum bil birri mutaqorriban
biar kata tuh kambing buntung dikebiri masing bisa buat korban
# ica aja ah baginda....
Mantaff dah kalo belajar guru yang sanadny jelas
السلم عليكم ورحمة الله وبركاته
بارك الله عليك يا شيخي
واجعلنا منفعة في الدٌارين
Maaf nih kiai.ane mau tanye.pegimane sih.care sembelih qurban yg paling afdholnye.ayunan goloknye dari atas atawe dari bawah ye.syukron kiai
dalam sembelihan masalah ngayun golok sipatnya kondisional.. tergantung posisi yang lebih nyaman dan leluasa si penyembelih
Terima kasih baginda,tambah lg ilmu sy..
Terima kasih baginda,tambah lg ilmu sy..
Barokallahu fikum
Jazakallah khoir wa ahsanal jaza bng aji ilmunya
Barokallahu fikum ya akhii
Are you looking for free Google+ Circles?
Did you know you can get these AUTOMATICALLY AND ABSOLUTELY FOR FREE by using Like 4 Like?
Aneh
Ikuti kajian islam;
Instagram; @rizkialbatawi
Pagefacebook: Rizqi Zulqornain Albatawi
توجكم الله بتاج العز والقبول
وبلغكم كل سول ومأمول
آمين
Posting Komentar