Kamis, 01 November 2018

Kisah Keledai Dan Pencuri

Kisah Keledai dan pencuri

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم
 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد

Kisah Keledai dan pencuri

Apa yang paling disukai oleh pria pekerja yang suka mencari batang pohon untuk dijadikan kayu bakar selain hewan keledai yang ia miliki untuk membawa kayu-kayu yang dikumpulkan dari hutan untuk dibawa kembali ke rumahnya. Adalah pria itu sangat cinta dan butuh pada keledai miliknya yang hanya satu itu.

Tiada hari tanpa ia berkeliling ke kota untuk mencari nafkah atau berjalan dipinggiran hutan dengan diiringi keledainya yang dia tuntun dengan tali mengikat tangannya, seakan-akan keledai itu adalah bocah yang sangat disayangnya, tak boleh lepas dari tangan dan pandangan mata.

Pada suatu pagi yang cerah, ketika si pria sedang berjalan dengan keledainya di pinggir kota menuju pasar tempatnya mencari nafkah, terlihat dirinya oleh sekelompok penyamun. Sudah beberapa hari ini, para penyamun itu mengintai si pemuda dan keledainya. Terbayang keping-keping uang yang akan mereka dapatkan kalau mereka berhasil mencuri keledai pria tersebut dan menjualnya. Seorang di antara penyamun itu berkata, “Keledai itu pasti akan sangat mahal kalau kita jual.”

Penyamun yang lainnya berkata, “Boleh mahal keledai tersebut, tapi bagaimana cara kita mendapatkannya, sedangkan pemilik keledai tersebut tidak pernah memalingkan wajahnya dari hewan tersebut, dan ikat talinya selalu dipegang pria itu…”

Lalu penyamun lain yang merupakan pemimpin mereka menjawab dengan mantab, “Kalian tenang saja, aku tahu bagaimana cara mencuri keledai tersebut.” katanya sambil menyeringai lebar. Anak buahnya hanya melihat pemimpin mereka, dan berharap pemimpinnya sudah mendapatkan ide untuk mencuri keledai tersebut.

Beberapa hari kemudian.
Sesuai dengan pengintaian para penyamun itu, pria pemilik keledai tersebut terlihat tertidur di bawah pohon rindang setelah sepagian bekerja di pasar. Ia mengikat tali keledai ke lengannya yang bersambung ke leher keledai miliknya.

Para penyamun yang sebelumnya telah menunggu sekian lama, akhirnya melaksanakan aksinya. Pemimpin penyamun memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan benda yang diperlukan untuk mencuri keledai tersebut, yaitu garam dan karung basah.

Setelah semuanya siap, ketua penyamun mendekati keledai yg sedang berdiri dekat tuannya. Dengan hati-hati ketua penyamun itu melepaskan ikatan dari leher keledai tersebut dan anak buahnya yg ada dekatnya langsung menutup mulut keledai tersebut dengan garam dan memasukkannya ke dalam karung basah yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu mereka pun pergi kecuali ketua penyamun.

Terlihat dia mengalungkan ikatan yang tadi berada di leher keledai sekarang mengikat lehernya. Setelah berlalu waktu, akhirnya pria pemilik keledai tersebut bangun dari tidur siangnya. Dan betapa terkejut dirinya ketika melihat bahwa keledainya hilang dan ada pria yang terikat di tali yang tadi ditujukan untuk mengikat keledainya.

“hai! Siapa kamu? Dimana keledaiku? Apakah kamu mengambilnya?” pria tersebut bertanya sambil marah pada si penyamun.
“Bukan begitu wahai tuanku yang baik hati. Saya tidak mengambilnya.” Kata si penyamun berbohong.
“Lalu dimana keledaiku? Kenapa kamu ada dalam ikatan keledaiku?”
“Tuanku, duduklah sebentar, biarlah saya menceritakan bagaimana saya bisa dalam keadaan seperti ini.”

Lalu si ketua penyamun itu menyampaikan cerita bohong kepada pria itu. Dia mengatakan bahwa dirinya adalah sosok asli keledai yang senantiasa dibawanya. Dia dikutuk oleh ibunya, sehingga dirinya menjadi keledai. Tetapi, mungkin ibunya sudah memaafkannya sehingga dia berubah kembali menjadi manusia. Pemilik keledai yang mendengar ceritanya menangis merasa kasihan dengan cerita ketua penyamun itu, lalu dia membebaskan keledai yang sekarang sudah menjadi pria itu dan menyuruhnya kembali ke rumah ibunya. Akhirnya ketua penyamun tersebut berhasil kabur dan menyusul komplotannya

Menjelang sore si pemilik keledai sampai di rumahnya, lalu dia menceritakan kembali kejadian yang dialaminya hari itu pada istrinya. Istrinya yang mendengar cerita dari suaminya pun ikut menangis dan bersyukur karena keledainya sudah kembali menjadi manusia dan bisa pulang.

Keesokan harinya pemilik keledai berangkat ke pasar seperti biasa untuk mencari nafkah. Sesampainya di pasar dia tidak sengaja melewati pedagang hewan. Tiba-tiba dia melihat ada seekor keledai yang sangat mirip dengan keledainya di antara hewan yang dijajakan oleh penjual hewan. Si pria itu mendekati keledai yang sangat mirip dengan keledai miliknya yang lalu. Dia perhatikan warnanya, giginya, buntutnya dan semuanya sama persis dengan keledai miliknya.

Si pemilik keledai itupun langsung memeluk keledai di hadapannya dan langsung menangis. Si pedagang hewan aneh melihat tingkah laku pria yang baru datang tersebut dan bertanya kepadanya kenapa dia menangis. Si pria itu hanya menjawab, “Kasihan sekali kamu! Perkara apa yang telah kamu lakukan sehingga kamu dikutuk kembali oleh ibumu…?”

Kesimpulan kisah di atas adalah hendaknya kita selalu waspada dengan tipu daya para penjahat yang selalu menunggu kesempatan kita lengah. Manusia yang jauh dari tuntunan agama, jauh dari ilmu dan ulama dipastikan berani ngelakoni segala perbuatan meskipun dengan cara menghinakan dirinya sendiri.

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 253.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، وبحق قلب النبي صلى الله عليه وسلم وما حوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


7 komentar:

Wawan mengatakan...

Kisah yg bermanfaat
Semoga bisa di ambil ibrah
AAmiin

Unknown mengatakan...

Masya Allah...nasehat

Unknown mengatakan...

Waspada dan hati2 trmaksih critanya baginda

Muh.Awaluddin mengatakan...

Alhamdulillah..Yaa Rabb berkahilah kehidupan akhirat n dunia kami

Abdul Kodir mengatakan...

Tukang tipu juga ya para penyamun...

Tiada kata tiada guna bagi si pembohong...



# gentaaaq

Muhammad Yunus mengatakan...

Nyimak...

Rahmat hadi mengatakan...

Oke