Jangan Memelihara Ayam Kalau Tidak Punya Sanad (Musalsal Ayam Jago Putih)
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawi M.A
بسم
الله الرحمن الرحيم
حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل
يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر
الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله
بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما
بعد
Pertanyaan Wanhasani ahli bekam dari Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur:
Saya pernah mendengar tentang fadhilah memelihara ayam jago putih dapat menolak sihir dan kejahatan Jin. Pertanyaan saya apakah ada keterangan hadis yang menyatakan itu? dan bagaimana status hadis tersebut? Bagaimana kekuatannya untuk dijadikan argumen? Bila fadhilah tersebut bukan berdasarkan hadis apakah boleh kita meyakini keutamaan ayam jago dapat menolak santet dan guna-guna serta kejahatan setan?
Mengenai keutamaan memelihara ayam jago putih banyak disebutkan dalam hadis-hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di antaranya:
Pertama:
اتَّخِذُوا
الدِّيكَ الأبْيَضَ فإنَّ دَارا فِيهَا ديكٌ أبْيَضُ لَا يَقْرَبُهَا شَيْطانٌ
وَلَا ساحِرٌ وَلَا الدُّوَيْراتُ حَوْلَها
Peliharalah ayam jago yang berwarna putih, sesungguhnya rumah yang
di dalamny AYAM JAGO PUTIH, syetan dan tukang sihir tidak akan mampu
mendekatinya (dijauhkan dari kejahatan keduanya) begitu juga rumah-rumah yang
berada sekitarnya. (at-Thabarani dalam al-Mu'jam al-Ausat hadis no 667)
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam at-Thabarani dalam Mu’jamul Ausath
dari Anas Bin Malik Radhiyallahu anhu. Para ulama memberikan label palsu dengan
alasan jalur periwayatan sanadnya diriwayatkan oleh Muhammad Bin Mahash seorang
gembong pemalsu hadis.
Kedua:
الدِّيكُ يُؤذِنُ بالصَّلاةِ مَنِ اتَّخَذَ دِيكاً أبْيَضَ حُفِظَ
مِنْ ثَلاَثَةٍ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْطانٍ وَساحِرٍ وَكاهِنٍ
"Ayam jago selalu memberi tahu waktu shalat. Barangsiapa yang
memelihara ayam jago putih maka akan dijaga dari tiga perkara; yaitu dari setiap
setan (jin yang mengganggu), dari tukang sihir dari tukang ramal."
Hadis di atas diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab syuab
al-Iman dari Ibn Umar. Al-Suyuthi memberikan label dhaif pada hadis ini.
Ketiga:
الدِّيكُ الأْبْيَضُ صَدِيقِى، وَعَدُوُّ عَدُوِّ اللَّهِ، يَحْرُسُ
دَارَ صَاحِبِهِ وَسَبْعَ دُورٍ
"Ayam jago putih adalah sahabatku dan musuhnya musuh Allah
(setan), ia akan selalu menjaga rumah pemiliknya dan tujuh rumah di
sekitarnya."
Hadis di atas diriwayatkan oleh al-Baghawi dari Khalid Bin Ma’dan. Status
hadis ini mursal mengingat Khalid Bin Ma’dan adalah seorang tabiin. Adapun jalur
periwayatan yang disebutkan oleh Imam Ibn Qutaibah dalam kitab Uyunul Akhbar secara
maushul yaitu Khalid Bin Ma’dan meriwayatkan dari seorang shababat di kalangan
anshar dari Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam.
Keempat:
الدِّيكُ
الأبْيَضُ الأفْرَقُ حَبيبى، وَحَبيبُ حَبيبى، جبْريلُ يَحْرُس بَيتَهُ وَستَّةَ
عَشَرَ بَيْتًا منْ جيرَانه: أرْبَعَةٌ عَن اليَمين، وَأرْبَعَةٌ عَنِ الشِّمَالِ،
وَأرْبَعَةٌ مِن قُدَّامٍ، وَأرْبَعَةٌ مِن خَلْف
Ayam jago putih yang berjengger adalah kekasihku dan kekasihnya
kekasihku yaitu Jibril, ia menjaga rumah pemiliknya dan 16 rumah tetangganya,
empat rumah ke kanan, empat rumah ke utara, empat rumah ke depan dan empat
rumah ke belakang.
Hadis ini riwayat al-Uqaili dan Abu as-Syaikh dalam kitab
al-Azhamah dari anas Bin malik. Ibn al-Jauzi dalam al-Maudhuat dan as-Suyuthi dalam
nukat al-Badiat memberikan vonis hadis ini palsu.
Imam as-Suyuthi mengumpulkan hadis-hadis terkait keutamaan
memelihara ayam jago putih dalam sebuah kitab berjudul al-Wadik fi fadh ad-Dik. Bahkan Imam Abu Nuaim sudah terlebih dahulu mengumpulkannya dalam kitab Fadhlud Dik.
