Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام
الأنبيا
صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم
ما قد سبق
وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي
لكل الخلق
الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر
قدره العظيم
Pertanyaan Saudara Afwillah at-Tijaniy dari Sukapura Jakarta Utara:
Waktu menghadiri taklim malam senen di Majlis al-Muafah taqrir
kitab Anwar al-Masalik karya Syekh Muhammad az-Zuhri al-Ghamrawiy as-Syafiiy,
saya mendengar penjelasan baginda tentang dua macam Qunut. Pertama Qunut
Ratibah dan kedua Qunut Nazilah.
1. 1. Qunut
Ratibah terbagi dua:
·
Qunut
pada saat bangun dari Ruku’ (I’tidal) rakaat terakhir shalat Subuh.
·
Qunut
pada shalat Witir pertengahan bulan Ramadhan.
2. 2. Qunut
Nazilah disyariatkan ketika terjadi
musibah besar, dan hanya boleh dilakukan pada shalat wajib yang lima di saat
melakukan Itidal rakaat terakhir.
Pertanyaan saya adalah: kapan waktu memulai Qunut witir di pertengahan bulan Ramadhan. Apakah malam 15 atau malam 16? Tolong sebutkan
referensinya?
JAWABAN:
Hukum melakukan Qunut Ratibah adalah Sunnah. Dalam mazhab Imam
as-Syafiiy tergolong Sunnah Ab’adh artinya bila ditinggal karena lupa atau
sengaja, maka disunnahkan melakukan sujud sahwi (dua kali sujud) sebelum salam.
Mengenai kesunnahan Qunut Ratibah shalawat witir pertengahan bulan Ramadhan
berdasarkan hadis-hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di antaranya:
عَنْ مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ سِيرِينَ، عَنْ
بَعْضِ أَصْحَابِهِ " أَنَّ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ أَمَّهُمْ، يَعْنِي فِي
رَمَضَانَ، وَكَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Dari Muhammad bin Sirin, dari
sebagian sahabatnya, bahwa Ubay bin Ka’ab mengimami mereka, yakni pada bulan
Ramadhan, ia berqunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan” (Abu Daud dalam
Sunannya hadist no: 1428 dan al-Baihaqiy kitab Sunan al-Kubra hadist no: 4299)
عَنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ " أَنَّهُ " كَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ
رَمَضَانَ
“Dari Al-Harits, dari ‘Ali
radliyallahu ‘anh, bahwa ia berqunut pada pertengahan terakhir dari bulan
Ramadhan” (al-Baihaqiy kitab Sunan al-Kubra hadist no: 4301).
عَنْ
نَافِعٍ " أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ لَا يَقْنُتُ فِي الْوِتْرِ إِلَّا فِي
النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ "
“Dari Nafi’ : Bahwa Ibnu
‘Umat tidak berqunut didalam shalat witir, kecuali pada pertengahan dari bulan
Ramadhan. )al-Baihaqiy Sunan al-Kubra hadist no: 4303).
عن قَتَادَة قَالَ: " الْقُنُوتُ فِي
النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Dari Qatadah : qunut dilakukan
pada pertengahan akhir bulan Ramadhan” (al-Baihaqiy Sunan al-Kubra hadist no: 4305)
عَنْ
أَنَسٍ قَالَ: " كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ إِلَى آخِرِهِ "
Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu: Sering kali Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam melakukan qunut witir dari pertengahan bulan
Ramadhan sampai akhir Ramadhan. (al-Baihaqiy Sunan al-Kubra hadist no: 4307).
عن سَلَام يَعْنِي ابْنَ مِسْكِينٍ، قَالَ:
" كَانَ ابْنُ سِيرِينَ يَكْرَهُ الْقُنُوتَ فِي الْوِتْرِ إِلَّا فِي
النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Ibnu Miskin berkata : Ibnu
Sirin tidak menyukai qunut didalam shalat witir, kecuali pada pertengahan akhir
shalat bulan Ramadhan. ((al-Baihaqiy Sunan al-Kubra hadis no: 4304)
Hadist-hadits di atas menyebutkan bahwa Qunut Shalat Witir dimulai pada
pertengahan bulan Ramadhan. Dalam riwayat Ibn Abi Syaibah ditegaskan yang di
maksud pertengahan bulan Ramadhan adalah malam ke-16:
عَنِ
الْحَسَنِ، أَنَّ عُمَرَ، حَيْثُ «أَمَرَ أُبَيًّا أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فِي رَمَضَانَ،
وَأَمَرَهُ أَنْ يَقْنُتَ بِهِمْ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي، لَيْلَةَ سِتَّ عَشْرَةَ»
قَالَ: وَكَانَ الْحَسَنُ يَقُولُ: «إِذَا كَانَ إِمَامًا قَنَتَ فِي النِّصْفِ،
وَإِذَا لَمْ يَكُنْ إِمَامًا قَنَتَ الشَّهْرَ كُلَّهُ»
Diriwayatkan dari al-Hasan: Sesungguhnya Umar Bin Khatthab
memerintahkan Ubay Bin Kaab mengimami para jamaah shalat di bulan Ramadhan
untuk melakukan qunut ketika pertengahan tersisa bulan Ramadhan tepatnya malam
ke-16. Al-Hasan mengatakan: Apabila Umar Bin Khatthab shalat menjadi imam
beliau melakukan qunut pada pertengahan bulan Ramadhan. Bila tidak menjadi imam
(shalat sendiri) beliau melakukan qunut sebulan penuh.” (kitab Mushannaf Ibn
Abi Syaibah hadist no: 6941).
