TEBAK-TEBAKKAN BILANGAN RAKAAT SHALAT
Ada empat pemuda mengerjakan shalat fardhu dengan jumlah
rakaat yang berbeda-beda;
Pertama: Nashruddin, sehari semalam mengerjakan sholat fardhu dengan 17 rakaat.
Kedua: Nuruddin, sehari semalam mengerjakan shalat fardhu sehari
semalam 15 rakaat.
Ketiga: Syamsuddin, sehari semalam mengerjakan shalat fardhu
hanya 11 rakaat.
Keempat; Burhanuddin, sehari semalam mengerjakan shalat
fardhu dengan 19 rakaat.
Keempat orang tersebut masing-masing telah mengerjakan sholat
fardhu sehari semalam dengan benar sesuai ajaran syariat Islam. Yang jadi pertanyaan bagaimana
gambaran sholat fardhu yang mereka kerjakan dengan jumlah rakaat yang
berbeda-beda?
Jawaban:
Pemuda pertama Nashruddin, mengerjakan shalat fardhu sehari semalam sebanyak 17 rakaat
lantaran ia sebagai muqim (bukan musafir) sehingga ia kerjakan shalat fardhu di selain hari juma't dengan
rincian rakaat sebagai berikut (Zhuhur 4, Ashar 4, Maghrib 3, Isya 4 dan Shubuh 2).
Pemuda kedua Nuruddin, mengerjakan shalat fardhu sehari semalam 15 rakaat lantaran ia sebagai muqim yang melakukan shalat fardhu di hari Jum'at sehingga rincian rakaatnya (Shalat Jum'at 2, Ashar 4, Maghrib 3, Isya 4 dan
Shubuh 2).
Pemuda ketiga Syamsuddin, mengerjakan shalat fardhu sehari semalam 11 rakaat lantaran ia sebagai
musafir yang dalam mengamalkan shalat dengan cara qashar sehingga rincian rakaatnya (shalat zhuhur 2, Ashar 2,
Maghrib 3, Isya 2 dan Shubuh 2).
Adapun pemuda keempat Burhanuddin, mengerjakan shalat fardhu di hari raya dimana ia sehari semalam sebanyak 17
rakaat seperti jumlah rakaat shalat yang dilakukan oleh Nasruddin dengan
rincian (Zhuhur 4, Ashar 4, Maghrib 3, Isya 4 dan Shubuh 2) ketika di hari raya ia tambahkan rakaat shalatnya dengan mengerjakan shalat I'd 2 rakaat lantaran ia mengamalkan pendapat ulama
yang menyatakan hukum shalat Id adalah wajib.
Ada juga orang kelima yang tidak dibicarakan di atas, namanya Alamuddin ia
melakukan shalat lebih banyak jumlah rakaatnya dari keempat orang yang telah
disebutkan. Ia tambahkan kewajiban shalatnya dengan mengamalkan shalat witir atau shalat nazar.
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy