Kaifiat Shalat Dhuha
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan ketika waktu Dhuha.
Waktu Dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik seukuran tombak atau kurang lebih 4 derajat dalam hitungan falakiyah astronomi (satu derajat adalah 4 menit. Jadi 4 derajat itu 16 menit) dari Syuruq (terbit
matahari). Shalat Dhuha berakhir hingga waktu Zawal (Matahari gelincir dari titik kulminasi)
masuk waktu shalat Zhuhur.
Pakar bahasa Arab Imam Abu Nashar Ismail al-Jauhariy (wafat tahun 393 Hijriyah dalam kitab as-Shihah mengatakan;
وضحوة النهار ارتفاع الشمس
Waktu Dhuha itu adalah ketika matahari naik.
Kesimpulannya; Apabila matahari terbit (syuruq) jam 6:00 maka 16 menit kemudian sudah masuk waktu Dhuha).
Pakar bahasa Arab Imam Abu Nashar Ismail al-Jauhariy (wafat tahun 393 Hijriyah dalam kitab as-Shihah mengatakan;
وضحوة النهار ارتفاع الشمس
Waktu Dhuha itu adalah ketika matahari naik.
Kesimpulannya; Apabila matahari terbit (syuruq) jam 6:00 maka 16 menit kemudian sudah masuk waktu Dhuha).
Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang luar biasa di antaranya:
@ Shalat Dhuha Wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أَوْصَانِى
خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ
شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan
kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat
Dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (Shahih Imam Al Bukhari no:
1981 dan Shahih Imam Muslim, no: 721).
@ Shalat Dhuha mengundang ampunan dosa:
مَنْ
حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِ الضُّحَى غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ
البَحْرِ.
“Siapapun yang rutin shalat dhuha, akan diampuni dosanya, sekalipun
dosa itu sebanyak busa lautan” (Sunan at=Tirmidzi no: 476)
@ Dhuha Nama Pintu surga:
«إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: الضُّحَى،
فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ: أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا
يُدِيمُونَ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى؟ هَذَا بَابُكُمْ فَادْخُلُوهُ بِرَحْمَةِ
اللَّهِ»
“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu
DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah
orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA?
inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (Mu’jam
al-Aushat no: 5060).
@ Shalat Dhuha merupakan shadaqah
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
يُصْبِحُ
عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ
وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ
صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ
وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian
untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah,
setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil
(laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu
akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada
ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini
semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2
raka’at” (Shahih Imam Muslim no. 720).
@ Shalat Dhuha bernilai ibadah haji dan umrah
Dari Anas bin Malik,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ
قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Siapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia
duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia
melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan
umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”
(Sunan Imam Tirmidzi no. 586)
@ Shalat Dhuha adalah jihad
مَنْ تَوَضَّأَ، ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِسُبْحَةِ الضُّحَى،
فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزًى، وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً، وَأَوْشَكُ رَجْعَةً "
“Siapa yang berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk
melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat,
ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (Musnad Imam Ahmad no:
6638)
@ Shalat Dhuha Ibadah orang yang kembali Kepada Allah:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
«لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ»
. قَالَ: «وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ»
“Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang
kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (Shahih Imam Ibnu Khuzaimah no; 1224)
@ Shalat Dhuha Menjanjikan kemuliaan:
Imam al-Baihaqiy meriwayatkan:
«مَنْ صَلَّى الضُّحَى سَجْدَتَيْنِ لَمْ يُكْتَبْ
مِنَ الْغَافِلِينَ، وَمَنْ صَلَّى أَرْبَعًا كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِينَ، وَمَنْ
صَلَّى سِتًّا كُفِيَ ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَمَنْ صَلَّى ثَمَانِيًا كَتَبَهُ
اللَّهُ مِنَ الْعَابِدِينَ، وَمَنْ صَلَّى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى
اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ .
“Siapa saja yang melaksanakan shalat dhuha 2
rakaat, maka akan ditulis sebagai orang- orang yang tidak lalai dalam mengingat
Allah. Siapa yang melaksanakan 4 rakaat, akan ditulis sebagai orang- orang yang
suka beribadah. Siapa yang melaksanakan 6 rakaat, maka akan dicukupkan dirinya
pada hari tersebut. Siapa yang melaksanakan 8 rakaat, akan ditulis sebagai
orang- orang yang selalu berbuat taat. Dan Siapa yang melaksanakan 12 rakaat,
maka Allah akan membina baginya mahligai di dalam Surga”. (Imam al-Bayhaqiy
Sunan as-Shaghir n0: 825)
@ Shalat Dhuha sebagai benteng perlindungan kejahatan dan
kefaqiran:
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ
أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau
tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan
mencukupimu di akhir siang.” (Sunan Imam Abu Daud no. 1289)
Shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat, "Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorfin. Zat ini sejenis morfin, termasuk opiat. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.
Imam Abdul Hamid as-Syarwaniy mengatakan dalam kitab Hasyiyah Tuhfah: “Pendapat
yang mengatakan lazim melakukan shalat Dhuha dapat menghentikan keturunan
adalah hal batil, tidak memiliki sumber yang jelas. Itu merupakan bisikan
syetan yang dicuatkan oleh orang awam agar shalat Dhuha ditinggalkan orang.”
Dalam kitab Bugyatul Hudzzaq disimpulkan;
Shalat Dhuha dapat menyedot kemudahan segala usaha (rizki) karena dapat menolak kefaqiran. Mengerjakan sholat dhuha merupakan aflikasi syukur atas ni'mat Allah lantaran sebagai upaya pensucian anggota badan dari dosa.
Dalam kitab Bugyatul Hudzzaq disimpulkan;
ثم الضحى مجلبة لليسر ** لانها نافية للفقر
صلاتها شكر على النعماء ** لكونها تزكية الاعضاء
Shalat Dhuha dapat menyedot kemudahan segala usaha (rizki) karena dapat menolak kefaqiran. Mengerjakan sholat dhuha merupakan aflikasi syukur atas ni'mat Allah lantaran sebagai upaya pensucian anggota badan dari dosa.
Bilangan
Rakaat Shalat Dhuha
Jumlah rakaat
shalat Dhuha minimal 2 rakaat. Adapun maksimal dan yang paling utamanya, para
ulama berbed pendapat. Di antaranya: Imam Muhammad ar-Ramliy mengatakan dalam
kitab Nihayatul Muhtaj, 8 rakaat adalah bilangan maksimal dan utama. Imam Ibn
Hajar al-Haitamiy, 12 rakaat.
Sedangkan menurut Imam Syarafuddin Al-Amrithiy: Minimal 2 rakaat. Adnal Kamal
(ideal) 4 rakaat. Yang afdhol 6 rakaat dan al-Aktsar (maksimal) 8 rakaat.
Imam Abdullah as-Syarqawiy rahimahullah menyebutkan khilafiyah tersebut dalam Nazhm
Tahrir:
ثم
الضحى أقلها اثنتان * فصاعدا زوجا الى ثمان
وزادها
قوم الى ثنتى عشر * وفي صلاة التوبة الحديث قر
Kemudian shalat Sunnah Dhuha, minimal 2 rakaat, atau lebih dikerjakan
tiap 2 rakaat salam sampai 8 rakaat. Sekelompok ulama mengatakan maksimal 12
rakaat. Adapun shalat taubat memiliki dalil dari hadits yang tetap.”
Kaifiat Shalat Dhuha
@ Niat Shalat Dhuha dalam hati berbarengan ketika Takbiratul Ihram
dan sunnah melafazhkan niat sebelum takbiratul ihram (Ushalli Sunnatad Dhuha
Lillahi Taala).
@ Membaca surat al-Fatihah
@ Membaca surat al-Qur’an. Hukum membaca surat setelah al-Fatihah,
hukumnya sunnah. Diperbolehkan membaca ayat-ayat dari surat al-Qur’an yang kita
hafal. Tetapi yang afdhol membaca surat as-Syams dan surat ad-Dhuha (sebagaimana
riwyat Imam al-Baihaqiy) atau Surat al-Kafirun dan al-Ikhlash.
Imam Al-Ahsan al-Ba'qiliy Radhiyallahu anhu (wafat tahun 1368 Hijriyah) dalam kitab Ira'ah Arais Syumus Falakil Haqaiqil Irfaniyah jilid 2 halaman 228, menyebutkan:
"Siapa yang melakukan shalat Dhuha 4 rakaat. setiap rakaatnya setelah membaca al-Fatihah 10 kali lalu ia membaca ayat kursiy 10 kali, surat al-Kafirun 10 kali, Qul Audzu Birabbil Falaq 10 kali dan Qul Audzu Birabbin Nas 10 kali. kemudian setelah salam ia membaca Istighfar 70 kali, maka ia akan mendapat perlindungan dari segala kejahatan, diqabulkan 70 hajatnya, mendapat karomah bila ia lewat kuburan dan berbicara kepada penghuni kubur mereka akan menjawabnya dan dianugrahkan keridhaan Allah Yang terbesar."
