Dalil Puasa Tarwiyah
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Pertanyaan Saudara Afwillah Nawardi at-Tijaniy Sukapura Jakarta
Utara:
Ada kajian rutin di sebuah masjid, yang memang sering membahas Bid’ah-Bid’ah yang kerap
dilakukan masyarakat. Seorang pemateri di masjid tersebut mengatakan: "Bahwa
Puasa tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut puasa Tarwiyah adalah Bid’ah, pelakunya
bukan mendapat pahala tetapi dosa.
Pertanyaan saya, apakah benar hukum melakukan puasa Tarwiyah
termasuk perbuatan Bid’ah? Sedangkan sedari kecil saya dengar dari para kiayi puasa tersebut sangat dianjurkan. Dan jelaskan mengapa disebut hari Tarwiyah dan
keistimewaan apa yang ada pada hari tersebut? Tolong berikan referensi dalil para ulama yang menganjurkan berpuasa Tarwiyah?
JAWABAN:
Penamaan tanggal 8 bulan Dzulhijjah disebut hari Tarwiyah,
sebagaimana disebutkan oleh Imam Zakariya al-Anshariy dalam kitab Minhatul Bari
Syarh Shahih al-Bukhariy jilid 1 halaman 450:
وسمي
يوم التروية؛ لأنهم يتروون فيه من الماء ما يستعملونه في عرفات شربًا وغيره، وقيل:
لرؤية إبراهيم - عليه السلام - رؤيا ذبح ولده في ليلته، وقيل: لأنه تروى أي: تفكر
في رؤياه التي رآها .
Artinya: Dinamakan Tarwiyah karena hari itu para jamaah haji
menyiapkan air sebagai bekal minum dan lainnya untuk berada di arafah. Pendapat
lain mengatakan: Disebut Hari Tarwiyah karena pada hari itu di malam harinya Nabi
Ibrahim alaihis salam bermimpi menyembelih anaknya. Ada juga yang mengatakan
bahwa penamaan Tarwiyah karena pada hari itu Nabi Ibrahim merenungkan mimpi
yang terjadi tadi malam.”
Beberapa riwayat menyebutkan keutamaan puasa Tarwiyah di antaranya:
مَنْ
صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ ، وَلَهُ بِصَوْمِ يَوْمِ
التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ ، وَلَهُ بِصَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ .
”Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa
sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan
untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”
Hadis di atas diberikan bandrol hadis palsu oleh para hali hadis di
antaranya Imam Ibn al-Jauziy dalam kitab al-Maudhuat al-Kubra jilid 2 halaman
198 dikarenakan ada seorang periwayat bernama Sulaiman at-Taimiy yang kondang
dalam memade in hadis palsu.
صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ
كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ .
“Artinya : Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun,
dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun”.
Hadis ini disebutkan oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthiy dalam al-Jami’ as-Shaghir hadis no: 7941. Beliau mengatakan bahwa hadis tersebut disebutkan oleh Abu as-Syaikh al-Ashfahaniy dalam kitab as-Stawab Ala al-A’mal dan Ibn an-Najjar dalam kitab at-Tarikh, keduanya meriwayatkan dari sayyiduna Abdullah Bin Abbas Radhiyallahu anhuma. Imam as-Suyuthiy memberikan statsus hadis di atas sebagai hadis Dhaif (lemah).
من
صام يوم التروية أعطاه الله ثواب أيوب عليه السلام على بلائه ومن صام يوم عرفة
أعطاه الله ثوابا مثل ثواب عيسى عليه السلام .
Siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah Taala memberikan
kepadanya pahala sebesar pahala kesabaran nabi Ayyub saat mendapat mushibah. Dan
siapa berpuasa pada hari Arafah makan Allah Taala memberikan kepadanya pahala
seada-adanya pahala Nabi Isa alaihis salam.”
Hadis di atas disebutkan oleh Imam Abdurrahman as-Shafuriy dalam
kitab Nuzhatul Majalis tanpa menyebutkan sanad. Para ulama memberikan vonis ungkapan
di atas adalah hadis palsu.
Imam as-Suyuthiy menyebutkan hadis palsu di atas dalam kitab
al-Laaliy al-Mashnu’ah jilid 1 halaman 469 dengan sanad yang bersambung kepada
sayiduna Anas Bin Malik Radhiyallahu anhu. Dalam jalur periwayatan sanadnya ada
tokoh bernama Hammad bin Amr yang terkenal sebagai gembong penyebar hadis palsu
alias hadis bajakan atau Hoax.
صيام
أوّل يوم مِن العشر يعدل مائة سنة، واليوم الثاني يعدل مائتي سنة، فإذا كان يوم التروية
يعدل ألف عام، وصيام يوم عرفة يعدل ألفي عام)
Artinya: Puasa dihari pertama bulan Dzulhijjah sebanding pahala
orang mengerjakan kebaikan selama seratus tahun. Hari kedua bulan Dzulhijjah,
setara dengan orang yang melakukan kebaikan selama dua ratus tahun. Hari Tarwiyah,
seimbang dengan pahala melakukan kebaika seribu tahun. Puasa Arafah sembabad
dengan pahala kebaikan dua ribu tahun.”
Hadis di atas dikelompokan oleh imam as-Suyuthiy dalam kitab al-La’aliy
al-Mashnu’ah jilid 1 halaman; 468 ke dalam deretan hadis palsu.
فاذا
كَانَ يَوْم التَّرويَة؛ فلك عدل ألفي رَقَبَة، وَألْفي بَدَنَة، وَألْفي فرس،
تحمل عَلَيْهَا فِي سَبِيل الله
Artinya: Siapa yang melakukan puasa Tarwiyah maka ia mendapat
pahala membebaskan dua ribu budak, pahala menyembelih dua ribu unta,
menshadaqahkan dua ribu kuda untuk berjihad di jalan Allah.”
Hadis di atas disebutkan oleh Imam Muhammad Bi Thahir al-Maqdisi
dalam kitab Dzakhiratul Huffazah jilid 2 halaman 915. Dzakhiratul Huffazh sebuah
kitab yang mengkoleksi hadis-hadis bermasalah dalam kitab al-Kamil karya Imam
Ibn Adiy.
Adapun keistimewaan hari Tarwiyah disebutkan oleh Imam ad-Dailamiy
dalam kitabnya Musnad al-Firdaus jilid 3 halaman 620, sebagai berikut:
من
أحيى اللَّيَالِي الْأَرْبَع وَجَبت لَهُ الْجنَّة لَيْلَة التَّرويَة وَلَيْلَة
عَرَفَة وَلَيْلَة النَّحْر وَلَيْلَة الْفطر
Imam Ibn al-Jauzi mengkategorikan hadis di atas ke dalam kelompok
hadis palsu dalam kitab al-Ilalul Mutanahiyah jilid 2 halaman 77.
Kesimpulannya, tidak ada hadis yang shahih yang menjelaskan
keutamaan puasa di hari Tarwiyah secara khusus. Keterangan para ulama dalam
merespon hadis-hadis palsu terkait keutamaan puasa hari Tarwiyah di atas sama
sekali bukan dijadikan dalil dilarangnya puasa Tarwiyah. Karena sejatinya melakukan
puasa hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) dipayungi oleh hadis shahih yang
menganjurkan puasa dari tanggal satu sampai 9 Dzulhijjah dan tanggal 8 Dzulhijjah hari Tarwiyah termasuk sebagian dari hari-hari istimewa yang memiliki keutamaan besar.
«مَا العَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ؟»
قَالُوا: وَلاَ الجِهَادُ؟ قَالَ: «وَلاَ الجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ
يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ»
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, dari pada
perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda
Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar
dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya
(menjadi syahid). (Shahih al-Bukhari hadis no: 969).
Pada redaksi lain, Imam ad-Darimiy meriwayatkan:
مَا
مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ
خَيْرٍ تَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الْأَضْحَى قِيلَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah dan lebih besar
pahalanya dari pada kebaikan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama
Dzulhijjah”. Lalu ada yang bertanya, “Termasuk jihad di jalan Allah ?”
Rasulullah bersabda,”Termasuk jihad di jalan Allah, kecuali seseorang keluar
dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad) dan tidak ada satu pun yang kembali
(ia mati syahid)” (Sunan ad-Darimiy hadis no: 1815).
Mengenai hadits di atas, Ibnu Qudamah rahimahullah dalam
kitab al-Mughniy jilid 1 halaman 139 berkata:
وَأَيَّامُ
عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ كُلُّهَا شَرِيفَةٌ مُفَضَّلَةٌ يُضَاعَفُ الْعَمَلُ
فِيهَا، وَيُسْتَحَبُّ الِاجْتِهَادُ فِي الْعِبَادَةِ فِيهَا
“Sepuluh hari awal Dzulhijjah seluruhnya adalah hari yang mulia dan
dimuliakan, di dalamnya dilipatgandakan (pahala) amalan dan disunnahkan
bersungguh-sungguh ibadah pada waktu tersebut.”
Imam Ibn Rajab al-Hambali dalam kitab lathaif al-Maarif halaman 262
menyebutkan:
وممن
كان يصوم العشر عبد الله بن عمر رضي الله عنهما وقد تقدم عن الحسن وابن سيرين
وقتادة ذكر فضل صيامه وهو قول أكثر العلماء أو كثير منهم.
Bahwa di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan
hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri,
Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari
tersebut.
Para ulama menggolongkan puasa hari Tarwiyah dalam Shaumut Tathawwu’
(puasa Sunnah) di antaranya:
@ Imam Abul Mahasin Abdul Wahid Ar-Ruyaniy dalam kitab Bahr
al-Mazhab jilid jilid 3 halaman 304 menyebutkan:
يستحب
أن يصوم يوم التروية معه للاحتياط حتى لا يفوته فضيلة يوم عرفة
Artinya: Dianjurkan untuk melakukan puasa di hari Tarwiyah dan
Puasa Arafah, karena kehati-hatian (jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal
bulan Dzulhijjah) supaya tidak luput keutamaan puasa Arafah.”
