Rabu, 30 Maret 2016

Hukum Shalat Di Masjid Qubah Emas

Shalat Di Masjid Qubbah Emas
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Pertanyan saudara Afwillah Nawardi Tijaniy dari Sukapura Jakarta Utara:

Zaman semakin modern, banyak kita temukan masjid saling berlomba-lomba memperindah bangunan, ada yang melengkapi asesoris dengan marmer import, ada juga yang mendatangkan arsitektur dari timur tengah bahkan ada yang membuat qubah masjid dari lapisan emas agar tampak mencilak sternya.

Pertanyaan saya: Apa hukumnya shalat dibawah qubah masjid yang qubah tersebut terbuat dari lapisan emas, mengingat lelaki dan wanita dilarang menggunakan perkakas (perabotan) yang terbuat dari emas? Dan sebutkan referensinya?

JAWABAN:

Memakai emas dalam bentuk perhiasan seperti cincin, kalung, gelang dan sebagainya dibolehkan buat wanita saja. Adapun lelaki diharamkan menggunakannya sekalipun masih bocah. Menggunakan perkakas seperti: piring, sendok, colokan sifat mata, tusuk konde, jarum dan lain-lain yang terbuat dari emas hukumnya haram baik bagi lelaki dan wanita. Menggunakan emas lantaran ada hajat buat mengganti angota badan yang rusak seperti: gigi, jari, hidung yang terbuat dari emas hukumnya diperbolehkan bagi lelaki maupun wanita.

Kesimpulannya yang diharamkan secara mutlak baik buat lelaki maupun wanita adalah wujuhul isti’mal (menggunakan) emas sebagai alat-alat perkakas (perabotan).

Adapun hukum melakukan shalat di bawah qubah masjid yang terbuat dari emas, pada masalah ini terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama sebagai berikut:

-          Imam Ibn Hajar al-Haitamiy dan Imam al-Qalyubiy mengatakan haram, lantaran termasuk wujuhul isti’mal (menggunakannya sebagai alat) untuk berteduh.
-          Imam Muhammad ar-Ramliy berpendapat boleh, dengan alasan itu bukan termasuk wujuhul isti’mal karena tidak secara langsung dan agak jauh posisi penggunaannya.

Referensinya adalah kitab al-Ghurarul Bahiyyah Syarh al-Bahjatil Wardiyyah karya Syaikhul Islam Imam Zakariya al-Anshariy, jilid 2 halaman: 44:

(قَوْلُهُ: أَمَّا اسْتِعْمَالُهُ إلَخْ.) ، وَلَوْ بِالْجُلُوسِ تَحْتَهُ، وَإِنْ ارْتَفَعَ جِدًّا. اهـ. حَجَرٌ، وَقَالَ م ر لَا يَحْرُمُ كَالْجُلُوسِ تَحْتَ السَّقْفِ الْمُذَهَّبِ بِخِلَافِ مَا إذَا لَمْ يَرْتَفِعْ كَالنَّامُوسِيَّةِ، فَيَحْرُمُ، وَحَيْثُ حَرُمَ الْجُلُوسُ تَحْتَهُ حَرُمَ فِي ظِلِّهِ، وَإِنْ كَانَ مَائِلًا عَنْهُ. اهـ. مَدَنِيٌّ بِإِيضَاحٍ، وَجَزْمٍ ق ل بِحُرْمَةِ الْجُلُوسِ تَحْتَ السَّقْفِ الْمُذَهَّبِ. اهـ.

Artinya: Perkataan haram menggunakan perabotan emas, sekalipun dijadikan tempat duduk sekalipun dibuat posisinya tinggi (pendapat Imam Ibn Hajar al-Haitamiy). Imam Muhammad ar-Ramliy berpendapat: Tidak haram hukumnya bagi seseorang yang duduk di bawah plapon (atap rumah) yang terbuat dari emas, lain halnya jika seseorang duduk antara dirinya dan perkakas yang terbuat dari emas tidak berjauhan seperti ia duduk atau tidur pada kojongan (kelambu nyamuk yang tiang-tiangnya terbuat dari emas), maka haram. Ketika diharamkan duduk atau rebahan pada kojongan tersebut maka diharamkan pula bernaung di dalamnya sekalipun ia miring tidak sejajar dengan kojongan itu. Imam Qalyubiy menyatakan haram hukumnya duduk di bawah atap yang terbuat dari emas.”

Dikutip dari kitab ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya Abdu Rabbih Abu Munyah as-Syakunjiy jilid 2 halaman 98.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy



 ********* ******** ********


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا

2 komentar:

Rahmat hadi mengatakan...

Alhamdulillah

Rizqi Dzulqornain Albatawie mengatakan...

📖 *YAYASAN AL MU’AFAH*
*Pimpinan*
👤Ust. Rizqi Dzulqornain Al-batawi
.
📌*Follow Kite* :
👉 *Instagram* :
✅ @rizkialbatawi
☑ @yayasan_almuafah
👉 *Facebook* : Rizki Zulqornain Albatawi
👉 *Youtube* : yayasan al-muafah
✅ *Blog* : https://yayasanalmuafah.blogspot.com/

.
📍 *YAYASAN AL-MU’AFAH* :
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5
Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910.
🌏 *GOOGLE MAP* 🌏
https://goo.gl/maps/pTRAzRes3k1HmYq67
.
.