Rabu, 21 Oktober 2015

Doa Minta Jadi Orang Miskin

Doa Minta Jadi Orang Miskin

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Pertanyaan saudara Khoirul Riqi at-Tijaniy dari Ujung Krawang Jakarta Timur:

Ada satu kejadian di sebuah masjid, seorang ustadz membaca doa:

اللهم أحيني مسكينا وامتني مسكينا واحشرني في زمرة المساكين .

Allahumma Ahyini Miskinan, Wa Amitni Miskinan, Wahsyurni Fi Zumratil Masakin."

Artinya: Ya Allah, hidupkan aku sebagai orang miskin, matikan aku dalam keadaan miskin dan kumpulkan aku di hari qiyamat bersama kelompok orang miskin.

Doa itu bikin geger seada-adanya jamaah masjid, sehingga ustadz tersebut ditanya oleh para jamaah: "Pak ustadz, kok berdoa minta jadi orang miskin." Dengan santai Ustadz itu menjawab: itu doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Pertanyaan saya adalah apakah benar pengakuan ustadz tadi bahwa doa itu doa Rasulullah? Dan seandainya benar doa tersebut doa Rasulullah, siapakah periwayat hadisnya dan apakah terdapat dalam kutubus sittah (6 induk kitab hadits)? Dan apa yang dimaksud miskin dalam riwayat itu?

JAWABAN:

Doa tersebut merupakan hadis riwayat imam at-Tirmidziy dalam kitab Sunannya. Hadis di atas beliau riwayatkan dengan sanad yang muttashil (bersambung) kepada sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bernama Sayyidina Anas Bin Malik Radhiyallahu Anhu. Sanad (jalur periwatan) hadis itu dhoif (lemah). Dalam redaksi serupa Imam Ibnu Majah juga meriwayatkannya melalui jalur sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bernama Sayyidina Abu Said al-Khudriy Radhiyallahu Anhu dengan sanad yang dhoif juga. Imam al-Hakim an-Naisaburiy juga mengutip hadis tersebut dalam kitab al-Mustadrak riwayat imam Atha dari Abu Said. Al-Baihaqiy juga meriwayatkannya dari jalur sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bernama Ubadah Bin as-Shamit Radhiyallahu Anhu.

Imam Ibnu al-Jauziy memberi penilaian terlalu ekstrim mengatakan bahwa ungkapan tersebut termasuk hadis Maudhu (palsu). Menurut beliau ungkapan tersebut bertentangan dengan realita karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam wafat dalam keadaan kafaf (cukup) bukan dalam keadaaan miskin. Alasan inilah yang menyebabkan beliau memasukkan ungkapan tersebut dalam kitabnya al-Maudhuat sebuah kitab yang mengkoleksi hadis-hadis palsu alias bajakan bin odong-odong.

Imam as-Suyuthi dalam kitab al-laalil masnuah jilid 2 halaman 324 memberikan komentar; Walaupun ada beberapa periwayat yang bermasalah dalam sanad hadis di atas tetapi tidak sampai untuk divonis sebagai hadis maudhu' (palsu).

Adapun yang dimaksud miskin dalam hadis di atas adalah sebuah makna lughawiy (etimologi) saja artinya orang yang sangat butuh. Hal ini dapat kita lihat dari penjelasan imam al-Baihaqiy:

انه لم يسأل حال المسكنة التي يرجع معناها على القلة. وانما سأل المسكنة التي يرجع معناها الى الاخبات والتواضع ؛

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah bukan minta kepada Allah untuk menjadi miskin dalam arti orang yang serba kurang materi dalam hidupnya, akan tetapi miskin yang dimaksud adalah merasa butuh dan rendah kepada Allah Taala."

Imam at-Tirmidziy menyebutkan lanjutan redaksi hadis di atas pada kitab sunannya hadis no 235. Siti Aisyah Radhiyallahu Anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Ya Rasulallah, mengapa kau ingin hidup, wafat dan dikumpulkan bersama orang miskin? Beliau menjawab:

انهم يدخلون الجنة قبل اغنيائهم باربعين خريفا

Wahai istriku, sesungguhnya orang miskin itu akan masuk syurga lebih dahulu dari pada orang-orang kaya jarak antara mereka 40 musim.

Sedangkan imam ibnu majah menyebutkan dalam kitab sunannya pada hadis no: 4126. Imam al-Baihaqiy mengutip dalam kitabnya Suabul iman hadis no 1380.

Untuk lebih luas lagi dalam memahami hadis di atas ada baiknya anda membaca penjelasan imam ibnu Hajar al-Asqallaniy dalam kitab Talkhisul Habir Fi Takhrij Ahadist ar-Rafiiy al-Kabir jilid 2 halaman: 275. Atau lihat juga kitab Qaidul Awabid karya imam Muhammad an-Nashir Bin Muhammad az_Zamzamiy al-Kattaniy halaman 197.

Hemat al-Faqir, Doa tersebut boleh-boleh saja dibaca tetapi kudu melihat sikon. Kalau dibaca di depan jamaah yang masih awam dipastikan menuai kontroversi yang menyebabkan fitnah. Bahkan bisa celaka digebukin orang, bagaimana kaga digebukkin orang, banyak orang komen; ini zaman udah susah banyak orang miskin eh malah ada ustadz yang berdoa buat jamaah aminin doanya jadi orang miskin. Lah kalau mau jadi orang susah jangan ngajak-mgajak buat lu aja sendiri. Emang udah pada miskin masa mau jadi makin miskin bin keblangsak.

Ketahuilah, fitnah itu sebenarnya sedang tidur pules. Jangan kau usik-usik dia, jika kau usik boleh jadi dia bangun maka balanya akan menghamtam dirimu. Ingat itu !!!

Apabila ada seorang suami berdoa dengan doa di atas lalu kedengaran istrinya kaga salah-salahnya bakan itu suami diserowok ama istrinya pake sapu kaku atau dielap mukanya pake topo dapur. Kecuali itu istri termasuk ahli sufi yang ilmunya banyak dan aqidahnya mantab.

Padahal jika Kita pikirin alus-alus empel-empel yang dikata jadi orang miskin juga masih banyak positifnya: pergi ke pasar nga pernah lama, keluar rumah santai bahkan kaga pernah di konci tu rumah, merasa cukup dengan yang sedikit sekali dapet oderan walaupun kecil-kecilan bisa bersyukur dan biasanya orang miskin doanya lebih khusyu.

Kesimpulannya: doa tersebut merupakan doa kelas khusus, bukan buat kosumsi publik.

Dikutip dari kitab ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid jilid 2 halaman 231 karya Abu Mun'yah as-Syakunjiy.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

HP: 08164856876 / 082122549831
PIN: 22580F48
instagram.com/Zulqornain_Muafiy



 ********* ******** ********



اللَّهُــــــــــــــمَّ صَلِّ عَلَى سيِّــــــــدِنَا محمدٍ الفاتِـــــــــحِ لِمَا أُغْلِــــــــــــــقَ والخَـاتِــــــــــــــــمِ لِمَا سَبَــــــــــقَ، نَاصِـــــــــرِ الحَقِّ بالحـــــــــــــــــقِّ، والهـــــــــــــــــادِي إلى صِرَاطِـــــــــكَ الْمُسْتَقِيـــــــــــــــــــمِ، وَعَلَى آلِهِ حـــــــــقَّ قَدْرِهِ ومِقْــــــــــــدَارِهِ العَظِيــــــــــــــمِ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ الله صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ الله.

صلاة تهب لنا نفوسا راضية، وصدورا من الهم خالية، وقلوبا بحبه صافية، وان تتم علينا بالصحة والعافية، وخير الذرية .


صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات .



Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat Jakarta Timur 13910


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah qobiltu ijazah ustadz