Imam Abu Daud bertanya kepada Imam Ahmad Bin Hambal:
قال أَبُو
دَاوُدَ، قُلْتُ لِأَحْمَدَ: الْقُنُوتُ فِي الْوِتْرِ السَّنَةُ كُلُّهَا؟،
قَالَ: «إِنْ شَاءَ» قُلْتُ: فَمَا تَخْتَارُ، قَالَ: «أَمَّا أَنَا فَلَا
أَقْنُتُ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْبَاقِي إِلَّا أَنْ أُصَلِّيَ خَلْفَ إِمَامٍ
يَقْنُتُ فَأَقْنُتُ مَعَهُ» قُلْتُ: إِذَا كَانَ يَقْنُتُ النِّصْفَ الْآخَرِ
مَتَى يَبْتَدِئُ؟، قَالَ: «إِذَا مَضَى خَمْسَ عَشْرَةَ لَيْلَةً سَادِسَ عَشْرَةَ»
,
Abu Daud bertanya kepada Imam Ahmad: Apakah qunut witir dilakukan sepanjang tahun (bulan Ramadhan dan bulan lainnya)? Imam Ahmad menjawab: Terserah yang ia kehendaki. Abu Daud bertanya lagi: Pendapat yang kau pilih bagaimana? Ahmad Bin Hambal menjawab: Adapun pendapat yang aku pilih, aku tak melakukan qunut witir kecuali pada pertengahan bulan Ramadhan yang tersisa dan kecuali aku shalat di belakang imam yang yang melakukan qunut, maka aku mengikuti imam itu untuk qunut. Abu Daud lagi-lagi bertanya: Bila imam ingin melakukan qunut witir pada pertengahan bulan Ramadhan kapan waktu yang ideal ia mulai qunutnya? Ahmad Bin Hambal menjawab: kalau sudah berlalu 15 hari bulan Ramadhan tepatnya malam 16 Ramadhan.” (kitab Qiyamul Lail Wa Qiyam Ramadhan Wal Witr karya Imam Muhammad Bin Nashr al-Marwaziy jilid 1 halaman: 315)
Abu Daud bertanya kepada Imam Ahmad: Apakah qunut witir dilakukan sepanjang tahun (bulan Ramadhan dan bulan lainnya)? Imam Ahmad menjawab: Terserah yang ia kehendaki. Abu Daud bertanya lagi: Pendapat yang kau pilih bagaimana? Ahmad Bin Hambal menjawab: Adapun pendapat yang aku pilih, aku tak melakukan qunut witir kecuali pada pertengahan bulan Ramadhan yang tersisa dan kecuali aku shalat di belakang imam yang yang melakukan qunut, maka aku mengikuti imam itu untuk qunut. Abu Daud lagi-lagi bertanya: Bila imam ingin melakukan qunut witir pada pertengahan bulan Ramadhan kapan waktu yang ideal ia mulai qunutnya? Ahmad Bin Hambal menjawab: kalau sudah berlalu 15 hari bulan Ramadhan tepatnya malam 16 Ramadhan.” (kitab Qiyamul Lail Wa Qiyam Ramadhan Wal Witr karya Imam Muhammad Bin Nashr al-Marwaziy jilid 1 halaman: 315)
Dikutip ulang dari kitab
ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid
2 halaman 114.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
Alamat Yayasan al-Muafah: Jalan
Tipar Cakung Rt 05 Rw 08 No; 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910
30 komentar:
Klo dikerjain mlm ke 15 blh gk ustadz?
Kebanyakan pada malem ke 15 .ane baru tau.syujron ustadz
Kebanyakan pada malem ke 15 .ane baru tau.syujron ustadz
Alhamdulilah makasih baginda ilmu nya
Alhamdulillah...syukron baginda ilmu nya
Alhamdulillah...syukron baginda ilmu nya
Alhamdulilah...
InsyaaAllah alhamdulillaah
Hari ke 15 Ramadhan malam ke 16 Ramadhan..
Mau 29 hari
Atawa 30 hari nantinya ya....
Alhamdulillah,,
Sebulan penuh boleh ya kyai..
Syukron Pak Kyai
Alhamdulillah ...
Alhamdulillah ...
Yoi...
Malem inibang haji
Boleh aja.. kalo ngikut pendapat yg bilang dari awal ramadhan
Iya iya
Makasih spinernya
Was syukru lillah
Boleh2 aja ada ulama yg punya pendapat bgitu
Wassyukru lillah
Qobiltu,
Qobiltu,
Terima kasih Kyai
Mohon izin. Untuk share pak kiyai
Mohon izin. Untuk share pak kiyai
thoyyib
marhaba
Alhamdulillah syukron katsiiron baginda
Alhamdulillah direminder
Posting Komentar