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menegaskan:
وبالجملة
فكل أحاديث الديك كذب إلا حديثًا واحدًا
Kesimpulannya, seluruh hadis yang membicarakan tema ayam jago putih
adalah kebohongan kecuali satu hadis saja.
Imam Muhammad Ya'qub Fairu Abadi (wafat 817 Hijriyah) dalam kitab as-Sifrus Saadah menyebutkan:
لم
يثبت في فضائل الديك الأبيض شيء، والحديث المسلسل المشهور فيه: الديك الأبيض صديقي
باطل, وموضوع.
Hadis-hadis yang menjelaskan keutamaan ayam jago putih tidak ada
yang valid dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Hadis musalsal ayam
jago putih yang menyebutkan ayam jago putih adalah temanku itu batil dan hadis
made in alias odong-odong.
Satu-satunya Hadis shahih tentang keutamaan Ayam :
عن أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ،
فَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ
نَهِيقَ الْحِمَارِ، فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى
شَيْطَانًا
Abu Hurairah menuturkan : “Nabi bersabda : “Jika kalian mendengar suara ayam
berkokok, maka mohonlah sesuatu kepada Allah karena ia sedang melihat malaikat.
Dan jika kalian mendengar suara keledai meringkik, maka mohonlah perlindungan
Allah dari gangguan setan, karena ia sedang melihat setan.” .” (Shahih
al-Bukhari).
Meskipun dari jalur periwayatannya bermasalah sebagian ulama
mendhaifkan dan sebagian lain memberikan label palsu tetapi banyak para ulama dan
orang shalih yang suka mengamalkan hadis keutamaan ayam jago putih. Paling
tidak ada dua faktor yang menyebabkan mereka mengamalkannya meskipun jalur
periwayatannya terjerat pasal berlapis karena para periwayatnya masuk dalam daftar list buku hitam. Pertama, bahwa adanya satu hadis shahih
mengenai keutamaan ayam jago seolah-olah menaungi dan memayungi riwayat-riwayat
yang bermasalah. Kedua, hadis-hadis palsu yang diriwayatkan oleh para mafia
hadis harus ditajribah (diuji coba) apakah ada manfaat atau tidak? Bila ada manfaatnya, maka diamalkan. jika tidak, akan dianggurkan. Ternyata untuk yang alasan kedua ini,
para ulama dan shalihin telah membuktikan manfaat yang zhahir dari memelihara
ayam jago berwarna putih dan berjengger pula. Sebut saja nama ulama besar yakni
Ibnu al-Jauzi seorang kritikus hadis yang paling ditakuti, beliau menyebutkan
keutamaan ayam jago putih bahwa dikisahkan ada Jin yang kepincut (naksir) dengan seorang
gadis cantik dan di rumah si gadis itu ada ayam jago putih. Setiap kali Jin
tersebut ingin masuk ke rumah sang gadis ia terhalang dan bahkan ia lari terbirit-birit
sewaktu mendengar ayam jago berkukuruyuk. Jin itu mencari siasat agar ayam jago tersebut tidak ada di rumah sang gadis. Akhirnya ia bertemu dengan
syetan yang disuruh nyamar jadi manusia, ia pun berkata, “tolong aku, hendaknya
kau beli ayam yang ada di rumah itu setelah kau beli bawa ayam itu ke tempat
jauh agar aku bisa masuk menggagahi gadis di rumah itu. Akhirnya syetan itu pun mendatangi rumah yang dimaksud dan ternyata bapak sang gadis sebagai pemilik ayam tidak mau menjual ayamnya kecuali dengan harga yang mahal. Singkat
cerita, Transaksi dilakukan di depan rumah dengan bapak sang gadis, syetan itu menyanggupi harganya ketika ijab qabul selesai, syetan yang
nyamar itu melihat ayam yang sudah ia beli saat melihatnya ia langsung berteriak
waduh waduh waduh … cekik ayam itu, cekik ayam itu sang pemilik ayam itupun
mencekiknya hingga ayam itu celeng dan karena kurang puas pemilik ayam
itu mengambil batu hingga ia memukul kepala ayam hingga mati. Setelah ayam jago
putih mati, tiba-tiba gadis yang ada di dalam rumah tersebut kesurupan akibat
serangan jin yang sudah masuk ke dalam rumah karena sudah tidak di jaga sang ayam
jago putih. Kisah ini juga disebutkan oleh Imam abul Qasim Ali bin Ahmad Bin
Abdul Quddus al-Kufi dalam kitab al-Fawaid. Adapun Ibnu al-Jauzi mengutip dalam
kitabnya al-Arais.”
Inilah alasan mengapa para ulama dan orang shalih hobi miara ayam
jago putih kendati otentisitas hadis tentang keutamaan ayam jago putih
diperkarakan di kalangan ahli hadis. Al-Faqir sendiri ingin sekali memilihara
ayam jago putih yang berjengger apalagi yang jengger lebar mengingat sewaktu al-faqir mengaji di rumah Mu’allim KH Muhammad Syafii Hadzami rahimahullah terlihat beliau juga melihara ayam
jago. Hanya saja, masalah tempat yang jadi pertimbangan karena rumah
al-Faqir agak sempit sudah kepake buat naro barang matrial semen, pasir, asbes
dan batu bata."
Imam as-Suyuthi juga menyebutkan kronologi Allah Taala ciptakan ayam jantan berwarna putih dalam kitab Bada’iuz
Zuhur halaman 43:
يروى أن آدم عليه
السلام شكا الى الله تعالى فقال يا رب لا أعلم أوقات العبادة فأنزل الله اليه ديكا
من الجنة على قدر الثور العظيم وهو أبيض اللون فكان اذا سمع الديك تسبيح الملائكة
في السماء يسبح في الارض فيعلم آدم من ذلك أوقات العبادة
Diriwayatkan sesungguhnya Nabi Adam alaihis salam mengadu kepada
Allah Taala, “Ya Tuhanku, aku tak mengetahui kapan datangnya waktu untuk
beribadah? Maka Allah menurunkan ayam jago berwarna putih dari surga sebesar
sapi super. Apabila ayam itu mendengar tasbih para malaikat di langit, maka ia
akan bertasbih di bumi. Dari sejak itu Nabi Adam dapat mengetahui waktu-waktu
ibadah.”
Adapun sanad musalsal Ayam Jago putih, al-Faqir riwayatkan sebagi
berikut:
الحاج
رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة المعمر السيد أحمد بن أبي بكر الحبشي عن
الشيخ عمر حمدان المحرسي عن الشيخ احمد بن عبد الرافع الطهطاوي عن الشيخ احمد بن
محمد البهى الطنطاوي عن الحافظ مرتضى الزبيدي عن الشيخ خليل المرادي الدمشقي عن
الشيخ احمد بن ابراهيم الرسمي الكريدي عن الشيخ احمد بن محمد المنيني عن ابيه عن الحافظ
محمد بن علاء الدين البابلي عن الشيخ احمد بن محمد بن محمد ابي العافية الشهير
بابن القاضي المغربي عن الشمس محمد بن احمد الرملي والامام القرافي والعلقمي
والغيطي جميعهم عن الحافظ جلال الدين السيوطي عن الامام الحافط ابن حجر العسقلاني
عن فاطمة بنت المنجا عن سليمان بن حمزة عن الضياء عن ابي جعفر الصيدلاني عن ابي
علي الحداد عن الحافظ ابي نعيم الاصفهاني عن الامام الحافظ ابي القاسم سليمان بن
احمد بن ايوب اللخمي الطبراني رحمه الله تعالى قال: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ قَالَ:
نا مُعَلَّلٌ قَالَ: نا مُحَمَّدُ بْنُ مِحْصَنٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي
عَبْلَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اتَّخِذُوا الدِّيكَ الْأَبْيَضَ، فَإِنَّ دَارًا فِيهَا
دِيكٌ أَبْيَضُ لَا يَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ، وَلَا سَاحِرٌ، وَلَا الدُّوَيرَاتُ
حَوْلَهَا»
Apabila satu saat, pemilik ayam jago putih bosen pengen menukarnya dengan ayam yang baru atau kondisi ayam yang ia pelihara sudah tua, ketahuilah janganlah ia sembelih dan juga jangan ia makan ayam putih tersebut hendaknya berikan ayam tersebut kepada orang lain.. Ayam jago itu sudah berjasa kepada pemiliknya dengan meraih keutamaannya maka secara adab pemilik yang sudah merasakan jasa ayam itu jangan memotong dan memakannya. Jangan sampai kena semboyan "Kacang polong gandasturi, udah ditolong kaga tau diri."
Ada sebuah riwayat mengatakan dari ahli hikmah:
أن الرجل إذا ذبح الديك
الأبيض الأفرق، لم يزل ينكب في أهله وماله.
Seorang lelaki yang menyembelih ayam jago putih dan berjengger maka
ia senantiasa akan dapat kesulitan dalam urusan keluarga dan finansial
(materi).
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy
jilid 2 halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy M.A
Ikuti Kajian Islam:
instagram.com/rizkialbatawi
@rizkialbatawi
https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi
********* ********
********
يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى،
أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل
نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ
سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا
غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا،
وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910
فَأَكْرِمِ
اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ
مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ
كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ
جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ
بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ
لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ
أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا