Oleh; H. Rizqi Dzulqornain La Wa La
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا
صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق
وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق
الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم
Imam Ibnu Arabiy al-Hatimiy (wafat tahun 638 Hihriyah) rahimahullah
dalam kitab al-Masaik Li Idhahil Masail halaman 94 berkata: Seorang hamba Allah
kudu meyakini bahwa maqamat (station kemuliaan) diraih bukan dengan segala amal
shalih dan ibadah yang ia lakukan semata, tetapi peran rahmat Allah Taala yang
menyampaikan dirinya mendapat derajat tinggi. Allah memberikan taufiq
(kekuatan) dan semangat kepada seseorang untuk melakukan amal shalih beserta
catatan pahalanya.
Amal shalih hanya menjadi indikasi adanya rahmat Allah pada diri seseorang.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada seorangpun masuk sorga disebabkan amal ibadahnya. Sahabat bertanya: termasuk engkau Ya Rasul? Beliau menjawab: iya termasuk saya, hanya saja Allah selalu menyelimuti diriku dengan kasihsayangNya.
Dalam hadist lain dinyatakan:
الاعمال بالخواتم
Amal ibadah itu yang dinilai endingnya>
Maknanya adalah jangan pernah tertipu dengan banyaknya ibadah yang kita lakukan lantaran kita tidak mengetahui apakah akan istiqamah melakukan ibadah tersebut dan sampai akhir hayat kita meninggal membawa iman atau tidak belum ada yang menjamin. semoga Allah tetapkan iman kita.
Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 90.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain Asmat Lawala
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
@rizkialbatawi
4 komentar:
semoga semua jamaah hadirin hadirot mendapatkan setitik dari nur muhammad,, amin
Aamiin
Alhamdulillah
shodaqta ya syaikh
Posting Komentar