Pertolongan Allah Kepada Orang Beriman
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح
الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك
القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار
مقامه العظيم.
أما بعد:
Pertanyaan Saudara Chaerul Riqi at-Tijaniy:
Saya pernah mendengar kisah sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam, yang pernah membunuh penggede di kalangan kafir Quraisy berserta
kedua anaknya sehingga salah satu pembesar orang kafir bersumpah akan minum darah
beliau dari tempurung kepalanya. Akhirnya mereka membuat saembara siapa yang
dapat membawa kepala pembunuh tersebut akan dihadiahkan 100 onta. Ketika beliau
tertangkap, dan ingin dieksekusi maka Allah mengirimkan sekelompok lebah mengerubuti
tubuhnya, sehingga kafir Quraisy tidak bisa memenggal kepalanya, mereka
berharap akan bisa melakukan malam atau esok harinya setelah lebah-lebah itu
menyingkir. Tetapi malam harinya Allah mengirimkan hujan deras yang menimbulkan
banjir, sehingga jasadnya hanyut terbawa dan tidak bisa ditemukan oleh
orang-orang kafir tersebut. Doa sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya:
اللهم إني حميت دينك أول النهار فاحم لي لحمي آخره
"Ya Allah ya Tuhanku... Sesungguhnya aku seharian telah
menjaga agama-Mu, maka jagalah jasadku ini".
Pertanyaan saya siapakah nama sahabat Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam tersebut, dan pristiwa itu terjadi pada perang apa?
JAWABAN:
Tokoh tersebut bernama Ashim Bin Stabit al-Anshariy radhiyallahu
anhu. Tragedi itu terjadi pada perang Raji', karena terjadi di daerah Raji',
kawasan mata air milik Suku Hudzail, di antara Makkah dan Thaif. Terjadi pada tahun 4 Hijriyah bertepatan dengan tahun 625 Masehi.
Imam al-Bukhariy menyebutkan peristiwa tersebut dalam Shahihnya:
3045 - حَدَّثَنَا أَبُو
اليَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرُو
بْنُ أَبِي سُفْيَانَ بْنِ أَسِيدِ بْنِ جَارِيَةَ الثَّقَفِيُّ، وَهُوَ حَلِيفٌ
لِبَنِي زُهْرَةَ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: «بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشَرَةَ رَهْطٍ سَرِيَّةً عَيْنًا، وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ عَاصِمَ
بْنَ ثَابِتٍ الأَنْصَارِيَّ جَدَّ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ»،
فَانْطَلَقُوا حَتَّى إِذَا كَانُوا بِالهَدَأَةِ، وَهُوَ بَيْنَ عُسْفَانَ
وَمَكَّةَ، ذُكِرُوا لِحَيٍّ مِنْ هُذَيْلٍ، يُقَالُ لَهُمْ بَنُو لَحْيَانَ،
فَنَفَرُوا لَهُمْ قَرِيبًا مِنْ مِائَتَيْ رَجُلٍ كُلُّهُمْ رَامٍ، فَاقْتَصُّوا