@ Imam Umar Bin Ali Ibn Mulaqqin menyebutkan macam-macam puasa
sunnah dalam kitab at-Tadzkirah jilid 1 halaman 55:
وسن صوم
الإثنين والخميس وعرفة إلا للحاج، ويوم التروية وعاشوراء، وتاسوعاء، وأيام البيض،
وأيام السود وهي أواخر الشهر، وست من شوال
Artinya: Disunnahkan puasa hari senin, hari kamis, hari Arafah
(kecuai bagi yang mengerjakan haji), hari Tarwiyah, Hari Asyura (10 Muharram),
hari Tasu’a (9 Muharram), Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14 dan 15 setiap Bulan. Kecuali
tanggal 13 Dzulhijjah. Bila bulan dzulhijjah mulai dari tanggal 14, 15 dan 16
Dzulhijjah), Ayyamus Suud yaitu puasa di setiap akhir bulan dan puasa 6 hari di
bulan Syawwal.
Alasan apa yang dicangkok oleh si pemateri yang sudah berani
mengatakan bahwa puasa hari Tarwiyah sebagai amaliyah Bid’ah. Si pemateri
tersebut masuk dalam kelompok tim gegabah, lantaran terlalu ekstrim melarang orang
yang berpuasa di hari Tarwiyah sedangkan banyak dalil shahih meskipun tidak
secara khusus yang memayunginya. Di samping itu juga Keutamaan melakukan shaum
sunnah memiliki fadhilah besar sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:
عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ
اللَّهِ، بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا»
Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan
Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api
neraka selama tujuh puluh tahun. (shahih al-Bukhari hadis no: 2840. Shahih Muslim
hadis no: 167).
Jangan karena banyak hadis maudhu' (palsu) terkait keutamaan puasa Tarwiyah, kita meninggalkan apalagi sampai melarang orang melakukan puasa Tarwiyah yang telah dicover perintahnya secara umum oleh dalil yang shahih.
Sangat tak bijak, bila kita membuang beras sekarung cuma lantaran ada beberapa butir gabah yang ada di luar karung. ....
والله أعلم بالصواب
Jangan karena banyak hadis maudhu' (palsu) terkait keutamaan puasa Tarwiyah, kita meninggalkan apalagi sampai melarang orang melakukan puasa Tarwiyah yang telah dicover perintahnya secara umum oleh dalil yang shahih.
Sangat tak bijak, bila kita membuang beras sekarung cuma lantaran ada beberapa butir gabah yang ada di luar karung. ....
والله أعلم بالصواب
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2
halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل
شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة
لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910
35 komentar:
Alhamdulillah bertambah lagi ilmu ana...
Syukron baginda
Alhamdulillah bertambah lagi ilmu ana...
Syukron baginda
Subhaanallah...
Ilmu lagi, lagi, dan lagi....
Anyo ah kita puasa Tarwiyah ama Arofah...syukur syukur puasa dari awal dzulhijjah
# good for baginda
Syukron baginda ilmunye menjadi paham apa itu puasa sunnah tarwiyyah n arofah.
Kalau puasa tarwiyah atau arafah kita lakukan tapi masih punya hutang puasa Ramadhan gimana baginda boleh gak?
Barokallahu fikum..
Alhamdulillah bang haji.. bini muda jadi tau
Ni'mat hadir majelis ilmu, belajar ilmu agama secara langsung dengan guru.. nyelametin kita dari pendapat2 dan paham yg tidak bertanggung jawab
Boleh aja.. tapi yg afdhol bayar qodho ramadhan terlebih dahulu .
Aamiin ya Robbal 'aalamiin
Aamiin ya Robbal 'aalamiin
Kalau niat nya digabung bisa gak baginda? Heheh
Klo kata buya Hamka,...nyeng ngomong bid'ah dia baru baca satu kitab ya baginda...
Klo kita kan semaleman aja bisa baca 3 kitab...
Gentaaq..
Kaga mau tekor
Sekarang udah 4 kitab bang haji
Yang bilang bid,ah jarang puasa..sebab
Sibuk ngurusin dagangan kambing Ama sapinyee..
Sangat tak bijak, bila kita membuang beras sekarung cuma lantaran ada beberapa butir gabah yang ada di luar karung. ....
Qobiltu
Qobiltu ilmunya Baginda....
Syukron katsiiron baginda
Kaga pernah kemping jadinya ya, maen di bulakan terus
Alhamdulillah terima kasih ilmunya baginda..
Alhamdulillah terima kasih ilmunya baginda..
طيب الله ايامكم وحقق مناكم
Bertambah ilmu tanda dapet berkah hidup
Doakan ana baginda semoga istiqomah mengkaji ilmu d majelis antum.
Amiin ya Alloh
alhamdulillah
Alhamdulillah terima kasih baginda guru ilmunya
wassyukru lillah
barokallahu fikum
Makasih ilmunya baginda
Posting Komentar