Rabu, 06 Agustus 2014

Kisah Raja Dengan Ulama Yang Menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar


Diceritakan ada seorang raja ingin melakukan shalat Shubuh berjamaah di sebuah masjid yang menurut informasi terpercaya imam rawatib di masjid tersebut jika jadi imam ia selalu membaca surat al-Qur'an dengan bacaan ayat-ayat panjang. Sebelum waktu shubuh sang raja sudah sampai di masjid, sang raja ingin sekali bertemu dengan imam, tujuannya untuk memberikan ultimatum kepada imam masjid agar ia tidak membaca lebih dari satu ayat saja baik di rakaat pertama maupun kedua ketika nanti jadi imam. Mendengar perintah sang raja, imam tersebut hanya tersenyum halus-halus.

Setelah iqomah, imam melakukan takbiratul Ihram, imam langsung membaca alfatihah dan melanjutkan dengan membaca satu ayat dari surat al-Ahzab ayat 67:

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

Artinya: Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

Sedangkan di rakaat kedua, setelah membaca al-Fatihah, imam membaca satu ayat surat al-Ahzab ayat 68:

رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

Artinya: Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".

Setelah imam masjid mengucapkan salam, sang raja langsung berdiri dan berkata: Ya imam, besok-besok terserah ente dach mau baca ayat apa saja boleh, asal jangan baca dua ayat yang tadi ente baca."


Khodimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy


1 komentar:

Wawan mengatakan...

Hehehe lucu kisahnya kyai