Telah menjadi adat (tradisi) di tengah-tengah masyarakat muslim Indonesia,
khususnya masyarakat Betawi yaitu bahwa setiap malam pertengahan bulan Sya’ban,
mereka berbondong-bondong sebelum shalat Magrib meramaikan masjid-masjid,
mushalla-mushalla, untuk merayakan Lailah Nishfi Sya’ban (malam
pertengahan bulan Sya’ban), bulan kedelapan dalam sistem penanggalan bulan
Hijriyah.
Mayoritas ulama menyatakan bahwa perayaan malam Nishfu Sya’ban diperingati
menjelang bulan Ramadhan. Seakan-akan bulan Sya’ban ini menjadi fase pemanasan
beribadah untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sebut saja nama Allah
Yarhamuh, Prof. Dr. Al-Musnid Sayyid Muhammad Ibn Alawiy Ibn Abbas
al-Malikiy mengatakan:
مَنْ عَوَّدَ نَفْسَهُ فِيْهِ بِاْلاِجْتِهَادِ , فَازَ فِي رَمَضَانَ
بِحُسْنِ اْلأِعْتِيَادِ .
Artinya:” Siapa saja yang berupaya membiasakan diri
bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Sya’ban, maka ia akan akan menuai
kesuksesan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik di bulan Ramadlan.”
Pengertian
Nishfu Sya'ban
Kata Nishfu Sya’ban
(pertengahan bulan Sya’ban) mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dinamakan
bulan Sya’ban, ( لأنه يتشعب منه خير كثير ) karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak.
Sebagaimana di katakan olehRasulullah dalam sabdanya:
عن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : تدرون لم سمى
شعبان شعبان لأنه يتشعب فيه لرمضان خير كثير ، تدرون لِم سمى رمضان رمضان لأنه يرمض
الذنوب .
Artinya:
“ Dari Anas ia berkata: Bersabda Rasulullah, Tahukah kalian mengapa dinamakan
bulan Sya’ban? karena bercabang-cabang kebaikan yang banyak padanya bagi bulan
Ramadhan.[1]
Tahukah kalian mengapa dinamakan bulan Ramadhan? Karena
ia membakar dosa-dosa.”[2]
Menurut pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata ( شِعب), dengan
dibaca kasroh Syin: وهو طريق في الجبل فهو طريق الخيرyaitu jalan disebuah gunung, maka
ia berarti jalan kebaikan. Menurut pendapat lain juga berasal dari kata ( شَعب ), dibaca
dengan fathah Syin: berarti ( الجبر ),فََيَجْبُرُ اللهُ فِيْهِ كَسْرَ اْلقُلُوبِ yaitu pada malam itu Allah menghibur hati yang
keruh.[3]
Dinamakan bulan Sya’ban, juga karena dahulu orang-orang Arab pada bulan
tersebut berpencar untuk mencari sumber air. Ada juga yang mengatakan karena
mereka berpencar di gua-gua. Dan, dikatakan bulan Sya’ban karena bulan
tersebut: شعب أي ظهر بين رمضان ورجب muncul di antara dua
bulan yaitu Ramadhan dan Rajab.[4]
Para ulama menamakan bulan Sya’ban dengan beragam nama. (كثرة الأسماء تدل على شرف المسمى )
Banyaknya nama ini mengindikasikan kemuliaan malam tersebut. Syaikh Abu
al-Khayr al-Thâliqâniy[5]
menyebutkan 22 nama bagi bulan Sya'ban di antaranya:
Ø Lailah
al-Mubârakah (malam keberkahan)
Ø
Lailah al-Qismah (malam pembagian rizki
dan takdir)
Ø Lailah
al-Takfîr (malam penghapus dosa)
Ø Lailah
al-Ijâbah (malam pengabulan doa)
Ø Lailah
al-Hayah (malam kehidupan)
Ø Lailah
I’d al-Malâikah (malam hari raya malaikat)
Ø Lailah
al-Syafa’ah (malam pertolongan)
Ø Lailah
al-Barâah (malam pembebasan)
Ø Lailah
al-Shakk (malam dokumentasi)
Ø Lailah
al-Jâizah (malam ganjaran)
Ø Lailah
al-Rujhân (malam keunggulan)
Ø Lailah
al-Ta’zhîm (malam keagungan)
Ø Lailah
al-Qadr (malam ketentuan)
Ø Lailah
al-Ghufrân (malam ampunan)
Sejarah Di Bulan Sya’ban
Pada bulan Sya’ban, telah terjadi peristiwa dan kejadian penting dalam
sejarah perjuangan umat Islam yang tidak boleh kita lupakan sepanjang masa. Di
antaranya:
v Perintah
pindah Qiblat dari Baitul Maqdis, Palestina ke Ka’bah, Makkah al-Mukarramah.
v Terbelahnya
bulan.
v Turun
ayat perintah Shalawat
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
.
Imam Abdurrahman ash-Shafury
asy-Syafi'i, mengatakan dalam bukunya Nuzhatul Majalis wa Muntakhab
an-Nafais, bahwa kata Sya'ban (شعبان) itu adalah
singkatan. Huruf Syin adalah singkatan dari kata asy-Syaraf
(الشرف)yang artinya kemuliaan.
Huruf 'ain singkatan dari al-'Uluww (العلو) yang
artinya derajat dan kedudukan yang tinggi, terhormat. Huruf ba
singkatan dari al-Birr (البر) yang berarti kebaikan dan keberkahan. Huruf alif
berarti al-Ulfah (الألفة) yakni kasih sayang, dan huruf nun singkatan dari an-Nur
(النور) yang artinya cahaya kebenaran.[6]
Jadi orang yang beribadah sebaik
mungkin pada bulan Sya'ban ini akan memperoleh lima hadiah tersebut. Apalagi
apabila ibadah tersebut dilakukannya pada malam Nishfu Sya'ban, lima
hadiah tadi tentu akan lebih berlipat lagi.
