Rabu, 19 April 2017

Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)

Jangan Menilai Cassing

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain La Wa La



بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين


اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا

صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق

وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق

الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم


Diceritakan ada seorang pemburu binatang di hutan yang hanya mendapat buruan 3 ekor burung mandar. Rencana makan besar di hari tersebut sepertinya gagal disebabkan hasil buruan kaga sesuai harapan. Mungkin karena cuaca musim dingin sehingga penghuni hutan banyak yang nyompot di sarangnya.

Setelah tiba di rumah, sang pemburu ingin mengekskusi hasil tangkapannya mengingat rasa lapar sudah menyerang dirinya. Walaupun makan besar tidak terwujud paling tidak 3 ekor burung mandar cukup sebagai makanan emergensi laksana orang ingin berwudhu tidak menemukan air, maka ia bertayammum dengan debu tanah.

Burung mandar pertama ia ambil dari dalam keronjo dan ia sembelih dengan pisau raut yang gagangnya terbuat dari tanduk kebo bule yang mati di gupakan. Kedua burung mandar yang masih di dalam keronjo menyaksikan burung pertama tewas. Ketika itu sang pemburu matanya berkaca-kaca hingga mengeluarkan air mata disebabkan cuaca dingin yang ekstrim ditambah hembusan angin kencang.

Di dalam keronjo terjadi dialog antara dua burung mandar yang masih hidup. Burung mandar kedua berkata: Aduhai, alangkah kasihannya pemburu itu akupun merasa iba dengannya, air mata yang keluar dari dua matanya merupakan tanda kasih sayangnya dan cinta kepada teman kita yang ia sembelih barusan.

Burung mandar ketiga menjawab:

" لا تنظر إلى دموع عينيه، ولكن انظر إلى فعل يديه ".

Wahai sobat, jangan kau terpedaya karena melihat deraian air mtanya, tetapi lihatlah kerjaan kedua tangannya.

Hikmah dari kisah di atas, jangan pernah kau terlena dengan kata-kata manis, kalimat gombal, rayuan smeleketek, iming-iming calo bejat, makelar kaga danta dan penampilan fisik yang menggoda seseorang, tapi lihat subtansi seseorang dari akhlaq dan perbuatannya sebagaimana apresiasi si cerdik dan bijaksana burung mandar ketiga yang penuh hikmah: Jangan kau takar seseorang dari cassingnya, tapi berikan nilai pada sepak terjang perbuatannya.


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 90.


Khadimul Majlis al-Mu'afah

H. Rizqi Dzulqornain La Wa La




instagram.com/Zulqornain_Muafiy

@rizkialbatawi

9 komentar:

Ali fikri mengatakan...

Betul2 pa lagi casing madein cina penipu semua heheee

Ali fikri mengatakan...

Betul2 pa lagi casing madein cina penipu semua heheee

Unknown mengatakan...

Lain dimulut
Lain dihati....


Hikmah ..

Unknown mengatakan...

Hati2 jebakan batman

Unknown mengatakan...

Cina muslim baik2

Unknown mengatakan...

siiaap guru

Unknown mengatakan...

Oke

Unknown mengatakan...

Subhanallah

Yayasan Almuafah mengatakan...

*أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَٱلْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ ٱلْحَقِّ بِالْحَقِّ وَٱلْهَادِي إِلَىٰ صِرَاطِكَ ٱلْمُسْتَقِيمِ وَعَلَىٰٓ ءَالِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ ٱلْعَظِيمِ.*

*أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَٱلْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ ٱلْحَقِّ بِالْحَقِّ وَٱلْهَادِي إِلَىٰ صِرَاطِكَ ٱلْمُسْتَقِيمِ وَعَلَىٰٓ ءَالِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ ٱلْعَظِيمِ.*

*أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَٱلْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ ٱلْحَقِّ بِالْحَقِّ وَٱلْهَادِي إِلَىٰ صِرَاطِكَ ٱلْمُسْتَقِيمِ وَعَلَىٰٓ ءَالِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ ٱلْعَظِيمِ.*

*أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَٱلْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ ٱلْحَقِّ بِالْحَقِّ وَٱلْهَادِي إِلَىٰ صِرَاطِكَ ٱلْمُسْتَقِيمِ وَعَلَىٰٓ ءَالِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ ٱلْعَظِيمِ.*

*أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَٱلْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ ٱلْحَقِّ بِالْحَقِّ وَٱلْهَادِي إِلَىٰ صِرَاطِكَ ٱلْمُسْتَقِيمِ وَعَلَىٰٓ ءَالِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ ٱلْعَظِيمِ.*