Qashidah Ya Arhamar Rahimin
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain La Wa La
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا
صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق
وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق
الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم
Qasidah Imam Al-Habib Abdullah bin Husain Bin Thahir ( w. 1272
H)
ياَ أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ فَرِّجْ
عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ
@ Wahai Tuhan yang maha pengasih lebih dari
segala yang mengasihi (3 x)
@ berikanlah kelegaan (kelapangan) kepada orang-orang
muslim
ياَ رَبَّناَ ياَ كَرِيْمُ ياَ
رَبَّناَ ياَ رَحِيْمُ
أَنْتَ الْجَوَّادُ الْحَلِيْمُ وَأَنْتَ
نِعْمَ الْمُعِيْنُ
@ Wahai Tuhan kami Wahai Yang Maha Mulia @ Wahai
Tuhan kami Wahai Yang Maha Penyayang.
@ Engkau Yang Maha Pemberi lagi bersifat
santun @ Engkaulah sebaik-baik tempat untuk meminta pertolongan
وَلَيْسَ نَرْجُوْ سِوَاكَ فَادْرِكْ إِلٰهِىْ دَرَاكَ
قَبْلَ الْفَناَ
وَالْهَلاَكِ يَعُمُّ
دُنْيَا وَدِيْنَ
@ Kami tidak berharap melainkan kepadaMu @ maka
capaikanlah kami Yaa Ilaahi dengan satu pencapaian
@ Sebelum datang kehancuran dan kemusnahan @ yang menular
di dunia dan agama.
وَمَا لَنَا رَبَّنَا سِوَاكَ
يَا حَسْبَنَا
يَا ذَا اْلعُلىٰ وَاْلغِنٰى وَيَا
قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ
. @ Kami
tidak memiliki tumpuan wahai Tuhan kami @ selain Engkau, Wahai yang
cukup diri-Mu sebagai penolong kami
@ Wahai Pemilik ketinggian dan
Kekayaan @ Wahai yang Maha Kuat dan Maha Kokoh.
نَسْاَلُكَ وَالِيْ
يُقِيْمُ اَلْعَدْلَ
كَىْ نَسْتَقِيْمُ
عَلىٰ هُدَاكَ
اْلقَوِيْمُ وَلَا نُطِيْعُ
الَّلعِيْنُ
.
@ Kepada-Mu kami meminta pemimpin yang menegakkan @ keadilan,
agar kami bisa istiqomah
. @
Berpegang pada petunjuk-Mu yang lurus @ dan kami tidak mematuhi
orang yang terkutuk.
يَارَبَّنَا
يَامُجِيْبُ أَنْتَ
السَّمِيْعُ اْلقَرِيْب ُ
ضَاقَ اْلوَسِيْعُ
الرَّحِيْبُ فَانْظُرْ
إِلَى الْمُؤْمِنِيْنَ
@ Ya Tuhan kami, Wahai pengabul do’a @ Engkau
Maha Mendengar lagi Maha Dekat
. @ Terasa sempit
ruang yang luas dan lapang @ maka perhatikanlah kepada orang-orang
mukmin
نَظْرَةْ تُزِيْلُ
اْلعَنَا عَنَّا
وَتُدْنِىْ الْمُنَا
مِنَّا وَكُلَّ
الْهَنَا نُعْطَاهُ
فِىْ كُلِّ حِيْنٍ
@ Dengan perhatian yang bisa mengusir
kepenatan @ dari kami, perhatian yang dapat mendekatkan pada
keinginan
@ Dari kami, dan setiap kesenangan @ yang diberikan
kepada kami, di setiap kesempatan
أَسْئَلُكَ بِجَاهِ
الْجُدُوْدِ وَالِيْ
يُقِيْمُ الْحُدُوْدَ
فِيْنَا فَيَكْفِى
الْحَسُوْدَ وَيَدْفَعُ
الظَّالِمِيْنَ
@ Kepada-Mu aku memohon dengan
sunguh @ seorang pemimpin yang menegakkan batas-batas.