Menghidupkan malam Nishfu
Sya'ban
ketahuilah wahai
saudaraku, bahwa menghidupkan malam Nishfu Sya'ban dengan serangkaian
ibadah termasuk perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah. hendaknya pada malam
tersebut kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan ibadah. Mengapa? Lantaran
kemuliaan dan keistimewaan malam tersebut yang tidak boleh berlalu begitu saja.
Plus malam Nishfu Sya'ban ini datang setahun sekali, yang boleh jadi
pada tahun depan kita belum tentu dapat bertemu dengannya. Oleh karena itu,
sambut dan isilah dengan serangkaian ibadah sebanyak dan sebaik mungkin seperti
berdzikir, berdoa, membaca al-Qur'an, membaca shalawat, membaca surat Yasin,
shalat Awwabin atau shalat Tasbih, bershadaqah, bersilaturrohim dan perbuatan
baik lainnya. sehingga umur dan waktu kita tidak berlalu begitu saja. Dan di dalam semua itu
terdapat fadhilah dan pahala yang besar. Dalam haditsnya Rasulullah bersabda:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ
الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ
لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا
كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ .
Artinya: "Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda:
"Apabila sampai pada malam Nishfu Sya'ban, maka shalatlah pada malam
harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah akan
turun ke dunia pada malam tersebut sejak matahari terbenam dan Allah berfirman:
"Tidak ada orang yang meminta ampun kecuali Aku akan mengampuni segala
dosanya, tidak ada yang meminta rezeki melainkan Aku akan memberikannya
rezeki, tidak ada yang terkena musibah atau bencana, kecuali Aku akan
menghindarkannya, tidak ada yang demikian, tidak ada yang demikian, sampai
terbit fajar"[7]
Hadis Imam al-Tirmidziy dan Imam Ibn Mâjah menjelaskan:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ
شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ
كَلْبٍ .
Artinya: ”Allah turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban, maka
Allah memberikan ampunan kepada hambanya lebih banyak dari jumlah bulu-bulu
kambing kepunyaan bani kalb.”[8]
Hadis riwayat imam
al-Dailami, Imam Ibn Asakir dan imam al-Bayhaqiy:
خَمْسُ لَيالٍ لا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ أوَّلُ لَيْلَةٍ
مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ وَلَيْلَةُ الجُمُعَةِ وَلَيْلَةُ
الفِطْرِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ .
Artinya: ” Ada 5
malam yang doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut: yaitu malam pertama
bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jum’at, malam I’dul Fitri dan malam
I’dul Adhha.”[9]
مَنْ أَحْيَى لَيْلَةَ اْلعِيْدَيْنِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ
شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ اْلقُلُوْبِ
Artinya:‘’Barang siapa
yang menghidupkan dua malam hari raya dan malam Nisfu Sya’ban, tidaklah akan
mati hatinya pada hari di mana hari itu matinya hati.[10]
Di antara keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya atau disodorkan
amal manusia untuk dilaporkan kepada Allah. Bulan Sya'ban (termasuk malam Nishfu
Sya'ban) adalah malam tutup buku catatan amal, di mana amal
seseorang diangkat ke langit dan digantikan dengan buku baru. Oleh karena itu,
alangkah lebih baiknya apabila amal kita yang paling akhir ditulis itu adalah
amal yang sangat baik. Atau, alangkah lebih baik ketika amal kebaikan kita
disetor dan diangkat ke langit, kita dalam keadaan sedang beribadah dan berbuat
kebaikan. Telah datang keterangannya dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Usamah Ibn Zaid:
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ
شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ
يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ .
Artinya: "Dari Usamah bin
Zaid, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu
berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan
Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara
Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat
amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat,
sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.”[11]
Diangkatnya amal manusia bukan hanya terjadi pada
bulan Sya’ban, Hanya saja di bulan sya’ban ini
dikatakan sebagai penyodoran amal tahunan. Diangkatnya amal perbuatan
kita, juga ada yang bersifat harian pada
tiap hari senin dan kamis, ada juga yang bersifat mingguan
dan ada pula yang bersifat bulanan dan tahunan, dan ada juga
yang bersifat sepanjang zaman. Telah disebutkan, bahwa malam Nishfu Sya'ban
termasuk malam yang istimewa. Karena itu para ulama dan orang-orang shaleh
tidak melewatkannya berlalu begitu saja. Mereka lebih mengencangkan lagi tali
ibadah dan doanya pada malam tersebut untuk meraih ridha Allah.[12]
Di antara keistimewaan lainnya
dari malam Nishfu Sya'ban adalah bahwa pada malam ini, Allah menentukan
umur dan rezeki seseorang. Maksudnya, pada malam Nishfu Sya'ban inilah
Allah menetapkan siapa-siapa saja yang akan meninggal pada satu tahun ke depan,
termasuk menetapkan bagaimana rezeki seseorang pada satu tahun itu.[13]
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Syahin:
عن عطاء بن يسار قال : إذا كان ليلة النصف
من شعبان نسخ الملك من يموت من شعبان إلى شعبان وإن الرجل ليظلم ويفجر وينكح النسوان
وقد نسخ اسمه من الأحياء إلى الأموات وما من ليلة بعد ليلة القدر وأفضل منها ينزل الله
إلى السماء الدنيا فيغفر لكل أحد إلا لمشرك أو مشاحن أو قاطع رحم .
Artinya:“Jika
tiba malam nishfu sya’ban malaikat maut menghapus setiap nama orang yang
ditakdir akan mati pada sya’ban itu sampai sya’ban yang akan datang, dan sesungguhnya
seseorang berbuat kezholiman dan kekejian atau menikahi wanita atau menanam
pepohonan padahal namanya telah dipindah dari (catatan) golongan orang-orang
yang hidup ke dalam (catatan) golongan orang-orang mati dan tidak ada malam
yang lebih mulia setelah malam Lailatul Qadr daripada malam nishfu sya’ban.
Allah turun ke langit dunia memberikan ampunan bagi siapa saja kecuali bagi
orang yang melakukan kemusyrikan, orang yang memiliki dendam dan orang yang
memutuskan tali persaudaraan.”[14]
Oleh karena itu, para ulama
menganjurkan agar di antara doa yang harus dipanjatkan pada malam Nishfu
Sya'ban itu, selain bertaubat, memohon ampun atas segala dosa, juga mohon
dipanjangkan umur dan lebih dimudahkan rezeki. Karena, dalam beberapa riwayat
disebutkan bahwa ajal dan rezeki akan berubah ketentuannya dengan jalan berdoa
pada malam Nishfu Sya'ban ini. Rasulullah dalam salah satu
haditsnya mengatakan bahwa seseorang yang sudah tertera namanya termasuk daftar
yang akan dicabut nyawanya pada tahun itu, namun karena dengan mengisi ibadah,
bersilaturrahim dan berdoa pada malam Nishfu Sya'ban, akhirnya
Allah hapus taqdir ajalnya tadi, dan ia kembali seperti biasa, bahkan bisa
menikah, dan melakukan aktifitas sehari-hari.
Di antara hadits-hadits dan
riwayat yang mengatakan bahwa malam Nishfu Sya'ban atau bulan Sya'ban
ini adalah malam penentuan sekaligus penghapusan ajal dan rezeki adalah seperti
di bawah ini. Hanya saja, perlu penulis sampaikan bahwa hadits-hadits tersebut
umumnya dhaif dan ada beberapa hadits yang belum sempat penulis lacak
perawinya. Namun demikian, hadit-hadits yang berbicara seputar hal itu sangat
banyak dan beragam sehingga, hemat penulis, masih boleh kita pakai, paling
tidak sebagai fadhailul 'amal (keutamaan Amal), agar kita lebih dapat
memanfaatkan malam Nishfu Sya'ban ini untuk beribadah kepada Allah.
Persoalan berikutnya adalah
bagaimana dengan tradisi mengisi malam Nishfi Sya'ban ini dengan cara
berjamaah? Umumnya di beberapa masyarakat muslim, baik di Indonesia, Mesir,
Yaman, Irak, Tunisia, Libia, Syiria dan yang lainnya, pada malam Nishfu
Sya'ban ini mereka melakukan dzikir, shalat, berdoa dan membaca surat Yasin
sebanyak tiga kali secara berjamaah. Di kota mesir tradisinya tidak berbeda
dengan di negara-negara lain; setelah shalat Maghrib berjamaah, mereka membaca
surat Yasin 3 kali, berdoa banyak serta melakukan shalat Tasbih. Persoalannya
bagaimana menurut Islam?
Memang pada masa Rasulullah dan
para sahabat mengisi malam Nishfu Sya'ban diberjamaahkan ini tidak
terjadi dan tidak ada. Namun, sekali lagi, hemat penulis, ini tidak berarti
dilarang dan tidak diperbolehkan. Karena sebagaiman telah penulis ketengahkan
di atas, bahwa sebagian besar ulama memandang istimewa malam Nishfu Sya'ban
ini. Tinggal persoalannya mengenai teknis mengisinya itu; ada yang
sendiri-sendiri dan ada pula yang diberjamaahkan. Semua ini hemat penulis
sah-sah saja, bahkan apabila dengan diberjamaahkan akan lebih banyak
manfaatnya, misalnya yang tidak tahu menjadi tahu atau yang malas menjadi
tidak, maka tentu diberjamaahkan lebih baik.
Pelaksanaan mengisi malam Nishfu
Sya'ban diberjamaahkan ini pertama kali dilakukan oleh ulama tabi'in yang
bernama Khalid bin Ma'dan, lalu diikuti oleh ulama tabi'in lainnya
seperti Makhul, Luqman bin Amir dan yang lainnya. Bahkan terus berlanjut
dan menjadi tradisi ulama Syam dan Bashrah sampai saat ini.
Meski tidak dilakukan pada masa
Rasulullah dan para sahabatnya, penulis lebih condong untuk mengatakan tidak
mengapa dan tidak dilarang. Tidak semua yang tidak dipraktekkan oleh Rasulullah
dan para sahabatnya menjadi sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Selama ada
hadits dan qaidah umum yang membolehkan, maka mengenai teknis, apakah
diberjamaahkan atau sendiri-sendiri, semuanya diserahkan kepada masing-masing
dan tentu diperbolehkan.
Hal ini sebagaimana tradisi
takbir berjamaah pada malam hari raya. Hal ini tidak dilakukan pada masa
Rasulullah saw dan para sahabatnya. Rasulullah dan para sahabat hanya melakukannya
di rumah masing-masing. Tradisi berjamaah membaca takbir pada malam Hari Raya
ini pertama kali dilakukan oleh seorang ulama tabi'in yang bernama Abdurrahman
bin Yazid bin al-Aswad. Dan tradisi ini pun sampai saat ini masih
diberlakukan dan diamalkan hampir di seluruh negara-negara muslim.
Demikian juga dengan shalat Qiyam
Ramadhan diberjamaahkan. Rasulullah hanya melakukannya satu, dua atau tiga
malam saja secara berjamaah. Setelah itu, beliau melakukannya sendiri. Dan hal
ini berlaku juga sampai masa khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq serta pada
permulaan khalifah Umar bin Khatab. Setelah Umar bin Khatab masuk ke sebuah
mesjid dan menyaksikan orang shalat Qiyam Ramadhan sendiri-sendiri, akhirnya
beliau melihat alangkah lebih baiknya apabila diberjamaahkan. Sejak itu, beliau
menunjuk sahabat Rasulullah yang bernama Ubay bin Ka'ab untuk menjadi
imam pertama shalat Qiyam Ramadhan diberjamaahkan. Tradisi ini juga berjalan
dan terus dipraktekkan sampai sekarang ini.
Namun tradisi Nishfu Sya’ban belakangan ini digoyang-goyang dan di gebuk
dengan gebukan keras oleh kelompok yang mengklaim dirinya Islam puritan
(murni). Kekhusyu’an dan ketenangan masyarakat terusik dengan adanya
keterangan-keterangan yang sifatnya menyudutkan dan tendensius (kecendrungan)
dengan menyatakan bahwa: ”segala sesuatu yang berbau tradisi seperti
kumpul-kumpul di tempat-tempat ibadah membaca Yasin, membawa air pada malam
Nishfu Sya’ban itu sebagai TBC (Takhayyul, Bid’ah dan Churafat).”
Pendapat tersebut adalah pendapat orang yang ilmunya masih cetek. Laksana
buah masih pentil belum mateng, jadi masih sepet campur getir. Pendapat yang
sama sekali tidak mencerminkan kapasits keilmuan yang biasanya arif dan
proposional dari sosok orang-orang yang menamakan dirinya ulama. Lebih-lebih ia
mengeluarkan fatwa untuk menutup masjid-masjid dan mushalla-mushalla pada saat
malam Nishfu Sya'ban. Orang seperti ini disebut dalam al-Qur'an sebagai orang
yang memiliki sifat Qatur yakni orang yang dirinya enggan
melakukan kebaikan dan juga melarang orang lain untuk melakukan kebaikan. Kata
orang Betawi "Udah kaga mau ngaji, malah ngatain orang ngaji". Umpama
ente kaga suka dengan perayaan Nishfu Sya'ban, ente jangan ngatain orang
musyrik ama sesat segala dong.!!!
Keabsahan hukum pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban
1) أسنى المطالب في أحاديث مختلفة المراتب :
للشيخ عبد الرحمن بن محمد بن درويش الحوت البيروتي . ص :585 (دار الفكر 1991)
وبالجملة فعدة ما ورد في ليلة نصف شعبان يدل على فضلها, كما ذكره اهل العلم ,
واما قراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب بعض أهل الصلاح
من عند نفسه, قيل هو البوني ولا بأس بمثل ذلك .
Artinya: ” Kesimpulannya adalah seluruh khabar yang datang menjelaskan
keistimewaan malam Nishfu Sya’ban, hal itu memberikan indikasi atas keutamaan
malam tersebut. Sebagaimana para ulama telah menyebutkannya. Adapun pembacaan
surah Yasin pada malam Nishfu Sya’ban yang dilakukan setelah shalat Maghrib dan
juga pembacaan doa yang masyhur, maka itu semua merupakan susunan yang dibuat
oleh orang-orang baik dari diri mereka sendiri (bukan perintah Rasulullah). Ada
yang mengatakan hal itu disusun oleh Syaikh al-Buniy. Dan tidak mengapa (tidak
ada masalah) apabila amalan tersebut dilakukan.”
2) كنز النجاح والسرور في الأدعية التي تشرح الصدور
: للشيخ العلامة عبد الحميد قدس . ص : 57 (مطبعة المدني 1969)
وقد جمع دعاء مأثور مناسب للحال خاص بليلة النصف من شعبان مشهور, يقرأه
المسلمون تلك الليلة الميمونة فرادى وجمعا في جوامعهم وغيرها يلقنهم احدهم ذلك
الدعاء او يدعو وهم يؤمنون كما هو معلوم . وكيفيته : تقرأ أولا قبل ذلك الدعاء بعد
صلاة المغرب سورة يس ثلاثا .
Artinya:"Sungguh
telah dikumpulkan doa Ma'tsur yang terkait konteks khusus dengan malam Nisfu
Sya'ban. Doa tersebut dibaca oleh muslimin pada malam yang diberikan anugrah
secara sendiri-sendiri dan berkelompok di masjid Jami' dan lainnya. Seorang
dari mereka mentalqinkan (menuntun) doa tersebut dan jamaah mengikutinya atau
ada juga salah seorang yang berdoa dan jamaahnya mengaminkan saja sebagaimana
umumnya. Caranya: Pertama Surat Yasin dibaca 3 kali setelah shalat Maghrib
sebelum membaca doa."
3) مجموعة الردود الشاملة : للشيخ العلامة محمد
ابراهيم محمد سالم . ص : 320
واما قراءة يس ثلاث مرات كما هو معروف في احياء هذه الليلة فالأصول العامة
تؤيده ففي الحديث الشريف المروي عند مسلم وغيره عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ
وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ
عِنْدَهُ . وروي أيضا أن أبا هريرة رضي الله عنه جاء لأهل السوق وهم في عملهم فقال
لهم انتم هنا وميراثُ محمد صلى الله عليه وسلم يُقسمُ
في المسجد ؟ فتركوا سلعهم وجاءوا فوجدوا أقواما يقرأون القرأن جماعات جماعات .
Artinya:"Adapun
pembacaan surat Yasin 3 kali sebagaimana diketahui orang dalam menghidupkan
ibadah pada malam Nishfu Sya'ban itu berdasarkan dalil umum yang menguatkannya.
Hadis riwayat Imam Muslim dan Imam yang lainnya sanadnya dari Abu Hurayrah dari
Rasulullah bersabda:"Tidaklah berkumpul satu kaum di salah satu rumah
Allah, di mana mereka membaca al-Qur'an, menderas al-Qur'an melainkan turun
kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi oleh rahmat dan para malaikatpun
mengelilingi mereka dan Allah menyebut-menyebut mereka kepada malaikat yang
berda disisi Allah. Diriwayatkan juga sesungguhnya Abu Hurayrah datang kepada
penghuni pasar yang sedang sibuk dengan kerjaan mereka. Abu Hurayrah
berkata:"Wahai penghuni pasar kalian sedang di pasar sedangkan di masjid
ada warisan Rasulullah sedang dibagikan? Maka dengan segera para penghuni pasar meninggalkan barang dagangan mereka
dan mereka datang dan menemukan kumpulan orang yang sedang membaca al-Qur'an
secara berkelompok."
4) فتح الملك المجيد المؤلف لنفع
العبيد : للشيخ العلامة أحمد الديربي الشافعي . ص : 23
(ومن خواص سورة يس) كما قال بعضهم أن تقرأها ليلة النصف من شعبان ثلاث مرات
ألاولى بنية طول العمر والثانية بنية دفع البلاء والثالثة بنية الاستغناء عن الناس
.
Artinya:"Di antara Khasiat
surat Yasin, sebagaimana sebagian ulama mengatakan: Engkau baca surat Yasin 3
kali pada malam Nishfu Sya'ban. Yasin
pertama dengan niat panjang umur. Yasin kedua, dengan niat terhindar dari bala.
Yasin ketiga, dengan niat hidup kaya (tidak tergantung dengan orang lain)."
Banyak tulisan-tulisan yang terlihat berat sebelah dan membodohi umat
karena banyak isi dari pembahasan perayaan malam Nisfu Sya’ban tidak dibahas
secara tuntas dan seimbang. Seperti kitab-kitab berikut:
ü Kitab
( السنن والمبتدعات )
karya Syaikh Ahmad Ibn Muhammad Abdus Salam
al-Shuqairiy.
ü Kitab
( تسليح
الشجعان بحكم الاحتفال بليلة النصف من شعبان )
karya Syaikh Aqil Ibn Muhammad al-Maqthiriy al-Yamaniy.
ü Kitab
( موسوعة
السنن والمبتدعات ) karya Syaikh Said Yusuf
Mahmud Abu Aziz.
Selanjutnya, mohon maaf, sebelum anda ikut-ikutan mengatakan bahwa perayaan
malam Nishfu Sya’ban itu Bid’ah sesat. Atau juga sebelum Anda terkecoh dengan
ucapan seorang tokoh agama di satu kampung yang berfatwa kepada jamaahnya:
"Siapa saja yang melakukan Nishfu Sya'ban akan mati dalam keadaan
Suul Khatimah, kufur dan musyrik." Wal Iyadzubillah…
Atau juga Anda memang orang yang fanatik kepada seorang tokoh agama di
kampung Anda, maka mulai sekarang singkirin fanatik itu ke comberan. Ada
baiknya anda pelajari terlebih dahulu secara mendalam dalil-dalil yang disebutkan
oleh para ulama dan Anda harus memperbanyak literatur untuk memperkaya wawasan
agar pandangan Anda tidak picik dalam menyikapi fenomena Nishfu Sya’ban. Jangan
hanya Anda membaca buku-buku, majalah dan kitab-kitab yang menggebuk perayaan
malam Nishfu Sya’ban. Anda juga kudu longokin kitab-kitab yang menjelaskan
argumen para ulama yang membolehkannya. Sebab, Kitab-kitab karangan ulama
sangat banyak.[15]
Anda jangan terlalu percaya diri dengan pengetahuan yang picik mengatakan
kitab ente baca yang paling benar. Laksana orang belanja anda hanya baru
belanja di satu toko kecil yang terbatas isinya. Anda belum pernah belanja di
tempat pusat perbelanjaan besar. Yang kalau kita mencari susu saja rak susunya
sangat panjang, aneka susu dapat kita dapat di sana. Dari susu Ibu hamil, ibu
menyusui sampai susu orang lanjut usia dan bahkan susu orang yang mau mati juga
ada.
Tidak usah anda tergesa-gesa mengatakan bahwa perayaan Nishfu Sya’ban tidak
ada dalilnya. Masih sangat banyak referensi yang belum Anda ketahui untuk Anda baca.
Kalau Anda agak luas membaca refrensi dan literatur yang banyak, anda akan
salahkan pendapat Anda. Memang, tabiat manusia akan selalu menolak sesuatu yang
belum ia ketahui. Sebagaimana dikatakan oleh para ulama:
الْمَرْءُ عَدُوُّ مَا جَهِلَ
Artinya; “Seseorang itu menjadi musuh (menolak), akan seseuatu yang ia
tidak ketahui.”[16]
Di antara kitab-kitab yang sangat perlu anda baca dan anda pahami yaitu:
ü Kitab
( ماذا
في شعبان ) karya Allamah kabir Sayyid Muhammad Ibn Alawiy Ibn Abbas al-Malikiy
al-Hasaniy.
ü Kitab ( حسن
البيان ) karya Syaikh Abdullah Ibn Muhammad Ibn al-Shiddiq al-Ghumâriy
(W.1413 H).
ü Kitab
( فتح الرحمن في فضل ليلة النصف من شعبان ) karya Syaikh Hasan
Syarsyar al-Syafiiy.
ü Kitab
(التبيان في بيان ما في ليلة النصف من شعبان ) karya Syaikh Mula Ali
al-Qariy.
ü Kitab
(العرائس الحسان في شرح فضائل ليلة النصف
من شعبان ) karya Sayyid Husain Ibn Salim
al-Dajjâniy.
ü Kitab
( تحفة الاخوان في قراءة الميعاد في رجب وشعبان ) karya Syaikh Ahmad Ibn Hajjaziy al-Fasyaniy.
ü Kitab
( لطائف المعارف فيما لمواسم العام من الوظائف ) karya Syaikh Ibn Rajab
al-Hambaliy
ü Kitab
(الكلمات الحسان في فضائل ليلة نصف شعبان )karya Syaikh Hasanayn Muhammad
Ali Makhluf al-Adawiy.
ü Kitab
(بهجة الاخوان في فضل ليلة النصف من شعبان ) karya Syaikh Muhammad Ibn Abdurrahman Ibn Ubayd al-Mahalliy.
ü Kitab
(تحفة اليقظان في ليلة النصف من شعبان ) karya Syaikh Manshur al-Thablawiy (W. 1014 H)
ü Kitab
(عقد المرجان في فضيلة ليلة النصف من شعبان ) karya Syaikh Nuh Ibn Mushtafa al-Qanawiy (W. 1070 H)
ü Kitab
(نصيحة اهل الايمان في فضل ليلة النصف
من شعبان ) karya Rajab Ibn Muhammad
al-Imraniy
ü Kitab
(هداية المنان في فضائل ليلة النصف من
شعبان ) karya Syaikh Ali Zaynal Abidin
al-Ajhuriy (W. 1066 H)
ü Kitab
(تحلية الشبعان في ما روي في ليلة النصف
من شعبان) karya Syaikh Muhammad Ibn Thulun
al-Dimasyqiy (w. 953 H)
ü Kitab
(ضوء البدر في إحياء ليلة عرفة والعيدين
ونصف شعبان وليلة القدر ) karya
Syaikh Abdurrahman Ibn Abi Bakar al-Suyuthiy
ü Kitab
(الدر العالي الشان على ليلة النصف من
شعبان ) karya Ahmad al-Suhaymiy
ü Kitab
(ياقة الريحان فيما يتعلق بليلة النصف
من شعبان ) karya Syaikh Muhammad Ibn
Muhammad al-Labban al-Iskandariy
ü Kitab
(منح المنان بفضائل النصف من شعبان ) karya Syaikh Ibrahim Ibn Ali Ibn Hasan al-Saqa.
ü Kitab
(فيض المنان في شرح فضل ليلة النصف من
شعبان ) karya Syaikh Muhammad Ibn Ali
al-Bakriy al-Syafiiy (W. 1007 H)
ü Kitab
(عرائس الحسان في شرح فضائل ليلة النصف
من شعبان ) karya Najmuddin al-Ghaithiy (w..
ü Kitab
(هطال وابل الامتنان فيما يقال ليلة النصف
من شعبان ) karya Syaikh Mushthafa Ibn
Kamaluddin Ali al-Bakriy.
ü Kitab
(مواهب الكريم المنان في الكرم على ليلة
النصف من شعبان ) karya Syaikh Muhammad
al-Barkawiy al-Hanafiy
ü Kitab
( فضل النصف شعبان ) karya
Syaikh Muhammad Ibn Ismail al-Yamani (w. 609 H)
ü Kitab ( منحة الرحيم الرحمن في
بعض ما ورد في ليلة النصف من شعبان ) karya
Syaikh Mahmud Ibrahim al-Bahrayniy
ü Kitab ( فضائل ليلة نصف شهر
شعبان ) karya Syaikh Salim Ibn
Muhammad al-Sanhuriy al-Malikiy (w. 1015 H)
ü kitab (ليلة النصف من شعبان في ميزان الإنصاف العلمي وسماحة الإسلام) karya
Syaikh Zakkiy Ibrahim.
Masih banyak lagi deretan nama ulama papan atas yang memiliki karya ilmiah
terkait dengan pembahasan tersebut. Di antara mereka: Syaikh al-Ajhuriy
al-Malikiy, Syaikh Abul Hasan al-Shiddiqiy, Muhammad Habibullah al-Syanqithiy,
Syaikh Muhammad al-Hafiz al-Tijani, Syaikh Imran al-Syadzilliy, Syaikh Muhammad
Habibullah al-Rayyaniy dan lain-lain.
Risalah yang penulis kumpulkan ini merupakan perasan dari berbagai
kitab-kitab di atas. Mudah-mudahan risalah ini memiliki fungsi ganda sebagai ”Siku-Siku”
sekaligus ”Gula-Gula”. Anda yang sudah mengamalkan perayaan Nishfu
Sya’ban akan lebih keker (mantap) dalam mempraktikkannya mengingat dalam
risalah ini terdapat berbagai isyarat dalil-dalil yang menganjurkan untuk menghidupkan
malam tersebut dengan ibadah yang bersumber dari Nabi, sahabat ataupun para
ulama. Adapun Anda yang sampai saat ini masih alergi dengan perayaan malam
Nishfu Sya’ban baik karena belum paham atau kemalasan, semoga setelah membaca
risalah ini akan terangsang untuk mengikuti dan merasakan manfaatnya. Paling
tidak, menjadi wawasan yang mencegah Anda dari latah mengucapkan ”Bid’ah,
sesat, kufur dan musyrik” kepada orang yang mengamalkannya.
Kaifiyat Pembacaan Yasin
v Baca al-Fatihah dan Surat Yasin
dengan niat mudah-mudahan Allah memberikan panjang umur, sehat afiat dalam
thaat dan ibadah serta istiqamah dalam kebaikan.
الفَاتِحَةَ اِلَى
حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُطِيْلُ اَعْمَارَنَا فِي صِحَّةٍ
وَعَافِيَةٍ , وَيُوَفِّقُنَا لِكُلِّ عَمَلٍ مَرْضِيٍّ وَالطَّاعَةِ ,
وَيَجْعَلُنَا مِنْ عِيَالِ السَّلاَمَةِ , وَيَحْفَظُنَا وَيَرْعَانَا
بِالرِّعَايَةِ التَّآمَّةِ , مَعَ الْهُدَى وَالتَّوْفِيْقِ , وَاْلأِسْتِقَامَةِ
وَالتَّصْدِيْقِ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin,
setelah surat Yasin membaca doanya.
v Baca
al-Fatihah dan Surat Yasin dengan niat Allah jauhkan diri kita dan keluarga
dari bala, fitnah dan mushibah serta Allah berikan kepada kita keluasan rizqi
yang halal, berkah bagi kita dan keluarga.
الفَاتِحَةَ اِلَى
حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ , وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ
وَمَأْمُوْلٍ , وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَبِنِيَّةِ أَنَّ اللهَ
الْكَرِيْمَ يَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ , وَيُفَقِّهُنَا فِي
الدِّيْنِ , وَيَرْزُقُنَا كَمَالَ اْلاِخْلاَصِ وَاْليَقِيْنِ , وَيَرْزُقُنَا
اَوْلاَدًا صَالِحِيْنَ وَبَنَاتٍ صَالِحَاتٍ , وَاْلعِصْمَةَ مِنَ اْلأَفَاتِ
وَالْعَاهَاتِ , ويَجْعَلُنَا مُيَسَّرِيْنَ فِي اْلأَرْزَاقِ الطَّيِّبَاتِ
الْمُبَارَكَاتِ , وَمُرْتَفِعِيْنَ فِي الْمَرَاتِبِ وَالدَّرَجَاتِ . وَبِنِيَّةِ اَنَّ اللهَ
يَدْفَعُ اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلأَمْرَاضَ وَاْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin,
setelah surat Yasin membaca doanya.
v Baca
al-Fatihah dan Surat Yasin dengan niat Allah jadikan hati kita kaya dengan
perangai baik, jauh dari hasud, dengki, riya, takabbur dan ujub serta mohon
ketetapan iman dan Islam serta khusnul Khatimah (akhir hidup yang baik).
الفَاتِحَةَ اِلَى
حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُصْلِحُ قُلُوْبَنَا
وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْبِرِّ وَاْلاِحْسَانِ , وَيُثْبِتُ لَنَا اْلاِسْلاَمِ
وَاْلاِيْمَانِ , بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ , بِجَاهِ سّيِّدِ وَلَدِ
عَدْنَانَ , وَيَحْفَظُنَا مِنْ شَرِّ اَهْلِ الزَّمَانِ , وَفِتْنَةِ
الشَّيْطَانِ , وَحَسَدِ اْلاَهْلِ وَالْجِيْرَانِ , ويَجْعَلُنَا مِنَ الَّذِيْنَ
يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ وَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ , ويَخْتِمُ لَنَا بِحُسْنِ
الْخَاتِمَةِ . اَلْفَاتِحَة ...
Kemudian membaca surat Yasin,
setelah surat Yasin membaca doanya.
Perhatian: Bagi para jamaah yang
hadir pada perayaan malam Nishfu Sya'ban secara berjamaah yang berhalangan
untuk membaca surat Yasin, maka hendaknya ia membaca surat al-Ikhlash, sebanyak-banyaknya.
Agar ia tidak menyia-nyiakan waktu yang
memiliki keutamaan tanpa berdzikir dan berdoa kepada Allah.
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ
وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
Atau ia membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Syaikh
Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur halaman 65
mengatakan siapa yang membaca dzikir ini di malam Nishfu Sya'ban sebanyak
(2375) kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan
datang.
Tulisan ini dikutip dari :
نَيْلُ الْغُفْرَان
فِي اِحْيَاءِ لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَـعْبَان
Meraih Ampunan Dalam
Menghidupkan
Malam Nishfu Sya'ban
الحاج
رزقي ذوالقرنين أصمت البتاوي
الراجـي الى رحمة ربه العـزيز القوي
غفر الله له ولوالديه عن جميع
المساوي
آمين
khadimul Janabin Nabawiy
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ
الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ, نَاصِرِ الْحَقِّ
بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ
قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Artinya: “Ya Allah berikanlah shalawat kepada
penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa
yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke
arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan
padanya dan kedudukan yang agung.”
