Rabu, 14 Desember 2016

Niat Membaca al-Qur'an (Syekh Ibrahim Nias)

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين .

اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا

صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق

وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق

الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم

Ketika seseorang berniat mengerjakan sesuatu ibadah, niat tersebut bukan sekedar untuk membedakan ibadah dengan adah (adat kebiasaan). Seseorang yang duduk di dalam masjid berniat i'tikaf berbeda nilainya dengan orang yang duduk duduk di dalam masjid bejem-jem tanpa ada niat apa-apa.

Tidak sedikit orang yang secara zhohir mengerjakan perbuatan ibadah tetapi turun kelas jadi amalan dunia karena niatnya mengejar materi atau gula-gula keduniaan, hingga ia tidak mendapat apa-apa dari ibadahnya.

Banyak orang mengerjakan perbuatan dunia tetapi dengan niat yang baik mencari ridha Allah Taala, hal tersebut bernilai amal akhirat.

Imam Ibn Ruslan mengatakan dalam nazhan Zubadnya;

لكن إذا نوى بأكله القوى * لطاعة الله به ما قد نوى

Namun jika seseorang makan agar kuat dalam ketaatan kepada Allah, maka ia mendapatkan sesuai yang ia niatkan.

Bahkan dengan niat yang baik, perbuatan sedikit bisa menjadi tumpukan pahala. Sebaliknya amal yang banyak tanpa niat yang baik, menjadi bures kaga ada upas-upasannya barang dikit.

Syaikhul Islam Ibrahim Nias al-Kaulakhiy (wafat 1383 hijriyah) radhiyallahu anhu seorang arif billah pembesar thoriqoh tijaniyah yang juga seorang ahli tafsir dengan magnumopusnya kitab Fi Riyadh Tafsir (terdiri dari 6 jilid) menyebutkan niat untuk membaca al-Qur'an sebagai berikut:

أَللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ أَنْ أَتَقَرَّبَ إِلَيْكَ بِتِلَاوَةِ كِتَابِكَ ٱلْعَزِيزِ ٱلْمُنَزِّلِ عَلَىٰ رَسُولِكَ ٱلْعَظِيمِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ تَعْظِيمًا وَإِجْلَالاً لَكَ قَاصِدًا لِوَجْهِكَ ٱلْكَرِيمِ وَٱبْتِغَاءً لِمَرْضَاتِكَ خَالِصًا مُخْلِصًا لِلَّهِ وَبِالَّلهُ وَفِى ٱللَّهِ وَبِنِيَّةِ ٱلتَّعَبُّدِ لِلَّهِ وَبِنِيَّةِ ٱلتَّحَصُّنِ وَٱلتَّحْصِينِ وَتَحْصِيلِ جَمِيعِ مَا ٱشْتَمَلَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلسِّرِّ وَٱلْأَسْرَارِ وَٱلْأَنْوَارِ وَٱلتَّجَلِّيَاتِ وَٱلْفُتُوحَاتِ وَٱلْفُيُوضَاتِ وَٱلْخَيْرَاتِ وَٱلْكَرَامَاتِ وَٱلْبَرَكَاتِ ٱلدِّينِيَّةِ وَٱلدُّنْيَوِيَّةِ وَٱلْأُخْرَوِيَّةِ وَبِنِيَّةِ إِهْدَاءِ ثَوَابِهَا لِحَضْرَةِ سَيِّدِ ٱلْوُجُودِ وَعَلَمِ ٱلشُّهُودِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَقُولُ بِإِمْدَادِكَ وَحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ مُسْتَعِينًا بِكَ.

Lalu baca:

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم

Langsung baca ayat al-Qur'an. Kecuali surat at-Taubah, setelah baca ta'awwudz langsung baca ayat, tidak baca Basmalah.

Sayyidi Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu anhu menganjurkan para fuqara (pengikut setia beliau) untuk memperbanyak membaca al-Qur'an:

إن أقل ما يجزئ المريد في طريقتنا أن يقرأ في كل يوم حزبين من القرآن

Minimal seorang penempuh jalan Allah dalam thoriqoh Tijaniyah membaca al-Qur'an dua hizb (satu juz) dalam sehari semalam."

Dari perkataan Sidi Syekh Ahmad Tijani radhiyallahu anhu di atas dapat kita ketahui dengan jelas tuduhan batil yang selama ini digemboskan oleh para musuh thoriqoh tijaniyah untuk membuliy pengikut thoriqoh tijaniyah dengan jargon ajaran sesat, kufur dan musyrik lantaran telah menghina dan merendahkan al-Qur'an dengan mengatakan: Thoriqoh Tijaniyah Thoriqoh sesat, karena: Siapa yang membaca sholawat Fatih lebih afdhol (utama) dari membaca al-Qur'an. Naudzu Billah...

Sayyidi Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu anhu tidak mengatakan bahwa sholawat Fatih itu wahyu kenabiaan atau hadits qudsiy. Di kitab-kitab thoriqoh manapun tidak ada ungkapan seperti itu. Apalagi bila dikatakan sholawat Fatih itu lebih utama dari al-Qur'an atau sama pangkatnya dengan al-Qur'an, sungguh benar-benar perkataan yang penuh dusta mutlaq sebuah fitnah beracun.

Yang Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu katakan adalah al-Qur'an kalamullah (firman Allah) seutama-utama dzikir bahkan perkataan siapapun." Pernyataan sholawat fatih lebih utama dari al-Qur'an, tidak akan pernah diucapkan atau terlintas di hati orang Islam yang paling goblok di dunia sampe akherat sekalipun.