Hal di atas dikuatkan Hadits Riwayat Imam Abu Daud:
قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ
أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau
tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan
mencukupimu di akhir siang.” (Sunan Imam Abu Daud no. 1289).
@ Setiap dua rakaat, melakukan salam.
@Membaca doa setelah shalat Dhuha:
اَللهُمَّ
اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ،
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ.
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى
اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ
حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ
وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
"Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal
jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata
'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil
ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman
fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa
jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya: "Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu
dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah
keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah
perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah,
jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka
mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka
dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan
kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan
kepada hamba-hambaMU yang sholeh".
Dalam kitab Maslakul Qarib. li Kulli Salik Munib karya al-Habib Thahir Bin Husain Bin Thahir al-Husainiy ditambahkan doa:
اللَّهُمَّ بِكَ
أُحاوِلُ، وَبِكَ أُصَاوِلُ، وَبِكَ أُقاتِلُ
Allaahumma bika uhaawilu, Wabika ushawilu Wabika uqaatilu
Ya
Allah atas idzin-Mu aku berusaha, Atas namamu aku mendapat kemenangan Dan
dengan pertolongan-Mu aku berperang.
Dan membaca:
رَبِّ اغْفِرْ
لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
Ya
Tuhanku, ampunilah aku, dan berilah rahmat kepadaku, dan terimalah taubatku.
Sesungguhnya Engkau adalah dzat yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang"
(40 atau 100 kali)
Nb: Shalat Dhuha dilakukan sendiri, tidak disunnahkan untuk
diberjamaahkan.
Adapun sanad Muttashil kepada Imam Abu Daud Sulaiman Bin al-Asy’ats
as-Sijistaniy rahimahullah sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam, sebagai berikut:
الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة الدكتور يوسف خطار محمد عن المحدث المحقق الشيخ عبد الفتاح ابو غدة عن الشيخ عبد القادر شلبي عن عبد الله بن عودة بن عبد الله صوفان القدومي عن حسن الشطي عن مصطفى الرحيباني عن احمد البعلي عن عبد القادر التغلبي عن عبد الباقي بن عبد الباقي الحنبلي عن منصور البهوتي عن يوسف بن زكريا الانصاري عن أبيه عن ابن الفرات عن عمر بن الحسن بن اميلة. اخبرنا علي بن احمد بن عبد الواحد بن البخاري اخبرنا عمر بن محمد بن معمر بن طبرزد اخبرنا ابو البدر ابراهيم بن محمد الكرخي وابو الفتح مفلح بن احمد الدومي سماعا قالا اخبرنا ابو بكر احمد بن علي بن ثابت الخطيب عن ابي عمر الهاشمي عن ابي علي محمد بن احمد اللؤلؤي عن أبي داود سليمان بن الأشعث السجستاني قال حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ،
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ مَكْحُولٍ،
عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ أَبِي شَجَرَةَ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ، عن رسول اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 43.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy M.A
Ikuti Kajian Islam:
instagram.com/rizkialbatawi
@rizkialbatawi
********* ******** ********
Shalawat Fatih (Raja Shalawat)
اللهمَّ صلَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَولاَنَا مُحَمَّدِ الفَاتِحِ لِمُغْلَقَاتِ خَزَائِنِ العَوالِمِ الوجُودِيَّةِ الَّتِي برَزَتْ مِنْ حَيْزِ بُطُونِ العَدمِ الأَزَلِيِّ الْمَقْهُوْرِ. إِلَى سَاحَاتِ مَيَادِينِ الظُّهُورِ. والَخاتِمِ لِمَا سَبَقَ فِي عِلمِ اللهِ بُروزُ سرِّهِ مِن أَوامِرِ مَظَاهِرِ الْمَمْلَكَةِ الإلهِيةِ الذِي هُوَ قُطبُ رَحَاهَا وشُؤونُهَا عَلَيهِ تَدُورُ. نَاصِرِ أَعْلاَمِ دَولَةِ الْحَقِّ بِجَحَافِلِ جُيُوشِ الصِّدْقِ الْمُبِيدَةِ بِبَوَارِقِ أَسِنَّتِهَا الْمُحَمَّدِيةِ الأَحْمديةِ طَوَاغِيتَ الإِجْحَافِ وَالظُّلَمِ وَالْجُورِ. وَالْهَادِي إِلَى الصِّرَاطِ الْمُستَقِيمِ والْمَنهَجِ الرَّبَّانِي القَوِيْمِ بِالسِّيَاسَةِ الْحَقَّانِيةِ وَالْمَعرِفَةِ التَامةِ الإيقَانِيَةِ وَالْحِكمَةِ البَالِغَةِ وَالْحُجةِ الدّامِغَةِ السَّاطِعَةِ النُّور. اللهمَّ صلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيهِ وَعَلَى آلِهِ الأَفْرَادِ البُدُورِ. وَصحَابَتِهِ الأمْجَادِ الصُّدُور. حَقَّ قَدرِهِ الفَخِيمِ فِي سَائِرِ الْحَضرَات والْخطَرَاتِ، وَمِقدَارِهِ العَظِيمِ عِندَ رَبِّ البَرِيَّاتِ، صَلاَةً جَامِعَةً لامِعَةً نَافعةً رَافِعَةً مَانِعَةً يَانِعَةً تَتَوَالَى ما قُرِئَتِ السُّطُورُ. وتفتقَ رتقُ الدهُورِ بِتَعَاقُبِ أَدْوَارِ الأمُور. نَجِدُهَا يَا أللهُ ذَخِيْرةً وَعُمدَةً، وزَادًا وَعُدَّةً يَوْمَ الْعَرَضِ وَالنُّشُوْرِ.