[1] Dalam keterangan hadis yang diriwayatkan
oleh Ibn Abbas ia berkata: ” Aku pernah didatangi oleh orang Yahudi dan ia
bertanya kepadaku: Wahai Ibn Abbas, tahukah engkau mengapa dinamakan bulan
Rajab? Lalu aku menjawab: Karena pada bualan Rajab ( يترجب خير كثير ) menjadi agung
macam-macam kebaikan dan bulan Rajab juga disebut bulan ( الأصم ) yang berarti
keras. Karena pada bulan ini,
para malaikat mengeraskan suara dalam mensucikan Allah. Lihat; Hasan Ibn Abi
Thalib al-Khallal, Fadhâil Rajab, (Dar Ibn Hazm 2005) h. 8.
[2] Ali al-Hindiy, Kanzul Ummâl Fi Sunan
al-Aqwâl Wa al-Af’âl, vol. 8 (Muassasah al-Risalah 1981) h. 591. no: 24293.
[3] Muhaddist al-Haramayn Sayyid Muhammad Ibn
Alwiy Ibn Abbas al-Malikiy, Mâ Dzâ Fî Sya’bân, (2001) h. 3.
[4] Badr al-Ayniy, Umdah al-Qâriy Syarh Shahih al-Bukhâriy, vol. 11 (Beirut: Dar
al-Fikr 1990) h. 82.
[5] Syaikh Abu al-Khayr al-Thâliqâniy, nama
lengkap beliau adalah Ahmad Ibn Ismail Ibn Yusuf al-Thâliqâniy. Beliau seorang
ulama besar, ahli tafsir, hadis, fiqh dan tasawwuf yang berafiliasi dalam
Mazhab Imam Syafii. Beliau
dilahirkan di kota Qazwin pada tahun 512 H. Wafat pada tahun 590 H.
[6] Syaikh Abdurrahman al-Shafuriy, Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais,
(Dinamika Jakarta 1990) h. 159.
[7]
Riwayat Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunannya hadis no: 1378
[8] Bani kalb adalah satu kabilah arab yang
memiliki kambing paling banyak pada zaman itu. Sebuah kinayah (ungkapan)
Rasulullah, bahwa Pada malam tersebut sangat banyak hamba-hamba pilihan yang
mendapat ampunan dari dosa-dosa kecil mereka.
[9] Imam
al-Bayhaqiy dalam kitab Sua'b al-Iman hadis no: 3713, Imam Abdur Razzaq dalam
kitab Mushannaf hadis no: 7927.
[10] Ali al-Hindiy dalam kitab Kanzul Ummal
hadis no: 24107
[11] Riwayat Imam Nasaiy dalam kitab
Sunannya hadis no: 2317, Imam Ahmad dalam Musnad hadis no: 20758.
[12] Dihikayatkan bahwa bangsa jin mu'min,
kelompok binatang buas, burung-burung dan ikan-ikan di laut, mereka melakukan
puasa pada pertengahan bulan Sya'ban. Lihat: Syaikh Abdurrahman al-Shafuriy, Nuzhatul
Majalis Wa Muntakhabun Nafais, (Dinamika Jakarta 1990) h. 157.
[13] Syaikh Ahmad Shawiy al-Malikiy
mengatakan bahwa: "awal mula catatan ajal dan rizki makhluq Allah tulis di
Lauhil Mahfuz pada malam Nishfu Sya'ban dan Allah memberikan catatan itu kepada
4 malaikat (Jibril, Mikail, Israfil dan Azrail) pada malam Qadar (lailatul
Qadar). Lihat Tafsir al-Shawiy juz 4 (Beirut: Darul Fikr 1994) halaman 76.
[14] Imam Jalaluddin al-Suyuthiy menyebutkan dalam
kitab al-Jami' al-Kabir hadis no: 44314.
[15] Ketika Islam di bawah pemerintahan
Khalifah al-Mu’tashim Billah. Dinasti Abbasiyah jatuh setelah kota Baghdad yang
menjadi pusat pemerintahannya diserang oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan
Hulagu Khan, cucunya Jengis Khan. Pada waktu itu, tentara Mongol dengan kejam
membantai rakyat Baghdad, dan menurut sejarah, kota Baghdad terendam oleh darah
setinggi lutut, dan semua buku-buku koleksi perpustakaan Islam, di buang ke
sungai Tigris (Dijlah). Karena sangat banyak, kitab-kitab para ulama yang
dibuang ke sungai sampai membentuk seperti sebuah jembatan, dan air sungai
berubah menjadi hitam karena tinta yang luntur.
[16] Ali Ibn Muhammad al-Mawardiy, Adab
al-Dunya Wa al-Din, (Beirut: Dar al-Fikr 1990) h. 22.
11 komentar:
Ass.wr.wb.maaf minta penjelasan malam tanggal berapa nifhsu sya"ban kita melakukan apa awal bulan, akhir bulan, pertengahan bulan atau sepanjang bulan, mohon dijelaskan. terima kasih
Wass.Wr.Wb
waalaikum salam... nishfu sya'ban malam senin, kemarin malam. nishfu artinya setengah, nishfu sya'ban adalah pertengahan bulan sya'ban yakni malam ke-15 bulan sya'ban
makasih baginda, sangat jelas sekali. walawpun jarnag ngaji, ane coba mengunjungungi blog baginda. ngomong-ngomong ane dapet kosakata baru TBC
qobiltu baginda, tatacara baca yasinnya..
Barokallahu fikum
Qobiltu baginda
Qobiltu baginda
Jelas dan mendetail penjebarannya Baginda, kagak ada celah buat orang2an sawah buat ngata2in dah....
Qobiltu baginda
جزاك الله الخير . أستاذي
جزاك الله الخير . أستاذي
Panjang lebar di bahas ampe ngresep ke ulu hati,,semoga Baginda sehat Afiat dalam dakwahnya & panjang umur. Aamiin
Posting Komentar