@ Di tengah kami, batas-batas yang mencegah
orang-orang dengki @ dan membasmi orang-orang zalim
يُزِيْلُ لِلْمُنْكَرَاتِ يُقِيْمُ
لِلصَّلَوَاتِ
يَأْمُرُ بِالصَّالِحَاتِ مُحِبُّ
لِلصَّالِحِيْنَ
@ Memberantas berbagai kemungkaran @ mendirikan
shalat lima waktu
@ Memerintahkan berbagai perbuatan baik @ mencintai
orang-orang yang sholih
يُزِيْحُ كُلَّ
الْحَرَامِ يَقْهَرُ
كُلَّ الطَّغَامِ
يَعْدِلُ بَيْنَ
اْلأَنَامِ يُؤَمِّنُ
الخآئِفِيْنَ
@ Menyingkirkan semua yang haram @ menghapuskan
semua kebodohan
@ Berlaku adil di tengah-tengah manusia @ memberikan
rasa aman untuk orang-orang yang ketakutan
رَبِّ اسْقِنَا غَيْثَ
عَامٍ نَافِعْ
مُبَارَكْ دَوَامَ
يَدُوْمُ فِىْ كُلِّ
عَامٍ عَلىٰ مَمَرِ
السِّنِيْنَ
@ Ya Tuhanku, siramilah kami dengan hujan
yang merata @ manfaat dan berkahnya, selama-lamanya.
@ Yang terus berlangsung setiap tahun @ dalam
jangka bertahun-tahun
رَبِّ احْيِنَا
شَاكِرِيْنَ وَتَوَفَّنَا
مُسْلِمِيْنَ
نُبْعَثْ مِنَ
الْآمِنِيْنَ فِىْ
زُمْرَةِ السَّابِقِيْنَ
@ Ya Tuhanku, hidupkanlah kami dalam
syukur @ dan wafatkanlah kami sebagai muslim
@ Bangkitkanlah sebagai orang yang
aman @ di dalam rombongan orang-orang terdahulu
بِجاَهِ طٰهَ الرَّسُوْلِ جُدْ
رَبَّناَ بِالْقَبُوْلِ
وَهَبْ لَناَ كُلَّ سُوْلٍ رَبِّ
اسْتَجِبْ لِيْ آمِيْنَ
@ Dengan kedudukan Thaaha utusan Allah @ bermurah
hatilah wahai Tuhan kami, untuk menerima
@ Anugerahilah kami setiap sesuatu yang
diminta @ Ya Tuhanku, kabulkanlah untukku dan perkenankanlah
عَطَاكَ رَبِّيْ جَزِيْلٌ وَكُلُّ
فِعْلِكْ جَمِيْلٌ
وَفِيْكَ أَمَلْنَا
طَوِيْلٌ فَجُدْ
عَلَى الطَّامِعِيْنَ
@ Pemberian-Mu, ya Tuhanku, amat banyak @ semua
perbuatan-Mu itu indah
@ Pada-Mu angan kami menjadi
panjang @ maka bermurahlah pada orang-orang yang berkeinginan besar
يَارَبِّ ضَاقَ
الْخِنَاقُ مِنْ
فِعْلِ مَا لَا يُطَاقُ
فَامْنُنْ بِفَكِّ
اْلغَلَاقِ لِمَنْ
بِذَنْبِه۪ رَهِيْنٌ
@ Ya tuhanku, leher ini terasa sempit @ karena
amal yang tidak sanggup ku penuhi
@ Maka karuniailah, dengan membuka penutup @ orang
yang tersandra dosanya
وَاغْفِرْ لِكُلِّ الذُّنُوْبِ وَاسْتُرْ
لِكُلِّ الْعُيُوْبِ
وَاكْشِفْ لِكُلِّ الْكُرُوْبِ وَاكْفِ
أَذَى الْمُؤْذِيِـيْنَ
. @ Ampunkanlah
semua dosa @ tutupilah semua aib
@ Hilangkan segala kesusahan @ jauhkan
gangguan orang-orang jahat
وَاخْتِمْ بِأَحْسَنْ خِتاَمٍ إِذَا
دَناَ اْلإِنْصِرَامُ
وَحاَنَ حِيْنُ الْحِماَمِ وَزَادَ
رَشْحُ الْجَبِيْنِ
@ Sudahilah kami dengan sebaik-baik kesudahan @ apabila
hampir waktu untuk berpisah
@ Ketika hampir kepada maut @ saat kening bercucur
keringat
ثُمَّ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلىٰ شَفِيْعِ
اْلأَناَمِ
وَاْلآلِ نِعْمَ الْكِرَامُ وَالصَّحْبِ
وَالتَّابِعِيْنَ
@ Dan shalawat serta salam, curahkanlah @ kepada
pemberi Syafa’at bagi seluruhmanusia
@ Dan keluarganya, orang-orang
terhormat paling baik @ juga para sahabat dan tabi’in.
Qashidah
di atas dicatat dalam kitab Majmu’ al-Habib Abdullah Bin Husain Bin Thahir
halaman: 583.
Biografi Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thahir
Beliau lahir di kota Tarim, sebuah kota kecil di Yaman Selatan pada
tahun 1191 Hijriyah. Menimba ilmu dari para ulama besar di Hadhramaut, dari
Makkah dan Madinah. Di antaranya: Sayyid Umar Bin Segaf Bin Muhammad as-Segaf, Sayyid
Hamid Bin Umar al-Munaffar, Sayyid Aqil Bin Umar Bin Yahya, Sayyid Ali
al-Baitiy, Sayyid Umar Umar Bin Abdur Rasul al-Atthar, Sayyid Ahmad Bin Alawiy
Jamalul Lail dan lain-lain. Dengan kemauan yang kuat dan kecerdasan yang luar
biasa serta kebersihan dan keikhlasan hati, pada akhirnya beliau menjadi salah
seorang ulama besar pada masanya. Banyak penuntut ilmu yang belajar kepada beliau
yang di kemudian hari menjadi ulama besar di antaranya adalah Sayyid Muhammad
bin Husain Al-Habsyi, Sayyid Ahmad Bin Hasan al-Atthaas, Syekh Abdullah Bin
Ahmad Basaudan, Sayyid Hamid Bin Umar as-Segaf, Sayyid Aidrus Bin Umar
al-Habsyiy, dan Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyiy, penulis kitab Maulid Nabi
Muhammad (Simthud Duror).
Dari tangan beliau juga lahir karya-karya (kitab) yang cukup
fenomenal, antara lain Diwan (kumpulan syair), al-Washiah an-Nafi’ah fi Kalimat
Jami’ah, Dzikru al-Mu’minin bima Ba’atsa bihi Sayyidil Mursalin (berisi tentang
ajakan untuk mengerjakan amal salih), Sullam at-Taufiq (tentang fiqih dan
Tasawuf), Miftahul I’rab (tentang ilmu nahwu) dan Majmu’.
Beliau meninggal pada usia 81 tahun, yakni pada tahun 1272
Hijriyah. Tepatnya, setelah menjalani kehidupan yang penuh dengan perjuangan di
jalan Allah, baik dalam ilmu agama maupun perjuangan politiknya, dengan
mengatakan yang benar di hadapan penguasa pada masa itu.
Abuya Assayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasaniy dalam
kitabnya, Abwabul Faraj, menyatakan bahwa memperbanyak bacaan Ya Arhamar
Rahimin termasuk pintu-pintu terbesar untuk mendapatkan kelapangan dan
solusi dari promblematika hidup. Kalimat ini, oleh sebagian ulama disebut-sebut
sebagai wujud asa Allah yang teragung (Ismullah Al-Adzam).
Al Qur’an telah menceritakan kisah
Nabi Ayyub Alaihissalam dalam surat alanbiya sebagai berikut
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ
أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia
menyeru Tuhannya:"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa bencana
kesempitan, dan engkau adalah Tuhan yang maha penyayang di antara semua
penyayang."
Kandungan ayat ini menerangkan bahwa
nabi ayyub mengadu kepada allah atas kesulitan hidup dan penyakit yang
menimpanya, dengan menyebut asma-Nya sebagai Arahmur Rahimin, atas aduan ini
dan dengan asma agung itu,
Allah berkenan mengabulkan doanya dan
melenyapkan "ad-dlurr" (kesulitan hidup) yang dideritanya. Secara
bahasa, selain bermakna bahaya, kesengsaraan, kemalangan, kekurangan harta
(kemiskinan), kemelaratan dan lainnya.
Oleh karena kisah doa nabi ayyub ini
dituturkan kembali secara abadi oleh Al-Qur'an, maka kisah doa ini hakikatnya
adalah ditujukan untuk kita semua agar berteladan dengannya.
Abuya Assayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dalam Abwabul
Faraj, Dikisahkan tentang sahabat Zaid bin Haritsah menyewa seekor bagal
(peranakan kuda dan keledai) untuk menuju ke Thaif Orang tersebut mau
menyewakan dengan ketentuan dia dapat melakukan transit di tempat manapun yang
dia kehendaki. Lalu berjalanlah bagal tersebut hingga mengarah pada sebuah
rumah kosong. "Turunlah!!! ujar pemiliki bagal pada sang sahabat. Di dalam
rumah sepi ternyata terdapat banyak mayat-mayat bergelimpangan dan
tengkorak-tengkorak berserakan.
Tahulah sang sahabat bahwa orang yang menyewakan bagal merupkana seorang
pembunuh kejam berdarah dingin. Sang sahabat pun kini menanti giliran untuk
dibunuhnya.
Sang sahabat berujar, "Biarkan aku melakukan shalat 2 rakaat
dulu. "Si pembunuh membalasnya angkuh, "Baik. Lakukanlah shalat
sebelum aku membunuhmu, mereka sebelumnya pun juga pada shalat, tapi shalat
mereka tidak memberikan manfaat sedikit pun.
Mereka tetap terbunuh. "Usai shalat, pembunuh menhampirinya.
Saat itu, sang sahabat berucap dengan sepenuh hati, "ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ".
Tiba-tiba muncul suara, "Jangan bunuh dia!!!" Si pembunuh terkejut.
Ia keluar mencari sumber suara itu, tapi tidak mendapati apapun.
Kemudian dia kembali menghampiri sang sahabat untuk membunuhnya. Dan kembali
sang sahabat mencuapkan kalimat munajatnya itu. Pada kali ketiga, di saat sang
pembunuh begitu yakin dapat melmpiaskan nafsu kejamnya, tiba-tiba muncul sosok
penunggang kuda memegan sangkur, dengan ujung sangkur yang menyalakan api. Penunggang
kuda itu menusuk si pembunuh dengan sangkur itu hingga tembus pada punggungnya.
Matilah dia terkapar.
Pengunggang kuda (besar kemungkinan adalah jelmaan malaikat)
kemudian menghampiri sang sahabat dan berkata, "Saat engkau kali pertama
mengucapkan 'ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ', aku masih berada di langit ketujuh. Kali
kedua engkau mengucapkannya, aku berada di langit dunia dan kali ketiga
engkau mengucapkannya aku sudah datang di depanmu".
Adapun Sanad Muttashil kepada pengarang Qashidah Ya Arhamar
Rahimin, Al-Habib Abdullah Bin Husain Bin Thahir rahimahullah, sebagai berikut:
الحاج
رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن المحدث السيد عبد الرحمن بن الحافظ عبد الحي
الكتاني عن والده عن السيد أحمد بن حسن العطاس الباعلوي عن السيد عيدروس بن عمر
الحبشي عن القطب السيد عبد الله بن حسين بن طاهر رضي الله عنه
Dari jalur Habib Salim Bin Abdullah Bin Umar as-Syathiriy
hafizhahullah;
الحاج
رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة الحبيب سالم بن عبد الله الشاطري عن
السيد مصطفى بن أحمد المحضار عن السيد عيدروس بن عمر الحبشي عن القطب السيد عبد
الله بن حسين بن طاهر رضي الله عنه
Dikutip ulang dari kitab
ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy
jilid 2 halaman 90.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain Lawala
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
@rizkialbatawi