صَلاَةً تَهَبُ لَنَا نُفُوْسًا رَاضِيةً، وَصُدُوْرًا مِن الْهَمِّ خَالِيةً، وَقُلُوْبًا بِحُبِّهِ صَافِيَةً، وَأَنْ تُتِمَّ عَلَيْنَا بِالصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ وَخَيْرِ الذُّرِّيَّةِ.
(لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللَّـهِ كَاشِفَةٌ)
اللَّهـُمَّ بِـحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الشَّرِيفَةِ وَمَا بِـهَا مِنْ أَسْرَارٍ أَنْ تَكْشِفَ ضُرَّنَا وَتَصْرِفَ عَنَّا كَيْدَ مَنْ كَادَنَا وَشَرَّ مَنْ أَرَادَ بِنَا شَرَّاً وَرُدَّ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاَشْغِلْهُ عَنَّا بِشَاغِلٍ لَا يَسْتَطِيعُ رَدَّهُ يَا اللَّـه .
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910
37 komentar:
Insya Allah.. Mohon izin mengamalkan pak kyai
Yaa syaikhunal Mukarom, sy mohon ijazahnya beserta sanadnya.serta izin untuk mengamalkan sholat Dhuha seperti yg ada di blog ini. Jazakallah Khoir insyaallah Amin
Yaa syaikhunal Mukarom, sy mohon ijazahnya beserta sanadnya.serta izin untuk mengamalkan sholat Dhuha seperti yg ada di blog ini. Jazakallah Khoir insyaallah Amin
Saya ijazahkan akhi kholiluddin dan akhi dani barokallahu fikum wa zadakum fi ma'nakum
kami mohon ihazahnya, serta doa supaya dapat istiqomah mengerjakannya
Qobilna Kyai, Allahumma Aamiin
Amin Allahuma Amin
Alhamdulillah
Izin mengamalkan ustad
Yaa syaikhunal Mukarom, sy mohon ijazahnya beserta sanadnya.serta izin untuk mengamalkan sholat Dhuha seperti yg ada di blog ini. Jazakallah Khoir insyaallah Amin
Ijazahin saya ustadz
Alhamdulillah Baginda.....
siap kyai
Alhmdulillah..... Mhn ridho dan ijazahnya pak kiyai
Alhmdulillah..... Mhn ridho dan ijazahnya pak kiyai
Qobiltu
Qobiltu
Mohon ijazah & sanadnya Abuya, smg bs istiqomah liridhoillaah...
qabiltu ijazataka yaa ustadzi
Qabiltu pak kyai.semoga pak kyai diberikan kesehatan yang sempurna. Dan mohon ketiduran pak kyai untuk kami, murid² pak kyai. Terima kasih
qabiltu ijazataka yaa ustadzi
Saya ijazahkan .. semoga kita bisa istiqomah
Qobiltu Tuan Guru. Jazakumullah khoiron kasirro
Qobiltu ,ustadz
Qobiltu ustadz...
Qobiltu kiai
Qobiltu kyai
Ijin mengamalkan kyai...qobiltu wa jazakallohu khoir (ian 'Abdurrohman Lombok )
Qobiltu Baginda
Assalamu'alaikum, Qobilti Ijazah dan sanadnya Pak Kyai,,mohn ridho untuk diamalkan..makasih, wassalam
Qobiltu ijazah yai
Mohon izin dan ijazah nya
Untuk mengamalkan nya tuan guru
بسم الله الرحن الرحيم
قبلت
qobiltu
qobiltu
qobiltu
qobiltu
Posting Komentar