آثَارَهُمْ حَتَّى وَجَدُوا مَأْكَلَهُمْ تَمْرًا تَزَوَّدُوهُ مِنَ المَدِينَةِ،
فَقَالُوا: هَذَا تَمْرُ يَثْرِبَ فَاقْتَصُّوا آثَارَهُمْ، فَلَمَّا رَآهُمْ
عَاصِمٌ وَأَصْحَابُهُ لَجَئُوا إِلَى فَدْفَدٍ وَأَحَاطَ بِهِمُ القَوْمُ،
فَقَالُوا لَهُمْ: انْزِلُوا وَأَعْطُونَا بِأَيْدِيكُمْ وَلَكُمُ العَهْدُ
وَالمِيثَاقُ، وَلاَ نَقْتُلُ مِنْكُمْ أَحَدًا، قَالَ عَاصِمُ بْنُ ثَابِتٍ
أَمِيرُ السَّرِيَّةِ: أَمَّا أَنَا فَوَاللَّهِ لاَ أَنْزِلُ اليَوْمَ فِي
ذِمَّةِ كَافِرٍ، اللَّهُمَّ أَخْبِرْ عَنَّا نَبِيَّكَ، فَرَمَوْهُمْ بِالنَّبْلِ
فَقَتَلُوا عَاصِمًا فِي سَبْعَةٍ، فَنَزَلَ إِلَيْهِمْ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ
بِالعَهْدِ وَالمِيثَاقِ، مِنْهُمْ خُبَيْبٌ الأَنْصَارِيُّ، وَابْنُ دَثِنَةَ،
وَرَجُلٌ آخَرُ، فَلَمَّا اسْتَمْكَنُوا مِنْهُمْ أَطْلَقُوا أَوْتَارَ
قِسِيِّهِمْ فَأَوْثَقُوهُمْ، فَقَالَ الرَّجُلُ الثَّالِثُ: هَذَا أَوَّلُ
الغَدْرِ، وَاللَّهِ لاَ أَصْحَبُكُمْ إِنَّ لِي فِي هَؤُلاَءِ لَأُسْوَةً يُرِيدُ
القَتْلَى، فَجَرَّرُوهُ وَعَالَجُوهُ عَلَى أَنْ يَصْحَبَهُمْ فَأَبَى
فَقَتَلُوهُ، فَانْطَلَقُوا بِخُبَيْبٍ، وَابْنِ دَثِنَةَ حَتَّى بَاعُوهُمَا
بِمَكَّةَ بَعْدَ وَقْعَةِ بَدْرٍ، فَابْتَاعَ خُبَيْبًا بَنُو الحَارِثِ بْنِ
عَامِرِ بْنِ نَوْفَلِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ، وَكَانَ خُبَيْبٌ هُوَ قَتَلَ
الحَارِثَ بْنَ عَامِرٍ يَوْمَ بَدْرٍ، فَلَبِثَ خُبَيْبٌ عِنْدَهُمْ أَسِيرًا،
فَأَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عِيَاضٍ، أَنَّ بِنْتَ الحَارِثِ أَخْبَرَتْهُ:
أَنَّهُمْ حِينَ اجْتَمَعُوا اسْتَعَارَ مِنْهَا مُوسَى يَسْتَحِدُّ بِهَا،
فَأَعَارَتْهُ، فَأَخَذَ ابْنًا لِي وَأَنَا غَافِلَةٌ حِينَ أَتَاهُ قَالَتْ:
فَوَجَدْتُهُ مُجْلِسَهُ عَلَى فَخِذِهِ وَالمُوسَى بِيَدِهِ، فَفَزِعْتُ فَزْعَةً
عَرَفَهَا خُبَيْبٌ فِي وَجْهِي، فَقَالَ: تَخْشَيْنَ أَنْ أَقْتُلَهُ؟ مَا كُنْتُ
لِأَفْعَلَ ذَلِكَ، وَاللَّهِ مَا رَأَيْتُ أَسِيرًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ خُبَيْبٍ،
وَاللَّهِ لَقَدْ وَجَدْتُهُ يَوْمًا يَأْكُلُ مِنْ قِطْفِ عِنَبٍ فِي يَدِهِ،
وَإِنَّهُ لَمُوثَقٌ فِي الحَدِيدِ، وَمَا بِمَكَّةَ مِنْ ثَمَرٍ، وَكَانَتْ
تَقُولُ: إِنَّهُ لَرِزْقٌ مِنَ اللَّهِ رَزَقَهُ خُبَيْبًا، فَلَمَّا خَرَجُوا
مِنَ الحَرَمِ لِيَقْتُلُوهُ فِي الحِلِّ، قَالَ لَهُمْ خُبَيْبٌ: ذَرُونِي
أَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، فَتَرَكُوهُ، فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: لَوْلاَ
أَنْ تَظُنُّوا أَنَّ مَا بِي جَزَعٌ لَطَوَّلْتُهَا، اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ
عَدَدًا،
[البحر الطويل]
مَا أُبَالِي حِينَ أُقْتَلُ مُسْلِمًا ...
عَلَى أَيِّ شِقٍّ كَانَ لِلَّهِ مَصْرَعِي
وَذَلِكَ فِي ذَاتِ الإِلَهِ وَإِنْ يَشَأْ ...
