Wasilah (perantara) artinya sesuatu yang menjadikan
kita dekat kepada Allah Taala. Adapun tawassul sendiri berarti
mendekatkan diri kepada Allah atau berdo’a kepada Allah dengan mempergunakan
wasilah, atau mendekatkan diri dengan bantuan perantara. Pernyataan demikan
dapat dilihat dalam surat Al-Maidah ayat 35, Allah berfirman :
يَااَيُّهَا اَّلذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوااللهَ وَابْتَغُوْا إِلَيْهِ اْلوَسِيْلَةَ
“Wahai orang-orang yang beriman takutlah kamu kepada
Allah, Dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (Allah). (Qs.
Al-
Maidah: 35).
Disebutkan dalam kitab "al-Jami' Li Duroril Ulum
al-Faidhoh Min Biharil Quthbil Maktum halaman 511, bahwa Syaikh al-Arif Billah
Sidi Muhammad Bin Muhammad al-Masyriy asSaihiy al-Hasaniy semoga Rahmat Allah
selalu melimpah kepada beliau, beliau pernah bertanya kepada Tajul Arifin
(Mahkota Ahli ma'rifah) yakni Sidi Syaikh Ahmad Tijani semoga keridhoan Allah
selalu tercurah kepada beliau tentang surat
al-maidah ayat: 35
يَااَيُّهَا اَّلذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوااللهَ وَابْتَغُوْا إِلَيْهِ اْلوَسِيْلَةَ
“Wahai orang-orang yang beriman takutlah kamu kepada
Allah, Dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (Allah). (Qs.
Al-Maidah: 35).
Kemudian beliau menjawab: "Makna Takut kepada Allah
Taala adalah ketika seseorang berupaya menjauhi segala maksiat lantaran takut
akan siksa Allah Taala yang sangat pedih. Sedangkan makna "Carilah wasilah
(perantara/jalan) yang mendekatkan diri kepada Allah Taala". Yang dimaksud
wasilah adalah Amal shalih, yakni segala bentuk perbuatan yang Allah Taala
redhoi. Wasilah (perantara) yang paling besar untuk mendekatkan diri kita
kepada Allah Taala adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa alihi Wa sallam. Dan
tidak ada wasilah yang mendekatkan diri kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa alihi Wa sallam yang paling besar melainkan dengan bershalawat kepada
Beliau.
Dan di antara amal shalih yang dijadikan wasilah untuk
mendekatkan diri kita kepada Allah Taala adalah seorang Syekh yang memiliki
derajat tinggi di sisi Allah Taala yang disebut asSyekhul Kamil (guru yang
sempurna).
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أَغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ
وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ
وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيدِنا مُحَمَّدٍ نُورِكَ اللاَّمِعِ
وَمَظْهَرِ سِرِّكَ الْهَامِعِ.
الَّذِي طَرَّزْتَ بِجَمَالِهِ الأَكْوَانَ.
وَزَيَّنْتَ بِبَهْجَةِ جَلاَلِهِ الأَوَانَ.
الَّذِي فَتَحْتَ ظُهُورَ عَالَمِ مِنْ نُورِ حَقِيقَتِهِ.
وَخَتَمْتَ كَمَالَهُ بِأَسْرَارِ نُبُوَّتِهِ.
فَظَهَرَتْ صُوَرُ الْحُسْنِ مِنْ فَيْضِهِ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ.
وَلَوْلاَ هُوَ مَا ظَهَرَتْ لِصُورَةٍ عَيْنٌ مِنَ الْعَدَمِ الرَّمِيمِ.
الَّذِي مَا اسْتَغَاثَكَ بِهِ جَائِعٌ إِلاَّ شَبِعَ
وَلاَ ظَمْآنٌ إِلاَّ رَوِيَ وَلاَ خَائِفٌ إِلاَّ أَمِنَ وَلاَ لَهْفَانٌ إِلاَّ
أُغِيثَ
وَإِنِّي لَهْفَانٌ مُسْتَغِيثُكَ أَسْتَمْطِرُ رَحْمَتَكَ الْوَاسِعَةَ مِنْ
خَزَائِنِ جُودِكَ
فَأَغِثْنِي يَا رَحْمَنُ يَا مَنْ إِذَا نَظَرَ بِعَيْنِ حِلْمِهِ وَعَفْوِهِ
لَمْ يَظْهَرْ فِي جَنْبِ كِبْرِيَاءِ حِلْمِهِ وَعَظَمَةِ عَفْوِهِ ذَنْبٌ
اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ وَتَجَاوَزْ عَنِّي يَا كَرِيمُ
Khadimul Janabin nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy
3 komentar:
Subhanalloh
Subhanalloh
Walhamdulillah
Posting Komentar