Rabu, 21 Agustus 2013

Kewajiban Ummat Kepada Nabinya



Abul Fauz Sayyid Ahmad al-Marzuqiy al-Malikiy berkata:
وَكُلُّ مَا أَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ * فَحَقُّهُ التَّسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ
Setiap sesuatu yang dibawa oleh Rasul, maka hendaknya kita pasrah dan menerima

Syekh Hasan Bin Muhammad Massyath mengatakan: "Apa saja yang Rasulullah perintahkan kepada ummatnya merupakan wahyu dari Allah. Kewajiban kita adalah menerima dan mengamalkan perintah tersebut dengan ta'zhim dan penuh ketundukan. Setiap beliau memerintahkan sesuatu atau melarang sesuatu bukan semata-mata berdasarkan hawa nafsu atau keinginan beliau belaka. Pasti banyak hikmah dan rahasia yang terkandung dalam perintah dan larangan tersebut". 


Sebagai salah satu buktinya adalah peristiwa yang dialami oleh dua orang sahabat yang tidak menghiraukan perintah Rasulullah di satu tempat yang bernama Tabuk. Karena kondisi cuaca Tabuk yang sangat buruk, Rasululllah memerintahkan kepada para sahabat untuk mengikat unta-unta mereka dengan kencang dan beliau melarang seseorang di antara mereka keluar dari kemah dalam keadaan sendirian.


Ternyata ada sahabat yang lalai dengan perintah dan larangan Rasulullah tersebut. Saat para sahabat lain terlelap tidur di malam hari, ada di antara mereka yang keluar kemah sendirian yang pada akhirnya orang tersebut mendapat gangguan jin yang bahasa betawinya kesurupan. Ada lagi satu sahabat yang keluar kemah di malam hari untuk mencari untanya sekonyong-konyong ada angin besar yang menyapu ia sampai ke gunung Suku Thayyi.


Keesokan harinya berita itu diceritakan kepada Rasulullah dan beliau berkata:" Bukankah aku telah wanti-wanti kalian untuk jangan keluar kemah dalam keadaan sendirian!!!. Dengan kasih sayang beliau kepada ummatya, maka sahabat yang kesurupan beliau doakan hingga jinnya keluar dengan barokah doa beliau. Adapun sahabat yang kontal kesapu angin sampai ke gunung suku Thayyi ia dibawa oleh suku Thayyi sehingga ia dapat kembali menemui Rasul dan para sahabat lainnya ketika beliau dan para sahabat sampai di kota Madinah. (Syarh Inaratud Duja Fi Maghaziy Khair al-Wara halaman 740)


Jakarta: 21 agustus 2013 
Rabu : 14 Syawwal 1434

Khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy

1 komentar:

Rahmat hadi mengatakan...

Mudahan kami di beri kekuatan untuk mngrjakan printah allah dan rasul nya