يُبَارِكْ عَلَى أَوْصَالِ شِلْوٍ مُمَزَّعِ
فَقَتَلَهُ ابْنُ الحَارِثِ فَكَانَ خُبَيْبٌ هُوَ سَنَّ
الرَّكْعَتَيْنِ لِكُلِّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ قُتِلَ صَبْرًا، فَاسْتَجَابَ اللَّهُ
لِعَاصِمِ بْنِ ثَابِتٍ يَوْمَ أُصِيبَ، «فَأَخْبَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصْحَابَهُ خَبَرَهُمْ، وَمَا أُصِيبُوا، وَبَعَثَ نَاسٌ مِنْ
كُفَّارِ قُرَيْشٍ إِلَى عَاصِمٍ حِينَ حُدِّثُوا أَنَّهُ قُتِلَ، لِيُؤْتَوْا
بِشَيْءٍ مِنْهُ يُعْرَفُ، وَكَانَ قَدْ قَتَلَ رَجُلًا مِنْ عُظَمَائِهِمْ يَوْمَ
بَدْرٍ، فَبُعِثَ عَلَى عَاصِمٍ مِثْلُ الظُّلَّةِ مِنَ الدَّبْرِ، فَحَمَتْهُ
مِنْ رَسُولِهِمْ، فَلَمْ يَقْدِرُوا عَلَى أَنْ يَقْطَعَ مِنْ لَحْمِهِ شَيْئًا»
Artinya: “Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan
kepadaku 'Amru bin Abi Sufyan bin Asid bin Jariyah Ats Tsaqofiy, dia adalah
sekutu Bani Zuhroh dan dia termasuk diantara shohabat Abu Hurairah, bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam
mengutus ekspedisi militer dengan jumlah sepuluh orang sebagai mata-mata dan
Beliau angkat 'Ashim bin Tsabit Al Anshoriy, kakek dari 'Ashim bin 'Umar bin Al
Khoththob sebagai pemimpin pasukan tersebut. Mereka berangkat hingga ketika
sampai di Al Hada', suatu tempat antara 'Ushfan dan Makkah, keberadaan mereka
diceritakan kepada penduduk dari suku Hudzail yang biasa disebut dengan Banu
Lahyan. Maka suku ini mengerahkan hampir dua Ratus orang yang kesemuanya ahli
memanah. Mereka pun mencari jejak keberadaan anggota ekspedisi militer
muslimin. Ketika melihat mereka, 'Ashim dan pasukannya bersembunyi di balik
bukit kecil (fad-fad). Namun suku itu langsung mengepung mereka dan berseru:
"Turun dan serahkanlah kepada kami apa yang ada ditangan kalian. Bagi
kalian ada jaminan dan perjanjian agar kami tidak membunuh seorangpun dari
kalian". 'Ashim bin Tsabit, sebagai pemimpin ekspedisi militer itu
berkata: "Adapun aku, demi Allah, tidak akan mau turun dengan jaminan
orang kafir. Ya Allah, beritahukanlah keadaan kami kepada Nabi-Mu". Maka
suku itu menyerang mereka dengan anak panah hingga mereka dapat membunuh 'Ashim
beserta tujuh orang anak buahnya. Akhirnya tiga orang anggota ekspedisi yang
masih hidup turun dengan menyetujui jaminan dan perjanjian. Diantara mereka ada
Khubaib Al Anshoriy dan Ibnu Datsinah serta seorang lagi. (Setelah ketiganya
turun) mereka menangkapnya dan melepas tali busur panah mereka untuk mengikat
ketiganya. Orang ketiga berkata: "Ini merupakan awal pengkhiyanatan. Demi
Allah, aku tidak akan mengikuti kalian. Sungguh mereka bagiku sebagai
teladan". Yang dia maksud adalah shohabat mereka yang sudah terbunuh. Maka
mereka menyeretnya dan memaksanya agar mengikuti mereka namun dia menolaknya
hingga akhirnya mereka membunuhnya. Kemudian mereka berangkat dengan membawa
Khubaib dan Ibnu Datsinah hingga akhirnya mereka menjual keduanya di Makkah
sesudah peristiwa perang Badar. Khubaib dibeli oleh Banu Al Harits bin 'Amir
bin Nawfal bin 'Abdu Manaf. Sebelumnya Khubaib adalah orang yang telah membunuh
Al Harits bin 'Amir saat perang Badar. Maka jadilah Khubaib di tangan mereka
sebagai tawanan. 'Ubaidullah bin 'Iyadl mengabarkan kepadaku bahwa putri dari
Al Harits (Zainab) mengabarkan kepadanya bahwa, ketika mereka bersepakat (untuk
membunuh Khubaib), Khubaib meminjam (kepada Zainab) sebilah pisau cukur untuk
mencukur bulu kemaluannya maka dia meminjamkannya. Kemudian Khubaib mengambil
anakku saat aku lengah, itu karena anakku menghampirinya. (Zainab) berkata:
"Aku dapati anakku sedang dipangku olehnya sedangkan dia (Khubaib) sambil
memegang pisau cukur. Aku sungguh terperanjat seketika itu". Khubaib mengetahui
keterperanjatanku pada wajahku, maka dia berkata: "Kamu khawatir bila aku
akan membunuhnya?. Sungguh aku tidak akan melakukannya". (Zainab berkata);
Sungguh demi Allah, belum pernah aku melihat ada seorang tawanan sebaik
Khubaib. Demi Allah, aku pernah mendapatkan dia pada suatu hari sedang memakan
buah anggur di tangannya padahal tangannya sedang dibelenggu dengan besi dan
juga di Makkah saat itu bukan musimnya buah-buahan". Dia berkata:
"Sungguh itu merupakan rezeki dari Allah yang Dia berikan kepada
Khubaib". Ketika mereka hendak keluar dari tanah Harom untuk membunuh
Khubaib di daerah halal, Khubaib berkata kepada mereka: "Biarkanlah aku
untuk melaksanakan sholat dua roka'at". Maka mereka mempersilakanhya. Maka
Khubaib sholat dua Raka'at kemudian berkata: "Seandainya bukan karena
kalian akan mengira aku takut tentu aku akan memanjangkan sholatku ini. Ya
Allah, binasakanlah mereka semuanya". (Kemduaian dia bersya'ir);
"Aku tidak peduli selagi aku dibunuh sebagai muslim # Dibagian
tubuh manakah diriku terbunuh jalan Allah".
"Semuanya itu pastilah ada balasan disisi AIlah # jika Dia
berkendak, Dia memberkahi pada daging tercabik-cabik".
Akhirnya Ibnu Al Harits membunuhnya. Dan Khubaib adalah orang
pertama yang mencontohkan sholat dua roka'at bagi setiap muslim yang akan
dibunuh sebagai wujud keshabaran. Dan Allah mengabulkan do'a 'Ashim bin Tsabit
pada saat dia dibunuh. Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengabarkan kepada
para shohabat Beliau tentang berita mereka dan musibah yang mereka alami. (Saat
kematian 'Ashim) orang-orang kafir Quraisy mengirim orang mendatangi 'Ashim dan
mengabarkan bahwa dia telah dibunuh agar mereka datang mengambil sesuatu dari
bagian jasad 'Ashim agar mereka dapat mengenalinya. Sebelumnya 'Ashim memang
telah membunuh seorang dari pembesar mereka saat perang Badar. (Ketika mereka
hendak membalaskan dendam kepada 'Ashim), Allah mengirim kepada 'Ashim pasukan
lebah yang melindunginya dari para utusan kafir Quroisy sehingga mereka tidak
mampu untuk mengambil secuilpun daging dari jasad 'Ashim.
Syarh mufradat Shahih al-Bukhariy dari Syekh Mushthafa al-Bugha:
(رهط) جماعة من الرجال ما دون العشرة وقيل ما دون الأربعين. (سرية)
قطعة من الجيش يبلغ أقصاها أربعمائة تبعث إلى العدو وهذه السرية تسمى سرية الرجيع
وكانت في صفر سنة أربع من الهجرة والرجيع اسم لماء بين مكة وعسفان. (عينا) جاسوسا
يستطلع أخبار العدو. (بالهدأة) اسم موضع. (فاقتصوا آثارهم) اتبعوها. (فدفد) موضع
مرتفع أو مكان مشرف. (أعطونا بأيديكم) استسلموا لنا. (لكم العهد والميثاق) لكم منا
الذمة أن لا نغدر بكم. (في سبعة) في جملة سبعة. (رجل آخر) هو عبد الله ابن طارق
البلوي. (قسيهم) جمع قوس وهو ما يرمى عنه بالنبل. (فابتاع) اشترى. (موسى) سكينا
صغيرة من حديد. (يستحد) من الاستحداد وهو حلق شعر العانة وهي ما ينبت حول الفرج.
(فزعة) خوفة. (عرفها) رأى أثرها. (قطف) عنقود. (لموثق) لمربوط في الحديد. (ذروني)
اتركوني. (الحل) خارج الحرم. (ما بي) صلاتي واستمهالي. (جزع) خوف وضجر وهو ضد
الصبر. (أحصهم عددا) استأصلهم بالهلاك ولا تبق منهم أحدا. (مصرعي) موتي وهلاكي.