Adapun ungkapan dalam kitab Jawahirul Maaniy:

«إنَّ المرَّة الواحدة مِنْ صلاة الفاتح تَعْدِلُ كُلَّ تسبيحٍ وَقَع في الكون، وكُلَّ ذِكْرٍ، وكُلَّ دعاءٍ كبيرٍ أو صغيرٍ، وتعدلُ تلاوةَ القرآن ستَّةَ آلافِ مرَّةٍ »

Satu kali membaca sholawat fatih seimbang dengan setiap bacaan tasbih, dzikir, doa yang ada di alam dan seimbang dengan pahala 6 ribu kali khatam al-Qur'an."

Kata-kata yang digunakan adalah seimbang bukan lebih afdhol (utama). Sehingga tidak kena fasal penistaan al_Qur'an. Bukankah kita banyak temukan pernyataan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang fadhilah (keutamaan amal shalih) di antaranya:

Hadits riwayat imam Tirmidziy

(من سبح الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن حج مائة حجة ومن حمد الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن حمل مائة فرس في سبيل الله أو قال غزا مائة غزوة ومن هلل الله مائة بالغداة ومائة بالعشي كان كمن اعتق مائة رقبة من ولد اسماعيل ومن كبر الله مائة بالغداة ومائة بالعشي لم يأتي أحد اكثر من مما أتى به الا من قال مثل ما قال أو زاد عليه ) قال الترمذي حديث حسن صحيح .

Siapa yang membaca Tasbih 100 kali di pagi dan sore hari pahalanya seimbang dengan orang yang melakukan haji 100 kali. Siaoa yang bertahmid 100 kali pagi dan sore bagaikan mendapat pahala berjihad di jalan Allah dengan membawa 100 kuda tangkas atau bernilai pahala 100 kali berperang. Siapa yang membaca tahlil 100 kali pagi sore seperti orang yang membebaskan 100 budak dari keturunan nabi Ismail. Siapa yang membaca takbir 100 kali pagi dan sore hari tidak ada seseorang melakukan ibadah sebanyak apapun yang pahalanya seimbang dengan apa yang ia lakukan dari bacaan dzikirnya. Imam Tirmidziy berkata; Hadist di atas Hasan dan Shohih.

Bacaan dzikir-dzikir (tasbih, tahmid, tahlil dan takbir) yang disebutkan bukan sama sekali bermaksud menggecilkan atau merendahkan ibadah umrah, haji, berjihad dan membebaskan budak. Tetapi hadits di atas sedang menjelaskan Fadhl Ilahiy (karunia Tuhan) yang sangat besar memberikan keutamaan kepada seseorang yang melakukan amal sederhana seimbang dengan amal ibadah yang luar biasa. Lagi-lagi bukan pernyataan lebih utama tetapi sekedar seimbang pahalanya.


Allah Taala berfirman dalam ayat al-Qur'an:

{ و الله يضاعف لمن يشاء }

Allah Taala melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang Ia kehendaki.

وإن تك حسنة يضاعفها ويؤت من لدنه أجراً عظيما .

Satu kebaikan dilipatgandakan Allah Taala dan Ia berikan kepada pelakunya pahala yang besar."

Adapun sanad Muttashil kepada Syamsul Faidhah Syekhul Islam Ibrahim an-Yas al-Kaulakhiy radhiyallahu anhu, alFaqir riwayatkan sebagai berikut;


الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة المحقق البحاثة فضيلة الاستاذ الدكتور السيد محمد الراضي كنون المغربي الادريسي الحسني عن العلامة المسند المحدث مفتي نيجيريا وبركتها السيد ابراهيم صالح الحسيني عن شيخ الاسلام الامام ابراهيم انياس الكولخي رضي الله عنه .


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 258.



Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi


@rizkialbatawi



18 komentar:

Unknown mengatakan...

نو يت.......afdhol dah

Chaerul riqih tijani mengatakan...

Mau tanya kyai kalau baca quran nya di hp gimana boleh tidak mohon penjelasannya makasih....

Chaerul riqih tijani mengatakan...

Mau tanya kyai kalau baca quran nya di hp gimana boleh tidak mohon penjelasannya makasih....

Yayasan Almuafah mengatakan...

Kalo soal baca Boleh aja.. adapun install alqur'an di hp masih ada khilafiyah walaupun boleh asal bisa jaga kehormatan al-qur'an dan adab-adanya

Yayasan Almuafah mengatakan...

Ane lg nyari niat nyari bini muda biar nambah afdhol yang mo poligami

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah.... Syukron katsiiron tuan guru!!!

Yayasan Almuafah mengatakan...

Jangan lupa kalo lg banyak rizki senengin mertua baliin kaenyg bagus buat sholat kalo mo kasih duit minimal gope dach

MOHAMAD SALEEM BIN ABDUL KADIR AL AHMADI AS SUFI mengatakan...

Mohon ijazah ya sidi

Yayasan Almuafah mengatakan...

Saya ijazahkan

MOHAMAD SALEEM BIN ABDUL KADIR AL AHMADI AS SUFI mengatakan...

Alhamdulillah.... Jazakallah kheir ya sidi....semoga Allah memberkati sidi dan keluarga

MOHAMAD SALEEM BIN ABDUL KADIR AL AHMADI AS SUFI mengatakan...

Qobiltu ijazah

Syaeful bahar mengatakan...

Mohon ijazahnya Ustadz

Syaeful bahar mengatakan...

Mohon ijazahnya Ustadz

Admin Blog Petilasan mengatakan...

قبلت اجازة جزاك الله

Gilang mengatakan...

Qobiltu syekh 🙏

uumuzain mengatakan...

Qobiltu syaich

Opan71 mengatakan...

بسم الله الرحمن الرحيم
قبلت الاجازة 🤲

Unknown mengatakan...

qobiltu