Benteng Serangan Gaib Santet & Sihir
oleh: H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا
صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق
وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق
الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم
Santet dan sihir merupakan gabungan ilmu syetan yang diblow up oleh kahin (dukun uka-uka) sedemikian rupa sehingga terbentuk energi yang ditransfer (serangan jarak jauh) melalui media dan prosesnya tak nampak oleh mata yang tujuannya bikin madharrat (sakit) bahkan kebinasaan kepada objek yang dituju.
Syekh Abdul Qodir al-Jilaniy atau sering jugs disebut al-Kilaniy (470-561 Hijriyah) radhiyallahu anhu menyebutkan; Di antara wiridan ayat-ayat al-Qur'an yang sangat ampuh menolak dan mengobati kiriman berupa santet, guna-guna, sihir, watek dan kejahatan zhohir dan batin dengan membaca 4 surat al-Qur'an; (Surat al-Alaq, Surat al-Qadr, surat az-Zalzalah dan Surat Quraisy).
Dengan kaifiat: ke empat surat tersebut dibaca sesuai tartibus suwar (urutan surat (al-Alaq, alqadr, azzalzalah kemudian quraisy) masing-masing satu kali. Dalam kondisi berwudhu, menghadap kiblat, khusu' dan khudhur (jangan sambil maen Handpone, bales sms, BBM, WhatsApp dan lain-lain).
Wirid Qur'aniy tersebut dibaca pagi dan sore. Disebutkan keutamaannya: Siapa saja membaca 4 surat tersebut di waktu pagi, Allah Taala akan berikan perlindungan dari santet, sihir dan kiriman ghaib dukun uka-uka serta bahaya dari kejahatan makhluq lainnya secara zhohir batin sampai sore. Siapa yang membacanya di sore hari, Allah Taala berikan penjagaan sampai pagi.
Syekh Abdul Qodir al-Jilaniy atau sering jugs disebut al-Kilaniy (470-561 Hijriyah) radhiyallahu anhu menyebutkan; Di antara wiridan ayat-ayat al-Qur'an yang sangat ampuh menolak dan mengobati kiriman berupa santet, guna-guna, sihir, watek dan kejahatan zhohir dan batin dengan membaca 4 surat al-Qur'an; (Surat al-Alaq, Surat al-Qadr, surat az-Zalzalah dan Surat Quraisy).
Dengan kaifiat: ke empat surat tersebut dibaca sesuai tartibus suwar (urutan surat (al-Alaq, alqadr, azzalzalah kemudian quraisy) masing-masing satu kali. Dalam kondisi berwudhu, menghadap kiblat, khusu' dan khudhur (jangan sambil maen Handpone, bales sms, BBM, WhatsApp dan lain-lain).
Wirid Qur'aniy tersebut dibaca pagi dan sore. Disebutkan keutamaannya: Siapa saja membaca 4 surat tersebut di waktu pagi, Allah Taala akan berikan perlindungan dari santet, sihir dan kiriman ghaib dukun uka-uka serta bahaya dari kejahatan makhluq lainnya secara zhohir batin sampai sore. Siapa yang membacanya di sore hari, Allah Taala berikan penjagaan sampai pagi.
بسم الله الرحمن
الرحيم
Dengan menyebut nama Allah yang maha
Pengasih Lagi maha Penyayang.
اقْرَأْ بِاسْمِ
رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ١
1. Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan,
خَلَقَ
الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ٢
2. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah.
اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ ٣
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah,
الَّذِي عَلَّمَ
بِالْقَلَمِ ٤
4. yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam[1589],
[1589] Maksudnya: Allah mengajar
manusia dengan perantaraan tulis baca.
عَلَّمَ الإنْسَانَ
مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥
5. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.
كَلا إِنَّ
الإنْسَانَ لَيَطْغَى ٦
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia
benar-benar melampaui batas,
أَنْ رَآهُ
اسْتَغْنَى ٧
7. karena Dia melihat dirinya serba
cukup.
إِنَّ إِلَى
رَبِّكَ الرُّجْعَى ٨
8. Sesungguhnya hanya kepada
Tuhanmulah kembali(mu).
أَرَأَيْتَ
الَّذِي يَنْهَى ٩
9. bagaimana pendapatmu tentang
orang yang melarang,
عَبْدًا إِذَا
صَلَّى ١٠
10. seorang hamba ketika mengerjakan
shalat[1590],
أَرَأَيْتَ إِنْ
كَانَ عَلَى الْهُدَى ١١
11. bagaimana pendapatmu jika orang
yang melarang itu berada di atas kebenaran,
أَوْ أَمَرَ
بِالتَّقْوَى ١٢
12. atau Dia menyuruh bertakwa
(kepada Allah)?
أَرَأَيْتَ إِنْ
كَذَّبَ وَتَوَلَّى ١٣
13. bagaimana pendapatmu jika orang
yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
أَلَمْ يَعْلَمْ
بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى ١٤
14. tidaklah Dia mengetahui bahwa
Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
كَلا لَئِنْ
لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ ١٥
15. ketahuilah, sungguh jika Dia
tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[1591],
نَاصِيَةٍ
كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ ١٦
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang
mendustakan lagi durhaka.
فَلْيَدْعُ
نَادِيَهُ ١٧
17. Maka Biarlah Dia memanggil
golongannya (untuk menolongnya),
سَنَدْعُ
الزَّبَانِيَةَ ١٨
18. kelak Kami akan memanggil
Malaikat Zabaniyah
كَلا لا
تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ١٩
19. sekali-kali jangan, janganlah
kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).
بسم الله الرحمن
الرحيم
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
(2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى
مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Dengan menyebut nama Allah yang maha
Pengasih Lagi maha Penyayang.
1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian
2. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian
2. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
بسم الله الرحمن
الرحيم
إِذَا
زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2)
وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4)
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا
لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
(7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
Dengan menyebut nama Allah yang maha
Pengasih Lagi maha Penyayang.
1. apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka[1596],
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
بسم الله الرحمن
الرحيم
لِإِيلَافِ
قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا
رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ
خَوْفٍ (4)
Dengan menyebut nama Allah yang maha
Pengasih Lagi maha Penyayang.
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas[1602].
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Sanad muttashil (bersambung) kepada
Imam Sayyidi Abdul Qodir al-Jilaniy Radhiyallahu Anhu, alFaqir riwayatkan
sebagai berikut:
الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي
عن العلامة المسند السيد ماجد بن حامد الشيحاوي الأعرجي الحسيني عن شيخه العلامة
محمد صالح بن عثمان جلال الدين ملايوي عن العلامة المحدث حسن محمد المشاط عن شيخه
العلامة عبد الله بن محمد غازي الهندي المكي عن شيخه العلامة الحبيب حسين بن السيد
محمد بن حسين بن عبد الله الحبشي العلوي عن والده عن شيخه السيد طاهر بن الحسين بن
طاهر عن السيد الامام عبد الرحمن بن علوي عن السيد عبد الرحمن بن عبد الله بلفقيه
عن والده عن العلامة احمد القشاشي عن الامام الشناوي عن الامام عبد الرحمن بن عبد القادر
بن عبد العزيز بن فهد العلوي عن عمه جار الله بن عبد العزيز عن الحافظ جلال الدين
السيوطي عن الامام جلال الدين الملقن عن شيخه ابي اسحاق التنوخي عن ابي العباس
الحجار عن الامام احمد بن يعقوب المارستاني عن سلطان الاولياء الامام القطب سيدي
عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه .
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2
halaman 258.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy M.A
Ikuti Kajian Islam:
instagram.com/rizkialbatawi
@rizkialbatawi
5 komentar:
ijin mengamalkan baginda..qobiltu (l.Rahadian-lombok)
ijin mengamalkan kyai...qobiltu (ian - Lombok)
Alhamdulillah qabiltu
Qobiltu ijazah ustadz
Qobiltu ijinmengamalkannya
Posting Komentar