(أوصال) جمع وصل وهو المفصل أو مجتمع العظام. (شلو) عضو أو قطعة من اللحم. (ممزع)
مقطع. (مثل الظلة) السحابة المظلة. (الدبر) ذكور النحل أو الزنابير واحدة دبرة]
Dikutip ulang dari kitab
ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy
jilid 2 halaman 28.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
اللَّهُــــــــــــــمَّ
صَلِّ عَلَى سيِّــــــــدِنَا محمدٍ الفاتِـــــــــحِ لِمَا
أُغْلِــــــــــــــقَ والخَـاتِــــــــــــــــمِ لِمَا سَبَــــــــــقَ،
نَاصِـــــــــرِ الحَقِّ بالحـــــــــــــــــقِّ، والهـــــــــــــــــادِي
إلى صِرَاطِـــــــــكَ الْمُسْتَقِيـــــــــــــــــــمِ، وَعَلَى آلِهِ
حـــــــــقَّ قَدْرِهِ ومِقْــــــــــــدَارِهِ العَظِيــــــــــــــمِ.
صَلاةً
نَنَالُ بِهَا الْقَصْدَ وَالْمَطْلُوب* تُحَطُّ بِهَا الْخَطَايَا وَتُمْحَى
الذُّنُوب* تُصَفِّي النُّفُوسَ وَتَسْتُرُ الْعُيُوب*
وَيَدُومُ الرِّضَا وَيُغْفَرُ كُلُّ حُوب* صَلاةً لاحد لَهَا
مِنْ شَمَالٍ أَوْ جَنُوب* وَاجْعَلْنَا بِهَا رَبَّنَا دَوْمًا إِلَيْكَ نَؤُب*
وَنَهْتَدِي وَنَتُوب* فَاللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ مَاتَوَالَى سُكُونٌ
أَوْهُبُوب* وَشُرُوقٌ أَوْغُرُوب* عَدَدَ الذَّرَّاتِ وَالْحُبُوب*
صَلاةً
تَدْفَعُ بِهَا عَنَّا مَسَّ اللُّغُوب* وَكَيْدَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ
وَالْحُرُوب* صَلاةً عَدَدَ كُلِّ سَالِمٍ وَمَثقُوبْ* تُنَفِّسُ عَنْ كُلِّ
مَكْرُوب* وَتُبْعِدُ عَنَّا الأَذَى وَالسُّقْمَ وَالشُّحُوب*
وَتُقَرِّبُنَا إِلَى كُلِّ عَمَلٍ مَرْغُوب* صَلِّ عَلَيْهِ
رَبَّنَا عَدَدَ مَافِي عِلْمِ رَبِّنَا مِنِ اسْتِحَالَةٍ وَجَوَازٍ وَوُجُوب*
وَوَفِّقْنَا بِهَا لِكُلِّ خَيْرٍ مُسْتَحَبٍّ وَمَنْدُوب* وَأَحِلَّنَا دَارَ
الْمُقَامَةِ لا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوب*
(لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّـهِ كَاشِفَةٌ)
اللَّهـُمَّ
بِـحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الشَّرِيفَةِ وَمَا بِـهَا مِنْ أَسْرَارٍ أَنْ تَكْشِفَ
ضُرَّنَا وَتَصْرِفَ عَنَّا كَيْدَ مَنْ كَادَنَا وَشَرَّ مَنْ أَرَادَ بِنَا
شَرَّاً وَرُدَّ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاَشْغِلْهُ عَنَّا بِشَاغِلٍ لَا
يَسْتَطِيعُ رَدَّهُ يَا اللَّـه .
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat
Jakarta Timur 13910
13 komentar:
Subhanalloh....
Subhanalloh....
"Ashim bin tsabit alanshori"sejarah adalah bukti bahwa pengetahuan yg terdahulu adalah sejarah
Sejarah akan terulang
Wal hamdulillah
Ternyata kisah ini sebagai contoh bahwa islam dari jaman sahabat udah di serang dan akhir nya ALLAH akan tunjukan kebenaran yg hakiki
Semoga negara kita indonesia bisa mempelajari tentang hal ini agar selamat dari kaum kafir yg mau merusak negara ini.
aamiin ...
زادكم الله فتحاوحرصا في الدين
Takbir.takbir.takbir
Muslimin....
.
Hidup penuh pengorbanan dijalan Allah
Begitulah adanya
الله اكبر
Subhanallah...semoga kita semua termasuk orang2 yg menjaga agama Allah dan insya Allah juga menjaga kita dari bala dan musibah serta api neraka...aamiin yaa robbal aalamiin
mudahan di beri keteguhan iman seperti mereka..
Posting Komentar