Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawi M.A
بسم
الله الرحمن الرحيم
حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل
يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر
الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله
بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما
بعد
Kisah Keledai dan pencuri
Apa yang paling disukai oleh pria pekerja yang suka mencari batang
pohon untuk dijadikan kayu bakar selain hewan keledai yang ia miliki untuk
membawa kayu-kayu yang dikumpulkan dari hutan untuk dibawa kembali ke rumahnya.
Adalah pria itu sangat cinta dan butuh pada keledai miliknya yang hanya satu
itu.
Tiada hari tanpa ia berkeliling ke kota untuk mencari nafkah atau
berjalan dipinggiran hutan dengan diiringi keledainya yang dia tuntun dengan
tali mengikat tangannya, seakan-akan keledai itu adalah bocah yang sangat
disayangnya, tak boleh lepas dari tangan dan pandangan mata.
Pada suatu pagi yang cerah, ketika si pria sedang berjalan dengan
keledainya di pinggir kota menuju pasar tempatnya mencari nafkah, terlihat
dirinya oleh sekelompok penyamun. Sudah beberapa hari ini, para penyamun itu
mengintai si pemuda dan keledainya. Terbayang keping-keping uang yang akan
mereka dapatkan kalau mereka berhasil mencuri keledai pria tersebut dan
menjualnya. Seorang di antara penyamun itu berkata, “Keledai itu pasti akan sangat
mahal kalau kita jual.”
Penyamun yang lainnya berkata, “Boleh mahal keledai tersebut, tapi
bagaimana cara kita mendapatkannya, sedangkan pemilik keledai tersebut tidak
pernah memalingkan wajahnya dari hewan tersebut, dan ikat talinya selalu
dipegang pria itu…”
Lalu penyamun lain yang merupakan pemimpin mereka menjawab dengan
mantab, “Kalian tenang saja, aku tahu bagaimana cara mencuri keledai tersebut.”
katanya sambil menyeringai lebar. Anak buahnya hanya melihat pemimpin mereka, dan berharap pemimpinnya
sudah mendapatkan ide untuk mencuri keledai tersebut.
Beberapa hari kemudian.
Sesuai dengan pengintaian para penyamun itu, pria pemilik keledai
tersebut terlihat tertidur di bawah pohon rindang setelah sepagian bekerja di
pasar. Ia mengikat tali keledai ke lengannya yang bersambung ke leher keledai
miliknya.
Para penyamun yang sebelumnya telah menunggu sekian lama, akhirnya melaksanakan
aksinya. Pemimpin penyamun memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan benda
yang diperlukan untuk mencuri keledai tersebut, yaitu garam dan karung basah.
Setelah semuanya siap, ketua penyamun mendekati keledai yg sedang
berdiri dekat tuannya. Dengan hati-hati ketua penyamun itu melepaskan ikatan
dari leher keledai tersebut dan anak buahnya yg ada dekatnya langsung menutup
mulut keledai tersebut dengan garam dan memasukkannya ke dalam karung basah
yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu mereka pun pergi kecuali ketua penyamun.
Terlihat dia mengalungkan ikatan yang tadi berada di leher keledai
sekarang mengikat lehernya. Setelah berlalu waktu, akhirnya pria pemilik
keledai tersebut bangun dari tidur siangnya. Dan betapa terkejut dirinya ketika
melihat bahwa keledainya hilang dan ada pria yang terikat di tali yang tadi
ditujukan untuk mengikat keledainya.
“hai! Siapa kamu? Dimana keledaiku? Apakah kamu mengambilnya?” pria
tersebut bertanya sambil marah pada si penyamun.
“Bukan begitu wahai tuanku yang baik hati. Saya tidak mengambilnya.”
Kata si penyamun berbohong.
“Lalu dimana keledaiku? Kenapa kamu ada dalam ikatan keledaiku?”
“Tuanku, duduklah sebentar, biarlah saya menceritakan bagaimana
saya bisa dalam keadaan seperti ini.”
Lalu si ketua penyamun itu menyampaikan cerita bohong kepada pria
itu. Dia mengatakan bahwa dirinya adalah sosok asli keledai yang senantiasa
dibawanya. Dia dikutuk oleh ibunya, sehingga dirinya menjadi keledai. Tetapi,
mungkin ibunya sudah memaafkannya sehingga dia berubah kembali menjadi manusia.
Pemilik keledai yang mendengar ceritanya menangis merasa kasihan dengan cerita ketua
penyamun itu, lalu dia membebaskan keledai yang sekarang sudah menjadi pria itu
dan menyuruhnya kembali ke rumah ibunya. Akhirnya ketua penyamun tersebut
berhasil kabur dan menyusul komplotannya
Menjelang sore si pemilik keledai sampai di rumahnya, lalu dia
menceritakan kembali kejadian yang dialaminya hari itu pada istrinya. Istrinya
yang mendengar cerita dari suaminya pun ikut menangis dan bersyukur karena
keledainya sudah kembali menjadi manusia dan bisa pulang.
Keesokan harinya pemilik keledai berangkat ke pasar seperti biasa
untuk mencari nafkah. Sesampainya di pasar dia tidak sengaja melewati pedagang
hewan. Tiba-tiba dia melihat ada seekor keledai yang sangat mirip dengan
keledainya di antara hewan yang dijajakan oleh penjual hewan. Si pria itu
mendekati keledai yang sangat mirip dengan keledai miliknya yang lalu. Dia
perhatikan warnanya, giginya, buntutnya dan semuanya sama persis dengan keledai
miliknya.
Kesimpulan kisah di atas adalah hendaknya kita selalu waspada
dengan tipu daya para penjahat yang selalu menunggu kesempatan kita lengah. Manusia
yang jauh dari tuntunan agama, jauh dari ilmu dan ulama dipastikan berani
ngelakoni segala perbuatan meskipun dengan cara menghinakan dirinya sendiri.
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy
jilid 2 halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy M.A
Ikuti Kajian Islam:
instagram.com/rizkialbatawi
@rizkialbatawi
https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi
********* ********
********
يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى،
أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل
نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ
سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا
غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا،
وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910
فَأَكْرِمِ
اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ
مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ
كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ
جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ
بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ
لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ
أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا
7 komentar:
Kisah yg bermanfaat
Semoga bisa di ambil ibrah
AAmiin
Masya Allah...nasehat
Waspada dan hati2 trmaksih critanya baginda
Alhamdulillah..Yaa Rabb berkahilah kehidupan akhirat n dunia kami
Tukang tipu juga ya para penyamun...
Tiada kata tiada guna bagi si pembohong...
# gentaaaq
Nyimak...
Oke
Posting Komentar